"๐๐ฆ๐ซ๐ข๐ณ, ๐ธ๐ฐ๐ช!"
Pelaku yang telah merusak motor mereka segera melarikan diri saat tertangkap basah. Dibelakangnya, tiga mahasiswa dengan jurusan yang sama itu terus berlari mengejar.
"๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ, ๐๐ข๐บ, ๐ฌ๐ช๐ต๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ณ. ๐๐ข๐ญ๐ถ ๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ฆ๐ฑ ๐ต๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด๐ถ๐ฉ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ด๐ข๐ฏ๐ข!"
Kedua temannya itu mengangguk setuju, formasi mulai di bentuk atas aba-aba sang kapten.
"๐๐ฌ๐ฆ, ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ต๐ฆ๐ฏ!" Pria yang dipanggil kapten itu lantas berbelok ke arah kanan, di susul kedua temannya yang mulai bertemu.
Dari kejauhan, berdiri sosok perempuan yang sedang asik memainkan sesuatu di genggamannya.
"๐๐ฐ๐ช, ๐ต๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ฆ๐ฑ ๐ต๐ถ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ!"
Perempuan yang sedang asik membenarkan letak liontin itu, sedikit terkejut melihat seseorang berlari ke arahnya. Dengan gerakan reflek memutarkan liontin, perusuh itu berakhir tersungkur ke tanah.
"๐๐ฆ๐ฃ๐ข๐ต!" Kedua tangan pria yang dipanggil kapten itu memberi jempol.
"๐๐ฌ๐ฉ, ๐ญ๐ช๐ฐ๐ฏ๐ต๐ช๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ณ๐ถ๐ด๐ข๐ฌ, ๐ด๐ข๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฃ๐ข๐ฏ๐จ๐ฆ๐ต!" ringis perempuan itu melirik tajam ke arah sang perusuh.
"๐๐ข๐ณ๐ข-๐จ๐ข๐ณ๐ข ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ถ, ๐ญ๐ช๐ฐ๐ฏ๐ต๐ช๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ณ๐ถ๐ด๐ข๐ฌ!"
Daren dan Ray datang di saat tak tepat, mereka bertiga sedikit cengo melihat perempuan itu memukul sang perusuh menggunakan tas.
"๐๐ช๐ฆ๐ญ, ๐ต๐ถ ๐ค๐ฆ๐ธ๐ฆ ๐ฌ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ๐ข?" bisik Ray heran, seharusnya mereka yang kesal dengan perusuh itu.
Pria yang di panggil Riel itu menggeleng pelan, "๐๐ข๐จ๐ช ๐ฌ๐ฆ๐ด๐ฆ๐ญ ๐ฌ๐ข๐บ๐ข๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข?"
Puas memukuli perusuh, perempuan itu kini beralih menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam.
"๐๐ฏ๐ช ๐ต๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช๐ข๐ฏ?"
Riel, Daren, dan Ray kompak menggeleng. Tanpa basa-basi perempuan yang tidak diketahui namanya itu berlalu pergi sambil terus mengomel.
"๐๐ข๐ญ๐ช๐ข๐ฏ ๐ถ๐ณ๐ถ๐ด ๐ต๐ถ ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ถ๐ด๐ถ๐ฉ, ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฎ๐ข๐ด๐ช๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐ค๐ฆ๐ธ๐ฆ ๐ญ๐ถ๐ค๐ถ ๐ช๐ต๐ถ!" ucap Riel tak memutuskan pandangan dari perempuan yang berhasil mencuri perhatiannya.
"๐๐ช๐ฉ, ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฑ๐ฆ๐ด๐ฐ๐ฏ๐ข ๐ฅ๐ช๐ข!" cibir Ray langsung mengamankan perusuh, di bantu dengan Daren yang memang tak banyak bicara.
Disinilah awal mula kisah di mulai, tentang seorang mahasiswa dari jurusan Teknologi yang menyukai mahasiswa jurusan Sastra yang terkenal karena ke-antik-kannya.
