Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Zahwa adalah penyebab dering kedua, sungguh ini adalah oase di tengah padang pasir.

Teriknya hari, seketika menjadi sejuk karena sebuah pesan melayang darinya lewat satelit.

Ingin aku sungkem kepada orang yang membuat satelit di angkasa sana.

Zahwa menanyakan kabarku, kabar Ibu, kabar keluarganya, serta kabar para kol dan sawi di kebunku.

Untuk hal kedua dan tiga yang ia tanyakan, aku tak bisa menjawabnya dengan detail, sudah beberapa hari ini aku tak pulang dan tak berkabar secara langsung.

Lail memang sering menelepon atau mengirim pesan, tapi jarang aku balas.

Pesan dari Zahwa masih yang terbaik dan yang paling aku tunggu.

Benda kotak kecil yang bisa berdering ini adalah perantara satu-satunya yang membuatku dan Zahwa tetap terhubung.

Aku sangat menjaga benda ini baik-baik, ke sawah pun aku kantongi dengan plastik baru aku masukkan ke saku jaket atau celanaku.

Entah apa yang terjadi jika ponsel ini hilang, Zahwa akan bisa ikut menghilang.

Derita hubungan jarak jauh, dan yang membuatnya menjadi terasa lebih jauh lagi adalah.. 'hubungan itu' hanya aku yang rasakan, Zahwa bagaimana, aku tidak tahu.

Dari ponsel, gadis sendu itu bilang, ia merasa ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh keluarganya kepadanya. Entah apa, tapi ia merasakan itu.

Aku menjawab seadanya, memang aku tidak tahu dan tidak mau pura-pura tahu hanya untuk mempertahankan obrolan supaya tetap ada topik.

Aku adalah laki-laki yang kemampuan berbasa-basinya sangat rendah.

Kuakui bahwa aku sangat menyukai gadis ini sudah sejak lama, tapi entah mengapa aku tetap mencintainya dengan cara yang amat primitif.

Hingga sore aku masih berteman dengan lumpur yang bercampur oli dan hangus yang bertebaran di seluruh badanku.

Setibanya di rumah Pak Bah, ada Sena yang tengah kebingungan dengan nasi yang tak kunjung masak di rice cooker-nya.

Aku tak menanyainya apa-apa, aku menjelma diam yang terkejut menatap sosoknya tiba-tiba.

Baru sejam yang lalu aku berkata mendamba senja, kini aku dihadapkan dengan sesuatu yang juga menarik intuisi untuk menerka-nerka apakah ia yang kusebut teman sampai hari tua.

Besok, kini, dan kemarin hanya bermuara sebagai cerita.

Aku yang sedari kemarin menanyakan keberadaannya, sekarang malah bertanya-tanya, mengapa gadis ini kemari? Bukankah ini belum akhir pekan.

Kupakai kembali bajuku yang kemarin, tak banyak sandang yang aku bawa dalam rangka memberi jarak pada rumah dan orang-orangnya.

Jupri meminjamiku dua kemeja, mungkin lusa akan aku kembalikan.

Aku telah membersihkan diri, badan menjadi segar kembali, Sena menyuguhkanku secangkir kopi manis, semanis senyum yang ia punya.

Aku yakin, tidak ada laki-laki yang tidak setuju jika kubilang cantik, pada gadis yang ada di depanku ini.

Saat remang-remang senja menyihir pandangan kami berdua, terdengar dering ponselku untuk ke sekian kalinya.

Untuk pertama kalinya aku mengangkat panggilan telepon dari Lail, tak ada firasat apa-apa, Lail hanya berkata, "Dip, tolong pulang, kalau kamu masih ingin lihat Ibu."

Suaranya lirih diiringi isak tangis, dan entah suara dari mana, aku dengar rintihan dan desah lemah di balik bayang-bayang suara Lail yang tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Ibu!" batin dan pikiranku tertuju pada perempuan mulia itu.

Suara itu tentu saja berasal darinya, aku ingat terakhir kali meninggalkannya ia tengah dalam keadaan tidak terlalu sehat.

Demi mengingat itu, ingin kukutuk diriku sendiri atas segala perbuatan yang menyebabkan ibuku terluka.

Aku harusnya ada di sampingnya saat susah, tidak ada masa susahku yang tidak dibarengi dengan kehadirannya.

Aku bodoh, sangat bodoh.

Segera kutancap gas sepeda motor milik Pak Bah dengan Sena membonceng di bangku belakang.

Pikiranku bahkan tak berani hanya untuk sekadar menebak-nebak apa yang sedang terjadi pada Ibu.

Aku sungguh menyesal pernah membanting pintu di depannya, aku menyesal karena berbicara dengan nada tinggi padanya.

