“Kenapa masih berdiri di sana?” tanya Papa Bear sontak membuat Azel mengangkat satu alisnya.
“Ye?” jawab Azel dengan wajah terkejutnya.
“Kemarilah,” pinta papa Bear tampak sabar saat berbicara dengan Azel yang masih sangat muda sekali usianya.
Azel anggukkan kepalanya mengiyakan, dan perlahan mengayunkan langkahnya memasuki kelas itu dengan mata yang tampak menatap ke arah para member yang sedang duduk dan ikut menatapnya itu.
Azel terus berjalan sampai di depan kelas menghampiri papa Bear yang tengah berdiri itu.
“Ok, sekarang kamu bisa mulai untuk perkenalkan diri kamu.”
Azel menghela napasnya pelan sebelum membuka mulutnya untuk melakukan perkenalan.
“Annyeong! Saya Queen Azel. Saya berasal dari Jakarta. Usia saya masih 18 tahun. Saya,” Azel menahan bicaranya dan tampak menoleh ke arah papa Bear meminta bantuan untuk perkenalannya itu yang Azel sendiri tidak tahu harus mengenalkan apalagi tentang dirinya.
“Ee, hobi kamu?” ucap papa Bear membantu Azel untuk melanjutkan perkenalannya dengan menunjukkan apa hobi yang dimilikinya.
“Hobi saya membaca buku dan menulis,” jawab Azel lanjut menatap papa Bear lagi.
“Alasan dan tujuan kamu datang dan bergabung di sekolah Bangtan ini?” tanya papa Bear lantaran dikerjain Azel untuk membantu dirinya dalam prosesi perkenalannya itu.
Kim Seok Jin yang melihat itu tampak memutarkan bola matanya malas dengan kedua tangan yang melipat. Kim Seok Jin merasa bahwa Azel sengaja melakukan itu agar mendapat perhatian dari papa Bear.
“Ayo, Azel! Coba kamu beritahu kepada member Bangtan tujuan dan alasan kamu untuk bergabung di sekolah Bangtan ini. Dengan memberitahu itu, para member nantinya tidak akan kesulitan untuk membimbing kamu agar kamu bisa tahu sejarah dan kisah menarik dari sekolah Bangtan ini,” papar papa Bear dibawa anggukan Azel.
“Tujuan saya datang ke sini adalah karena ingin bertemu dengan Kim Seok Jin dan member BTS,” tukas Azel seraya menatap tajam ke wajah Kim Seok Jin yang tengah duduk di depannya itu.
Kim Seok Jin dan para member tampak mengerutkan keningnya samar mendengar Azel mengatakan itu.
“Dan alasan saya tidak lain sama dengan tujuan saya, tentunya ingin bertemu dengan member BTS!” jawab Azel enteng dengan raut wajahnya tanpa rasa bersalah.
Para member tampak saling bertukar pandang atas jawaban Azel yang tak sesuai dengan kenyataan. Sebagaimana pada kenyataannya, Azel tampak sekali seperti musuh saat berhadapan dengan para member. Tetapi, di hadapan papa Bear, dia seolah seperti seorang Army yang mengagumi member BTS.
Papa Bear pun sontak tepuk tangan dengan senyumnya yang renyah melihat jawaban Azel yang tanpa canggung dan sudah dipastikan demikian oleh papa Bear. Hanya saja, papa Bear tampak suka dengan sikap dan cara Azel menyampaikan alasan dan tujuannya itu secara apa adanya tanpa dibuat-buat.
Dan para member lagi-lagi seperti tak terima melihat papa Bear yang justru terlihat seperti kagum dengan sikap Azel. Kecuali Park Jimin yang terlihat tersenyum senang melihat papa Bear seperti mendukung Azel.
“Bagus Azel, bagus! Saya suka dengan sikap kamu yang apa adanya ini. Memang jawaban kamu barusan tidak salah. Saya akui itu. Tentu saja, banyak sekali para army di luar sana yang ingin bertemu dengan para member BTS. Tetapi, takdir membawa kamu adalah army yang beruntung itu.”
Azel pun tampak mengulas senyumannya hingga terlihat kecantikan natural wajah Azel itu.
“Ye! Gamsahabnida, Oppa!” ucap Azel membuat para member sontak tertawa mendengarnya. Begitu juga dengan Kim Seok Jin yang ikut tertawa mengejek Azel karena memanggil papa Bear dengan sebutan kakak.
“Daebak! Papa Bear sekarang sudah menjadi oppa!” sontak Min Yoongi dilanjutkan ketawanya.
Melihat itu, Azel hanya mengerutkan bibir kesal dari yang semula tampak tersenyum sumringah.
Papa Bear yang mendapat panggilan oppa pertama kalinya itu hanya bisa menggaruk keningnya tampak pasrah dengan sikap Azel yang benar-benar bar-bar itu.
