Loading...
Logo TinLit
Read Story - Peran Pengganti; Lintang Bumi
MENU
About Us  

Dalam pencahayaan minim yang hanya diterangi lampu tidur, suara jarum jam dinding yang bergerak lirih, menyatu serasi dengan tarikan napas yang mengalun teratur. 

Achala Annandhita, duduk di tepi tempat tidurnya. Memandangi sebuah pigura yang tidak sengaja dia temukan di lemarinya. Foto yang menampilkan pernikahannya tujuh tahun lalu.

Achala tampak cantik dengan kebaya berwarna gelap dan kain jarik bermotif batik sebagai bawahannya. Tangannya mengait pada lengan seorang pria dengan gagahnya berbalut jawi jangkep. 

Masih jelas di memori kepala Achala, bagaimana ekspresi bahagia kedua orang tuanya, saat bisa memujudkan mimpi mereka agar Achala menikah dengan prosesi adat Jawa.

Masih jelas pula dalam ingatannya, saat Jibran Lintang Darmawan membawanya ke sebuah rumah besar, setelah satu hari status Achala resmi menjadi istri Lintang di usia yang sangat muda—sembilan belas tahun.

Achala menarik napas dalam, mengembuskan dengan kasar saat potongan peristiwa beberapa tahun lalu pun turut bermain di kepalanya.

Satu hari setelah acara resepsi pernikahan mereka. Sesuai titah Lintang, Achala duduk di sebuah kursi kayu pada meja makan, menunggu apa yang akan Lintang sampaikan padanya. Tangan Achala terkepal di atas pahanya, perasaan gugup menyelimuti. Suara ketukan sepatu pantofel pada lantai terdengar menakutkan.
 
Achala menoleh saat suara dehaman terdengar di ujung sana, netranya menangkap Lintang yang baru saja keluar dari sebuah ruangan, manik mata Achala beralih pada benda di tangan Lintang, sebuah amplop berwarna cokelat di genggaman tangan kirinya

Lintang menarik kursi di seberang Achala, amplop yang semula berada di tangan Lintang dia simpan di atas meja. Achala mendongak, menatap lurus mata Lintang yang sudah membuka suaranya.

"Kamu tahu, kan. Kita dijodohkan. Aku punya perempuan yang sangat aku cintai."

Lintang merebahkan punggungnya pada sandaran kursi, tangannya terlipat di depan dada. Achala masih bergeming, dia sadar jika dia dan Lintang dijodohkan.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan pacarku, meski statusku sudah menikah dengan kamu."

Achala terkesiap mendengar pernyataan Lintang. Kepalan tangannya berkeringat. Sungguh Achala tak punya keberanian untuk menyela sedikit pun.

Lintang mendorong amplop kertas ke hadapan Achala, tatapannya masih dingin. "Di dalam amplop ini perjanjian yang harus kamu sepakati," ujarnya enteng.

Tangan Achala meraih amplop kertas tersebut, membukanya pelan. Matanya bergulir membaca setiap kata per kata tulisan di atas kertas.

"Poin pertama, tidak ada asisten rumah tangga. Jadi semua urusan rumah ini kamu yang urus. Termasuk keperluanku."

Achala mengangguk, meski dia terlahir sebagai anak semata wayang, Achala cukup mandiri. Dia biasa mengurus kebutuhannya sendiri. Dan untuk urusan mengurus Lintang sudah menjadi kewajibannya sebagai istri.

"Poin ke dua, jangan ikut campur urusanku. Terlebih semua yang berhubungan dengan pacarku."

Sedikit berat, Achala lagi-lagi mengangguk menyetujui.

"Poin ke tiga, pernikahan kita hanya sampai ayahmu pulih atau perusahaan ayahku kembali stabil. Setelahnya kita akan berpisah."

Achala mengangkat kepalanya. Dia sadar pernikahannya tidak lebih dari urusan bisnis. Ayahnya jatuh sakit, butuh seseorang untuk mengambil alih perusahaannya, sementara perusahaan ayah Lintang hampir terancam gulung tikar.

"Poin ke empat. Jangan pernah ada perasaan lebih terhadapku. Jika kamu jatuh cinta denganku, kamu atur sendiri untuk menyembunyikannya. Jika kamu tidak bisa menyembunyikannya, saat itu juga aku akan menceraikan kamu, meski poin ke tiga belum tercapai."

Kali ini, Achala benar-benar kehabisan kata untuk sekadar menyanggah. Dia masih bergeming, menatap lurus manik kelam Lintang.

"Itu sebabnya, kita tidak akan tidur dalam satu kamar. Sekarang silakan tanda tangani," tegas Lintang.

Tangan gemetar Achala meraih bolpoin yang Lintang sodorkan. Pada tinta hitam di atas putih, Achala membubuhkan tanda tangannya di permukaan materai.

