Read More >>"> Janji-Janji Masa Depan (Jendela (Bagian 2)) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Janji-Janji Masa Depan
MENU
About Us  

Setelah kusapa, Ibunya celingukan mungkin takut perkataannya tadi didengar olehku, tapi aku berusaha berekspresi senetral mungkin.

“Penghapus yang murah ada, Mas?” tanyanya sopan.

“Ada Bu, mau yang harga berapa?” Kutuntun mereka ke etalase yang lebih masuk ke dalam toko yang berisi alat tulis lengkap. “Ibu mau yang harganya 20 ribu sampai seribu dapat tiga, ada semua Bu,” jelasku.

Tiba-tiba dari dekat meja kasir Laras berteriak.

“Bang Nadif, tolong.”

Aku segera datang. Rupanya seorang pelanggan membawa anak kecil dan menumpahkan pop ice-nya ke mesin printer.

Yayuk yang baru turun dari lantai dua tak kalah terkejut, rentalannya yang telah selesai kini basah dan lengket.

Komputernya juga ikut mati, kemungkinan besar CPU-nya terkena tetesan air dari printer yang ditaruh di atasnya.

Laras terlihat kalang kabut, ia segera mengambil lembaran kertas yang tidak terpakai untuk mengelap air yang membanjiri mesin printer.

Pelanggan tadi segera minta maaf dan sang anak yang belum paham dengan apa yang ia lakukan hanya diam dan menatap kami dengan polos seolah kelakuannya bukan masalah besar.

Beruntung pelanggan ini baik hati dan bersedia mengganti rugi. Tapi aku rasa printer masih bisa diperbaiki.

Alhasil aku dan pelanggan ini pergi ke tempat reparasi mesin di distrik sebelah, naik mobil milik beliau.

“Maaf, sekali lagi, Mas,” ucapnya. Aku masih mengemas CPU dan mesin printer ke dalam mobil.

“Tidak apa-apa, Pak.” Aku masuk mobil dan mengangguk dengan sopan. “Kejadian seperti ini sudah menjadi resiko kami, Pak. Saya atas nama teman-teman dan pemilik toko malah berterima kasih karena Bapak mau mengantar ke tempat reparasinya.”

“Sudah seharusnya seperti itu, Mas. Ini kesalahan saya karena lalai menjaga putra sendiri.”Kami mengobrol cukup lama, perjalanan ke tempat reparasi tidak sebentar karena letaknya yang cukup jauh dari Nara. “Saya juga dulu pernah kena kasus serupa seperti putra Bapak. Atau malah mungkin lebih parah,” ujarku.

Di perempatan yang tidak ada lampu merahnya mobil berhenti, Pak Ogah kewalahan mengatur lalu lintas yang padat merayap.

“Kasus bagaimana?”

“Saya dulu pernah dengan sengaja dan penuh kesadaran diri memasukkan air ke tanki solar mesin diesel penggiling kopi milik almarhum Ayah saya.”

Bapak di sampingku sedikit tertawa, namun masih memperhatikan keadaan jalan.

“Dulu usia saya masih lima atau enam tahun. Waktu itu saya tidak sendirian, ada satu lagi teman saya, dia perempuan dan manut-manut saja waktu saya melakukan perbuatan berdosa itu,” kataku sambil tertawa, perempuan yang aku maksud ini tentu saja Zahwa.

“Jadi di mesin alat penggiling kopi itu ada 2 tangki, yang satu ini air dan satunya lagi berisi solar. Kebetulan sekali, tutup dari tanki solar tidak diletakkan dengan baik oleh Ayah. Saya juga tidak paham dengan isi kepala kecil saya waktu itu, saya ambillah gelas plastik kecil bekas air minum kemasan, kemudian saya gunakan untuk memindahkan air dari tanki asal ke tanki solar.”

“Sungguh?” Katanya dengan nada tertawa.

“Betul, Pak. Seminggu lebih Ayah saya tidak bisa menggiling kopi, tiap hari mengutak-atik mesin diesel yang sudah parah kemasukan air. Tapi menurut cerita Ibu, dulu saya mengaku sendiri waktu Ayah kebingungan dengan mesin penggilingnya yang tidak mau menyala. Saya dengan polos bilang ‘Pak, kemarin Nadif pindahin air dari sini ke sini.’ Sambil menunjuk tanki air dan tanki solar. ”

Bapak baik di samping Nadif ini sepertinya paham tentang mesin, beliau tertawa dan menjelaskan satu dua hal yang sedikit bisa aku pahami.

