Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Tidak salah memang, ketika kita ingin hari terasa lebih panjang, maka bangunlah mendahului Matahari.

Kata Ibu begitu dan aku sangat setuju.

Dengan cara itu, kita melewati tiga masa pergantian sinar dalam sehari, dari gelap, menjadi terang dan kemudian gelap lagi.

Aku sangat penasaran dengan asal rindu, apakah ia muncul hanya ketika pagi dan dini hari? Atau ia hadir setiap waktu dalam keadaan yang tidak menentu?

Sejujurnya aku tidak terlalu paham dengan kemauan satu perasaan ini, hanya saja, ia kerap hadir dengan mengambil bentuk yang tidak bisa ditebak.

Kadang ia menjadi perasaan tidak sabaran, kadang menjadi curiga, tapi ia juga bisa menjelma rasa yang entah apa namanya.

"Beliau orang yang baik, meskipun caranya berkomunikasi sedikit tidak biasa." Tiga hari yang lalu Mr. Arief berkunjung ke rumah Pak Bah.

Aku tahu dari bungkus rokoknya yang selalu tertinggal. Entah apa alasannya, tapi kali ini bungkus rokok itu telah kosong.

"Aku sempat berpikir jika aku akan kena masalah di hari awal aku bekerja, Mr. Arief secara tiba-tiba memanggilku ke ruangannya dengan suara yang keras dan cara yang aneh, menurutku sedikit kasar. Tapi ternyata memang pembawaannya yang seperti itu."

Pak Bah manggut-manggut di depan kipas angin yang tengah sekarat dan setiap kali disetel berbunyi ngik-ngik seperti napas kakek-kakek yang umurnya tinggal menghitung hari.

"Itulah mengapa kita tidak dianjurkan untuk menilai seseorang hanya dari kelihatannya saja. Tapi kenyataannya, seolah-olah manusia dilahirkan untuk menilai manusia lain. Walaupun sulit tapi mudah-mudahan kita bukan salah satu jenis manusia yang seperti itu."

"Tidak, tidak, bukan maksudku menjadi penilai atau pengawas bagi tingkah laku orang lain, hanya saja aku mengatakan apa yang ada di kepalaku mengenai orang yang cukup berpengaruh dalam hidupku untuk waktu-waktu ini. Dan kurasa, aku tidak mengatakan keburukan. Aku pun hanya menceritakannya padamu."

"Sudah, sudah. Dip, tolong ambilkan aku pelumas di etalase, letaknya di rak nomor dua." Aku melakukan apa yang Pak Bah perintahkan.

Selalu seperti itu.

"Ambil yang tutupnya sudah dibuka, jangan yang baru."

"Pak, kira-kira apa alasan Mr. Arief lebih suka singgah di kota kabupaten daripada di ibu kota besar sana? Ia adalah seorang komisaris pusat. Tapi malah lebih memilih tinggal di tempat terpencil seperti ini." Ini adalah alasan obrolanku kali ini, yang tadi hanya pembuka kata saja.

"Kita tidak bisa menebak dengan pasti alasan seseorang melakukan ini dan melakukan itu, atau memilih untuk tidak melakukan itu dan juga tidak melakukan itu. Yang kita bisa hanyalah menyebutkan asumsi-asumsi dari pikiran kita sendiri yang tidak jelas kebenarannya. Kecuali jika kau menanyakan langsung pada orangnya. Besar kemungkinan kau akan tahu alasan sebenarnya. Itu pun jika orang yang kau tanya tidak berbohong." Pak Bah membenarkan kaca matanya yang melorot.

Ia kembali menyuruhku mencari pipet yang akan ia gunakan untuk mengambil cairan pelumas dan meneteskannya ke mesin kipas angin.

"Tapi dari yang aku ketahui Arief adalah seseorang yang cukup tertutup mengenai kehidupan pribadinya. Dia adalah juniorku yang penurut dan tidak banyak mengeluh. Walaupun ia terlihat keras, namun semasa muda, aku lebih keras darinya. Ia pernah bilang padaku bahwa ia tidak suka perkotaan. Kami dulu pernah tinggal selama enam bulan di tengah hutan. Memang tidak full selama itu, kadang kami juga menyambangi desa dan kota di dekat tempat kami bekerja. Tapi anak itu malah menyukai hutan yang kebanyakan dikeluhkan anggota lain termasuk aku. Dan satu hal lagi yang aku sangat ingat darinya adalah, ia orang dengan ingatan paling tajam yang pernah aku kenal."

