Read More >>"> Samudra di Antara Kita (Dua belas - Justin) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Samudra di Antara Kita
MENU
About Us  

 

              Ini sulit untuk dipercaya. Enambelas tahun sudah berlalu tapi aku mengingatnya seolah baru kemarin berjumpa. Si pencuri monyet! Yah, itu bukan monyet sungguhan, hanya boneka monyet butut. Dan dia tidak benar-benar mencurinya karena aku yang memberikannya padanya. Tapi itu benar-benar dia. Rambut berombak sebahunya sama sekali tidak tampak seperti sepasang ekor kuda yang dikenakannya 16 tahun yang lalu. Lekukan tubuhnya menunjukkan seorang wanita tapi sewaktu berjalan, langkahnya seringan langkah-langkah kecil yang dibuatnya saat ia masih balita. Proporsi fitur wajahnya yang sempurna jauh berbeda dari sepasang pipi tembam yang membingkai wajahnya bertahun-tahun silam. Tapi mata coklat bulatnya melihat dengan sorot mata tajam yang sama, sepasang mata yang sama yang telah memandang Monty seolah itu satu-satunya hal di dunia yang patut dipandang. Dan tiba-tiba aku senang karena sudah mau menemani ayah mengunjungi kantor teman lamanya. Aku tadi malas pergi karena keadaan di rumah dan di kantor yang masih kacau balau karena pindahan. Memindahkan PT Awan Distribusindo, perusahaan distribusi ayah dan seluruh keluarga kami dari Surabaya ke Jakarta bukan urusan yang mudah. Kantor dan rumah baru kami, keduanya masih penuh tumpukan kardus. Tapi ketika ketiga kakakku tidak ada yang mau ikut, aku tidak bisa bilang tidak pada ayah saat ia menyuruhku ikut. Terkadang aku muak jadi anak bungsu. Aku tidak pernah jadi yang pertama diminta tapi tekanan untuk mengiyakan permintaan ayah selalu jatuh ke pundakku.

              “Jordan, bisakah kau mengantar mama ke dokter?” ayahku akan bertanya pada kakak tertuaku.

              “Tidak bisa, Pa. Ada meeting dengan konsultan IT hari ini. Mungkin Jacob bisa,” ia akan menjawab.

              “Jacob, kau bisa mengantar mama ke dokter?” ayahku akan bertanya pada kakak keduaku.

              “Maaf, Pa, ada meeting dengan bank. Coba Jason saja,” ia akan menjawab.

              “Jason ...”

              “Pa, aku ada jadwal bertemu dengan sub-distributor baru hari ini,” kata Jason sebelum papa bahkan sempat bertanya karena biasanya ia sudah diberitahu Jordan dan Jacob.

              “Justin, antar mamamu ke dokter,”ayah akan bilang padaku. Dan padaku, tidak pernah bentuknya sebuah pertanyaan, selalunya sebuah perintah.

              Tapi hari ini, karena ada dirinya, tenaga dan waktuku untuk menemani ayah berkunjung ke kantor teman lamanya, Goodlife Indonesia, lebih dari terbayarkan.

              “Januar! Akhirnya!”kata seorang pria. Pastilah dia paman Ari, teman lama ayah itu.

              “Ya. Akhirnya aku memutuskan untuk pindah sajalah ke Jakarta. Lebih efisien seperti ini,” kata ayah saat mereka berjabat tangan.

              “Ini.. Jason, bukan?” tanya paman Ari sambil menjabat tanganku.

              “Ini Justin. Jason sedang sibuk mengurus segala ijin-ijin,” kata ayah.

              “Kukira Justin masih kuliah di USC!” kata paman Ari.

              “Sudah lulus tahun kemarin,” jawab ayah.

              “Wah, pastinya kau senang ke empat anakmu semuanya sudah kembali, ya?” tanya paman Ari. Ayahku mengangguk.

              “Apa kabar paman Januar?” kata seorang pria muda.

              “Baik. Senang berjumpa denganmu lagi, Amos,” kata ayah.

              “Paman ingat Anna?” tanya Amos.

              Akhirnya! Selama itu aku tidak sabar ingin tahu namanya. Anna! Nama yang begitu cocok seolah semua yang mendengarnya akan bertanya-tanya kenapa tidak menebak nama itu sebelumnya. Aku menyebutkan nama itu di dalam hati, di dalam benakku, merasakannya pada lidahku.

              “Tidak terlalu ingat. Sudah lama sekali,” kata ayahku.

