Read More >>"> Story Of Chayra (Empat puluh tiga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Story Of Chayra
MENU
About Us  

Sudah hampir satu jam Alditya terfokus pada laptop mengerjakan sebuah tugas laporan yang baru saja diberikan oleh seorang dosen. Bukan hanya Alditya yang terus-menerus berkutat pada layar laptopnya. Tetapi sekelas pun juga telah disibukkan dengan tugas yang sama.

Alditya beberapa kali menarik napas, kemudian menghembuskannya. Terkadang merengangkan jari jemari yang terasa kaku. Ia meminum kopi dalam botol yang masih tersisa sedikit. Dan ia pun kembali asik mengetik mengerjakan tugas, sesekali pandangan matanya terfokus pada jurnal yang berada dipangkuan. Alditya semakin mengebu saat jumlah kata yang diharuskan sudah hampir terpenuhi.

"Anjay ... Kelar juga!" ucap Alditya yang merasa bangga dengan dirinya sendiri.

Alditya pun segera mengirimkan tugas yang sudah selesai itu ke email dosennya. Dan menyandarkan punggung di dinding sembari memainkan ponsel.

"Dit, lo udah kelar?" tanya Cerelia yang duduk tidak jauh dari tempatnya berada.

Alditya mengangguk. "Lo udah?" tanya Alditya. Cerelia pun juga membalas pertanyaan Alditya dalam isyarat yaitu gelengan kepala.

"Dit, bantuin gua dong ... Gua belum kelar ..." pinta Cerelia yang disertai rengekan seperti anak kecil.

Alditya meneguk saliva-nya, lalu menarik napas sejenak. Melihat raut wajah Cerelia yang saat itu terlihat memelas. Oh tidak, Alditya tidak bisa melihat  raut wajah Cerelia yang seperti itu! Alditya terdiam sebentar, sedangkan Cerelia masih menatap Alditya dengan wajah yang semakin tidak bisa Alditya untuk menolak permintaan Cerelia.

"Oh, oke. Boleh sini gua bantu."

"Yey!" ucap Cerelia dengan wajah semringah.

Sorry ra. Aku kayaknya gak bisa pulang bareng. Masih ada tugas belum kelar. Kamu pulang sendiri bisa 'kan?

 

Usai mengirimkan pesan itu kepada Chayra. Alditya lalu meletakkan ponsel di atas lantai dengan data ponsel yang sengaja ia matikan.

Alditya tersenyum melihat Cerelia yang kini berjalan ke arahnya dan mengambil posisi duduk tepat di sampingnya.

"Dit, gua yang nomor ini belum. Lo gimana jawabnya?" tanya Cerelia sembari menatap lekat manik mata Alditya.

"O–" Alditya mendadak gugup menjawab pertanyaan Cerelia. Ia lemah kalau sudah ditatap dari jarak yang dekat oleh Cerelia.

"Bentar gua cek punya gua." dalih Alditya. Padahal ia sedang mengalihkan rasa gugup.

"Oke."

"Dit. Nanti abis ini lo bisa kan, anterin gua sebentar ke kostsannya Septi?" Cerelia kembali membuka suara. Alditya yang terfokus menatap layar laptop lantas menoleh ke arah Cerelia.

"Oke. Apa sih yang enggak buat lo. Ke mana pun gua anter!" tukas Alditya. Ia pun tersenyum pada Cerelia.

Sementara itu, Chayra yang sejak tadi menunggu pesan balasan dari Alditya mendadak kehilangan senyum merekahnya. Lagi, lagi dan lagi Alditya—yang katanya pacarnya membatalkan janji begitu saja. Dan ini sudah kesepuluh kalinya.

Oh, iya. Gak apa-apa, kak

 


Merasa waktu menunggu Alditya sia-sia. Chayra bergegas menutup buku-buku yang ia bawa. Dan pergi menuju lantai dua untuk mengambil tas. Chayra melangkah dengan kecewa bukan main. Punya pacar seperti tidak punya pacar. Entah mengapa sikap Alditya akhir-akhir ini berubah.


Apa dia punya pacar baru?

"Ish. Apa sih gua. Gak-gak." Chayra mengelengkan kepala dengan kedua tangan memukul-mukul kepala. Berusaha mengenyahkan pikiran negatif terkait Alditya.

