Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu.
Read More >>"> Photobox (lagi-lagi Bandung) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Photobox
MENU
About Us  

HAPPY READING!

Mama Langit kelelahan. Dia tertidur untuk beberapa saat. Dia mengingat kejadian yang sebelumnya. Kejadian dimana dia bisa sampai di rumah Bulan.

Laki-laki tinggi datang lagi kali ini mengancam Rosa agar memberikan uang sebab dia kalah lagi dalam judinya. Rosa yang berkata tidak memiliki uang langsung diancam dengan pisau yang dibawa laki-laki paruh baya yang dulu adalah suaminya.

"Kalau lo enggak punya uang. Lo minta ke anak lo yang sekarang lagi kerja serabutan," ucap Laki-laki berbaju kotor yang entah sejak kapan belum di cuci. Rosa tertegun tidak menyangka dengan fakta yang dipaparkan secara tiba-tiba.

"Langit anak baik buat apa dia kerja. Dia masih sekolah," ujar Rosa mengepalkan tangannya menahan teriakan yang ada pada dirinya. Dia ingin menangis ketika pisau yang disodorkan hampir mengenai lehernya.

"Lo kebanyakan minum obat atau gimana? Kalau anak lo itu enggak kerja, emang lo bisa duduk di sini dengan nyaman? Ruangan VIP pula." Jawaban mantan suaminya membuat Rosa terdiam, semakin diam.

Anaknya yang hanya diam dan tersenyum setiap kali hanya bercerita tentang sekolahnya ternyata menanggung beban yang berat. Rosa tidak ingin Langit bekerja begitu keras untuk dirinya. Wanita yang sejak tadi bergetar mulai memejamkan matanya.

"Kamu hanya butuh asuransi milikku saja kan? Bunuh aku." Rosa berbicara dengan nada bergetar sembari memejamkan matanya bersiap untuk menghilang saja dari dunia ini. Agar Langit tidak merasa tersiksa membiayai pengobatan dan rapat inapnya.

Pria paruh baya yang mendengar ucapan Rosa menjadi tidak bersemangat. "Aku hanya butuh wajah ketakutanmu. Kenapa sekarang memasrahkan diri?" Cris berjalan ke tempat duduk di dekat sana merebahkan tubuhnya. Rosa perlahan membuka matanya menatap mantan suaminya itu sembari ketakutan.

"Asuransi tidak akan berguna kalau aku membunuhmu. Aku punya ide lain, kalau kamu berhasil aku tidak akan menganggu kalian lagi." Cris yang awalnya merebahkan punggungnya merubah posisinya menjadi  duduk saat mendapat sebuah ide yang menurutnya cemerlang.

"Beneran? Kamu tidak akan mengganggu kami?" Cris mengangguk lalu tersenyum. Rosa memegang tangannya yang masih terus bergetar. Dia semakin ketakutan ketika melihat tatapan Cris yang menusuk.

"Datang ke perempuan yang akhir-akhir ini bersama Langit. Dia membayar uang rawat inapmu. Saya yakin dia kaya. Kalau kamu berhasil mendapatkannya saya akan menghilang dari pandanganmu." Rosa menggeleng bahkan dia baru sekitar sebulan mengenal Bulan. Gadis yang cantik dan baik. Bagaimana bisa dia begitu tidak tahu diri untuk meminta uang lagi.

"Dia tidak ada sangkut pautnya dengan kami. Dia hanya gadis yang baik dan tidak bersalah." Rosa mulai memberontak sementara Cris memegang kedua pipi Rosa dengan kasar. Membuat kepala Rosa terangkat.

"Lo pilih anak lo atau cewek yang baru aja lo kenal." Rosa menangis semantara Cris menamparnya lagi.

"Baik. Aku akan ke sana." Cris menyunggingkan senyumnya. "Bagus."

***

Langit mengecek tabungannya. Kenapa dia tidak sadar kalau uangnya semakin banyak dan biaya rumah sakitnya menjadi lebih sedikit. Langit lelah sekarang setelah dia bolak-balik rumah ke rumah sakit. Mengemasi semua barangnya. Sebelumnya dia menelepon Bu Putri untuk tidak menjaga mamanya lagi.