"Tidak usah terlalu berharap aku akan menerima keberadaan kamu, pernikahan ini hanya sebatas urusan bisnis dan kita hanya peran pengganti," cibir Lintang dengan bersedekap.

Suara dering ponsel Achala menyentak ingatan tentang pernikahannya yang kandas lima tahun lalu. Achala melirik ponselnya, ada panggilan dari Affandra, tetangga sekaligus sahabat Achala sejak kecil.

Jarinya menggeser tanda hijau, dibawanya benda canggih itu ke telinga. Suara teriakan nyaring di seberang sana terdengar riuh.

"Acha!"

Achala menjauhkan ponselnya dari telinga, mengusap telinganya sesaat sebelum kembali menjawab, "Iya kenapa Affandra Bujur Putra? Nggak usah heboh."

Suara terkekeh di seberang sana terdengar setelahnya.

"Kata ibuku, kamu sudah pulang? Dia bertemu denganmu tadi sore."

Achala mengangguk, meski sadar pergerakannya tidak akan diketahui oleh Affandra.

"Dua hari lagi aku pulang. Tunggu aku ya, Cha."

"Cie, yang sudah betah di Bandung. Nggak bisa langsung pulang," ledek Achala.

Suara gelak tawa Affandra terdengar setelahnya. "Ya sudah, aku tutup, ya, Cha. Lagian ini udah malem, aku habis pulang lembur."

"Iya, sampai jumpa dua hari lagi, Affa."

Sambungan telepon diputus oleh Affandra, Achala melirik jam pada sudut atas ponselnya. Sudah pukul sebelas malam, waktunya dia mengistirahatkan tubuhnya setelah perjalanan panjang.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • sapfarystmo

    Bab pertama udah bikin aku penasaran😭

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Niscala
329      216     14     
Short Story
Namanya Hasita. Bayi yang mirna lahirkan Bulan Mei lalu. Hasita artinya tertawa, Mirna ingin ia tumbuh menjadi anak yang bahagia meskipun tidak memiliki orang tua yang lengkap. Terima kasih, bu! Sudah memberi kekuatan mirna untuk menjadi seorang ibu. Dan maaf, karena belum bisa menjadi siswa dan anak kebanggaan ibu.
Serpihan Hati
10815      1788     11     
Romance
"Jika cinta tidak ada yang tahu kapan datangnya, apa cinta juga tahu kapan ia harus pergi?" Aku tidak pernah memulainya, namun mengapa aku seolah tidak bisa mengakhirinya. Sekuat tenaga aku berusaha untuk melenyapkan tentangnya tapi tidak kunjung hialng dari memoriku. Sampai aku tersadar jika aku hanya membuang waktu, karena cinta dan cita yang menjadi penyesalan terindah dan keba...
My Teaser Devil Prince
6013      1461     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
April; Rasa yang Tumbuh Tanpa Berharap Berbalas
1376      573     0     
Romance
Artha baru saja pulih dari luka masa lalunya karena hati yang pecah berserakan tak beraturan setelah ia berpisah dengan orang yang paling ia sayangi. Perlu waktu satu tahun untuk pulih dan kembali baik-baik saja. Ia harus memungut serpihan hatinya yang pecah dan menjadikannya kembali utuh dan bersiap kembali untuk jatuh hati. Dalam masa pemulihan hatinya, ia bertemu dengan seorang perempuan ya...
Love: Met That Star (석진에게 별이 찾았다)
323      199     2     
Romance
Kim Na Byul. Perempuan yang berpegang teguh pada kata-kata "Tidak akan pacaran ataupun menikah". Dirinya sudah terlanjur memantapkan hati kalau "cinta" itu hanya sebuah omong kosong belaka. Sudah cukup baginya melihat orang disekitarnya disakiti oleh urusan percintaan. Contohnya ayahnya sendiri yang sering main perempuan, membuat ibunya dan ayahnya berpisah saking depresinya. Belum lagi teman ...
Kesetiaan
435      313     0     
Short Story
Cerita tersebut menceritakan tentang kesetiaan perasaan seorang gadis pada sahabat kecilnya
DELUSI
536      376     0     
Short Story
Seseorang yang dipertemukan karena sebuah kebetulan. Kebetulan yang tak masuk akal. Membiarkan perasaan itu tumbuh dan ternyata kenyataan sungguh pahit untuk dirasakan.
The Hidden Kindness
381      264     2     
Fan Fiction
Baru beberapa hari menjadi pustakawan di sebuah sekolah terkenal di pusat kota, Jungyeon sudah mendapat teror dari 'makhluk asing'. Banyak sekali misteri berbuntut panjang yang meneror sekolah itu ternyata sejak ada siswi yang meninggal secara serius. Bagaimana cara Jungyeon harus menghadapi semua hal yang mengganggu kerja di tempat barunya? Apakah ia harus resign atau bertahan?
Semu, Nawasena
8267      2813     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
TRAUMA
108      96     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova