Saat libur nasional Seijin no Hi yang diselenggarakan pada Senin kedua Januari, beberapa orang mulai mengadakan upacara Seijin Shiki dengan mengenakan kimono furisode untuk wanita dan kimono lengkap dengan haori dan hakama untuk pria.
Sisca bersama kekasihnya pun datang ke acara Seijin Shiki dan hanya melihat proses upacara menuju kedewasaan mereka.
"Apa itu?"
"Upacara Seijin Shiki."
Ketika menghadiri upacara Seijin Shiki, mereka mulai merasakan kebahagiaan dengan senyuman mereka sambil menemukan kasus terbaru pada pertengahan musim dingin.
Tapi yang tidak terpikirkan lagi, mereka mengetahui acara tersebut merupakan acara sakral bagi warga negara Jepang yang tinggal di sana saat sudah memasuki 20 tahunan.
"Sisca, acaranya seru banget ya?!"
"Ya, sayangku!"
Usai dari Seijin Shiki, Sisca pun langsung bersama Ken'ichirou untuk mengunjungi Nikko dengan menggunakan kereta. Ketika berada di kereta tersebut, di sebelah Sisca ketika duduk berdua bersama Ken'ichirou, tiba-tiba ada seorang pemuda yang menyentuh bagian sensitifnya, terutama alat vitalnya.
Sisca pun menjerit, "sayang, alat vitalku sengaja dipegang sama orang yang tidak dikenal."
Tapi Ken'ichirou dan Sisca pun mengejar pemuda itu, "woi, berhenti!"
Pemuda yang kabur dari kereta tersebut akhirnya mulai terkepung polisi yang mengejarnya dan Ken'ichirou pun menjatuhkan seorang pemuda itu dengan memborgol tangannya ke depan.
Sisca pun sadar ketika merasa dilecehkan oleh seorang yang tidak dikenal tersebut.
"Sisca, kalau menyentuh alat vital lawan jenis itu tidak boleh karena bisa menjadi pelecehan seksual."
"Aku tahu kalau itu pasti tidak sopan ketika ada lawan jenis memegang alat vital sama sekali."
Ken'ichirou pun menjaga Sisca ketika diajak untuk mengunjungi Nikko yang ada di Prefektur Tochigi.
"Sisca, aku akan menjagamu sampai kita benar-benar menjadi sepasang kekasih."
"Aku juga akan tetap menjagamu."
Saat berada di Nikko, mereka pun mengabadikan momennya dengan foto bersama ketika mengamati tempat jenazah Tokugawa Ieyasu dimakamkan di situ.
Matsuoka POV
Sementara itu, ketika berada di rumah tahanan, Matsuoka bersama Kawakami dan Yamamoto pergi ke sel isolasi tempat Castro ditetapkan sebagai tersangka utama dalam rencana cuci otak korban sebagai pelaku kriminal yang sebenarnya.
"Castro!"
Penjaga tahanan pun mengajak Castro untuk berkomunikasi dengan pihak kepolisian dari ruang yang terpisah melalui sebuah telepon.
Usai melakukan percakapan telepon tersebut, Castro pun kembali ke sel isolasi untuk menerima hukuman mati ketika saatnya tiba.
Ketika kembali ke selnya, Castro pun sengaja membuka borgolnya dengan merampas kunci penjaga tersebut dan membunuh beberapa penjaga tersebut. Para penjaga pun mulai kewalahan menghadapi Castro.
Peringatan! Ada tahanan kabur! Siaga 1!
Castro pun kabur dari penjara itu dan para penjaga yang memakai pakaian lengkapnya pun mulai mencegah pintu keluar ketika hendak kabur. Ketika terkepung, Castro pun dibawa kembali ke sel isolasi tersebut dan bersiap menerima hukuman mati dengan dibawa ke pulau Nusa Kambangan sebagai tempat eksekusi mati narapidana.
Sisca POV
Sementara itu, Sisca berjalan bersama kekasihnya di Nikko dan kembali lagi ke Tokyo untuk menikmati malamnya bersama dengan membawakan sebuah kotak yang berisi cincin berlian perak.
Ken'ichirou pun bertanya padanya, "Sisca, bagaimana kalau aku lamar kau jadi istriku?"
Tapi Sisca pun menjawabnya, "kalau aku dilamar oleh seorang lelaki sepertimu, aku harus sanggup menjadi seorang istri dan menafkahi keluarga juga."
"Baiklah kalau begitu, aku akan melamarmu menjadi istriku!"
Ketika Ken'ichirou akan melamarnya, ia bersujud dihadapan Sisca dan berkata, "Sisca, will you marry me?"
Tapi Sisca pun menjawabnya secara mentah-mentah, "yes, i will!"
Ketika Sisca menerima lamaran tersebut, iapun merasa bahagia dengan berurai air mata kebahagiaan sambil memeluknya. Usai melakukan lamaran tersebut, Sisca pun melanjutkan penyelidikannya dengan menganalisis sketsa kumis Pak Raden tersebut yang menjadi mastermind konspirator rencana jahatnya.
"Kelihatannya mirip deh!"
Dewi POV
Sementara itu, di Fukuoka, Dewi yang sedang jalan bersama dengan Shinnosuke itupun tidak mengungkapkan kemesraannya di depan umum, hanya saja memperkenalkannya pada keluarganya saja.
