Read More >>"> ARMY or ENEMY? (Kesedihan Kim Seok Jin!) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - ARMY or ENEMY?
MENU
About Us  

“Aku harus cari tahu,” sontak Azel tampak celingukan melihat kondisi di sana yang dirasa aman dari staf ataupun bodyguard.

Perlahan Azel beranjak maju mendekati pintu kamarnya Kim Seok Jin. Pintu tanpa celah itu membuat Azel sama sekali tak dapat mengintip Kim Seok Jin yang berada di dalam kamar.

Aish! Bagaimana aku bisa tahu dia sedang apa kalau tidak ada lobang sama sekali?” desah Azel dengan suara pelannya.

“Apa sebaiknya aku buka saja pintunya?” lanjut Azel terus bergumam tampak kebingungan.

Aish! Tidak, tidak! Bisa ketahuan dong, kalau aku buka pintunya. Aish! Bodoh kamu Azel,” sontak Azel seraya memukul kecil kepalanya menyalahkan dirinya sendiri.

Tampak Azel masih berdiri di depan pintu kamar Kim Seok Jin dengan raut wajahnya yang tampak dilema. Meski perasaannya masih kesal dan dongkol dengan Kim Sek Jin, rasa penasaran akan masalah yang terjadi barusan tentu membuat Azel ingin mencari tahunya.

Park Jimin yang terlalu lama menunggu Azel di ruangan arsitektur itu, akhirnya memutuskan keluar untuk mencari Azel. Ia khawatir jika Azel tidak menemukan penggaris besarnya.

Dengan mata berkeliling, Park Jimin mencari Azel karena ia tak menemukan Azel di gudang alat tulis.

Setibanya di dekat taman, Park Jimin tak sengaja melihat Azel yang tampak berdiri di depan pintu kamarnya Kim Seok Jin dengan bahasa tubuhnya yang terlihat bingung.

“Azel? Ngapain dia di sana?” gumam Park Jimin dengan kening yang mengernyit heran.

Park Jimin beranjak hendak menghampiri Azel yang tengah berdiri itu. Tetapi, tiba-tiba bu Yeong datang mengejutkan Park Jimin dari belakang.

“Tuan Jimina,” panggil bu Yeong membuat Park Jimin mengurungkan langkahnya untuk menghampiri Azel.

Namun, suara bu Yeong yang memanggil Park Jimin itu terdengar jelas di telinga Azel. Azel menengok ke belakang dan seketika membulatkan matanya kaget melihat Park Jimin ada di sana.

Ye, Bu Yeonga. Waeyo?” tanya Park Jimin.

“Ada kabar duka dari keluarga Tuan Kim Seok Jin,” ucap bu Yeong setengah-setengah tidak langsung memberitahu.

“Apa? Kabar duka? Siapa yang meninggal, Bu Yeonga?” tanya Park Jimin dengan wajah terkejutnya.

Azel yang mendengar itu pun lantaran ikut membelalakkan matanya kaget. 

“Ibunya Tuan Kim Seok Jin meninggal, Tuan.”

Azel dan Park Jimin semakin membulatkan matanya lebar mendengar kabar duka itu.

“Apa? Ibunya Kim Seok Jin meninggal?” ucap Azel tanpa bersuara.

Tiba-tiba, pintu kamar Kim Seok Jin itu terbuka hingga membawa Azel masuk ke dalam kamarnya. Pintu kamar yang kembali tertutup itu membuat Park Jimin mengalihkan pandangannya. Matanya seketika mengernyit tajam melihat pintu kamar Kim Seok Jin yang baru saja tertutup itu. Sementara Azel? Dimana dia?

“Tuan,” panggil bu Yeong membuat Park Jimin mengalihkan pandangannya lagi menatap ke arah bu Yeong.

“Tolong bantu sebarkan informasi ini kepada para member BTS. Sore ini ayahnya Tuan Kim Seok Jin akan datang menjemput Tuan Kim. Diharapkan semua member bisa menghantar kepergian Tuan Kim Seok Jin malam ini,” tutur bu Yeong membuat Park Jimin anggukkan kepalanya paham.

