Jika disuruh memilih antara aku dan adelia siapa yang akan kau bunuh adila?
-anjana
"Kak abhi?ngapain kakak di kamar tala?" abhi yang awalnya termenung pun memeluk arutala dengar erat
"Lo udah sadar la?syukurlahh" arutala hanya mendelik
"dia yang nanya dia juga yang jawab" batin arutala
"Kak,papa mana?" tanya arutala
"Pulang,besok dia ke australia ngurus kantor cabang di sana" arutala tersenyum kecut mendengar jawaban sang kakak
"Papa kaya ya kak?sedangkan kita miskin,coba aja kak abhi gak keras kepala buat jagain tala,pasti kakak bakal hidup enak gak kayak sekarang kerja banting tulang dan uang nya habis untuk hidup kita berdua" kata arutala
sebenarnya abhi merasa kasihan pada arutala tapi ia tidak bisa berbuat banyak,apalagi sang adek memiliki adelia dan anjana di sisinya
bukan berarti abhi tak pernah berfikiran seperti yang arutala katakan barusan,tapi ia menepis semuanya kalau bukan ia siapa lagi yang akan merawat sang adek
"Husss,bacot lo nyet" hardik abhi
arutala hanya mencebik kesal
"Papa kapan pulangnya kak?" tanya arutala
"bulan depan" jawab abhi
dan seketika wajah arutala terlihat sangat murung
abhi yang menyadari perubahan raut wajah arutala menyentil dahi dahi gadis itu
"lo kenapa?"tanya abhipraya
"tala sedih karna pertemuan terakhit tala dan papa penuh kenangan buruk kak"jawab arutala
abhi terlihat gelisah dengan perkataan arutala tapi lagi lagi pria itu menepis pikiran negatifnya dan berusaha bersikap seperti biasa
"gapapa,ntar kalau papa udah pulang lo buat kenangan indah deh sama dia sebanyak yang lo mau" lagi lagi arutala tersenyum kecut
"Semoga aja kak" kata arutala lesu
Abhi terkekeh dan merangkul sang adek dengan penuh kasih sayang
"Yaelah,kayak mau ke mana aja sih lo ngomong kayak gitu" celetuk abhi
kini arutala tersenyum lebar sangat lebar membuat abhi mengerutkan keningnya
"tala kan mau ketemu bunda kakkkk" mata abhi terbelalak mendengar jawaban spontan dari mulut sang kembaran yang kelewat bangsat itu
dengan kesal pria jangkung itu menyentil bibir arutala
"mulut lo" kata abhi kesal
hari masih pukul 07.15,waktu yang masih sangat pagi untuk menghancurkan mood
disini arutala menatap bayu dengan jengah
pria tampan memaksa arutala untuk memakan bekal yang bayu bawa dari rumah,dan bayu masak sendiri
sungguh mencengangkan bukan?
"Makan!!" bentak bayu sambil melempar kursi membuat arutala dan teman temannya ketakutan
dengan gelisah arutala memakan masakkan bayu yang terlihat mengerikan dengan rasa was was
arutala menatap nanar nasi goreng yang berwarna hijau tapi bukan karna sayuran itu dengan frustasi
dan lihat lah telur mata sapi coklat yang di beri ukiran dengan saos berbentuk wajah tersenyum itu,sungguh mengerikan bukan?
