Duduk sebentar, beri ruang untuk dirimu sendiri yang sedang membiarkan meniti kehidupan meskipun tak tau arah kemana ujung cerita berakhir. Tahun ini sudah 2023, tepatnya dua tahun lalu aku mulai memahami apa arti hidup yang sesungguhnya hingga aku mengenal diri ku sendiri, aku yang dicintai oleh orang-orang istimewa dari Tuhan untukku. Sederhana saja, Tuhan tak pernah berhenti memahami hamba-Nya yang sedang bersusah payah. Tuhan tak pernah letih mengirimkan seribu kebaikan kepada hambanya meskipun sang pencipta dikhianati berkali-kali oleh hambanya. Yaa.. Tuhanmengirimkan ku dua malaikat tak terlihat yang biasa ku sebut mama dan papa,
Tuhan juga mengirimkan ku beberapa tenaga medis yang tak pernah membiarkan saya merawatku, meskipun aku sedikit rewel karena suhu ruangan yang tak sesuai. Tuhan juga mengirimkan ku teman-teman yang senantiasa mendengarkan keluh kesahku perihal detak jantung yang terlalu keras. Tuhan juga mengirimkan ku fase kehidupan yang membuat ku tersadar bahwa dunia itu sangatlah luas. Fase dimana saya menyadari bahwa saya bukanlah peran utama dikehidupan orang lain atau alam semesta ini, saya hanyalah figuran yang mengisi cerita-cerita unik setiap orang yang saya temui. Tuhan yang aku sayangi dan akan terus bersama ku baik dikala susah maupun senang ialah Allah SWT.
Pernah tidak mendengar "jantung bocor"? mengerikan bukan saat pertama kali mendengarnya? Itulah yang saya rasakan saat pertama kali saya mendengar bahwa saya memiliki kelainan jantung sejak lahir. Menjadi beban tersendiri kalau-kalau hidup saya mungkin tak lama lagi jika dilakukan tindak operasi.
"Mba.. perlu dilakukan pengecekan ulang di Rumah Sakit Jogjakarta, karena setelah saya melakukan EKG. Terdapat lubang di serambi jantung" dokter menjelaskan detail tentang sakit yang saya alami.
"Lubang dok?" wajah mama terlihat sangat khawatir saat mendapati anaknya memiliki kelainan jantung yang selama ini tak pernah diketahuinya. Bagaimana tidak? 19 tahun baru ketahuan hehe..
Iya bu, hal ini disebut dengan ASD atau Atrial Septal Deffect. Kelainan jantung atau jantung berlubang pada dinding jantung yang berpisah antara dua ruang jantung bagian dua ruang jantung bagian atas. Karena disini tidak bisa dilakukan pengecekan lebih lanjut, kami tidak memiliki alat yang lengkap jadi nanti mba saya rujuk ke rumah sakit Jogjakarta saja, disana peralatannya lebih lengkap dan pastinya dokter yang menangani juga lebih ahli. Saya rujuk minggu depan ya mba" jelas dokter sekali lagi dengan hati-hati.
Tak pernah mengira akan jadi seperti ini, saya bahkan tak pernah merasakan tanda-tanda rasa sakit jantung yang teramat sangat. Tapi kenapa saya jadi mendapat kabar seperti ini dari dokter? apa yang harus saya lakukan? kemudian kejutan apalagi yang harus aku terima? Bisakah aku melewati takdir Tuhan yang satu ini?
Kala itu orang tua ku hanya tersenyum tipis serambi menahan air mata yang membendung disaat pikiranku sangat kacau....