Ye, Bu Yeonga. Saya akan sebarkan informasi ini kepada para member. Gamsahabnida untuk informasinya,” ucap Park Jimin seraya menundukkan kepalanya kecil sebagai tanda terima kasih dan rasa hormatnya kepada bu Yeong karena usianya bu Yeong yang lebih tua darinya.

Ye, Tuan. Saya permisi,” ucap bu Yeong berpamitan. Park Jimin anggukkan kepalanya mengiyakan dan perlahan bu Yeong beranjak pergi dari hadapan Park Jimin.

Tak berlangsung lama, Park Jimin pun bergegas pergi untuk mencari para member untuk memberitahukan kabar duka itu.

Sedangkan, Azel yang terjatuh di dalam kamar Kim Seok Jin itu perlahan mengangkat wajahnya dan melihat Kim Seok Jin yang tengah duduk di tepi ranjang dengan menyanggah kedua tangannya di atas paha. Tatapannya begitu tampak kosong menatap pemandangan di depannya.

Melihat itu, Azel bergegas bangun dari jatuhnya. Perlahan kedua matanya tampak menatap keliling setiap sudut kamar itu. Sampai tepat di sebuah foto yang duduk manis di atas meja, terdapat senyum indah dari wanita paruh baya yang tidak lain itu pasti adalah ibunya.

Mengingat ibunya Kim Seok Jin yang dikabarkan meninggal dunia, Azel mengalihkan pandangannya menatap wajah Kim Seok Jin yang terdiam murung.

‘Kasihan Kim Seok Jin. Hatinya pasti sedang hancur sekarang,’ ucap Azel membatin. ‘Tapi, dia sadar tidak ya, kalau aku ada di sini?’ lanjut Azel terus berbicara di dalam hati.

“Erghmm!” sontak Azel membuka suasana itu dengan mengeluarkan suaranya yang berdeham.

Mianhae, aku tidak sengaja jatuh dan masuk ke sini. Tapi, aku akan segera pergi sekarang. Jadi kau tidak perlu khawatir,” ucap Azel membalikkan badannya dan siap untuk beranjak pergi dari sana.

“Kau tidak perlu minta maaf,” sontak Kim Seok Jin menjawab ucapan Azel. Azel menghentikan langkahnya dengan raut wajahnya yang tampak terkejut mendengar Kim Seok Jin mengatakan itu.

Azel membalikkan badannya perlahan menghadap ke arah Kim Seok Jin lagi. Tampak posisi Kim Seok Jin tak berubah sama sekali dari awal Azel lihat saat masuk di kamarnya itu.

“Aku yang sengaja membuka pintunya dan membiarkan kamu masuk ke sini,” lanjutnya memberitahu. Azel membulatkan matanya kaget mendengar itu.

Apa? Sengaja? Kenapa? Itulah yang saat ini menjadi pertanyaan Azel.

Kim Seok Jin yang semula menatap lurus pandangan di depannya, perlahan mulai menatap wajah Azel yang masih berdiri diam dengan wajahnya yang tampak tegang.

“Aku butuh seseorang untuk ku ajak bicara sekarang,” tukas Kim Seok Jin, lalu mengalihkan pandangannya lagi menatap pemandangan di depannya.

Muoes? Apa tidak salah? Kau tahu kan siapa aku? Aku-”

Ye! Aku tahu,” jawab Kim Seok Jin memotong. Azel tersentak diam melihat Kim Seok Jin yang masih terlihat tenang itu.

“Aku tidak peduli dengan siapa yang aku ajak bicara sekarang, yang terpenting aku ingin dia mendengarkan semuanya.”

Azel terdiam tak bisa berkata-kata lagi. Melihat raut wajah dan nada bicara Kim Seok Jin yang tampak berbeda, membuat Azel menyadari bahwa saat ini ia sedang berhadapan dengan seorang Kim Seok Jin yang tengah bersedih hati.

“Tceh!” desis Kim Seok Jin diiringi dengan tawa kecilnya. “Kenapa harus secepat ini? Kenapa dia pergi disaat aku tidak berada di sampingnya? Kalau begitu, bagaimana bisa aku memastikan kondisinya baik-baik saja atau tidak, jika aku sama sekali tidak mengetahuinya secara langsung. Menyebalkan,” ucap Kim Seok Jin mulai berbicara.

