Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perceraian kontrak
MENU
About Us  

"Enggak! mommy gak setuju kalau dia kerja disini! jadi pecat saja dia!" ucap Berlia.

"Enggak! dia akan tetap kerja disini. Kasihan dia," jawab Calesthane.

"Mommy sudah peringatkan Tapi kamu tetap membantah, ya sudah. Itu adalah kesalahan terbesar kamu, maka berhati-hatilah," Berlia keluar dari ruangannya Calesthane dengan amarah yang berkobar-kobar.

Walau begitu Calesthane tetap kekeh mempekerjakan Elizabeth.

***
Dirumah...
Calesthane tampak sedang berada didapur sambil memotong sebuah wortel. Namun ia terlihat tidak fokus dikarenakan sambil memikirkan perkataan Berlia tadi.

Secara tiba-tiba. Saking ia tidak fokus dengan kerjaannya, Calesthane memotong jari telunjuknya sendiri.

Beruntung saat itu Ryan datang dan langsung mengambil pisau yang hampir memotong jari Calesthane.

"Ya Tuhan, kamu kenapa mau motong jari tangan sendiri sih?" ujar Ryan sambil memegangi pisau dapur Calesthane.

"Ryan? kamu sudah pulang," jawab Calesthane terkejut.

"Iya sudah. Sudah dari tadi makanya aku langsung ke dapur. Kamu kenapa sih? kok kaya lagi gak fokus?" tanya Ryan.

"Sebenarnya tuh begini," Calesthane menceritakan secara detail kejadian tadi kepada Ryan.

Dua puluh menit kemudian...

"Calesthane! tolak dia! jangan biarkan psikopat itu memasuki kehidupan mu. Aku dan rekan-rekan ku itu hampir kehilangan nyawa karena dia. Jadi pecat dia sekarang!" perintah Ryan.

"Tapi Ryan, dia itu teman baikku," jawab Calesthane.

"Tidak ada tapi-tapi! pokoknya kalau kamu masih saja mempekerjakan dia, nyawamu dan semua akan melayang. Aku kesal denganmu," Ryan pergi masuk kedalam kamar nya.

Calesthane heran, mengapa semua orang marah padanya!? tadi nona Berlia, sekarang Ryan. Namun Calesthane tidak menggubris mereka. Walaupun dia psikopat, siapa tahu saja udah tobat ๐Ÿ˜‚

***
Dua bulan kemudian...
Sudah dua bulan berlalu. Elizabeth merasa nyaman berada di kantor Calesthane, begitu juga dengan Calesthane. Mereka berdua sudah sering bermain dengan ria, jalan-jalan, dan lainnya. Hingga mereka kembali dekat seperti dulu lagi. Meskipun saat Ryan atau nona Berlia bersama Calesthane dan Elizabeth sedikit curiga, tetapi mereka tetap bahagia dan tidak memperdulikan Ryan ataupun mommy nya sendiri yaitu nona Berlia.

"Hmm... aku suka dengan kejadian selama dua bulan ini. Senang bisa bertemu kamu lagi Calesthane," ujar Elizabeth.

"Iya aku juga senang bertemu denganmu lagi," jawab Calesthane.

"Ya sudah aku mau pulang ya, besok kan kerja. Sampai jumpa Calesthane," Elizabeth memasuki mobilnya.

"Sampai jumpa Elizabeth, hati-hati ya," Calesthane melambai-lambaikan tangannya.

Setelah itu mobil Elizabeth terlihat sudah jauh dari rumah Calesthane. Calesthane memutuskan untuk berisitirahat sebelum kembali beraktivitas esok pagi.

Keesokan harinya...

"Good morning honey," ucap Calesthane sambil memeluk Ryan dari belakang.

"Good morning Calesthane," jawab Ryan sambil memakai dasinya.

"Ih kok kamu dingin banget?" tanya Calesthane heran.

"Ya karena aku marah sama kamu. Kamu lebih mementingkan teman daripada suami," Ryan melepaskan pelukan Calesthane.

Setelah itu Ryan pergi meninggalkan Calesthane yang masih kebingungan akan tingkah lakunya.

"Astaga, sangat garang sekali. Sudahlah aku pergi kantor saja kalau begitu," Calesthane menutup pintu rumahnya serta menguncinya.

Lalu iapun pergi menuju kantornya. Akhir-akhir ini Ryan dan Calesthane sering terjadi konflik karena adanya Elizabeth.

Beberapa menit kemudian...
Calesthane memarkir mobilnya. Iapun berjalan masuk kedalam kantor. Sesampainya didalam kantor, Calesthane disapa oleh karyawan yang melihatnya.

