Read More >>"> Buku Harian Ayyana (Bab 1 : Bagian 3) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Buku Harian Ayyana
MENU
About Us  

Hal yang paling membuatku merasa kesal dengan kegiatan MOS adalah karena adanya hal perpeloncoan yang bersembunyi di balik nama MOS. Di sana, ada yang namanya KOMDIS alias komisi disiplin siswa-siswi baru! Tujuannya sih katanya, mendisiplinkan murid-murid yang tidak taat aturan. Huh, walaupun kami sesama manusia yang makan nasi, tetap saja, wajah-wajah anggota OSIS yang tergabung dalam KOMDIS ini benar-benar menakutkan!

Mereka selalu datang di saat anggota OSIS yang lain sedang keluar tak bersama kami. Iya-iya, aku tahu itu memang skenarionya. Anggota KOMDIS yang jumlahnya lima orang itu terdiri dari tiga orang murid laki-laki dengan muka yang sangar abis, dan dua orang murid perempuan yang judesnya tiada tara. Apalagi dengan putaran bola mata mautnya. Ih, bikin merinding bulu kuduk deh!

“Siapa yang namanya Karin?” ucap salah satu kakak KOMDIS perempuan memanggil satu nama. Semua saling melirik-lirik, ikut juga mencari sosok Karin yang di maksud. Sampai tiba-tiba, satu orang cewek yang ada di sampingku menyentuh pangkal lengan kananku. Lalu bertanya-tanya sambil berbisik padaku,

“Kamu Karin kan?” katanya.

“Aku?” aku menunjuk pada diriku sendiri dengan segan. Cewek itu mengangguk. Kemudian aku melihat ke arah papan nama yang masih setia menggantung di leherku. Oalah! Aku lupa kalau namaku Karin. Aku memang suka tak mengenali diriku sendiri kalau ada yang memanggil namaku Karin. Aku lebih terbiasa di panggil Ayyana. Maafkan!

Setelah beberapa menit berlalu tanpa ada yang mengaku sebagai ‘Karin’, aku lantas berdiri.

“Saya Kak,” ucapku santai.

“Maju!” ucap Kakak KOMDIS yang tadi memanggilku. Lah aku emang salah apa? Kok aku dipanggil ke depan? Aku agak sedikit bingung juga. Tapi ya, aku maju juga pada akhirnya.

Aku berdiri di depan. Menghadapi sekitar seratusan lebih murid-murid baru seangkatanku yang sedang duduk berbaris rapi di lapangan sekolah. Untung saja cuaca hari ini mendukung. Tidak panas dan tidak hujan. Teduh!

“Lama banget sih dipanggil nama juga!” ucap Kakak KOMDIS tadi yang aku tahu namanya adalah Kak Ira. Untuk ukuran muka sih dia cantik ya, tapi gila, matanya ituloh, tajam banget! Orangnya juga kayanya galak! Dan yang aku tahu, dia itu leader dari exco KOMDIS sekolah. Wih keren ya? Tapi sayang, nyeremin!

“Maaf kak, aku lupa!” kataku.

“Hah? Apanya yang lupa?!” tanya Kak Ira lagi.

“Iya, aku gak ngeh kalau kakak manggil aku.”

“Maksud kamu, kamu lupa sama nama kamu sendiri?” ucap KOMDIS cowok di sana yang aku tahu namanya adalah kak Agung. Dia seperti hendak terkekeh geli namun ditahan.

Aku mengangguk. “Aku suka lupa kalau namaku Karin. Yang aku tahu namaku Ayyana.”

“Ppffttt,” suara kekehan geli itu terdengar lagi dari semua orang yang ada di lapangan sekolah. Bahkan, Kak Ira saja yang tampangnya galak tak karuan, hampir tertawa mendengar penjelasanku. Aku agak bingung juga sih, di mana letak lucunya. Jadi seperti biasa, aku selow saja. Tapi hebat, Kak Ira bisa menjaga wibawanya sebagai KOMDIS yang galak! Syeremmmm!

“Masa sih kamu bisa lupa sama nama kamu sendiri?” tanya Kak Agung lagi tak percaya. Dan aku kembali hanya bisa mengangguk.

“Aku Ayyana.” Kataku sambil nyengir kaku. Sadar kalau bukan hanya orang-orang di lapangan itu saja yang menahan geli atas ucapanku tadi, melainkan Kak Radit juga yang aku lihat dia sedang duduk memperhatikan kami di depan ruangan yang mengarah langsung ke arah lapangan. Huh, aku ini memalukan! Cukup Ayyana!

