Read More >>"> DAMAGE (E M P A T) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - DAMAGE
MENU
About Us  

“Selamat pagi, Dokter Airin!”

“Pagi!”

Airin tersenyum, membalas setiap sapaan yang diterimanya sepanjang jalan. Ia melangkah ke dalam lift, berbaur bersama para dokter dan perawat yang lain. Dianugerahi visual cantik bak Aphrodite membuatnya selalu menjadi pusat perhatian. Namun, ia tidak memedulikannya, berjalan keluar ketika lift sampai di lantai Departemen Psikiatri.

“Selamat pagi, Dokter Airin!” sapa Salsa ceria.

Belum sempat Airin menjawab, satu lagi dokter residen datang, tak ketinggalan senyum lebar yang senantiasa menghiasi wajah pria cantik itu.

“Selamat pagi, Dokter Airin, the most beautiful doctor in the world, spesialis meluluhlantakkan hatiku!” sapa Bayu heboh seperti biasa. Tak ayal ia mendapat pukulan di lengan dari Salsa.

“Heh, kamu bisa nggak serius dikit,” kesal Salsa.

Bayu tersenyum menyebalkan. “Kamu mau serius denganku? Oke, kapan kita ketemu Mama-Papa?” Ia menaik-turunkan alisnya, membuat Salsa muak melihat tingkah absurd-nya.

In your dream,” cerca Salsa, berlalu masuk ruangan Airin.

“Masih malu-malu, nih, Ayang.” Bayu mengikuti langkah Salsa, berdiri sedikit jauh karena wanita itu melayangkan tatapan mautnya.

Airin hanya tersenyum. Ia merasa terhibur setiap kali melihat pertengkaran kecil mereka. “Jadi, bisakah kita mulai bekerja sekarang?”

Salsa mengangguk, berjalan di belakang Airin bersama Bayu. “Pasien percobaan bunuh diri bernama Caroline yang dibawa ke UGD pagi ini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, Dok,” jelasnya.

“Nona Caroline menderita depresi setelah melihat sang tunangan bermain belakang di depan matanya. Menurut kesaksian ibunya, hari ini adalah percobaan bunuh diri ketiga dan yang paling parah. Sebelumnya, pihak keluarga berhasil mencegah, sehingga berpikir tidak perlu dibawa ke rumah sakit,” imbuh Bayu.

Airin mengangguk. “Kita lihat keadaannya sekarang.”

Pintu digeser, ketiga dokter itu masuk dan langsung menuju brankar dimana seorang wanita muda terbaring di atasnya.

“Hai, Caroline!” sapa Airin, melirik pergelangan tangan kiri wanita itu yang dibalut perban. Pasti sangat sakit.

Caroline tidak menjawab. Pandangannya kosong menatap langit-langit kamar, menghiraukan orang-orang di sekitarnya. Hal itu membuat seorang wanita paruh baya menangis dalam diam di pelukan suaminya.

“Maaf, Dok, bisakah putri saya pulih seperti semula?” Papa Caroline bertanya penuh harap dengan tangan yang setia mengusap punggung istrinya, berusaha menenangkan.

“Kami pasti berusaha yang terbaik untuk kesembuhan Nona Caroline, Pak. Yang paling penting saat ini, pihak keluarga harus memberi dukungan penuh dan tidak meninggalkan Nona Caroline sendiri.”

Selanjutnya, Airin menjelaskan secara detail metode pengobatan yang akan dilakukan untuk Caroline.

“Baik, karena Bapak sudah setuju, kita akan mulai terapinya besok,” pungkas Airin, pamit undur diri.

Dua jam berlalu, akhirnya mereka selesai melakukan visit.

“Dokter mau makan –”

“Laporan masih nunggu kalau kamu lupa.” Salsa tersenyum, memotong perkataan Bayu, sedangkan laki-laki itu mendengkus kesal karena niatnya gagal.

Bayu berdecak, menatap Salsa sinis. “Nggak bisa banget lihat orang senang.”

“Apa?!” sentak Salsa.

Bayu tersenyum paksa, merangkul bahu Salsa kuat. “Nggak apa-apa, kok.”

Airin tersenyum geli melihat interaksi keduanya. Tidak ingin mengganggu, ia pun pamit kembali ke ruangannya.

“Tuh, ‘kan, Dokter Airin jadi pergi,” kesal Bayu.

“Bodo amat.”

= DMG =

Vespa kuning lengkap dengan helm bogo bergambar kartun bebek terparkir rapi di depan sebuah mal. Selgi, si pemilik motor berjalan terburu memasuki mal. Rambut panjang kecoklatan yang dibiarkan tergerai turut bergoyang seiring langkah kakinya yang kian melebar.

Berhenti di tengah mal, Selgi mengedarkan pandangan ke sekitar. Acara meet and greet sudah dimulai. Sorak-sorai terdengar antusias kala MC membacakan pertanyaan dari penggemar yang harus Mala dan Ronald jawab.

Selgi pun mengambil duduk di kursi kosong paling belakang. Ia tersenyum ketika Mala melihat ke arahnya. Begitu juga Ronald, ikut menoleh saat Mala memberitahukan keberadaannya.

“Semangat!” kata Selgi tanpa suara yang dibalas anggukan oleh keduanya.

Binar mata Selgi memancarkan kekaguman. Sesekali netranya memandang kerumunan. Tidak hanya di lantai bawah, para penggemar juga memenuhi lantai dua. Tidak dapat dipungkiri, nama besar Mala dan Ronald sudah dikenal banyak orang bahkan sebelum bergabung dengan Key Media.

Pun terbesit pertanyaan dalam hati kecil Selgi, akankah ia bisa mencapai titik itu juga?

“Fokus banget, iri, ya?”

Selgi menoleh, untuk sesaat terpaku pada sosok wanita yang entah sejak kapan duduk di sampingnya. Tidak ingin menanggapi, ia kembali fokus menatap depan. Keterdiamannya tidak membuat wanita itu berhenti.

“Kenapa diam aja? Nggak bisa jawab?”

Selgi menghela napas pelan, berusaha tidak terpancing. “Kenapa aku harus iri?”

Joya tersenyum miring. Tatapan meremehkan terpancar di balik kacamata hitamnya. Ia sedikit mencondongkan tubuh ke telinga Selgi. “Karena … entah di Graydaction atau Key Media, kamu tetap menjadi beban.”

Joya melirik lawan bicaranya sekilas sebelum berlalu dari sana. Selgi memang tampak tenang, tetapi kedua tangannya yang terkepal membuktikan bahwa ia merasa terganggu dengan perkataan Joya. Perlahan kepalanya menoleh, mengikuti pergerakan wanita bertubuh ideal itu.

“Aku masih berusaha, Jo, dan usahaku bukan beban. Kamu harusnya lebih tahu, kenapa aku masih ada di titik ini.”

= DMG =

Menatap pantulan wajahnya di cermin, Selgi mendengkus keras. Ia menyalakan kran dan membasuh wajah kusut itu. Teramat kesal saat mengingat perkataan Joya. Tidak bisakah wanita itu berhenti mengusik ketenangannya?

Tidak berhenti di situ, Selgi menggeram pelan ketika melihat Joya berdiri tidak jauh di depannya. Seolah sengaja, wanita itu berbicara sedikit keras ketika beberapa orang mendekat untuk meminta tanda tangan di buku karyanya. Cukup, Selgi sudah muak.

Tanpa sadar, bulir air mengalir di pipi tembamnya. Selgi menjauh, bersandar pada dinding toilet. Tangan mungil itu menepuk-nepuk dada yang terasa sesak. Menangis dalam diam sungguh menyakitkan.

Belum usai menenangkan diri, sebuah pesan yang masuk di ponsel pintarnya, membuat kepala Selgi bertambah pening. “Ya Tuhan?”

Sebuah saputangan hitam terulur di depan wajah Selgi. Ia mendongak setelah menyeka kasar air matanya. “Kamu di sini?” tanyanya, sedikit terkejut dengan presensi pria itu.

Sean tidak menjawab, melirik ke bawah di mana layar ponsel gadis itu masih menyala. Kalau sampai akhir tahun kamu nggak berhasil juga, pulang, Gi! Atau Mama datengin kantor kamu. Itulah penggalan pesan yang dapat Sean baca.

“Oh, sorry.” Selgi memasukkan ponselnya ke tas sebelum menerima saputangan Sean.

Lama mengamati, akhirnya Sean memberanikan diri membuka suara. “You okay?”