"Morning Miss," setiap Calesthane melewati para karyawan nya, ia selalu mendapat sambutan hangat itu.

Calesthane masuk kedalam ruangannya yang ada di lantai 5 alias lantai paling atas disana. Sampailah dia di lantai 5. Disana sudah terdapat Lisa dan Elizabeth yang sedang mengobrol berdua dengan asik. Iapun menghampiri mereka dan menyapanya.

"Good morning Lisa, good morning Elizabeth," sapa Calesthane.

"Morning too Miss Calesthane," jawab Lisa sambil menghadap ke Calesthane.

"Morning too Calesthane," jawab Elizabeth dengan gembira.

"Miss Calesthane, why don't you look cheerful this morning? (Miss Calesthane, mengapa anda tidak terlihat ceria pagi ini?)," tanya Lisa.

"Lately, I have frequent conflicts with my husband. So yeah, I'm not happy (Belakangan ini, saya sering bentrok dengan suami. Jadi ya, saya tidak senang)," jawab Calesthane.

"Why did you fight (mengapa anda bertengkar?)" tanya Elizabeth.

"Hmmm ... never mind it doesn't matter. let's work (Hmmm ... sudahlah itu tidak masalah. ayo bekerja)," ujar Calesthane.

Setelah itu mereka bertiga bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Tugas terbanyak kali ini didapatkan oleh Elizabeth dan Lisa.

Sedangkan Calesthane tidak terlalu begitu. Kini jabatannya Elizabeth menjadi wakil sekretaris. Ya, jabatan itu diberikan langsung oleh Calesthane.

Beberapa jam kemudian...

"Astaga, tugasku sungguh rumit sekali. Sedikit sih tapi susah semua," keluh kesah Calesthane.

Tak lama kemudian Lisa masuk kedalam ruangan Calesthane. Iapun memberikan setumpuk berkas-berkas yang harus Calesthane baca.

"Miss Calesthane, here are the files you must read (Nona Calesthane, ini file yang harus Anda baca)," ucap Lisa, meletakkan berkas yang dibawanya di meja Calesthane.

"Should I read it now? (Haruskah saya membacanya sekarang?)," tanya Calesthane.

"Yes, so that later the work will be light (Ya, agar nanti pekerjaannya ringan)," jawab Lisa.

"I'm so tired of working all the time (Saya sangat lelah bekerja sepanjang waktu)," ujar Calesthane sambil mengusap-usap rambutnya hingga berantakan.

"Be patient, Miss Calesthane. Indeed, being a director of a company is not easy (Bersabarlah, Nona Calesthane. Memang, menjadi direktur sebuah perusahaan tidaklah mudah)," jawab Lisa sambil menepuk-nepuk pundak Calesthane.

Calesthane mulai merasa lega sehabis Lisa menenangkannya. Meskipun masih banyak kerjaan didepan mata.

Tiba-tiba, salah seorang karyawan kantor bernama Savina mendobrak pintu ruangan Calesthane. Lisa dan Calesthane terkejut melihat tingkahnya yang kurang sopan.

"Why did you break through Miss Calesthane's door? it is not polite (Mengapa Anda mendobrak pintu Nona Calesthane? itu tidak sopan)," ucap Lisa sedikit memarahi Savina.

"I apologize in advance. I'm here to tell you that there was an accident below (Sebelumnya saya minta maaf. Saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa ada kecelakaan di bawah)," jawab Savina.

"Accident? what accident? (Kecelakaan? kecelakaan apa?)," tanya Calesthane heran.

"come on follow me (ayo ikuti aku)," Savina menarik tangan Calesthane.

Mereka bertiga pergi menuju lantai bawah. Sesampainya dilantai bawah, terlihat para karyawan sedang mengerumuni sesuatu. Lisa dan Calesthane merasa penasaran akan hal itu.

Mereka berdua melewati kerumunan para karyawan, lalu melihat apa yang terjadi. Dan ternyata, disana terdapat sebuah mayat salah satu karyawan Calesthane.

Kematian karyawan itu sepertinya sangat mengenaskan. Karena disana hanya terlihat tubuhnya saja tanpa kepala. Calesthane dan Lisa benar-benar terkejut saat itu.

"What happened? why can there be bodies of our employees? (Apa yang terjadi? kenapa bisa ada jenazah karyawan kita?)," tanya Calesthane sambil memijat kepalanya.

"The story was that we were working as usual. Suddenly this corpse fell from the roof of the building and shocked us all (Ceritanya kami bekerja seperti biasa. Tiba-tiba mayat ini jatuh dari atap gedung dan mengejutkan kami semua)," jawab salah satu karyawan yang ada didekat Calesthane.

Baru saja Calesthane diam. Tiba-tiba dari atas atap, kepala mayat yang hilang itupun jatuh tepat didepan Calesthane.

Calesthane langsung mundur serta terkejut saat melihat itu. Karena ia ada didepan mayat itu persis.

"Oh, my God (Ya Tuhan)," teriak Calesthane terkejut.

Lisa mendekati Calesthane lalu berbisik di telinga nya.

"Miss Calesthane. These deaths must be brought to the police station. I'll call the police and ambulance to come here (Nona Calesthane. Kematian ini harus dibawa ke kantor polisi. Saya akan menelepon polisi dan ambulans untuk datang ke sini), ujar Lisa memberikan saran.

"Okay, call the ambulance and the police now. I can't bear to see this (Oke, hubungi ambulans dan polisi sekarang. Saya tidak tahan melihat ini)," jawab Calesthane sambil berjalan kearah belakangnya.

Baru Calesthane selesai bicara. Terdengar suara teriakan Elizabeth dari arah gudang. Calesthane, Lisa, dan enam karyawan pria langsung berlari menuju arah teriakan Elizabeth.

Sesampainya di gudang, mereka semua dikejutkan oleh Elizabeth yang menangis ketakutan.

"Elizabeth, apa yang terjadi?" tanya Calesthane.

Elizabeth tidak menjawab pertanyaan Calesthane. Namun ia menarik tangan Calesthane masuk kedalam gudang. Lisa dan enam karyawan pria itupun mengikuti Calesthane.

Lagi-lagi mereka dikejutkan oleh mayat Savina. Padahal Savina yang memberitahukan adanya mayat dilantai bawah tadi. Tapi ternyata ia juga jadi korban.

Calesthane dan Lisa benar-benar sangat terkejut melihat itu. Dan kini kondisi mayat Savina lebih mengenaskan dibandingkan mayat 1.

Saking mengenaskan nya, author tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata ๐Ÿ˜ฅ

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Havana
875      442     2     
Romance
Christine Reine hidup bersama Ayah kandung dan Ibu tirinya di New York. Hari-hari yang dilalui gadis itu sangat sulit. Dia merasa hidupnya tidak berguna. Sampai suatu ketika ia menyelinap kamar kakaknya dan menemukan foto kota Havana. Chris ingin tinggal di sana. New York dan Indonesia mengecewakan dirinya.
Not Alone
536      285     3     
Short Story
Mereka bilang rumah baruku sangat menyeramkan, seperti ada yang memantau setiap pergerakan. Padahal yang ku tahu aku hanya tinggal seorang diri. Semua terlihat biasa di mataku, namun pandanganku berubah setelah melihat dia. "seseorang yang tinggal bersamaku."
RISA (Adik Abang Tersayang)
969      558     5     
Short Story
Abang hidup dalam bayang Risa.
My Selenophile
653      444     2     
Short Story
*Selenophile (n) : A person who love the moon Bagi Lasmi, menikmati keheningan bersama Mahesa adalah sebuah harapan agar bisa terus seperti itu selamanya. Namun bagi Mahesa, kehadiran Lasmi hanyalah beban untuk ia tak ingin pergi. \"Aku lebih dari kata merindukanmu.\"
Po(Fyuh)Ler
928      500     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Rain Murder
2548      674     7     
Mystery
Sebuah pembunuhan yang acak setiap hujan datang. Apakah misteri ini bisa diungkapkan? Apa sebabnya ia melakukannya?
Cinderella And The Bad Prince
1335      879     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
Premium
Bertemu Jodoh di Thailand
5116      1719     0     
Romance
Tiba saat nya Handphone Putry berdering alarm adzan dan Putry meminta Phonapong untuk mencari mesjid terdekat karena Putry mau shalat DzuhurMeskipun negara gajah putih ini mayoritas beragama buddha tapi ada sebagian kecil umat muslimnya Sudah yang Sholatnya Sudah selesai yang Sekarang giliran aku yaaku juga mau ibadah ke wiharakamu mau ikut yang Iya yangtapi aku tunggu di luar saja ya Baikl...
Gue Mau Hidup Lagi
434      288     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Hello, Kapten!
1480      739     1     
Romance
Desa Yambe adalah desa terpencil di lereng Gunung Yambe yang merupakan zona merah di daerah perbatasan negara. Di Desa Yambe, Edel pada akhirnya bertemu dengan pria yang sejak lama ia incar, yang tidak lain adalah Komandan Pos Yambe, Kapten Adit. Perjuangan Edel dalam penugasan ini tidak hanya soal melindungi masyarakat dari kelompok separatis bersenjata, tetapi juga menarik hati Kapten Adit yan...