Loading...
Logo TinLit
Read Story - LUKA TANPA ASA
MENU
About Us  

Sepanjang di rumah kuhabiskan waktu saling mengirim kabar dengan Yumi-chan melalui email. Dia juga tidak menyangka dan turut bersedih atas kejadian yang menimpa diriku. Kami pun melakukan video call dan saling melepas kangen.

Yumi mengatakan bahwa dia ingin sekali menemuiku disini dan memelukku erat. Yumi, kamu tidak berubah. Kamu tetaplah Yumi-chan yang aku kenal. Kamu lah teman pertamaku yang selalu mendukungku di kala susah dan senang. Aku bahagia sekali sudah mengenalmu dan menjadi temanmu. Selamanya kita akan tetap mendukung satu sama lain ya.
Pada akhirnya hari itu tiba juga. Hari dimana diriku kembali ke sekolah yang ku cintai. Tidak hanya sekolah saja. Aku juga begitu merindukan sosok teman-teman di sekolah. Terutama Zuna, Reta, dan Kusniyah.

Tetapi apa daya mungkin aku tidak bisa mengobrol lagi atau bahkan merangkul salah satu sahabatku itu, Zuna. Benar tebakanku. Orang tua ku dan kak Haru sudah lama menyembunyikan hal itu cukup lama. Aku malah mengetahuinya secara langsung melalui kak Zeno. Bagaimanapun juga Zuna itu teman terdekatku. Aku tidak tahan jika harus sengaja menghindarinya.

Sebelum berangkat ke sekolah, mama memberikan pesan padaku untuk tidak lagi memiliki hubungan dengan Zuna. Seperti yang Zeno katakan sebelumnya, kedua orang tua ku dan Zuna telah menandatangani surat perjanjian hitam di atas putih yang berisikan tidak adanya lagi kontak antara pelaku dengan korban. Menurut papa itu adalah jalan terbaik untuk kami berdua. Bukan. Menurutku itu hanyalah diperuntukkan sebagai jalan terbaik untukku.

“Hana,” aku pun tersadar dari lamunanku. Aku baru menyadari kendaraan yang ku kendarai dengan kak Haru sudah sampai di parkiran sekolah. Dengan segera aku turun dari motor. Tak kusangka Kusniyah dan Reta sudah berada disampingku. Mereka berdua menyambutku dengan senyum merekah.

“Selamat datang kembali, Hana.”

“Duh, Reta, Kusniyah. Buat aku kaget saja.”
“Yee.. siapa suruh ngelamun ajah dari tadi. Haru sampai manggil kamu lima kali loh!” seru Reta sembari menunjukkan kelima jarinya di depan wajahku. Aih, Reta. Konyol seperti biasanya. “Kamu sudah bisa jalan kan, Han? Apa perlu aku papah sampai di kelas?”

Ku gelengkan kepala dengan mantap.
“Makasih, Ta. Tapi aku benar-benar sudah bisa jalan sendiri kok. Tubuhku sudah pulih kembali. Makanya hari ini aku kembali ke sekolah.”

“Oh ya, Han. Kamu masuk dulu dengan mereka ya. Aku ada urusan sebentar,” tanpa mendengar apa yang ingin ku katakan, kak Haru sudah bergegas pergi. Reta menggandeng lengan kanan ku dan Kusniyah menggandeng lengan kiri ku. Kami pun berjalan beriringan.

“Han, rambutmu kok berwarna hitam? Bukannya biasanya warnanya abu-abu ya?” tanya Kusniyah. Punggung Kusniyah langsung digeplak Reta. Aku tahu tatapan Reta mengatakan bahwa Kusniyah tidak harus bertanya hal yang sensitif seperti tentang rambutku ini. Aku pun tertawa kecil.

“Tidak apa-apa kok, Reta. Jadi begini, kemarin aku meminta kak Haru untuk mengecat rambutku. Aku hanya ingin suasana baru saja. Ingin juga sih sebenarnya bagaimana pandangan orang-orang awam kalau melihat aku yang seperti orang normal lainnya.”

