Loading...
Logo TinLit
Read Story - Navia and Magical Planet
MENU
About Us  

Jantung Navia serasa berdetak lebih cepat hingga sedikit merasa nyeri, napasnya tersenggal sambil menatap laki-laki seusianya di hadapannya, juga burung beo dengan warna langka berterbangan ke kanan-kiri, seolah penasaran dengan Navia.

"Ini..." Mata Navia berkeliling dari kanan memutar hingga ke kiri untuk membaca situasi, lalu menatap laki-laki itu lagi. "...Ini dimana? Pasukan jubah tadi tidak mengikutiku lagi, kan?" Mata Navia kembali mengawasi sekitar kalau saja tiba-tiba ia disergap.

Laki-laki didepannya menangkup kedua bahu Navia, sontak membuat gadis itu terkejut dan mengunci tatapan dengannya. "Kau bisa tenang, kini kau berada dalam pesawat invisible milikku jadi kau sangatlah aman," jelasnya dengan pelan. "Siapa namamu? Aku Wilton, salah satu penjaga Planet Biru."

"Navia, namaku Navia."

Wilton tersenyum penuh arti padanya seperti; inilah benda yang kami cari. Kemudian dia mengulurkan satu tangan untuk membantu Navia berdiri, membiarkan Navia duduk nyaman disofa panjang yang terpasang di dinding pesawat. Burung beo yang mengikutinya sejak tadi kini bertengger pada jendela disamping Navia.

"Jadi kau pendekar pilihan Eclips?"

Navia hampir terjatuh lagi dari sofa melihat burung itu dapat bicara, kedua tangannya menutup mulutnya tidak percaya. Dengan logika apapun Navia tidak bisa mencerna penglihatan serta pendengarannya barusan. Di bumi memang benar burung beo menjadi salah satu burung yang cerewet, tetapi itu karena mereka diajarkan oleh pemiliknya, juga hanya itu-itu saja yang mereka bisa tirukan. Apakah Wilton yang mengajarinya?

"Jangan menatapku seperti itu wahai manusia asing!"

"Kenapa dengan tatapanku?" 

"Kau seperti ketakutan aku akan menerkam dirimu, dan juga curiga aku merampok zirah berlianmu itu," sahutnya dengan nada sebal. Lalu dia terbang mengitari tubuh Navia dari atas ke bawah kemudian dari bawah ke atas. "Aku tidak yakin kau pilihan Eclips, tapi Wilton sangat yakin akan hal itu." Sekarang dia terbang sangat dekat dengan wajah Navia. Menatap tajam mata Navia.

"Berhenti menakutinya, Jojo. Kau tidak bisa meragukan ramalan Eclips. Navia adalah pilihan Eclips untuk membantu kita mendapatkan kembali kemakmuran Planet Biru." Wilton kembali dengan dua cangkir berisi coklat hangat, memberikan salah satunya pada Navia. Sementara Jojo kembali bertengger dekat jendela setelah Wilton mengisi mangkuk dengan biji-bijian. "Maaf, Jojo agak agresif ketika ia lapar," ujar Wilton kikuk.

"Tidak apa-apa. Terimakasih."

"Baiklah. Pertama, kita harus pergi menemui para Eclips. Setelah itu, kita akan beristirahat." Wilton tersenyum. "Aku tahu ini bukan sesuatu yang mudah untuk kau terima, tapi cobalah menerimanya. Kami akan membantumu."

Navia tersenyum dan mengangguk sekali. Ia menatap suasana bebatuan runcing di bawah pesawat sambil termenung. Navia tidak tahu apa yang terjadi di bumi selama dia berada di Planet Biru. Seingatnya, dia sedang berlatih piano di ruang musik sendirian lalu tertidur karena Navia tidur dini hari. Navia mengernyit, bagaimana bisa dia tiba-tiba berada di Planet Biru seperti ini. Dia bahkan tidak tahu kendaraan apa yang digunakannya untuk bisa kembali.

Navia menghela napas panjang, menyesap sedikit demi sedikit coklat hangat dalam cangkir. Memperhatikan Jojo yang sangat lahap mengupas biji-bijian untuk dimakan, lalu memperhatikan Wilton yang sibuk dengan ruang kendali pesawatnya.

"Berapa lama kita akan sampai?" Navia melirik Jojo hati-hati. Takut burung beo itu mengomelinya.

"Sebentar lagi, kini kita sudah berada di atas Ceras. Kau bisa lihat bebatuan yang terdapat di daerah ini sangat jauh berbeda dengan ladang Pelangi tempatmu tiba di Planet Biru."

Navia meninggalkan sofa, mendekat ruang kendali dan berdiri di samping kiri Wilton. Dari ruang kendali pemandangan lebih luas dibanding jendela samping. Navia meringis ketika melihat bebatuan runcing menjulang ke atas, pikirannya membayangkan hal-hal mengerikan. "Mengapa tempat ini begitu menyeramkan? Batu runcing dan kabut tebal, suasananya begitu suram."

