Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Keesokan hari dan seterusnya, setiap pagi aku mulai kebiasaan baru, tetap berangkat keluar rumah, mandi dengan air dingin, memberi makan ayam, dan menebeng motor Nurdin.

Namun, kali ini tujuannya bukan lagi perempatan dekat Berdikari, melainkan halte bus angkutan umum.

Aku sedikit rindu dengan toko yang harus selalu rapi itu, pagi, siang, sore, dan beberapa malamku dahulu tak lepas dari sana.

Aku pergi ke mana saja yang aku bisa, mengunjungi rumah teman-teman SMP dahulu, mengantar Ibu membeli bibit, membantu Nurdin di tempat kerjanya, mungkin lebih tepatnya merepotkan, aku belum pernah punya pengalaman memotong dan menguliti hewan, apalagi menggilingnya.

Hal lain yang membuatku tidak mau melakukannya lagi adalah bau apek dari daging hewan potong yang macet di baju bahkan setelah dicuci berkali-kali.

Sejak saat itu aku mulai menjauhkan diri dari maniak daging kambing, ada rasa pusing dan perut yang seperti di-unyel-unyel ketika mencium baunya.

Sebelum sibuk berangkat mencari kesibukan, aku mengantar Laila ke rumah sakit tempatnya bekerja. Hanya mengantar, ia tak mau aku ikut dia bekerja.

Pernah sekali aku membantunya, bukannya terima kasih ia malah mengomeliku habis-habisan.

Seisi kantor jadi tahu cerita tentang Nurdin yang naksir berat padanya karena mulutku, tak sengaja aku menodongnya dengan ejekan Bebeb Nurdin karena ia tak mau memberitahuku cara membaca resep tulisan dokter.

Aku juga kerap menawarkan diri untuk mengantar pesanan jahitan yang sudah jadi ke pelanggan Bu Widi.

Warung dan rumah itu kini tak sama lagi semenjak Zahwa pergi. Taman dan pekarangannya memang hijau, tapi aku tidak melihat ada satu bunga pun yang mekar.

Di lain kesempatan aku suka membantu Ibu dan Paman di ladang jika sedang ada pekerjaan.

Apa pun kulakukan agar aku terus sibuk dan tidak merasa sendirian. Menganggur adalah sumbu yang mengerikan bagi orang yang tengah patah hati.

Ia bisa merangsang pikiran dan perasaan buruk untuk datang, dan aku tak mau itu terjadi.

Kini aku juga sedang menjalani kesibukan baruku setiap jumat dan sabtu, yaitu menjaga toko baju milik kerabatnya Pak Leo yang tinggal di Primavera, sebuah perumahan kelas atas di kawasan kota kabupaten.

Mengapa hanya jumat dan sabtu? Karena karyawannya yang telah bekerja di situ bertahun-tahun sedang punya anak balita yang tidak bisa ditinggal, daripada resign, ia lebih memilih untuk membagi hari denganku.

Mulai kuceritakan pada Ibu tentang ke mana sebenarnya aku pergi akhir-akhir ini.

Ibu tidak pernah menaruh curiga padaku, aku tak pernah macam-macam.

Kata orang, sebagai bujang hidupku lempeng-lempeng saja, tapi siapa peduli, yang lempeng begini saja masalah tidak ada selesainya, apalagi yang nyeleweng dan aneh-aneh.

“Lain kali, kalau kamu mau berkunjung ke rumah Pak Bah lagi, bawalah sesuatu agar tanganmu tak kosong melompong.”

“Bawa apa Bu?” Terus terang, bukannya aku tidak mau, hanya saja bingung dengan benda macam apa yang bisa kubawa karena Pak Bah adalah orang yang berkecukupan.

“Sayur atau buah dari ladang, mungkin.”

“Bu, Pak Bah itu sepuh yang tinggal sendiri. Beliau sungkan untuk masak atau sekadar menghangatkan air di kompor dapur.”

“Oh, kalau begitu, bawa saja masakan Ibu.”

Aku menimbang-nimbang sejenak. “Bisa, tapi ia bukan orang asli Jawa, bisa jadi selera lidahnya berbeda. Pak Bah suka memanggilku dengan sebutan kau, rasanya agak sedikit asing di telingaku.”

Sebuah rasa syukur yang melimpah karena pegunungan ini tak pernah libur dengan air meskipun kemarau tengah menyiksa daratan di kota-kota sana.

Sungai kecil belakang rumah masih tetap mengalir meski tak sederas bulan-bulan di musim hujan.

Di tanganku sudah ada dua rantang makanan yang harus kuantar. Satu ke rumah Bu Widi dan satunya akan kubawa ke rumah Pak Bah.

Bu Widi tengah memotong kain panjang berwarna candramawa. Sepertinya ia tengah sibuk.

Dilan sepertinya sedang tidak ada di rumah, kuperhatikan motor Zahwa tak ada, mungkin sedang dibawa oleh Dilan.

Yang menyambutku di ambang pintu adalah Pak Akbar. “Waalaikumsalam, Nadif.”

Aku berusaha bersikap sesopan mungkin padanya. Aku hendak bertanya mengapa Pak Akbar tidak berangkat kerja.

Tapi sebelum itu terjadi, ia sudah lebih dahulu menjelaskan.

“Beruntung sekali kami punya tetangga sepertimu, Dif. Aku sedang kurang sehat, Dilan sibuk dengan pekerjaan barunya, dan bisa kamu lihat sendiri, Ibu banyak pesanan. Punjungan yang seperti ini menyenangkan sekali,” ucapnya sambil tertawa dan mengelus kumisnya yang lebat.

“Ah, tidak begitu. Kami juga beruntung punya tetangga seperti keluarga ini, Pak.” Dan aku dipersilakan masuk.

Dengan langkahnya yang pelan, Bu Widi menghampiriku dan mengucapkan terima kasih atas kirimannya. “Salam buat ibumu ya,” tambahnya.

Sebelum aku meninggalkan rumah itu, Bu Widi juga berpesan, “Semalam Zahwa menelepon ke rumah, katanya ibu suruh bilang padamu terima kasih atas suratnya. Zahwa sudah baca dan menyukainya.”

Demi mendengar hal itu, perasaanku mengembang bukan main, hampir saja jantung naik ke kerongkongan.

Ini berita paling segar yang aku terima setelah berminggu-minggu. Hawa sejuk kembali masuk dalam sukmaku dan menyapa sel-selnya yang sempat kering.

“Zahwa juga memintamu agar jangan berganti nomor hp dulu, ia akan menghubungimu setelah punya simcard sendiri yang resmi di Jepang. Anak itu memang neko-neko sekali,” kata Bu Widi sambil tersenyum.

Senyumku pun sama mengembangnya, atau mungkin lebih lebar. Senyum itu bertahan di wajahku setelah 10 meter kakiku meninggalkan halaman rumah keluarga Zahwa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Rasa yang tersapu harap
10496      2220     7     
Romance
Leanandra Kavinta atau yang biasa dipanggil Andra. Gadis receh yang mempunyai sahabat seperjuangan. Selalu bersama setiap ada waktu untuk melakukan kegiatan yang penting maupun tidak penting sama sekali. Darpa Gravila, cowok sederhana, tidak begitu tampan, tidak begitu kaya, dia cuma sekadar cowok baik yang menjaganya setiap sedang bersama. Cowok yang menjadi alasan Andra bertahan diketidakp...
Meteor Lyrid
554      386     1     
Romance
Hujan turun begitu derasnya malam itu. Dengan sisa debu angkasa malam, orang mungkin merasa takjub melihat indahnya meteor yang menari diatas sana. Terang namun samar karna jaraknya. Tapi bagiku, menemukanmu, seperti mencari meteor dalam konstelasi yang tak nyata.
From You
387      268     4     
Romance
Hanna George, hanyalah seorang wanita biasa berumur 25 tahun yang amat cantik. Ia bekerja sebagai HRD di suatu perusahaan. Hanna sudah menikah namun di saat yang bersamaan ia akan bercerai. Di tengah hiruk pikuknya perceraian yang berakhir dengan damai—mungkin, Hanna menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah bar yang cukup terkenal. Di sanalah Hanna berada. Dalam ruang lingkup dunia malam, ber...
Like a Dandelion
3076      1082     2     
Romance
Berawal dari kotak kayu penuh kenangan. Adel yang tengah terlarut dengan kehidupannya saat ini harus kembali memutar ulang memori lamanya. Terdorong dalam imaji waktu yang berputar ke belakang. Membuatnya merasakan kembali memori indah SMA. Bertemu dengan seseorang dengan sikap yang berbanding terbalik dengannya. Dan merasakan peliknya sebuah hubungan. Tak pernah terbesit sebelumnya di piki...
DREAM
834      524     1     
Romance
Bagaimana jadinya jika seorang pembenci matematika bertemu dengan seorang penggila matematika? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ia akan menerima tantangan dari orang itu? Inilah kisahnya. Tentang mereka yang bermimpi dan tentang semuanya.
SOSOK
150      135     1     
Horror
Dunia ini memang luas begitu pula seisinya. Kita hidup saat sendiri namun bersama sosok lain yang tak terlihat. SOSOK adalah sebuah cerita yang akan menunjukkan sisi lain dunia ini. Sebuah sisi yang tak terduga dan tak pernah dipikirkan oleh orang-orang
Coneflower
4278      1731     3     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...
SI IKAN PAUS YANG MENYIMPAN SAMPAH DALAM PERUTNYA (Sudah Terbit / Open PO)
5722      1912     8     
Inspirational
(Keluarga/romansa) Ibuk menyuruhku selalu mengalah demi si Bungsu, menentang usaha makananku, sampai memaksaku melepas kisah percintaan pertamaku demi Kak Mala. Lama-lama, aku menjelma menjadi ikan paus yang meraup semua sampah uneg-uneg tanpa bisa aku keluarkan dengan bebas. Aku khawatir, semua sampah itu bakal meledak, bak perut ikan paus mati yang pecah di tengah laut. Apa aku ma...
Premium
Adopted
2541      1142     1     
Romance
Yogi Ananda dan Damar Raditya dua pemuda yang terlihat sempurna dan mempunyai keluarga yang utuh dan bahagia. Mereka bertemu pertama kali di SMA dengan status sebagai kakak dan adik kelas. Terlahir dengan wajah tampan, dikaruniai otak cerdas, memiliki perangai baik sehingga banyak orang menyukai mereka. Walau berasal dari orang tua kalangan kelas menengah tidak menghentikan langkah mereka untuk m...
When You're Here
2386      1072     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...