"๐๐ฅ๐ข๐ฉ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ซ๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฉ๐ข๐ญ๐ถ, ๐ด๐ถ๐ด๐ข๐ฉ ๐ฅ๐ฆ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ช๐ฏ ๐ค๐ฆ๐ธ๐ฆ ๐ข๐ฏ๐ต๐ช๐ฌ ๐ฌ๐ข๐บ๐ข๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ข!" cemoh Ray menyandarkan tubuh di bangku panjang.
Setelah menyelesaikan urusan dengan si perusuh, mereka bertiga memilih duduk santai di kampus. Atau lebih tepatnya, karena paksaan dari ๐๐๐๐ง๐๐๐ก๐ก ๐๐๐ง๐ฃ๐๐ฃ๐๐๐ฏ-si kapten yang tergila-gila pada si antic.
Sudah satu jam, pria itu hanya duduk manis sambil melihat perempuan yang bahkan dia belum tau namanya.
"๐๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ด๐ช๐ข๐ฑ๐ข, ๐ด๐ช๐ฉ?" tanya Riel pada Ray yang dari tadi terus memberi perempuan itu gelar 'cewe antik'.
๐๐๐ฎ๐ ๐ ๐ผ๐ฃ๐๐๐จ๐ฉ๐ ๐๐ช๐ฉ๐ง๐, pria itu hanya mengangkat bahu pertanda tak tahu.
"๐๐ข๐ฉ, ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฌ๐ช๐ณ๐ข ๐ญ๐ฐ ๐ต๐ข๐ถ, ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฏ๐บ๐ข๐ต๐ข ๐ด๐ฐ๐ฌ ๐ต๐ข๐ถ!" Riel kini beralih memandang Daren yang hanya sibuk pada cemilannya.
"๐๐ฆ๐ณ๐ค๐ถ๐ฎ๐ข ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฏ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ญ๐ฐ, ๐ฑ๐ข๐ด๐ต๐ช ๐ญ๐ฐ ๐ซ๐ถ๐จ๐ข ๐จ๐ข๐ฌ ๐ต๐ข๐ถ ๐ฌ๐ข๐ฏ?" tebak Riel, namun tebakannya meleset.
"๐๐ถ๐ฆ ๐ต๐ข๐ถ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข ๐ค๐ฆ๐ธ๐ฆ ๐ช๐ต๐ถ. ๐๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐๐ง๐๐๐๐ก๐ก๐ ๐ผ๐ฃ๐๐ฉ๐๐จ๐ฎ๐ ๐๐ช๐ก๐๐ข!" sahut ๐ฟ๐๐ง๐๐ฃ๐๐ง๐ ๐ผ๐๐๐จ๐๐ฉ๐ฎ๐ terlihat santai.
Riel cengo di buatnya, "๐๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฑ๐ข ๐ญ๐ฐ ๐จ๐ข๐ฌ ๐ฃ๐ช๐ญ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ต๐ข๐ฅ๐ช, ๐ฃ๐ถ๐ด๐ฆ๐ต?" kesal Riel.
"๐๐ฐ ๐จ๐ข๐ฌ ๐ฏ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐ฌ๐ฐ๐ฌ."
Jadi, senyebelin-belinnya ๐๐๐ฎ yang cerewet. Masih nyebelin lagi si ๐ฟ๐๐ง๐๐ฃ yang irit bicara. Memang, temannya ๐๐๐๐ก gak ada yang benar satu pun. Sama kayak kaptennya.
"๐๐ฐ๐ณ๐ณ๐บ, ๐ช๐ฏ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฑ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ถ๐ญ๐ข๐ฏ๐จ๐ฏ๐ฏ๐บ๐ข, ๐บ๐ข? ๐๐ช๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ฏ๐จ ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฐ๐ฌ ๐ฌ๐ฆ๐ญ๐ข๐ฎ๐ข๐ข๐ฏ ๐ฅ๐ถ๐ฅ๐ถ๐ฌ!" ucap Ray terus mengeluh, sedari tadi dia yang paling sibuk membenarkan posisi duduk.
"๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ, ๐ญ๐ฐ ๐ฎ๐ข๐ถ ๐ฑ๐ถ๐ญ๐ข๐ฏ๐จ?" tanya Riel masih sibuk memandangi perempuan bernama Mirabella itu.
"๐๐ข๐ฌ."
Ray tak terima dengan ucapan singkat ๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ.
"๐ญ๐ฐ ๐บ๐ข, ๐๐ฆ๐ฏ. ๐๐ข๐จ๐ข๐ฌ-๐ฌ๐ข๐จ๐ข๐ฌ ๐ข๐ซ๐ข! ๐๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ฆ๐ง๐ช๐ฏ๐ช๐ด๐ช ๐ฉ๐ช๐ฅ๐ถ๐ฑ ๐ญ๐ฐ ๐ช๐ต๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฑ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ช๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ต๐ข๐ฑ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฏ๐ข๐ง๐ข๐ด!"
Bukannya menjawab, Daren hanya memberikan Ray jempol. Seakan mengatakan 'iya, itu gue banget'.
Sedangkan di sisi lain, Mirabella mulai merasa tak enak dengan suasana atmosfer di sekitarnya.
"๐๐บ๐ข, ๐ช๐ฏ๐ช ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ข๐ด๐ข๐ข๐ฏ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ข๐ต๐ข๐ถ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ช๐จ๐ข ๐ค๐ฐ๐ธ๐ฐ๐ฌ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ถ๐ฅ๐ถ๐ฌ ๐ฅ๐ช๐ด๐ข๐ฏ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฅ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฉ๐ข๐ต๐ช๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ช๐ต๐ข?" tanya Mirabella atau kerap di sapa ๐ฝ๐๐ก๐ก๐ itu mulai merasa risih.
๐๐๐ฃ๐๐จ๐ฎ๐ ๐๐ซ๐๐ฃ๐ฃ๐๐ง๐-sahabatnya itu menoleh sekilas ke arah yang Bella tuju. Dan benar saja, disana terlihat tiga pria yang seakan memantau mereka.
"๐๐ข๐บ๐ข๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฌ๐ฆ๐ฏ๐ข๐ญ ๐ฅ๐ฆ๐ฉ ๐ด๐ข๐ฎ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข," ucap perempuan berpipi chubby itu.
"๐๐ช๐ข๐ฑ๐ข?" tanya Bella.
"๐๐ต๐ถ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ต๐ข๐ฅ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฑ๐ฆ๐ณ๐ฃ๐ข๐ช๐ฌ๐ช ๐ฑ๐ฐ๐ด๐ช๐ด๐ช ๐ฅ๐ถ๐ฅ๐ถ๐ฌ, ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ข๐บ. ๐๐ข๐ญ๐ฐ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ค๐ฆ๐ฎ๐ช๐ญ๐ข๐ฏ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ข๐ณ๐ฆ๐ฏ. ๐๐ข๐ฉ, ๐ฌ๐ข๐ญ๐ฐ ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฅ๐ช ๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฉ ๐ช๐ต๐ถ ๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ๐บ๐ข ๐๐ช๐ฆ๐ญ!" jelas Nisya panjang lebar.
"๐๐ฉ, ๐ข๐ฏ๐ฆ๐ฉ ๐บ๐ข ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข? ๐๐ฑ๐ข ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ฉ ๐ช๐ต๐ถ, ๐ด๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฎ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ฎ ๐ฎ๐ถ๐ญ๐ถ. ๐๐ต๐ธ, ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ด๐ฆ๐ฉ๐ข๐ต ๐ฌ๐ข๐ฏ?" tanya Bella membuat Nisya tak tahan menahan tawa.
"๐ ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฉ๐ข๐ต ๐ญ๐ข๐ฉ. ๐๐ข๐ฏ๐ข ๐ข๐ฅ๐ข ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ข๐ฌ๐ช๐ต ๐ซ๐ช๐ธ๐ข ๐ด๐ฆ๐จ๐ข๐ฏ๐ต๐ฆ๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข?"