Berterima kasih atas segala jasa dan setia di samping Mamanya saat dia sibuk mencari uang.

Menelepon tempat bandnya bekerja dan membernya. Langit langsung menelepon Kak Dil untuk menyampaikan maafnya dia juga berterimakasih karena mereka mau bekerja sama dengan Langit untuk laki-laki itu menghasilkan uang.

Langit mengirimkan pesan juga ke tempat makan ayam bumbu yang sudah senanitiasa menerima dirinya. Bahkan kekacauan yang pernah dia buat tidak membuat Langit dipecat.

Pagi-pagi setelah mamanya bangun Langit menjelaskan perlahan meminta Mamanya bersiap untuk pergi. Langit tidak mengungkapkan alasannya dia hanya berharap Mamanya bergantung kepadanya saja.

Tiket kereta Langit beli dan dia sudah meminta tolong juga untuk mencarikan dokter yang layanannya hanya berkunjung untuk periksa tanpa rawat inap. Langit ingin mengontrak rumah juga, jadi dia harus benar-benar menghemat.

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih tiga jam Langit dan mamanya sudah sampai. Langit mencari taksi untuk membawanya ke kontrakan yang udah sewa oleh Langit. Mamanya berjalan perlahan memasuki kamar kecil dengan nuasana yang tidak terlalu bagus tapi menurut Mamanya lumayan nyaman.

"Langit beli makan dulu ya Ma, Mama di sini aja dulu tidur. Nanti Langit yang beresin barang-barangnya." Langit menutup pintu sementara Mamanya hanya mengangguk.

Baru beberapa lama mata Rosa terpejam Langit sudah membuka pintu sambil membawa bungkusan yang berisi bubur hangat. Langit duduk di lantai dan membukanya satu persatu.

"Buburnya masih anget Ma. Enak pasti ini." Rosa tersenyum dia baru menyadari anaknya begitu mandiri. Rosa mengusap lembut kepala Langit merasa bangga memiliki anak yang sangat baik.

"Makasih ya Langit, udah ngurusin Mama udah mau bekorban buat Mama. Kalau Langit capek istirahat. Biar mama yang gantiin Langit buat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang melelahkan ini." Langit tersenyum tipis lalu memeluk Mamanya.

"Mama juga harus bilang kalau ada masalah ataupun Mama ada sesuatu yang mengganjal. Langit mau kok ngurusin Mama seumur hidup." Rosa ikut memeluk Langit saling menyayangi dan membiarkan bubur hangat itu terbuka.

Kegiatan Langit sekarang sibuk mencari pekerjaan. Dirinya berjalan-jalan sembari menanyai satu persatu toko yang dia yakin dan sanggup untuk bekerja disana. Setelah berputar-putar lama Langit berhenti di tempat terakhir di toko bunga.

Langit mendorong pintu kaca yang berada di depannya dan mengucapkan salam. Perempuan dengan bunga yang berada di tangan dan ada beberapa daun di rambutnya langsung berteriak untuk menunggu Langit sebentar.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya perempuan cantik menampilkan senyumannya.

"Apa ada lowongan pekerjaan ya Kak di sini?" Langit berbicara hati-hati setelah dia melihat ke sekelilingnya.

"Beneran mau daftar di sini?" tanya perempuan cantik yang masih memegang gunting, menatap Langit dari atas sampai ke bawah.

"Iya kak, saya mau bekerja di sini. Tapi, saya belum lulus SMA." Perempuan cantik terlihat berpikir lalu akhirnya mengangguk memperbolehkan Langit untuk bekerja disana.

"Oke. Namanya siapa? Saya Rachel." Perempuan dengan tinggi yang wajar ini memperkenalkan diri dan menyodorkan tangannya meminta jabat tangan.

"Saya Langit." Langit tersenyum sementara perempuan itu mengangguk paham.

"Bisa naik sepeda?" tanya Rachel setelah mereka berkenalan. Langit mengangguk ragu membuat perempuan cantik tersenyum senang.

"Bagus. Tolong anterin buket mawar ini ke alamat yang ditempel di sana. Jangan lupa minta uangnya. Sepedanya ada di sebelah." Langit mengangguk dia langsung mengambil buket mawar yang ditunjuk tadi dan membawanya keluar. Meletakannya di bagian boncengan sepeda.