“Nama, Karin Ayyana Nur Syifa. Lahir di Bandung, 6 Maret 1996. Hobby: Bikin kue. Tokoh idola: Kim Jeffry Kurniawan. Impian: Bisa mendirikan toko kue dan hidup bahagia bersama Kim Jeffry Kurniawan.” Kak Ira membaca tulisan yang ada di papan namaku. “Ini beneran kamu yang nulis?” tanyanya.

Aku mengangguk lagi dengan tergesa.

“Ih aneh! Besok ganti! Yang lebih nyambung!” kali ini suara itu berasal dari anggota KOMDIS yang lain. Kak Lusi. Cewek dengan tampang bule dengan mata indahnya. Tapi suaranya yang keras dan ngebass bikin siapapun yang di hadiahi suara dari dia jadi agak kaku karena lantang sekali!

Aku tak sepakat. Menolak!

“Gak bisa kak, aku gak mau!”

“Lah, kenapa?” tanya Kak Lusi tak terima.

“Soalnya ada yang lebih aneh dari tulisan yang aku buat ini!” kataku.

“Hah? Siapa? Mana?” tanya Kak Lusi lagi. Pandangannya kali ini sibuk berkeliling mencari siapa orang yang di maksud olehku.

“Itu!” aku menunjuk salah satu peserta didik baru yang sama denganku. Cowok berkacamata dengan tubuh tinggi. Oke aku katakan saja, dia yang sewaktu tadi mengatai aku bodoh di lapangan. Dan aku melihat tulisan di papan namanya bahkan lebih bodoh dari apa yang aku tulis!

“Maksud lo, gue?” tanya cowok bertopi setengah bola plastik itu, menunjuk pada dirinya sendiri. Merasa tak percaya dengan apa yang aku lakukan padanya. Yes, satu sama! Ucapku puas dalam hati.

“Eh? Em... Emangnya apa yang salah deh dari dia?” ucap Kak Lusi agak canggung saat aku menunjuk cowok itu.

“Kakak baca aja tulisannya. Ngaco!”

“Kamu, maju!” perintah Kak Ira. Dan cowok itu hanya bisa pasrah saja sambil sedikit menghela napas berat.

“Awas lo ya.” Ucapnya padaku dengan berbisik namun dengan sedikit nada mengancam. Bodo amat lah, yang penting aku tidak berdiri sendirian di depan sini! Aku hanya bisa terkekeh puas.

“Nama, Daalex Reyhan Megantara. Lahir, Jakarta, 3 Juli 1994...”

Gila, tua banget ini bocah! Sautku dalam hati kala ikut mendengar apa yang sedang Kak Ira baca di papan nama cowok yang bernama Daalex itu.

“Hobby, nonton acara talkshow di tv. Tokoh Idola, Hotman Paris. Impian, pengen jadi kaya Hotman Paris, pengacara, kaya raya banyak ceweknya pula!”

Anjirrrrr!

“Ha ha ha ha!” semua orang tertawa tak bisa menahan kekonyolan itu. Aku apa lagi. Benarkan, ada yang lebih gila dari apa yang aku tulis! Rasakan kau cowok rese!

“Kamu ini ya! Ngapain kamu nulis kaya gini?” tanya Kak Ira yang kali ini tak bisa lagi menahan tawanya. “Ngapain kamu mau jadi kaya Hotman Paris? Ngaco!”

“Elah, benerannya kak. Biar muka saya pas-pas-an kaya gini juga, kalau bisa kaya dia, uh, enak ceweknya banyak! Lihat aja di acara talkshow sama upload-an di media sosialnya. Beeuhhhh, bikin ngiri kak!”

Semuanya tertawa lagi semakin kencang!

“Dasar bodoh!” ucapku sekenanya.

“EH?” Daalex berkata protes saat aku mengucapkan kata itu.

“Kenapa? Gak terima?”

“Ishhh, awas lo ya. Gue bales!”

“Bodo amat! Wllee,” kataku. Dan aku melihat, mulutnya sudah mulai mengerucut ingin membalasku segera. Sebelum pada akhirnya, Kak Ira menghentikan tawaan dari orang-orang.

“Udah-udah! Huft!” kata Kak Ira. “Kalian ini ya, pokoknya saya gak mau tahu. Besok musti diganti! Titik! Sekarang duduk!”

Aku dan Daalex-pun segera melangkah menuju tempat kami tadi. Namun sebelum sempat duduk, dia bisa-bisanya meledekku terlebih dulu.

“Awas ya lo, Karin, gue bakal bales lo! Dasar cewek bodoh!”

“Gue tunggu pembalasan lo, Daalex!”