              “Ya! Payah sekali keluarga kita hampir tidak pernah bertemu padahal kita sudah lama kenal, Januar!” kata paman Ari, “tapi karena sekarang kau sudah pindah ke Jakarta, tentunya tidak seperti itu lagi! Anna, ini paman Januar dan anaknya, Justin.”

              “Terakhir aku melihatmu, rasanya kau masih bayi,” kata ayah. Aku hampir mengoreksinya dengan mengatakan bahwa terlahir kita melihatnya adalah waktu ia bertamu ke rumah kami di Surabaya saat ia berusia tiga tahun. Tapi aku diam  saja. Aku tidak ingin ada yang tahu bahwa aku ingat Anna. Sebagai anak bungsu, percayalah, jarang sekali ada sesuatu yang kau ketahui tapi tidak diketahui orang lain, dan lebih jarang lagi ada sesuatu yang adalah milikmu seorang. Jadi untuk saat ini, biarlah hal ini menjadi rahasiaku saja.

Saat tiba giliranku untuk menjabat tangan Anna, aku menjabatnya seerat yang kubisa, selama yang kubisa tanpa menimbulkan kecurigaan atau kecanggungan.

              “Justin,” kataku.

              “Anna,” katanya. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia ingat atau mengenaliku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • mprilla

    One of my favorite authors / writers

    Comment on chapter opening page
Similar Tags
Lazy Boy
5266      1369     0     
Romance
Kinan merutuki nasibnya akibat dieliminasi oleh sekolah dari perwakilan olimpiade sains. Ini semua akibat kesalahan yang dilakukannya di tahun lalu. Ah, Kinan jadi gagal mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri! Padahal kalau dia berhasil membawa pulang medali emas, dia bisa meraih impiannya kuliah gratis di luar negeri melalui program Russelia GTC (Goes to Campus). Namun di saat keputusasaa...
Call Kinna
4747      1802     1     
Romance
Bagi Sakalla Hanggra Tanubradja (Kalla), sahabatnya yang bernama Kinnanthi Anggun Prameswari (Kinna) tidak lebih dari cewek jadi-jadian, si tomboy yang galak nan sangar. Punya badan macem triplek yang nggak ada seksinya sama sekali walau umur sudah 26. Hobi ngiler. Bakat memasak nol besar. Jauh sekali dari kriteria istri idaman. Ibarat langit dan bumi: Kalla si cowok handsome, rich, most wante...
Premium
Secret Love Story (Complete)
11235      1578     2     
Romance
Setiap gadis berharap kisah cinta yang romantis Dimana seorang pangeran tampan datang dalam hidupnya Dan membuatnya jatuh cinta seketika Berharap bahwa dirinya akan menjadi seperti cinderella Yang akan hidup bahagia bersama dengan pangerannya Itu kisah cinta yang terlalu sempurna Pernah aku menginginkannya Namun sesuatu yang seperti itu jauh dari jangkauanku Bukan karena t...
Meet You After Wound
239      202     0     
Romance
"Hesa, lihatlah aku juga."
Love Al Nerd || hiatus
108      84     0     
Short Story
Yang aku rasakan ke kamu itu sayang + cinta
Perhaps It Never Will
4298      1460     0     
Romance
Hayley Lexington, aktor cantik yang karirnya sedang melejit, terpaksa harus mengasingkan diri ke pedesaan Inggris yang jauh dari hiruk pikuk kota New York karena skandal yang dibuat oleh mantan pacarnya. Demi terhindar dari pertanyaan-pertanyaan menyakitkan publik dan masa depan karirnya, ia rela membuat dirinya sendiri tak terlihat. William Morrison sama sekali tidak pernah berniat untuk kem...
Ketika Kita Berdua
32951      4470     38     
Romance
Raya, seorang penulis yang telah puluhan kali ditolak naskahnya oleh penerbit, tiba-tiba mendapat tawaran menulis buku dengan tenggat waktu 3 bulan dari penerbit baru yang dipimpin oleh Aldo, dengan syarat dirinya harus fokus pada proyek ini dan tinggal sementara di mess kantor penerbitan. Dia harus meninggalkan bisnis miliknya dan melupakan perasaannya pada Radit yang ketahuan bermesraan dengan ...
Hujan
91      80     0     
Romance
Test
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
5622      1069     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Tell Me What to do
454      322     1     
Short Story
Kamu tau, apa yang harus aku lakukan untuk mencintaimu? Jika sejak awal kita memulai kisah ini, hatiku berada di tempat lain?