“Ish, ngomong apa sih, Han? Kamu normal tahu!”

“Iya! Kita berteman sama kamu juga karena apa adanya kamu. Rambut kelabumu itu nggak pernah sekalipun mengusik kami. Jadi kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal itu ya?!”

Langkahku pun terhenti. Aku langsung memeluk mereka berdua. Rasa syukur yang tiada tara ku teriakkan dalam lubuk hatiku yang terdalam. Aku tidak pernah menyangka bisa memiliki kebahagiaan sebesar ini. Tanpa sadar aku menitikkan beberapa bulir air mata.

“Sudah, sudah. Jangan mewek gitu dong. Yuk ke kelas. Sebentar lagi bel masuk nih!” Reta menghapus air mata yang mengalir di pipiku. Kami pun kembali berjalan bersama hingga memasuki ruangan kelas. Teman-teman menyambutku dengan tangan terbuka. Mereka tampak begitu senang sekali melihat kehadiranku kembali. Namun aku tidak melihat keberadaan Zeno. Reta dan Kusniyah mengantarkanku di bangku dimana aku dan Zuna duduk. 

Tetapi hari ini terasa lain. Sekarang disampingku ada tas kak Haru. Secara spontan mataku mengarah ke tempat dimana bangku kak Haru yang dulu. Benar saja! Aku melihat keberadaan Zuna disana. Dia duduk bersama dengan Zeno. Kenapa mereka berdua duduk di bangku pojok paling belakang? Padahal kan Zeno biasanya duduk di bangku paling depan karena ia terbiasa fokus dengan penjelasan guru di depan kelas. Apalagi penglihatannya kan juga kurang baik.

Lantas kenapa Zuna yang kini duduk disana? Apakah semua ini karena salahku? Musibah yang aku alami membuat keadaan kedua teman terdekatku menjadi berubah total. Aku bisa melihat keduanya kini tengah menatapku dengan tersenyum. Namun aku bisa melihat kesedihan masih tersisa dari wajah mereka.

Ku beranikan diri untuk melambaikan tangan sembari tersenyum. Zeno dan Zuna membalas lambaianku. Aku agak terkejut karena Zuna menatakan sesuatu dengan hanya menggerakkan bibirnya dengan perlahan. Kupikir dia mengatakan dua kata, ‘Maaf ya’. Aku menganggukkan kepala dengan tersenyum tulus.

“Hana, nanti jam istirahat jangan kemana-mana dulu ya. Nanti aku mau ajak ke suatu tempat istimewa,” ucap Reta.

“Dimana itu?” tanyaku penasaran.

“Di kantin!” celetuk Kusniyah.

“Hush!” Reta menggeplak punggung Kusniyah lagi. Aku tertawa kecil melihat kepolosan Kusniyah. 

“Memangnya apa istimewanya dengan kantin sih?” tanyaku sambil terkekeh.
Reta mengerlingkan matanya.

“Ada deh! Pokoknya kantin akan menjadi tempat istimewa untukmu nanti.”

***


Saat bel istirahat berbunyi, Reta dan Kusniyah segera menyeretku menuju kantin. Aku pun hanya pasrah menerima kejutan apa yang akan diberikan oleh mereka. Rasa penasaranku mengalahkan segalanya.

Kedua mataku ditutup oleh kedua tangan Kusniyah sesaat setelah kami terus berjalan memasuki aula kantin. Terdengar suara kasak-kusuk, seakan-akan seperti ada banyak orang di sekeliling. Langkahku terhenti mengikuti Kusniyah yang menghentikan langkahnya.

Kusniyah mulai membuka kedua tangannya. Sinar cahaya mulai menerangi mataku. Aku agak terkejut melihat kak Haru, Iwan, Ridwan, dan Eldo berada dihadapanku. Mereka berdiri dengan memegang alat musik masing-masing. Beberapa siswa lainnya tepuk tangan dengan meriah di barisan sebelah kanan-kiri mereka.