Bibir Selgi bergetar, suara berat nan lembut itu mampu merobohkan pertahanan yang sempat ia bangun. Perlahan mata sembab itu menumpahkan liquidnya lagi. Selgi sesenggukan, hidungnya pun kian memerah, dengan suara serak ia menjawab, “No, I am not okay. What should I do?

Tangan Sean mengepal, suara lirih penuh keputusasaan itu membuatnya tidak tega. Namun, ia juga tidak tahu bagaimana cara menenangkan seseorang. Terlebih, di hadapannya saat ini adalah orang asing yang baru bertemu dua kali.

Spontan Sean mendekatkan diri. “Sorry.”

Selgi tersentak saat kepalanya ditarik lembut untuk bersandar di pundak kokoh pria itu. Batinnya menghangat ketika Sean mengusap pelan punggung tangannya. Selgi tidak bisa berpikir lagi, rasa nyaman yang mengisi ruang kosong dalam dirinya membuat Selgi semakin terlena.  Selgi sadar, ternyata ia hanya membutuhkan sandaran tanpa harus mengungkapkan segalanya.

= DMG =

 

“Aku masih berusaha dan usahaku bukanlah beban.

If you can’t appreciate it, just shut up, dan biarkan aku berproses.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Niscala
299      190     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
A Freedom
102      88     1     
Inspirational
Kebebasan adalah hal yang diinginkan setiap orang. Bebas dalam menentukan pilihan pun dalam menjalani kehidupan. Namun sayang kebebasan itu begitu sulit bagi Bestari. Seolah mendapat karma dari dosa sang Ayah dia harus memikul beban yang tak semestinya dia pikul. Mampukah Bestari mendapatkan kebebasan hidup seperti yang diinginkannya?
ALTHEA
74      57     0     
Romance
Ini adalah kisah seorang perempuan riang yang memiliki perasaan lebih ke manusia es batu, manusia cuek yang telah menyukai seorang perempuan lain di sekolahnya. Walaupun ia tahu bahwa laki laki itu bukan menyukai dirinya, tetap saja ia tak akan kunjung lelah untuk mendapatkan perhatian dan hati laki laki itu. Akankah ia berhasil mendapatkan yang dia mau? "Dasar jamet, bales chat nya si...
Orange Haze
345      240     0     
Mystery
Raksa begitu membenci Senja. Namun, sebuah perjanjian tak tertulis menghubungkan keduanya. Semua bermula di hutan pinus saat menjelang petang. Saat itu hujan. Terdengar gelakan tawa saat riak air berhasil membasahi jas hujan keduanya. Raksa menutup mata, berharap bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. "Mata itu, bukan milik kamu."
The Maiden from Doomsday
9888      2121     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
ALMOND
748      454     1     
Fan Fiction
"Kamu tahu kenapa aku suka almond?" Anara Azalea menikmati potongan kacang almond ditangannya. "Almond itu bagian penting dalam tubuh kita. Bukan kacang almondnya, tapi bagian di otak kita yang berbentuk mirip almond." lanjut Nara. "itu amygdala, Ra." Ucap Cio. "Aku lebih suka panggilnya Almond." Nara tersenyum. "Biar aku bisa inget kalau Almond adalah rasa yang paling aku suka di dunia." Nara ...
Rembulan
760      420     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...
Lebih dari Cinta Rahwana kepada Sinta
825      585     0     
Romance
Pernahkan mendengarkan kisah Ramayana? Jika pernah mendengarnya, cerita ini hampir memiliki kisah yang sama dengan romansa dua sejoli ini. Namun, bukan cerita Rama dan Sinta yang akan diceritakan. Namun keagungan cinta Rahwana kepada Sinta yang akan diulas dalam cerita ini. Betapa agung dan hormatnya Rahwana, raksasa yang merajai Alengka dengan segala kemewahan dan kekuasaannya yang luas. Raksas...
Premium
Dunia Tanpa Gadget
8901      2504     32     
True Story
Muridmurid SMA 2 atau biasa disebut SMADA menjunjung tinggi toleransi meskipun mereka terdiri dari suku agama dan ras yang berbedabeda Perselisihan di antara mereka tidak pernah dipicu oleh perbedaan suku agama dan ras tetapi lebih kepada kepentingan dan perasaan pribadi Mereka tidak pernah melecehkan teman mereka dari golongan minoritas Bersama mereka menjalani hidup masa remaja mereka dengan ko...
Tumpuan Tanpa Tepi
7325      2574     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...