“Panggil gue, Reyhan, ya, bukan Daalex!”

“Bodo amat, Daalex. Nama gue juga Ayyana. Wllee,”

“Dasar Awkarin!”

“Dasar Yong-lex! Wlleee,”

Dan di hari itu-pun aku bertemu dengan manusia aneh itu. Daalex Reyhan Megantara. Yang inginnya dipanggil Reyhan. Katanya!

 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

1 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (12)
  • _hildnov

    seruuuuu, alur cerita di awal bikin penasaran. dengan gaya bahasa yang mengikuti jaman jadi asikk bangettt bacanya.

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 2
  • nararuma

    Hallo jangan lupa komen nya yaaa dan like juga . Terimakasih

    Comment on chapter Bab 1 : Bagian 1
Similar Tags
LATHI
1267      554     3     
Romance
Monik adalah seorang penasihat pacaran dan pernikahan. Namun, di usianya yang menginjak tiga puluh tahun, dia belum menikah karena trauma yang dideritanya sejak kecil, yaitu sang ayah meninggalkan ibunya saat dia masih di dalam kandungan. Cerita yang diterimanya sejak kecil dari sang ibu membuatnya jijik dan sangat benci terhadap sang ayah sehingga ketika sang ayah datang untuk menemuinya, di...
Segitiga Bermuda
4144      1389     1     
Romance
Orang-orang bilang tahta tertinggi sakit hati dalam sebuah hubungan adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Jika mengalaminya dengan teman sendiri maka dikenal dengan istilah Friendzone. Namun, Kinan tidak relate dengan hal itu. Karena yang dia alami saat ini adalah hubungan Kakak-Adik Zone. Kinan mencintai Sultan, Kakak angkatnya sendiri. Parah sekali bukan? Awalnya semua berjalan norm...
Dapit Bacem and the Untold Story of MU
5595      1766     0     
Humor
David Bastion remaja blasteran bule Betawi siswa SMK di Jakarta pinggiran David pengin ikut turnamen sepak bola U18 Dia masuk SSB Marunda United MU Pemain MU antara lain ada Christiano Michiels dari Kp Tugu To Ming Se yang berjiwa bisnis Zidan yang anak seorang Habib Strikernya adalah Maryadi alias May pencetak gol terbanyak dalam turnamen sepak bola antar waria Pelatih Tim MU adalah Coach ...
Samudra di Antara Kita
21884      3642     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Hello, Kapten!
974      513     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...
Mencari Pangeran Yang Hilang
2428      1026     3     
Romance
Naru adalah seorang cowok yang sempurna. Derajat, kehidupan, dan juga kemewahan layaknya seorang pangeran telah dia terima sejak lahir ke dunia. Orang tuanya seorang pengusaha kaya sejagat raya yang selalu muncul di TV. Namun ternyata dia yang merasa hidupnya terkekang oleh orang tuanya membuatnya tak memiliki satu pun teman. Dia pun benci tinggal di rumah. Dia ingin bebas. Ketika memasuki SMA,...
Caraphernelia
646      341     0     
Romance
Ada banyak hal yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa populer di kampus, salah satunya memiliki relasi yang banyak. Namun, dibalik semua benefit tersebut ada juga efek negatif yaitu seluruh pandangan mahasiswa terfokus kepadanya. Barra, mahasiswa sastra Indonesia yang berhasil menyematkan gelar tersebut di kehidupan kampusnya. Sebenarnya, ada rasa menyesal di hidupnya k...
Dandelion
326      199     1     
Inspirational
Masa lalu yang begitu menyakitkan, membuatnya terpuruk. Sampai pada titik balik, di mana Yunda harus berjuang sendirian demi sebuah kesuksesan. Rasa malas dan trauma dari masa lalu ditepis demi sebuah ambisi yang begitu berat. Memang, tidak ada yang bisa mengelak dari masa lalu. Namun, bisa jadi masa lalu itu merupakan cambukan telak untuk diri sendiri. Tidak masalah pernah terpuruk dan tertin...
Kembali Utuh
523      319     1     
Romance
“Sa, dari dulu sampai sekarang setiap aku sedih, kamu pasti selalu ada buatku dan setiap aku bahagia, aku selalu cari kamu. Begitu juga dengan sebaliknya. Apa kamu mau, jadi temanku untuk melewati suka dan duka selanjutnya?” ..... Irsalina terkejut saat salah satu teman lama yang baru ia temui kembali setelah bertahun-tahun menghilang, tiba-tiba menyatakan perasaan dan mengajaknya membi...
Palette
3808      1552     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!