Read More >>"> Janji-Janji Masa Depan (Berkutat Lagi (Bagian 2)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Zahwa adalah penyebab dering kedua, sungguh ini adalah oase di tengah padang pasir.

Teriknya hari, seketika menjadi sejuk karena sebuah pesan melayang darinya lewat satelit.

Ingin aku sungkem kepada orang yang membuat satelit di angkasa sana.

Zahwa menanyakan kabarku, kabar Ibu, kabar keluarganya, serta kabar para kol dan sawi di kebunku.

Untuk hal kedua dan tiga yang ia tanyakan, aku tak bisa menjawabnya dengan detail, sudah beberapa hari ini aku tak pulang dan tak berkabar secara langsung.

Lail memang sering menelepon atau mengirim pesan, tapi jarang aku balas.

Pesan dari Zahwa masih yang terbaik dan yang paling aku tunggu.

Benda kotak kecil yang bisa berdering ini adalah perantara satu-satunya yang membuatku dan Zahwa tetap terhubung.

Aku sangat menjaga benda ini baik-baik, ke sawah pun aku kantongi dengan plastik baru aku masukkan ke saku jaket atau celanaku.

Entah apa yang terjadi jika ponsel ini hilang, Zahwa akan bisa ikut menghilang.

Derita hubungan jarak jauh, dan yang membuatnya menjadi terasa lebih jauh lagi adalah.. 'hubungan itu' hanya aku yang rasakan, Zahwa bagaimana, aku tidak tahu.

Dari ponsel, gadis sendu itu bilang, ia merasa ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh keluarganya kepadanya. Entah apa, tapi ia merasakan itu.

Aku menjawab seadanya, memang aku tidak tahu dan tidak mau pura-pura tahu hanya untuk mempertahankan obrolan supaya tetap ada topik.

Aku adalah laki-laki yang kemampuan berbasa-basinya sangat rendah.

Kuakui bahwa aku sangat menyukai gadis ini sudah sejak lama, tapi entah mengapa aku tetap mencintainya dengan cara yang amat primitif.

Hingga sore aku masih berteman dengan lumpur yang bercampur oli dan hangus yang bertebaran di seluruh badanku.

Setibanya di rumah Pak Bah, ada Sena yang tengah kebingungan dengan nasi yang tak kunjung masak di rice cooker-nya.

Aku tak menanyainya apa-apa, aku menjelma diam yang terkejut menatap sosoknya tiba-tiba.

Baru sejam yang lalu aku berkata mendamba senja, kini aku dihadapkan dengan sesuatu yang juga menarik intuisi untuk menerka-nerka apakah ia yang kusebut teman sampai hari tua.

Besok, kini, dan kemarin hanya bermuara sebagai cerita.

Aku yang sedari kemarin menanyakan keberadaannya, sekarang malah bertanya-tanya, mengapa gadis ini kemari? Bukankah ini belum akhir pekan.

Kupakai kembali bajuku yang kemarin, tak banyak sandang yang aku bawa dalam rangka memberi jarak pada rumah dan orang-orangnya.

Jupri meminjamiku dua kemeja, mungkin lusa akan aku kembalikan.

Aku telah membersihkan diri, badan menjadi segar kembali, Sena menyuguhkanku secangkir kopi manis, semanis senyum yang ia punya.

Aku yakin, tidak ada laki-laki yang tidak setuju jika kubilang cantik, pada gadis yang ada di depanku ini.

Saat remang-remang senja menyihir pandangan kami berdua, terdengar dering ponselku untuk ke sekian kalinya.

Untuk pertama kalinya aku mengangkat panggilan telepon dari Lail, tak ada firasat apa-apa, Lail hanya berkata, "Dip, tolong pulang, kalau kamu masih ingin lihat Ibu."

Suaranya lirih diiringi isak tangis, dan entah suara dari mana, aku dengar rintihan dan desah lemah di balik bayang-bayang suara Lail yang tidak mengatakan apa-apa lagi.

"Ibu!" batin dan pikiranku tertuju pada perempuan mulia itu.

Suara itu tentu saja berasal darinya, aku ingat terakhir kali meninggalkannya ia tengah dalam keadaan tidak terlalu sehat.

Demi mengingat itu, ingin kukutuk diriku sendiri atas segala perbuatan yang menyebabkan ibuku terluka.

Aku harusnya ada di sampingnya saat susah, tidak ada masa susahku yang tidak dibarengi dengan kehadirannya.

Aku bodoh, sangat bodoh.

Segera kutancap gas sepeda motor milik Pak Bah dengan Sena membonceng di bangku belakang.