"๐๐ฅ๐ข ๐ฌ๐ฐ๐ฌ, ๐ต๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ฉ๐ช๐ณ ๐ข๐ฌ๐ถ ๐ฏ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ฏ ๐ง๐ช๐ญ๐ฎ ๐ต๐ฉ๐ณ๐ช๐ญ๐ญ๐ฆ๐ณ ๐บ๐ข-"
"๐๐บ๐ฐ ๐ญ๐ข๐ฉ, ๐ฃ๐ฆ๐ญ. ๐๐ฆ๐ด๐ฆ๐ฌ๐ข๐ญ๐ช ๐ฏ๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ฏ ๐ณ๐ฐ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ด๐ข ๐ฌ๐ฆ๐ฌ, ๐ช๐ฏ๐ช ๐ต๐ฐ๐ฏ๐ต๐ฐ๐ฏ๐ข๐ฏ ๐ญ๐ฐ ๐ฏ๐บ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฏ ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข!" Nisya memotong ucapan Bella, karena dia tau. Setelah ini, Bella akan memaksanya menonton film mengerikan dengan darah dimana-mana.
Kembali lagi pada tiga sekawan itu, terutama Riel yang merasa bangga karena sedang di perhatikan Bella dan Nisya.
"๐๐ข๐ด๐ต๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข ๐ญ๐ข๐จ๐ช ๐ฏ๐จ๐ฐ๐ฎ๐ฐ๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ต๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ฏ๐ข๐ฏ ๐จ๐ถ๐ฆ, ๐บ๐ข, ๐ฌ๐ข๐ฏ?" ucap Riel dengan pedenya.
"๐๐ข๐ญ๐ฐ ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ซ๐ข๐ฅ๐ช ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐ฆ๐ฌ๐ข, ๐ฎ๐ถ๐ฏ๐จ๐ฌ๐ช๐ฏ ๐จ๐ถ๐ฆ ๐ฃ๐ข๐ฌ๐ข๐ญ ๐ฃ๐ช๐ญ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฌ๐ข๐ญ๐ฐ ๐ญ๐ฐ ๐ด๐ข๐ฌ๐ช๐ต ๐ซ๐ช๐ธ๐ข. ๐๐ฐ๐ข๐ญ๐ฏ๐บ๐ข ๐ญ๐ฐ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐บ๐ข๐ฎ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐บ๐ถ๐ฎ ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ฅ๐ช๐ณ๐ช ๐ฅ๐ข๐ณ๐ช ๐ต๐ข๐ฅ๐ช," ceplos Ray tak seutuhnya salah.
"๐๐ฆ๐ฏ๐จ๐ข๐ณ ๐บ๐ข, ๐ด๐ฆ๐ฎ๐ถ๐ข ๐ค๐ฆ๐ธ๐ฆ ๐ฅ๐ช ๐ฌ๐ข๐ฎ๐ฑ๐ถ๐ด ๐ช๐ฏ๐ช ๐ฑ๐ข๐ด๐ต๐ช ๐ฃ๐ข๐ฌ๐ข๐ญ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฑ๐ฆ๐ด๐ฐ๐ฏ๐ข ๐ฏ๐จ๐ฆ๐ญ๐ช๐ฉ๐ข๐ต ๐จ๐ถ๐ฆ!" sahut Riel semakin melebarkan senyum, bahkan mulai tertawa sendiri.
Yah, padahal ucapan Ray tidak salah. Malahan mungkin, Bella akan semakin menganggap Riel aneh karena tertawa sendirian.
"๐๐บ๐ข, ๐ฑ๐ช๐ฏ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐บ๐ถ๐ฌ. ๐๐ข๐บ๐ข๐ฌ๐ฏ๐บ๐ข ๐ช๐ต๐ถ ๐ฐ๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ข๐ฅ๐ข ๐จ๐ข๐ฏ๐จ๐จ๐ถ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ต๐ข๐ญ!" bisik Bella membuat Nisya bingung.
Tuh, kan, sial untuk Riel. Ingin tebar pesona, eh, malah dikira kena gangguan mental.