“Selamat datang kembali, Hana Asuka. This song for you,” gaya kak Haru yang menunjukku dengan tatapan teduh membuatku berdebar seketika. 


Alunan musik mulai terdengar. Kak Haru menutup matanya beberapa detik seakan-akan ia telah meresapi lagunya. Sepatunya mengetuk-ngetuk di lantai mengikuti irama yang dimainkan oleh anggota band-nya. Semua siswa yang berada disana bersorak seketika. Termasuk Reta dan Kusniyah. Tentu saja aku juga sangat senang melihat kak Haru menyanyikan lagu untukku.


Looking into your eyes
I see myself holding close to you
Wherever I go
I will never find someone like you
So much in love tonight
I know that it feels so right
So special you and I
You make my world go round and round


Mataku terbelalak mendengar nyanyian itu. Apakah selama ini kak Haru juga memiliki perasaan yang sama denganku? Aku menahan diri untuk tidak menangis karena terharu. Rasanya ini seperti mimpi. Tidak mungkin kak Haru memendam perasaan yang sama sepertiku. Tapi apakah mungkin kak Haru akan menyatakan perasaannya padaku sekarang?


Falling to you
I’m falling to you
All I ever want is to be with you
Love is for you    
My love is for you
You are my everything in my life
Falling to you
You’re the only one
My Love is for you


Kak Haru berhenti bernyanyi dalam sesaat. Terdengar suara nyanyian lagi yang melanjutkan lirik lagu itu. Musik pun kembali terdengar. Kami semua mencari asal dari sumber suara tersebut. Rupanya Zeno hadir di belakangku sambil menyanyi dengan michrophone. Aku agak terkejut saat dia mengulurkan tangannya. Ia memberikan sinyal untuk menerima uluran tangannya. Aku pun memegang tangannya dan Zeno langsung mengajakku menari sambil bernyanyi. 

Every time I dream
I dream about us dancing with stars
Whenever I awake
Just thinking about you makes me smile
So much in love tonight
I know that it feels so right
So special you and I
You make my world go round and round
Falling to you
I’m falling to you
All I ever want is to be with you
Love is for you
My love is for you
You are my everything in my life
Falling to you...

    Memang suara Zeno tidak sebagus suara kak Haru. Tetapi aku menghargai keduanya karena telah memberikan kejutan yang begitu membahagiakanku hari ini. Semua siswa bertepuk tangan usai lagu selesai dinyanyikan. Mataku mengarah kembali dimana kak Haru berdiri. Namun aku tidak lagi melihat sosoknya disana.


“Hana,” aku meihat ke arah Zeno lagi. Kini ia menekuk sebelah kakinya di lantai dan memberikan sekuntum bunga melati  seakan-akan seperti cerita sebuah romansa. Aku agak terkejut kenapa Zeno melakukan hal itu. Apa jangan-jangan kejutan ini maksudnya...


“Izinkan aku dengan segala perasaan yang dititipkan oleh Tuhan untuk membuat pengakuan. Kamu adalah alasanku untuk tersenyum. Kamu lah perempuan yang selalu ku pikirkan kala malam tiba. Sudah sejak lama diri ini menyimpan rasa suka yang sangat besar. Aku sudah menunggu saat ini untuk waktu yang sangat lama. Untuk mengatakan ini, aku butuh banyak waktu. Mempertimbangkan segala hal yang mungkin terjadi. Kata orang, cinta adalah sebuah penyakit yang bisa disembuhkan. Maukah kamu jadi penyembuh rasa sakitku ini, Hana Asuka?”