Tak selang lama, kami sampai di tempat reparasi printer. Rupanya banyak mesin dan benda elektronik yang direparasi di tempat ini.

Terlihat beberapa TV tabung tergeletak tidak bernyawa, ada komputer dan CPU rusak, laptop rusak, mesin jahit rusak, hingga bor listrik rusak juga ada.

Tempatnya cukup besar, seperti rumah sakit bagi mesin dan benda elektronik.

Tak banyak karyawan yang bekerja di sini. Hanya seorang Bapak berkacamata yang rambutnya sudah putih.

Aku melihat sebuah mobil sedan merah yang bisa aku bilang cukup mewah di depan rumah ini. Mungkin punya seorang pelanggan lain.

“Assalamualaikum, Pak Bachru?”

“Waalaikumsalam. Sebentar,” kata Bapak berkacamata, ia terlihat sedang berusaha mengingat. “Leo?”

“Benar, Pak.” Mereka berdua berpelukan akrab seperti kawan lama.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • mesainin

    I wish I can meet Nadif & Pak Bah in real life :'

    Comment on chapter Epilog
  • cimol

    ayoo !!!

    Comment on chapter Prolog
  • wfaaa_

    next chapter!

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Back To Mantan
516      338     0     
Romance
"kenapa lagi.."tanya seorang wanita berambut pendek ikal yang dari tadi sedang sibuk dengan gadgetnya. "kasih saran.."ujar wanita disebelahnya lalu kemudian duduk disamping wanita tadi. lalu wanita sebelahnya mengoleh kesebelah wanita yang duduk tadi dan mematikan gadgetnya. "mantan loe itu hanya masa lalu loe. jangan diingat ingat lagi.loe harus lupain. ngerti?&...
Daniel : A Ruineed Soul
535      306     11     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
Cinta Wanita S2
4865      1385     0     
Romance
Cut Inong pulang kampung ke Kampung Pesisir setelah menempuh pendidikan megister di Amerika Serikat. Di usia 25 tahun Inong memilih menjadi dosen muda di salah satu kampus di Kota Pesisir Barat. Inong terlahir sebagai bungsu dari empat bersaudara, ketiga abangnya, Bang Mul, Bang Muis, dan Bang Mus sudah menjadi orang sukses. Lahir dan besar dalam keluarga kaya, Inong tidak merasa kekurangan suatu...
RANIA
2175      750     1     
Romance
"Aku hanya membiarkan hati ini jatuh, tapi kenapa semua terasa salah?" Rania Laila jatuh cinta kepada William Herodes. Sebanarnya hal yang lumrah seorang wanita menjatuhkan hati kepada seorang pria. Namun perihal perasaan itu menjadi rumit karena kenyataan Liam adalah kekasih kakaknya, Kana. Saat Rania mati-matian membunuh perasaan cinta telarangnya, tiba-tiba Liam seakan membukak...
Kereta Antar Dunia
1036      661     1     
Fantasy
Bagaimana jika kereta api yang kamu naiki malah membawamu pergi ke dunia-dunia yang belum pernah kamu lihat sebelumnya? Ini bukan hanya soal perjalanan. Tapi juga tentang perjuangan menemukan jati diri, menguak misteri kehidupan yang terlewat di masa lalu, dan mencari arti kehidupan sebenarnya hidup di dunia. "Mereka yang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan akan muda...
Unending Love (End)
15479      2144     9     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
Teacher's Love Story
2892      987     11     
Romance
"Dia terlihat bahagia ketika sedang bersamaku, tapi ternyata ia memikirkan hal lainnya." "Dia memberi tahu apa yang tidak kuketahui, namun sesungguhnya ia hanya menjalankan kewajibannya." Jika semua orang berkata bahwa Mr. James guru idaman, yeah... Byanca pun berpikir seperti itu. Mr. James, guru yang baru saja menjadi wali kelas Byanca sekaligus guru fisikanya, adalah gu...
Who are You?
1278      560     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?
Ibu Mengajariku Tersenyum
1344      632     1     
Inspirational
Jaya Amanah Putra adalah seorang psikolog berbakat yang bekerja di RSIA Purnama. Dia direkomendasikan oleh Bayu, dokter spesialis genetika medis sekaligus sahabatnya sejak SMA. Lingkungan kerjanya pun sangat ramah, termasuk Pak Atma sang petugas lab yang begitu perhatian. Sesungguhnya, Jaya mempelajari psikologi untuk mendapatkan kembali suara ibunya, Puspa, yang senantiasa diam sejak hamil Jay...
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
3078      952     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...