Aku menyesal karena berhari-hari tidak pulang ke rumah.

Sepanjang jalan, pikiranku kelayapan membuat asumsi-asumsi yang sangat aku benci.

Yang tengah aku tanyakan, mengapa aku tidak mendapat firasat apa pun?

Mengapa aku tidak diberi rasa-rasa ganjil yang membuatku bisa memutar arah sebelum hal buruk terjadi pada Ibu?

Mengapa aku tidak ditunjukkan jalan agar berpikir lebih jernih di awal waktu? Mengapa?

Di belakangku, Sena menepuk punggungku dan beberapa ucapannya yang kudengar, ia menyuruhku untuk berkendara dengan lebih tenang.

"Bang Nadif, pelan saja, asal sampai. Kalau saja hal yang tidak diinginkan menimpamu sekarang, itu sungguh tidak akan membuat keadaan lebih baik. Malah memperburuk keadaan dua kali lipat."

Jika saja keadaan membuatku bisa lebih bersabar, mungkin aku dapat membalas ucapannya yang barusan dengan hal yang baik pula.

Sayangnya aku malah abai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
7094      2157     13     
Romance
Hidup Yoga berubah total setelah membeli sepatu butut dari seorang pengemis. Sepatu yang tak bisa dibuang dan selalu membawa sial. Bersama Hendi, teman sekosnya, Yoga terjebak dalam kekacauan: jadi intel, menyusup ke jaringan narkoba, hingga menghadapi gembong kelas kakap. Di tengah dunia gelap dan penuh tipu daya, sepatu misterius itu justru jadi kunci penyelamatan. Tapi apakah semua ini nyata,...
Lantunan Ayat Cinta Azra
993      612     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mungkinkah Azra menerima Zakky sepupunya s...
Before You Go
434      295     2     
Short Story
Kisah seorang Gadis yang mencoba memperjuangkan sebelum akhirnya merelakan
Langkah yang Tak Diizinkan
195      163     0     
Inspirational
Katanya dunia itu luas. Tapi kenapa aku tak pernah diberi izin untuk melangkah? Sena hidup di rumah yang katanya penuh cinta, tapi nyatanya dipenuhi batas. Ia perempuan, kata ibunya, itu alasan cukup untuk dilarang bermimpi terlalu tinggi. Tapi bagaimana kalau mimpinya justru satu-satunya cara agar ia bisa bernapas? Ia tak punya uang. Tak punya restu. Tapi diam-diam, ia melangkah. Dari k...
Potongan kertas
936      486     3     
Fan Fiction
"Apa sih perasaan ha?!" "Banyak lah. Perasaan terhadap diri sendiri, terhadap orang tua, terhadap orang, termasuk terhadap lo Nayya." Sejak saat itu, Dhala tidak pernah dan tidak ingin membuka hati untuk siapapun. Katanya sih, susah muve on, hha, memang, gegayaan sekali dia seperti anak muda. Memang anak muda, lebih tepatnya remaja yang terus dikejar untuk dewasa, tanpa adanya perhatian or...
The Spark Between Us
9819      2947     2     
Romance
Tika terlanjur patah hati untuk kembali merasakan percikan jatuh cinta Tapi ultimatum Ibunda untuk segera menikah membuatnya tidak bisa berlamalama menata hatinya yang sedang patah Akankah Tika kembali merasakan percikan cinta pada lelaki yang disodorkan oleh Sang Ibunda atau pada seorang duda yang sepaket dengan dua boneka orientalnya
40 Hari Terakhir
803      546     1     
Fantasy
Randy tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir secepat ini. Setelah pertunangannya dengan Joana Dane gagal, dia dihadapkan pada kecelakaan yang mengancam nyawa. Pria itu sekarat, di tengah koma seorang malaikat maut datang dan memberinya kesempatan kedua. Randy akan dihidupkan kembali dengan catatan harus mengumpulkan permintaan maaf dari orang-orang yang telah dia sakiti selama hidup...
LUKA TANPA ASA
9151      2246     11     
Romance
Hana Asuka mengalami kekerasan dan pembulian yang dilakukan oleh ayah serta teman-temannya di sekolah. Memiliki kehidupan baru di Indonesia membuatnya memiliki mimpi yang baru juga disana. Apalagi kini ia memiliki ayah baru dan kakak tiri yang membuatnya semakin bahagia. Namun kehadirannya tidak dianggap oleh Haru Einstein, saudara tirinya. Untuk mewujudkan mimpinya, Hana berusaha beradaptasi di ...
Stuck In Memories
15981      3277     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
Dinikahi Guru Ngaji
835      589     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...