"Dasar manusia asing, inilah tempat Pangeran Zydan berada. Pangeran kegelapan yang akan kau hadapi nanti," sambar Jojo. "Dia mengubah tempat kristal putih suci ini menjadi tempat suram penuh bebatuan hanya dengan jentikan jari," lanjutnya.

"Sebegitu hebatkah dia?"

"Menurutmu?"

Wilton menyentuh punggung tangan Navia yang mengenggam cangkir dengan ujung jari, membuat Navia balas melihatnya yang mengulas senyum untuk menenangkannya. Ucapan Jojo memang ketus, tapi Navia tidak tersinggung sebab yang dikatakan Jojo ada benarnya. Kalau Pangeran Zydan bisa membuat tempat indah menjadi suram hanya dengan jentikan jari, lalu bagaimana Navia bisa melawannya. Belum melangkah, Navia bisa menjadi batu juga.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
The Eternal Love
21222      3193     18     
Romance
Hazel Star, perempuan pilihan yang pergi ke masa depan lewat perantara novel fiksi "The Eternal Love". Dia terkejut setelah tiba-tiba bangun disebuat tempat asing dan juga mendapatkan suprise anniversary dari tokoh novel yang dibacanya didunia nyata, Zaidan Abriana. Hazel juga terkejut setelah tahu bahwa saat itu dia tengah berada ditahun 2022. Tak hanya itu, disana juga Hazel memili...
Jawaban
376      239     3     
Short Story
Andi yang digantung setelah pengakuan cintanya dihantui penasaran terhadap jawaban dari pengakuan itu, sampai akhirnya Chacha datang.
Sepi Tak Ingin Pergi
654      396     3     
Short Story
Dunia hanya satu. Namun, aku hidup di dua dunia. Katanya surga dan neraka ada di alam baka. Namun, aku merasakan keduanya. Orang bilang tak ada yang lebih menyakitkan daripada kehilangan. Namun, bagiku sakit adalah tentang merelakan.
Slash of Life
8339      1763     2     
Action
Ken si preman insyaf, Dio si skeptis, dan Nadia "princess" terpaksa bergabung dalam satu kelompok karena program keakraban dari wali kelas mereka. Situasi tiba-tiba jadi runyam saat Ken diserang geng sepulang sekolah, kakak Dio pulang ke tanah air walau bukan musim liburan, dan nenek Nadia terjebak dalam insiden percobaan pembunuhan. Kebetulan? Sepertinya tidak.
April; Rasa yang Tumbuh Tanpa Berharap Berbalas
1486      628     0     
Romance
Artha baru saja pulih dari luka masa lalunya karena hati yang pecah berserakan tak beraturan setelah ia berpisah dengan orang yang paling ia sayangi. Perlu waktu satu tahun untuk pulih dan kembali baik-baik saja. Ia harus memungut serpihan hatinya yang pecah dan menjadikannya kembali utuh dan bersiap kembali untuk jatuh hati. Dalam masa pemulihan hatinya, ia bertemu dengan seorang perempuan ya...
REMEMBER
4597      1374     3     
Inspirational
Perjuangan seorang gadis SMA bernama Gita, demi mempertahankan sebuah organisasi kepemudaan bentukan kakaknya yang menghilang. Tempat tersebut dulunya sangat berjasa dalam membangun potensi-potensi para pemuda dan pernah membanggakan nama desa. Singkat cerita, seorang remaja lelaki bernama Ferdy, yang dulunya pernah menjadi anak didik tempat tersebut tengah pulang ke kampung halaman untuk cuti...
Aditya
1413      636     5     
Romance
Matahari yang tak ternilai. Begitulah Aditya Anarghya mengartikan namanya dan mengenalkannya pada Ayunda Wulandari, Rembulan yang Cantik. Saking tak ternilainya sampai Ayunda ingin sekali menghempaskan Aditya si kerdus itu. Tapi berbagai alasan menguatkan niat Aditya untuk berada di samping Ayunda. "Bulan memantulkan cahaya dari matahari, jadi kalau matahari ngga ada bulan ngga akan bersi...
Bye, World
7791      1838     26     
Science Fiction
Zo'r The Series: Book 1 - Zo'r : The Teenagers Book 2 - Zo'r : The Scientist Zo'r The Series Special Story - Bye, World "Bagaimana ... jika takdir mereka berubah?" Mereka adalah Zo'r, kelompok pembunuh terhebat yang diincar oleh kepolisian seluruh dunia. Identitas mereka tidak bisa dipastikan, banyak yang bilang, mereka adalah mutan, juga ada yang bilang, mereka adalah sekumpul...
Renata Keyla
6702      1551     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
Stuck On You
325      261     0     
Romance
Romance-Teen Fiction Kisah seorang Gadis remaja bernama Adhara atau Yang biasa di panggil Dhara yang harus menerima sakitnya patah hati saat sang kekasih Alvian Memutuskan hubungannya yang sudah berjalan hampir 2 tahun dengan alasan yang sangat Konyol. Namun seiring berjalannya waktu,Adhara perlahan-lahan mulai menghapus nama Alvian dari hatinya walaupun itu susah karena Alvian sudah memb...