Loading...
Logo TinLit
Read Story - It's Our Story
MENU
About Us  

Setelah mengantarkan makan siang untuk Aiza, Cynthia langsung pergi dari UKS. Sepertinya ia benar-benar sakit hati mendengar ucapan Vero dan Nathan. Bahkan ketika berada di dalam kelas, Cynthia lebih banyak diam. Padahal biasanya ia banyak bicara.

"Lo kenapa Cyn? Lo sakit hati ya?" tanya Aiza saat pergantian jam pelajaran.

Sebagaj jawaban, Cynthia menggeleng pelan.

"Kalo gitu, jangan diem aja dong!" bujuk Aiza.

"Gue suka sama Vero," jawab Cynthia cepat. Ia melirik bangku Vero yang kosong. Mungkin ia membolos lagi. "Tapi gue lagi coba buat jaga diri. Gue nggak mau pacaran lagi. Seperti yang lo bilang, kalo pacaran itu haram."

Aiza mengangguk paham. "Terus, apa hubungannya sama lo jadi pendiem? Sumpah, otak gue nggak nyampe." tanya Aiza.

"Gue suka Vero. Tapi dia suka gue," jawab Cynthia murung.

"Ya ampun Cyn! Gue kira kenapa. Jangan gitu dong! Masa' cuma karena itu lo ngediemin gue? Nggak bisa gue nggak denger suara lo. Sepi banget rasanya," kata Aiza.

"Masalahnya, kayaknya Vero suka lo," imbuh Cynthia.

"Astagfirullah Cyn. Bukannya apa ya. Kalaupun misal Vero suka sama gue, gue nggak bakal peduli kali. Apalagi kalo udah tau lo suka dia. Jelas gue nggak bakal coba sekalipun buat suka sama dia. Oke?" kata Aiza panjang lebar.

"Nggak tahu Za. Gue nggak tahu," ujar Cynthia.

"Iya, nggak papa. Tapi jangan diem terus. Cerita sini!" desak Aiza.

"Lo pikir daritadi gue ngapain? Kumur?" dengus Cynthia.

"Eh, iya juga. Hehe. Sayang Cynthia," ujar Aiza sambil mencubit pipi teman sebangkunya itu. Membuat Cynthia meringis kesakitan, meski tak lama kemudian ikutvtertawa bersama Aiza.

Cynthia Merdika. Putri seorang politikus yang cukup ternama di ibukota. Sejak dulu, gelar primadona selalu berhasil ia sabet. Mata bulat besar, hidung mancung, bibir tipis, tubuh tinggi langsing, dan kulit putih bersih. Tak lupa rambut hitam panjang yang halus dan selalu wangi. Tak heran jika banyak lelaki yang berusaha untuk mendekatinya. Nathan misalnya.

Nathan dan Cynthia mulai berpacaran saat kelas sepuluh. Mereka dikenal sebagai couple goals di sekolah. Dan hampir semua orang di sekolah mendukung hubungan mereka yang harmonis dan selalu saling support satu sama lain.

Satu tahun setelah berpacaran dengan Nathan, Cynthia menjadi semakin dekat dengan Aiza, si peraih paralel satu di angkatan mereka. Cynthia mulai berusaha membenahi diri. Ia mulai mengenakan hijab. Rajin salat berjamaah di mushola sekolah. Mengikuti kajian keagamaan setiap Hari Jumat. Dan masih banyak yang lainnya.

Nathan yang melihat perubahan Cynthia, tentu tak menyukai hal itu. Ia memprotes sang pacar. Bahkan memintanya untuk melepas hijab. Namun, diluar dugaan, Cynthia justru memutuskan Nathan secara sepihak. Tentu saja Nathan tak terima. Ia menyalahkan Aiza akan hal itu. Menuduh Aiza telah mengelabuhi Cynthia untuk memutuskannya.

Hal itulah yang menyebabkan Nathan kemudian berusaha mengalahkan Aiza di pemilihan ketua OSIS tahun ini. Walaupun pada akhirnya ia dinyatakan kalah dan hanya mendapat posisi sebagai wakil. Dan Nathan masih tak berhenti berusaha mengalahkan gadis itu. Meski ia sebenarnya sudah kehilangan perasaannya pada Cynthia, namun dendamnya pada Aiza masih membara.