Azel yang berdiri diam di sana tampak menatap wajah Kim Seok Jin dengan raut wajahnya yang terlihat prihatin. 

“Yakk! Apakah ini salahku?” tanya Kim Seok Jin menatap Azel meminta tanggapan.

“Hah? Apa ini semua salahku yang tidak ada di sana?” lanjutnya terus bertanya pada Azel.

Azel yang kebingungan untuk menjawab, hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Anniyo, Seok Jin-a. Kau sama sekali tidak bersalah,” ucap Azel kali ini berbicara dengan suara lembutnya. 

Tags: twm23

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (16)
  • fiat76

    Seru! Lnjut thor

    Comment on chapter Kekhawatiran Azel
  • dea00

    Waduh!!

    Comment on chapter Dipulangkan?
  • sgdhi

    Sabar ya jin ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • dila33

    Seruuuu.... Lanjut thor

    Comment on chapter Azel Semakin Berulah?
  • jeni7

    Lanjut thor mereka lucu ๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • nisa22

    Jin ngamuk mulu wkwk

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • istritae1

    Azel yg gitu, aku yg ketat ketir๐Ÿ˜ฌ

    Comment on chapter Kekesalan Member BTS
  • dwi90

    Jiminnn๐Ÿ˜๐Ÿ˜

    Comment on chapter Park Jimin Peduli?
  • dini12

    Lanjut thor

    Comment on chapter Tanggung Jawab!
  • hari19

    Baru kali ini baca novel tapi tokoh utama nya dibenci๐Ÿ˜‚ bisa ya, azel gk tremor dan malah cool gitu. Kalau aku didepan bangtan palingan udh pingsan! ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜

    Comment on chapter Tiba di Sekolah Bangtan
Similar Tags
AKSARA
3532      1452     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Girl Power
1230      496     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
Konspirasi Asa
2024      641     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Aku Benci Hujan
4038      1135     1     
Romance
โ€œSebuah novel tentang scleroderma, salah satu penyakit autoimun yang menyerang lebih banyak perempuan ketimbang laki-laki.โ€ Penyakit yang dialami Kanaya bukan hanya mengubah fisiknya, tetapi juga hati dan pikirannya, serta pandangan orang-orang di sekitarnya. Dia dijauhi teman-temannya karena merasa jijik dan takut tertular. Dia kehilangan cinta pertamanya karena tak cantik lagi. Dia harus...
Story of April
1185      467     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenanganโ€ฆ
Listen To My HeartBeat
350      205     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Sweet Equivalent [18+]
2292      630     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Luka atau bahagia?
2593      842     4     
Romance
trauma itu sangatlah melekat di diriku, ku pikir setelah rumah pertama itu hancur dia akan menjadi rumah keduaku untuk kembali merangkai serpihan kaca yang sejak kecil sudah bertaburan,nyatanya semua hanyalah haluan mimpi yang di mana aku akan terbangun,dan mendapati tidak ada kesembuhan sama sekali. dia bukan kehancuran pertama ku,tapi dia adalah kelanjutan dari kisah kehancuran dan trauma yang...
KEPINGAN KATA
293      187     0     
Inspirational
Ternyata jenjang SMA tuh nggak seseram apa yang dibayangkan Hanum. Dia pasti bisa melalui masa-masa SMA. Apalagi, katanya, masa-masa SMA adalah masa yang indah. Jadi, Hanum pasti bisa melaluinya. Iya, kan? Siapapun, tolong yakinkan Hanum!
Aku Milikmu
1037      483     2     
Romance
Aku adalah seorang anak yang menerima hadiah terindah yang diberikan oleh Tuhan, namun dalam satu malam aku mengalami insiden yang sangat tidak masuk akal dan sangat menyakitkan dan setelah berusaha untuk berdamai masa lalu kembali untuk membuatku jatuh lagi dengan caranya yang kejam bisakah aku memilih antara cinta dan tujuan ?