Read More >>"> Janji-Janji Masa Depan (Sisa Senja Merah Muda (Bagian 2)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Keadaan Ibu membaik seiring bertambahnya minggu dan berganti bulan, aku sudah bisa kembali meninggalkan rumah untuk bekerja.

Kini aku telah menjadi pegawai tetapnya Pak Bah.

Aku diberi amanah untuk mengondisikan beberapa toko miliknya dan masih berkutat dengan traktor sepuh yang mulai kembali bangkit dari pingsan dan sakitnya.

Aku sudah bisa membeli ponsel baru yang sudah lebih canggih, karena Zahwa bilang jika di sana ia lebih sering menggunakan aplikasi Line untuk berkomunikasi, aku juga ikut mengunduh aplikasi tersebut.

Meskipun masih sedikit bingung dengan cara menggunakannya, tapi aku bersyukur bukan main HP-ku sudah bisa secanggih ini.

Mungkin di Nara hanya orang-orang besar yang punya ponsel sepertiku, aku ikut bangga walaupun aku tidak termasuk ke dalam orang besar tadi.

Anak-anak kecil suka mengerubungiku di beranda rumah jika sedang bermain ponsel sore-sore.

Mereka berdecak kagum, melihat benda seperti robot tapi tidak bisa dibuat perang-perangan.

Mereka belum tahu saja, dengan benda ini aku bisa perang melawan diri sendiri, bahkan dengan orang jauh yang tidak aku kenal sekalipun, pakai game online namanya.

Ponsel canggih ini memiliki andil yang cukup besar dalam kemajuan hubungan aku dengan Zahwa.

Setidaknya ada satu pesan yang aku terima darinya setiap hari, meskipun setelah belasan pesan yang aku kirim.

Satu lebih baik daripada tidak ada sama sekali.

Aku paham betul tentang kesibukannya yang sering ia ceritakan jika kami memiliki kesempatan untuk bisa telepon.

Setiap jam setengah enam pagi, itu berarti di tempat Zahwa jam setengah delapan.

Aku selalu mengirimkan template pesan yang berbunyi, "Hallo selamat pagi, Neng. Semangat untuk hari ini, semoga selalu sehat, kuat, lengkap, bersyukur, bahagia dan tercukupi. Jangan lupa baca doa untuk mengawali hari."

Aku pikir jam segitu Zahwa sedang siap-siap untuk menuju kampusnya.

Aku selalu melakukannya sebelum aku memanasi motor yang akan aku bawa bekerja.

Pasti, setiap pagi.

Tidak mungkin telat.

Nanti biasanya tepat tengah hari aku akan mendapatkan balasan emoticon senyum darinya.

Aih, aku yang menerimanya jadi tersenyum berkali-kali lipat lebih lebar dari senyum emoticon tadi.

Jujur, aku tidak tahu bagaimana cara wajar untuk mencintai seorang perempuan, maka dari itu aku akan lakukan sebisaku, se-apa adanya diriku.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Who Is My Husband?
13706      2527     6     
Romance
Mempunyai 4 kepribadian berbeda setelah kecelakaan?? Bagaimana jadinya tuh?! Namaku.....aku tidak yakin siapa diriku. Tapi, bisakah kamu menebak siapa suamiku dari ke empat sahabatku??
Flyover
418      296     0     
Short Story
Aku berlimpah kasih sayang, tapi mengapa aku tetap merasa kesepian?
Kepak Sayap yang Hilang
84      78     1     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Meteor Lyrid
390      292     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
Love Arrow
390      256     2     
Short Story
Kanya pikir dia menemukan sahabat, tapi ternyata Zuan adalah dia yang berusaha mendekat karena terpanah hatinya oleh Kanya.
Once Upon A Time: Peach
943      569     0     
Romance
Deskripsi tidak memiliki hubungan apapun dengan isi cerita. Bila penasaran langsung saja cek ke bagian abstraksi dan prologue... :)) ------------ Seorang pembaca sedang berjalan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan banyak toko buku di samping kanannya yang memasang cerita-cerita mereka di rak depan dengan rapi. Seorang pembaca itu tertarik untuk memasuki sebuah toko buku yang menarik p...
Renjana
436      326     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Lost Daddy
4506      978     8     
Romance
Aku kira hidup bersama ayahku adalah keberuntungan tetapi tidak. Semua kebahagiaan telah sirna semenjak kepergian ibuku. Ayah menghilang tanpa alasan. Kakek berkata bahwa ayah sangat mencintai ibu. Oleh sebab itu, ia perlu waktu untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Namun alasan itu tidak sesuai fakta. AYAH TIDAK LAGI MENCINTAIKU! (Aulia) Dari awal tidak ada niat bagiku untuk mendekati...
Ayugesa: Kekuatan Perempuan Bukan Hanya Kecantikannya
7289      2193     204     
Romance
Nama adalah doa Terkadang ia meminta pembelajaran seumur hidup untuk mengabulkannya Seperti yang dialami Ayugesa Ada dua fase besar dalam kehidupannya menjadi Ayu dan menjadi Gesa Saat ia ingin dipanggil dengan nama Gesa untuk menonjolkan ketangguhannya justru hariharinya lebih banyak dipengaruhi oleh keayuannya Ketika mulai menapaki jalan sebagai Ayu Ayugesa justru terus ditempa untuk membu...
"Mereka" adalah Sebelah Sayap
434      310     1     
Short Story
Cinta adalah bahasan yang sangat luas dan kompleks, apakah itu pula yang menyebabkan sangat sulit untuk menemukanmu ? Tidak kah sekali saja kau berpihak kepadaku ?