Langit langsung pergi mengayuh sepedanya. Dia berhenti sejenak untuk mencari alamat rumah yang dituju menggunakan GPS. Langit memulai harinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kafa Almi Xavier (update>KarenaMu)
637      370     3     
Romance
Mengapa cinta bisa membuat seseorang kehilangan akal sehatnya padahal prosesnya sesederhana itu? Hanya berawal dari mata yang mulai terpikat, lalu berakhir pada hati yang perlahan terikat. °°°°##°°°° Berawal dari pesan berantai yang di kirim Syaqila ke seluruh dosen di kampusnya, hingga mengakibatkan hari-harinya menjadi lebih suram, karena seorang dosen tampan bernama Kafa Almi Xavier....
Girl Power
1740      736     0     
Fan Fiction
Han Sunmi, seorang anggota girlgrup ternama, Girls Power, yang berada di bawah naungan KSJ Entertainment. Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran sebagai pemeran utama pada sebuah film. Tiba-tiba, muncul sebuah berita tentang dirinya yang bertemu dengan seorang Produser di sebuah hotel dan melakukan 'transaksi'. Akibatnya, Kim Seokjin, sang Direktur Utama mendepaknya. Gadis itu pun memutuskan u...
SAMIRA
290      175     3     
Short Story
Pernikahan Samira tidak berjalan harmonis. Dia selalu disiksa dan disakiti oleh suaminya. Namun, dia berusaha sabar menjalaninya. Setiap hari, dia bertemu dengan Fahri. Saat dia sakit dan berada di klinik, Fahri yang selalu menemaninya. Bahkan, Fahri juga yang membawanya pergi dari suaminya. Samira dan Fahri menikah dua bulan kemudian dan tinggal bersama. Namun, kebahagiaan yang mereka rasakan...
The Ruling Class 1.0%
1297      536     2     
Fantasy
In the year 2245, the elite and powerful have long been using genetic engineering to design their babies, creating descendants that are smarter, better looking, and stronger. The result is a gap between the rich and the poor that is so wide, it is beyond repair. But when a spy from the poor community infiltrate the 1.0% society, will the rich and powerful watch as their kingdom fall to the people?
Premium
Inisial J (500 Tahun Lagi Kita Bertemu) (Sudah Terbit / Open PO)
2900      1018     0     
Romance
Karena muak hidup dalam bayang kemiskinan dan selalu terhina akhirnya Jo terjerumus ke jalan kegelapan Penyelundupan barang mewah pembunuhan berkolusi dengan para politikus kotor dan segala jenis kejahatan di negara ini sudah pasti Jo terlibat di dalamnya Setelah menjalani perjodohan rumit dengan sahabat masa kecil yang telah lama berpisah itu akhirnya Nana menerima lamaran Jo tanpa mengetahui...
DELUSI
518      363     0     
Short Story
Seseorang yang dipertemukan karena sebuah kebetulan. Kebetulan yang tak masuk akal. Membiarkan perasaan itu tumbuh dan ternyata kenyataan sungguh pahit untuk dirasakan.
Surat untuk Tahun 2001
3446      1828     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
Kenangan
598      370     1     
Short Story
Nice dreaming
Chloe & Chelsea
7455      1641     1     
Mystery
30 cerita pendek berbentuk dribble (50 kata) atau drabble (100 kata) atau trabble (300 kata) dengan urutan acak, menceritakan kisah hidup tokoh Chloe dan tokoh Chelsea beserta orang-orang tercinta di sekitar mereka. Menjadi spin off Duo Future Detective Series karena bersinggungan dengan dwilogi Cherlones Mysteries, dan juga sekaligus sebagai prekuel cerita A Perfect Clues.
I'm Growing With Pain
12581      1877     5     
Romance
Tidak semua remaja memiliki kehidupan yang indah. Beberapa dari mereka lahir dari kehancuran rumah tangga orang tuanya dan tumbuh dengan luka. Beberapa yang lainnya harus menjadi dewasa sebelum waktunya dan beberapa lagi harus memendam kenyataan yang ia ketahui.