"Tapi, waktu aku menemui Mr. Arief di ruangannya, ia berkata bahwa ia seperti pernah bertemu denganku tapi ia lupa di mana tempatnya. Dan ia juga sempat menyinggung tentang Randu Gunting, desa tempatku tinggal, tapi ia juga lupa mengapa ia tiba-tiba mengingatnya."

"Yah, kau tahu, Nak. Waktu itu mengubah seseorang, bukan?"

Aku mengangguk setuju.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Peri Untuk Ale
5681      2329     1     
Romance
Semakin nyaman rumah lo semakin lo paham kalau tempat terbaik itu pulang
My Sweety Girl
11564      2613     6     
Romance
Kenarya Alby Bimantara adalah sosok yang akan selalu ada untuk Maisha Biantari. Begitupun sebaliknya. Namun seiring berjalannya waktu salah satu dari keduanya perlahan terlepas. Cinta yang datang pada cowok berparas manis itu membuat Maisha ketakutan. Tentang sepi dan dingin yang sejak beberapa tahun pergi seolah kembali menghampiri. Jika ada jalan untuk mempertahankan Ken di sisinya, maka...
MAKE ME NEGATIVE THINGKING
1830      780     4     
Humor
Baru tahun ini aku mengalami hari teristimewa yang membuatku merasa bahagia beralih kesifat P E S I M I S. kalian ingin tahu kenapa?
Just For You
6235      2048     1     
Romance
Terima kasih karena kamu sudah membuat hidupku menjadi lebih berarti. (Revaldo) *** Mendapatkan hal yang kita inginkan memang tidak semudah membalik telapak tangan, mungkin itu yang dirasakan Valdo saat ingin mendapatkan hati seorang gadis cantik bernama Vero. Namun karena sesuatu membuatnya harus merelakan apa yang selama ini dia usahakan dan berhasil dia dapatkan dengan tidak mudah. karen...
complicated revenge
21707      3368     1     
Fan Fiction
"jangan percayai siapapun! kebencianku tumbuh karena rasa kepercayaanku sendiri.."
Bifurkasi Rasa
147      125     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Menyulam Kenangan Dirumah Lama
740      306     0     
Inspirational
Sinopsis Di sebuah rumah tua yang nyaris dilupakan, kenangan-kenangan bersarang seperti debu di sudut-sudut ruang. Dina, seorang perempuan berusia tiga puluh lima tahun, kembali ke rumah masa kecilnya setelah kepergian sang ibu. Di tengah suara lantai kayu yang berderit dan aroma kayu lapuk yang khas, Dina perlahan membuka kembali kotak-kotak memori yang selama ini dia kunci rapat. Melalui benda...
After School
3318      1362     0     
Romance
Janelendra (Janel) bukanlah cowok populer di zaman SMA, dulu, di era 90an. Dia hanya cowok medioker yang bergabung dengan geng populer di sekolah. Soal urusan cinta pun dia bukan ahlinya. Dia sulit sekali mengungkapkan cinta pada cewek yang dia suka. Lalu momen jatuh cinta yang mengubah hidup itu tiba. Di hari pertama sekolah, di tahun ajaran baru 1996/1997, Janel berkenalan dengan Lovi, sang...
Kepak Sayap yang Hilang
118      111     1     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Only One
1095      750     13     
Romance
Hidup di dunia ini tidaklah mudah. Pasti banyak luka yang harus dirasakan. Karena, setiap jalan berliku saat dilewati. Rasa sakit, kecewa, dan duka dialami Auretta. Ia sadar, hidup itu memang tidaklah mudah. Terlebih, ia harus berusaha kuat. Karena, hanya itu yang bisa dilakukan untuk menutupi segala hal yang ada dalam dirinya. Terkadang, ia merasa seperti memakai topeng. Namun, mungkin itu s...