***

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Gantung
780      497     0     
Romance
Tiga tahun yang lalu Rania dan Baskara hampir jadian. Well, paling tidak itulah yang Rania pikirkan akan terjadi sebelum Baskara tiba-tiba menjauhinya! Tanpa kata. Tanpa sebab. Baskara mendadak berubah menjadi sosok asing yang dingin dan tidak terjamah. Hanya kenangan-kenangan manis di bawah rintik hujan yang menjadi tali penggantung harapannya--yang digenggamnya erat sampai tangannya terasa saki...
ATMA
322      228     3     
Short Story
"Namaku Atma. Atma Bhrahmadinata, jiwa penolong terbaik untuk menjaga harapan menjadi kenyataan," ATMA a short story created by @nenii_983 ©2020
Batagor (Menu tawa hari ini)
381      244     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
My Sweety Girl
11356      2559     6     
Romance
Kenarya Alby Bimantara adalah sosok yang akan selalu ada untuk Maisha Biantari. Begitupun sebaliknya. Namun seiring berjalannya waktu salah satu dari keduanya perlahan terlepas. Cinta yang datang pada cowok berparas manis itu membuat Maisha ketakutan. Tentang sepi dan dingin yang sejak beberapa tahun pergi seolah kembali menghampiri. Jika ada jalan untuk mempertahankan Ken di sisinya, maka...
Hidden Hearts
1000      632     2     
Romance
Nara dan Zian, dua remaja dengan dunia yang berseberangan, pertama kali bertemu saat duduk di bangku SMA. Nara adalah seorang gadis pendiam yang gemar menulis cerpen, sementara Zian adalah sosok populer di sekolah yang penuh pesona. Takdir mempertemukan mereka saat kali pertama Nara menginjakan kakinya di sekolah dan saat itu pula Zian memperhatikannya. Pertemuan sederhana itu menjadi awal dari p...
A Perfect Clues
6189      1694     6     
Mystery
Dalam petualangan mencari ibu kandung mereka, si kembar Chester-Cheryl menemukan sebuah rumah tua beserta sosok unik penghuninya. Dialah Christevan, yang menceritakan utuh kisah ini dari sudut pandangnya sendiri, kecuali part Prelude. Siapa sangka, berbagai kejutan tak terduga menyambut si kembar Cherlone, dan menunggu untuk diungkap Christevan. Termasuk keberadaan dan aksi pasangan kembar yang ...
Coretan Rindu Dari Ayah
661      469     1     
Short Story
...sebab tidak ada cinta yang lebih besar dari cinta yang diberikan oleh keluarga.
Jalan-jalan ke Majapahit
4611      1414     8     
Fantasy
Shinta berusaha belajar Sejarah Majapahit untuk ulangan minggu depan. Dia yang merasa dirinya pikun, berusaha melakukan berbagai macam cara untuk mempelajari buku sejarahnya, tapi hasilnya nihil. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah website KUNJUNGAN KE MAJAPAHIT yang malah membawanya menyebrangi dimensi waktu ke masa awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit. Apa yang akan terjadi pada Shinta? ...
Dialog Tanpa Kata
16345      4328     19     
Romance
Rasi mencintai Sea dalam diam Hingga suatu hari Sea malah dinikahi oleh Nolan kakak dari Rasi Namun pernikahan Sea dan Nolan yang terlihat aneh Membuat Rasi bebas masuk ke kehidupan Sea Bahkan selalu menjadi orang pertama saat Sea membutuhkan bantuan Akankah Sea berpaling pada Rasi atau lagilagi perasaan Rasi hanya sebuah dialog dalam hati yang tak akan pernah terucap lewat kata Sea pada Rasi Ras...
Between the Flowers
724      405     1     
Romance
Mentari memilih untuk berhenti dari pekerjaanya sebagai sekretaris saat seniornya, Jingga, begitu menekannya dalam setiap pekerjaan. Mentari menyukai bunga maka ia membuka toko bersama sepupunya, Indri. Dengan menjalani hal yang ia suka, hidup Mentari menjadi lebih berwarna. Namun, semua berubah seperti bunga layu saat Bintang datang. Pria yang membuka toko roti di sebelah toko Mentari sangat me...