suapan pertama arutala serasa ingin menangis
"gimana?enak?" tanya bayu dengan tatapan yang sulit arutala tebak
bayu menatap arutala intens seolah menunggu jawaban arutala
"enggak,rasanya aneh.gue mau muntah" jawab arutala dengan jujur
wajah bayu yang awalnya terlihat sedikit ceria tiba tiba menjadi merah padam menahan amarah.pria tampan itu melempar kaleng soda yang ia pegang ke wajah arutala
gadis mungil itu mengaduh kesakitan saat kaleng soda bayu mengenai sudut bibirnya dan sedikit berdarah
kemudian bayu menunjukkan handphonenya di depan wajah arutala
"ini siapa anjing" teriak bayu dengan emosi yang sudah di ubun ubun
sedangkan murid yang lain hanya menatap tanpa berniat membantu arutala sedikit pun
"gue tanya dia siapa bangsat sialan" arutala tersentak kaget saat bayu melempar handphone nya ke kepala arutala
"lo apa apaan sih bay,otak lo taruh di mana sih" bentak arutala
bayu yang dibentak arutala pun semakin emosi
pria itu menarik rambut arutala dengan keras
"gue tanya sekali lagi sama lo,dia siapa?" tanya bayu lirih tapi penuh ancaman
arutala meneguk salivanya susah payah
"temen gue,anjing" gigi bayu bergemeletuk saat arutala melontarkan makian padanya
"lo bisa gak sih sopan dikit sama gue" bentak bayu membuat arutala memejamkan matanya menahan rasa sakit di kepalanya
"lo pikir gue percaya haaa?gak mungkin temenan tapi lo posting foto kalian di sosmed,itu yang namanya temen?haa?jawab gue anjing" bentak bayu yang semakin emosi
arutala menyentak tangan bayu dari rambut nya dan memukul hidung bayu hingga memerah
"yaa karna cuma dia temen gue anjing,lo lupa kalau setiap orang yang mau temenan sama gue selalu lo bully?lo emang bangsat tau gak bay,lagi pula gue mau posting foto sama siapa aja itu hak gue emangnya lo punya hak ngelarang gue?enggak anjing" bentak arutala
tangan bayu terkepal kuat menahan gejolak emosi yang sudah melewati ubun ubunnya
"gue peringatin sama lo,jangan macem macem dan jangan tebar pesona apalagi kegatelan"tekan bayu
"gue gak peduli tuh" jawab arutala
Bukkk….
Arutala memegang pipinya yang kini sudah memar karna bogeman kuat dari bayu
sedangkan bayu menatap tangannya kemudian menatap wajah arutala yang membiru
"sakit" gumam arutala sambil memegang pipinya
gadis mungil itu bahkan tak sanggup menahan air matanya lagi
melihat arutala yang menangis sambil memegang pipinya,bayu berlari keluar kelas diikuti para antek antek nya
seolah tidak terjadi apa pun murid 12 ips 3 hanya menggeleng kan kepala mereka dan melanjutkan aktifitas mereka masing masing
sedangkan arutala menelungkupkan kepalanya diatas meja dan menangis tanpa suara
"sakit" gumam gadis itu berulang kali
baru saja gadis malang itu lepas dari kandang buaya,ia kembali terjebak ke kandang singa
saat melewati taman,arutala ditarik dan didorong menghantam pohon besar oleh kala
wajah pria itu terlihat kurang baik
beberapa lebam di wajahnya
dan juga tangan yang dibalut perban
"kau kemana saja baby girl?kau menghindariku lagi hmm?" arutala menggelang kuat
sandyakala menyeringai menyeramkan dan mendekatkan bibirnya di telinga arutala
"aku tau kau pergi bersama seorang pria kemarin,kau ingin menjelaskan dia siapa baby girl?" arutala gemetar takut saat mendengar suara kala yang penuh peringatan itu
"dia temen gue" jawab arutala
Kala tertawa keras,pria rupawan itu mencengkram pipi arutala dengan keras
tapi tak lama cengkraman itu mengendur,kala menelisik wajah arutala yang terdapat beberapa luka di sana
"wajahmu kenapa?" tanya kala melunak
"g-gue jatuh,waktu manjat pohon apel kemarin" jawab arutala mulai lega
tapi yang arutala pikirkan salah,kala tak merasa iba malah kembali mencengkram pipinya lebih kuat dari sebelumnya
"Hahaha,jadi kau terluka saat sedang kencan dengan pria brengsek itu?sepertinya ini masih kurang sayang.mari kita polos wajah manis mu ini agar terlihat lebih indah" kata kala
arutala hanya bisa pasrah saat kala menamparnya berulang kali dan tertawa menyeramkan
"apa kala bakal kasian sama gue kalau gue bilang,semua luka ini dari papa,anjana dan bayu?mungkin dia makin senang" batin arutala
Setelah merasa puas menampar arutala,sandyakala mengusap lembut kepala gadis itu dengan memeluk arutala dengan erat
"I am sorry dear,apa terasa sakit?" tanya kal,bahkan pria mengecup pipi arutala berulang kali seolah rasa sakit arutala akan berkurang jika ia mencium pipi gadis itu
"Askara?"
Kala menoleh dan terkejut saat melihat seorang gadis memakai dress biru yang tengah menatapnya intens
"nadhira?" gumam kala
"kamu jahat" teriak wanita itu dan berlari menjauh
tanpa mengucap sepatah kata pun,kala mengejar wanita itu dengan wajah frustasi
"nadhira?" gumam arutala
Aku adalah dia,dan dia bukan berarti adalah aku