Pikiranku bahkan tak berani hanya untuk sekadar menebak-nebak apa yang sedang terjadi pada Ibu.

Aku sungguh menyesal pernah membanting pintu di depannya, aku menyesal karena berbicara dengan nada tinggi padanya.

Aku menyesal karena berhari-hari tidak pulang ke rumah.

Sepanjang jalan, pikiranku kelayapan membuat asumsi-asumsi yang sangat aku benci.

Yang tengah aku tanyakan, mengapa aku tidak mendapat firasat apa pun?

Mengapa aku tidak diberi rasa-rasa ganjil yang membuatku bisa memutar arah sebelum hal buruk terjadi pada Ibu?

Mengapa aku tidak ditunjukkan jalan agar berpikir lebih jernih di awal waktu? Mengapa?

Di belakangku, Sena menepuk punggungku dan beberapa ucapannya yang kudengar, ia menyuruhku untuk berkendara dengan lebih tenang.

"Bang Nadif, pelan saja, asal sampai. Kalau saja hal yang tidak diinginkan menimpamu sekarang, itu sungguh tidak akan membuat keadaan lebih baik. Malah memperburuk keadaan dua kali lipat."

Jika saja keadaan membuatku bisa lebih bersabar, mungkin aku dapat membalas ucapannya yang barusan dengan hal yang baik pula.

Sayangnya aku malah abai.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
complicated revenge
19482      2986     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."
When Magenta Write Their Destiny
4274      1343     0     
Romance
Magenta=Marina, Aini, Gabriella, Erika, dan Benita. 5 gadis cantik dengan kisah cintanya masing-masing. Mereka adalah lima sahabat yang memiliki kisah cinta tak biasa. Marina mencintai ayah angkatnya sendiri. Gabriella, anak sultan yang angkuh itu, nyatanya jatuh ke pelukan sopir bus yang juga kehilangan ketampanannya. Aini dengan sifat dingin dan tomboynya malah jatuh hati pada pria penyintas d...
Dinikahi Guru Ngaji
614      452     1     
Romance
Hobby balapan liar selama ini ternyata membuat Amara dipindahan ke Jakarta oleh Kedua orang tuanya, Rafka begitu kahwatir akan pergaulan bebas yang selama ini terjadi pada anak muda seperti putrinya. Namun, saat di Jakarta ternyata Amara semakin tidak terkendali, Rendra akhirnya akan menjodohkan cucunya dengan seorang duda anak satu. Shaka adalah guru Ngaji di TPA tidak jauh dari rumah ...
Di Antara Mereka
4462      1810     3     
Romance
Mengisahkan seorang cewek dan cowok yang telah lama bersahabat Mereka bernana Gio dan Mita Persahabatan mereka di tahun ke dua tidaklah mudah Banyak likaliku yang terjadi hingga menyakiti hati Keduanya sempat saling menjauh karena suatu keterpaksaan Gio terpaksa menjauhi Mita karena sang Ibu telah memilihkan kekasih untuknya Karena itu Mita pun menjauhi Gio. Gio tak dapat menerima kenyataan itu d...
Premium
GUGUR
3850      1785     9     
Romance
Ketika harapan, keinginan, dan penantian yang harus terpaksa gugur karena takdir semesta. Dipertemukan oleh Kamal adalah suatu hal yang Eira syukuri, lantaran ia tak pernah mendapat peran ayah di kehidupannya. Eira dan Kamal jatuh dua kali; cinta, dan suatu kebenaran yang menentang takdir mereka untuk bersatu. 2023 © Hawa Eve
Unending Love (End)
15479      2144     9     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
ATMA
293      202     3     
Short Story
"Namaku Atma. Atma Bhrahmadinata, jiwa penolong terbaik untuk menjaga harapan menjadi kenyataan," ATMA a short story created by @nenii_983 ©2020
SOSOK
102      92     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Denganmu Berbeda
8316      2375     1     
Romance
Harapan Varen saat ini dan selamanya adalah mendapatkan Lana—gadis dingin berperingai unik nan amat spesial baginya. Hanya saja, mendapatkan Lana tak semudah mengatakan cinta; terlebih gadis itu memiliki ‘pendamping setia’ yang tak lain tak bukan merupakan Candra. Namun meski harus menciptakan tiga ratus ribu candi, ataupun membuat perahu dan sepuluh telaga dengan jaminan akan mendapat hati...
Buku Harian
720      440     1     
True Story
Kenapa setiap awal harus ada akhir? Begitu pula dengan kisah hidup. Setiap kisah memiliki awal dan akhir yang berbeda pada setiap manusia. Ada yang berakhir manis, ada pula yang berakhir tragis. Lalu bagaimanakah dengan kisah ini?