“Apa kau sedang patah hati?”
Kau menoleh dari cangkir kopimu, menatap laki-laki berkulit sawo matang di hadapanmu dengan dahi berkerut. “Apa?”
“Apa kau sedang patah hati lagi?” ulang lelaki itu sambil bertopang dagu. “Kau terlihat kacau.”
Kerutan di dahimu semakin dalam. “Apa maksudmu dengan lagi?”
“Semuanya tertulis dengan jelas di wajahmu.” Lelaki itu tertawa, setengah mendengus. “Ingin menceritakannya padaku?”
Kau terdiam sejenak, menatap hujan yang turun semakin deras di luar kedai kopi, lalu kembali menatapnya. “Aku menyukai seseorang. Dia tidak menyukaiku. Itu saja.”
“Ah, aku mengerti." Ia mengangguk sekali, lalu bertanya, “Apa dia tahu tentang perasaanmu?”
Kau mengangguk pelan sebagai jawaban. “Dia tidak mengatakan apa pun. Sepertinya dia memang hanya tidak menyukaiku.” ujarmu seraya menyesap kopimu yang masih mengepulkan uap panas.
“Apa kau sedih?” tanyanya. Mata hitamnya menatapmu lurus-lurus.
Kau tersenyum lemah, termenung sejenak menatap cangkir kopimu, sepertinya sedang mencoba menyusun kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan bagaimana perasaanmu saat ini, sebelum akhirnya berujar, “Aku hanya berpikir apakah aku tidak cukup layak untuk dicintai.”
Lelaki itu hanya diam, jadi kau pun melanjutkan, “Siklusnya selalu sama. Aku menyukai seseorang, tetapi ia tidak menyukaiku.”
Lelaki itu mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja pelan, tampak berpikir-pikir. “Ada banyak orang yang mencintaimu, tetapi mengapa kau lebih memilih orang yang tidak mencintaimu?”
Kau membuka mulut, mungkin ingin memprotes, tetapi laki-laki itu berujar lagi, “Kau memang tidak mengatakannya, tetapi jauh di dalam hatimu, kau merasa sedih. Jika kau tidak merasa begitu, kau tidak akan berpikir apakah kau tidak cukup layak untuk dicintai.”
Ah, entah bagaimana, laki-laki ini selalu bisa melihat jauh ke dalam dirimu.
Lelaki itu menyesap kopinya dan menatapmu tepat di mata, tanpa berkedip. “Kau sangat layak dicintai. Kau hanya belum bertemu dengan orang yang tepat, atau belum menyadari bahwa seseorang yang lain sedang mencintaimu di luar sana. Kau pasti akan bertemu dengannya tepat pada waktunya.”