Dari jarak yang cukup dekat ketika melewati lorong perpustakaan di mana berdampingan dengan fakultas komunikasi. Chayra mendengar suara itu suara yang tidak asing di telinganya. Ia pun melangkah memastikan apakah benar suara itu, suara Alditya?

Chayra terdiam sehabis memastikan apa yang menjadi dugaan dalam benaknya. Terdengar percakapan antara Alditya dengan Cerelia—yang katanya sahabat Alditya. Mereka terlihat sangat akrab dan tentunya seperti lebih dari teman. Terlihat jelas saat tangan Alditya dengan lembut mengusap pucuk kepala Cerelia dan cewek itu pun juga bersandar di bahu Alditya. Kedalaman pandangan Alditya saat melihat Cerelia tampak jelas bahwa ia menyukai dan mencintai Cerelia.

Chayra sedikit melangkah mundur menghilangkan jarak dengan Alditya. Tidak perlu menghampiri Alditya dan datang marah-marah padanya. Tidak perlu juga datang menanyakan alasan terakhir Alditya membatalkan janji pada Chayra. Tidak perlu, tidak perlu semua sudah cukup jelas terlihat.
Karena, Chayra bukan sosok perempuan yang suka melabrak dan marah-marah tidak jelas dikeramaian. Ia kecewa dan tentu marah, tapi dengan diam adalah cara terbaik untuk menenangkan diri.

Akhirnya tanpa bisa dicegah lagi air mata yang seakan memberontak untuk turun dari mata, membasahi pipi mulus Chayra. Chayra mengusap dengan punggung tangan dan segera berjalan menjauh dari Alditya. Mungkin luka itu sengaja Alditya torehkan padanya. Entah atas dasar apa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sunset in February
787      434     6     
Romance
Februari identik dengan sebutan bulan kasih sayang. Tapi bagi Retta februari itu sarkas, Februari banyak memberikan perpisahan untuk dirinya. Retta berharap, lewat matahari yang tenggelam tepat pada hari ke-28, ia dapat melupakan semuanya: cinta, Rasa sakit, dan hal buruk lain yang menggema di relung hatinya.
Katamu
2629      967     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
Aku Benci Hujan
4510      1304     1     
Romance
“Sebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.” Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Hei, Mr. Cold!
234      194     0     
Romance
"Kau harus menikah denganku karena aku sudah menidurimu!" Dalam semalam dunia Karra berubah! Wanita yang terkenal di dunia bisnis karena kesuksesannya itu tak percaya dengan apa yang dilakukannya dalam semalam. Alexanderrusli Dulton, pimpinan mafia yang terkenal dengan bisnis gelap dan juga beberapa perusahaan ternama itu jelas-jelas menjebaknya! Lelaki yang semalam menerima penolakan ata...
HER
539      306     2     
Short Story
Temanku yang bernama Kirane sering memintaku untuk menemaninya tidur di apartemennya. Trish juga sudah biasa membuka bajunya sampai telanjang ketika dihadapanku, dan Nel tak jarang memelukku karena hal-hal kecil. Itu semua terjadi karena mereka sudah melabeliku dengan julukan 'lelaki gay'. Sungguh, itu tidak masalah. Karena pekerjaanku memang menjadi banci. Dan peran itu sudah mendarah da...
TRAUMA
73      68     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
The DARK SWEET
350      293     2     
Romance
°The love triangle of a love story between the mafia, secret agents and the FBI° VELOVE AGNIESZKA GOVYADINOV. Anggota secret agent yang terkenal badas dan tidak terkalahkan. Perempuan dingin dengan segala kelebihan; Taekwondo • Karate • Judo • Boxing. Namun, seperti kebanyakan gadis pada umumnya Velove juga memiliki kelemahan. Masa lalu. Satu kata yang cukup mampu melemahk...
I'il Find You, LOVE
5326      1404     16     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
Mendadak Halal
5639      1772     1     
Romance
Gue sebenarnya tahu. kalau menaruh perasaan pada orang yang bukan makhramnya itu sangat menyakitkan. tapi nasi sudah menjadi bubur. Gue anggap hal ini sebagai pelajaran hidup. agar gue tidak dengan mudahnya menaruh perasaan pada laki-laki kecuali suami gue nanti. --- killa. "Ini salah!,. Kenapa aku selalu memandangi perempuan itu. Yang jelas-jelas bukan makhrom ku. Astagfirullah... A...
Dessert
867      443     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...