Aiza menepuk jidatnya pelan. 'Ya ampun, anak SMA. Kebanyakan drama banget. Parah. Bikin pusing aja.' batinnya.

"Sayang, kamu udah siap?"

Kepala sang mama muncul dari balik pintu kamarnya. Wajah yang semula ceria itu mendadak berubah menjadi datar kala menyaksikan penampilan putri semata wayangnya itu.

"Kamu pake apaan sih? Kita tuh mau ke makan malam, bukan pengajian!" pekik mama Cynthia sambil menunjuk jilbab Cynthia.

"Ma, ini tuh namanya nutup aurat," terang Cynthia.

"Ada-ada aja kamu tuh. Jangan besar banget gini! Ditali ke belakang aja! Jijik mama lihatnya,"

"Ma, ntar auratnya nggak ketutup lho,"

"Kamu mau gitu diejek sama yang lain karena pake beginian? Mending nggak usah pake jilbab aja sekalian kalau gitu,"

"Astagfirullah Mama," 

"Udah, buruan! Iket jilbabnya ke belakang! Atau mama buang semua jilbabmu?" ancam sang mama. "Cepetan! Mama tunggu di bawah."

Setelah kepergian sang mama, Cynthia menayap pantulan dirinya di cermin. Dengan terpaksa, ia mengikat jilbabnya ke belakang. Menampakkan bagian depan bajunya yang berhiaskan manik-manik cantik.

Ponsel di atas meja riasnya bergetar. Menampilkan notifikasi pesan dari Aiza. Dan seketika itu juga dirinya tersenyum kecut.

Ah, andaikan saja ia bisa menjadi seorang Aiza. Yang bisa melakukan semua yang ia inginkan. Yang bisa dengan bebas melaksanakan keyakinannya. Sayangnya, ia hanyalah seorang Cynthia.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Wake Me Up With Amnesia
801      502     2     
Short Story
who would have thought that forgetting a past is a very difficult thing
Premium
Titik Kembali
6231      2011     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...
Kepada Gistra
523      392     0     
Short Story
Ratusan hari aku hanya terfokus mengejar matahari. Namun yang menunggu ku bukan matahari. Yang menyambutku adalah Bintang. Kufikir semesta mendukungku. Tapi ternyata, semesta menghakimi ku.
Ending
5364      1391     9     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
The Diary : You Are My Activist
14955      2542     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
Tumpuan Tanpa Tepi
11618      3189     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...
Crashing Dreams
269      226     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
Phased
6290      1838     8     
Romance
Belva adalah gadis lugu yang mudah jatuh cinta, bukan, bukan karena ia gadis yang bodoh dan baperan. Dia adalah gadis yang menyimpan banyak luka, rahasia, dan tangisan. Dia jatuh cinta bukan juga karena perasaan, tetapi karena ia rindu terhadap sosok Arga, abangnya yang sudah meninggal, hingga berusaha mencari-cari sosok Arga pada laki-laki lain. Obsesi dan trauma telah menutup hatinya, dan mengu...
GLACIER 1: The Fire of Massacre
873      631     2     
Fantasy
[Fantasy - Tragedy - Action] Suku Glacier adalah suku yang seluruhnya adalah perempuan. Suku damai pengikut Dewi Arghi. Suku dengan kekuatan penyegel. Nila, anak perempuan dari Suku Glacier bertemu dengan Kaie, anak laki-laki dari Suku Daun di tengah serangan siluman. Kaie mengantarkannya pulang. Namun sayangnya, Nila menjatuhkan diri sambil menangis. Suku Glacier, terbakar ....
Angel in Hell
537      406     0     
Short Story
Dia memutar-mutar pena di genggaman tangan kanannya. Hampir enam puluh detik berlalu dan kolom satu itu masih saja kosong. Kegiatan apa yang paling Anda senang lakukan? Keningnya berkerut, menandakan otaknya sedang berpikir keras. Sesaat kemudian, ia tersenyum lebar seperti sudah mendapatkan jawaban. Dengan cepat, ia menggoreskan tinta ke atas kertas; tepat di kolom kosong itu. Mengha...