“Azel, kau tidak perlu memanggil ku dengan sebutan oppa. Itu terlalu muda untukku. Kau bisa memanggilku dengan sebutan Papa Bear, atau Ahjeossi. Arrasso?”
Azel yang sebenarnya sudah tahu apa yang harus dilakukannya itu, tampak sengaja biar terlihat dirinya itu bukan seperti Army di mata Bangtan.
“Ye, Ahjeossi! Mianhae,” ucap Azel dibawa anggukan papa Bear.
“Ok, cukup. Saya benar-benar terkesan dengan sikap dan pertemuan kita di hari pertama kamu sekolah ini. Ahjeossi harap, kamu betah dan bisa mengambil pengalaman banyak dari para member. Ingat Azel, manfaatkan momen ini sebaik mungkin dengan para member,” pinta papa Bear memberikan semangat.
Azel anggukkan kepalanya mengiyakan ucapan papa Bear barusan.
“Yakk, Seok Jin-a! Tolong kamu handle kegiatan pertama sekolah Azel hari ini. Mungkin untuk hari pertama kamu duluan yang menghandle Azel. Terus hari berikutnya, kamu bisa tentukan siapa member yang akan melanjutkan tugasnya untuk membimbing Azel. Begitu masing-masing member sudah menjalankan tugasnya, kamu bisa segera kontak saya lagi, nanti saya akan kasih rundown dan tugas selanjutnya.”
Kim Seok Jin menghela napasnya pasrah begitu mendapat tugas dari papa Bear sebagai member pertama yang harus menghandle Azel hari ini.
“Ye, Seonsaengnim,” jawab Kim Seok Jin tampak malas.
Melihat itu, reaksi para member kecuali Park Jimin tampak puas menertawai Hyung-nya itu karena harus mendapat tugas pertama untuk menghandle Azel.
Sedangkan, papa Bear tampak heran melihat sikap Kim Seok Jin yang tak ada rasa semangatnya begitu mendapat tugas itu.
“Yakk, Seok Jin-a! Apa kau sedang tidak sehat hari ini?” tanya papa Bear lantaran membuat Kim Seok Jin beranjak tegak dari tempat duduknya dan mengulangi sikapnya yang tadi terbilang tidak tegas dan tidak semangat.
“Ye, Seonsaengnim! Saya siap menjalankan tugas!” seru Kim Seok Jin membuat Azel menyeringai senang karena berhasil membuat Kim Seok Jin dimarah oleh papa Bear.
“Bagus. Silakan duduk lagi,” ucap papa Bear membuat Kim Seok Jin kembali duduk di kursinya.
Setelah memastikan bahwa Kim Seok Jin siap untuk menjalankan tugasnya itu, papa Bear tampak berpamitan untuk kembali ke perusahaan dan menyerahkan tugas itu sepenuhnya kepada para member BTS. Meski demikian, kegiatan itu tampak dipantau oleh beberapa staf Bangtan agar kondisinya tetap berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Masing-masing member tampak bersalaman dan berpelukan dengan papa Bear sebelum papa Bear itu beranjak pergi dari sana.
“Tolong bekerja sama, dan berikan pengalaman terbaik kalian untuk Azel.”
“Ye, Seonsaengnim!” jawab para member secara bersamaan.
Papa Bear tampak mangguk-mangguk senang, lalu beranjak pergi keluar dari kelas itu. Papa Bear akan kembali ke perusahaan dan meninggalkan asrama Bangtan.
Setelah beberapa menit papa Bear pergi, Azel dan para member khususnya Kim Seok Jin, tampak saling menatap tajam bak seperti musuh yang sudah lama tidak bertemu.
“Hyung, kau harus hati-hati dengannya. Jangan sampai kau menghabiskan tenaga mu karena ulahnya,” bisik Jeon Jungkook mempengaruhi.
Azel yang melihat itu hanya mengernyitkan matanya curiga. Ia ragu bahwa para member bisa membimbingnya dengan baik.
“Yakk, kamu! Ikut aku,” sontak Kim Seok Jin perlahan beranjak pergi dari sana.
Satu persatu member yang lain pun tampak mulai meninggalkan kelas karena hari itu Kim Seok Jin yang akan menghandle Azel untuk belajar dari pengalaman Bangtan.
“Tunggu!” panggil Azel membuat semua member dan Kim Seok Jin yang sudah berada di tengah-tengah pintu terpaksa menghentikan langkahnya.
Kim Seok Jin membalikkan badannya menatap Azel yang masih berdiri diam di depan kelas.
“Aku tidak ingin pergi denganmu! Aku ingin pergi dengan Park Jimin!” sontak Azel membuat Park Jimin melebarkan matanya kaget.
Tak hanya Park Jimin, semua member bahkan Kim Seok Jin pun tampak terkejut mendengar Azel yang menolak pergi untuk belajar dengannya.
Seru! Lnjut thor
Comment on chapter Kekhawatiran Azel