Saat berada di apartrmen, Shinnosuke pun memperkenalkan Dewi pada keluarganya.
"Otosan, okasan, perkenalkan Dewi, calon kekasihku yang cantik."
"Aku tahu kok kamu juga bawa seorang gadis, ya?"
"Iya."
Dewi pun memperkenalkan kedua orang tua Shinnosuke.
Ibunya Shinnosuke bertanya padanya, "oh, kamu Dewi ya?"
Tapi Dewi membalasnya, "iya, aku Dewi calon kekasihnya Shinno kun."
Ayahnya Shinnosuke bertanya padanya, "sudah berapa lama anda pacaran dengan Shinnosuke?"
Dewi membalasnya juga, "kira-kira sebulan lah! Karena kita harus berteman terlebih dahulu jangan langsung pacaran."
Saat perkenalan dengan Dewi, mereka pun mengijinkannya untuk tinggal di apartemennya.
Orang tua dari Shinnosuke berpesan, "Dewi, anda boleh tinggal di apartemen Shinnosuke, tapi kalau belum menikah jangan berduaan dulu, tidurnya nanti di ruang keluarga saja pakai futon."
"Baik." Kata Dewi ketika hendak tinggal di apartemen Shinnosuke.
Dewi pun mulai merapikan ruang keluarganya dengan meletakkan meja dan kotatsu di lemari dan mulai mengeluarkan futon ketika akan tidur pada malam harinya.
Oyasuminasai!
Pagi harinya, Dewi dan Shinnosuke pun bangun untuk mengisi air bak mandi untuk mandi pada malam harinya. Mereka langsung mencuci muka saja ketika akan berangkat kerja.
Sisca POV
Pada pagi harinya, Sisca mulai bekerja untuk melakukan penyelidikan bersama dengan kekasihnya di kantor polisi. Ketika di kantor polisi tersebut, Sisca sudah menemukan pelakunya ketika berada di Osaka bersama dengan Dewi yang juga merupakan seorang detektif.
"Pak, saya sudah selidiki lebih lanjut di Osaka ketika sudah menemukan pelakunya yang merupakan seorang selebriti murahan."
"Baiklah kalau begitu, kami akan briefing lagi mengenai kasus terbarunya nanti beberapa bulan ke depan."
Mengetahui bahwa kasus di Osaka sudah diselesaikan tanpa bantuan dari kekasihnya itupun, Sisca dipuji oleh Chief Hino akan keberhasilannya dalam menyelesaikan kasus tersebut.
"Kerja anda sangat bagus, nanti saya akan ajak anda bersama kekasihmu ke restoran untuk bersulang bersama."
Malam harinya, Sisca diajak Chief Hino dan Aizawa bersama dengan dua orang rekan kerja itupun ke restoran untuk merayakan keberhasilan dalam menyelesaikan kasus di luar Tokyo.
Kanpai!
"Kita berada di restoran ini untuk merayakan keberhasilan Sisca dalam menyelesaikan kasus di Osaka ketika bersama Dewi yang tinggal di Fukuoka."
"Kita akan makan yakiniku."
Usai merayakan keberhasilan di restoran tersebut, Sisca bersama Ken'ichirou kembali ke apartemen tersebut dan bermalam bersama tanpa berduaan karena belum menikah sama sekali.
Pagi harinya, saat berada di kantor polisi, Ken'ichirou pun mengajak Sisca ke kantornya dan menunjukkan cincin yang dikenakannya.
"Sisca, you are my fiancee now."
"I know, you are my fiance too, Aizawa san."
Mengetahui bahwa Aizawa dan Sisca sudah bertunangan, Chief Hino pun memberikan selamat pada mereka berdua karena lamaran yang bahagia tersebut.
"Omedetou, Sisca san to Aizawa san wa go konyaku omedetou gozaimashita."
"Selamat untuk kalian berdua yang sudah melangsungkan lamaran yang mengharukan."
Aizawa yang sudah diberi selamat atas pertunangannya dengan Sisca itupun langsung briefing mengenai persiapannya saat menghadapi wisuda kampus yang akan mengundang perdana menteri Jepang dan keluarganya.
"Briefing untuk persiapan musim semi, kalian akan diberikan pengawalan perdana menteri ke acara wisuda dan pemeriksaan secara berkala dengan metal detector untuk mencegah benda mencurigakan ketika ada tamu tidak dikenal masuk. Acara wisudanya akan diselenggarakan di Tokyo Big Sight dengan menghadirkan ribuan wisudawan wisudawati. Kami juga membutuhkan National Police Agency untuk steril area Tokyo Big Sight ketika akan terjadi serangan teroris di acara tersebut."
Usai briefing mengenai acara wisuda yang mengundang perdana menteri Jepang tersebut, Aizawa langsung pergi ke Tokyo Big Sight dengan menggunakan mobil miliknya yang diparkir di kantor polisi.
Sampai di Tokyo Big Sight, Aizawa pun menemui event organizer tersebut mengenai acara wisuda kampus yang diselenggarakan pada bulan Maret dengan mengundang Perdana Menteri Jepang ke acara tersebut.
"Tuan, apa anda tahu acara wisuda yang akan diselenggarakan disini?"
"Saya tahu kalau di Tokyo Big Sight sering diadakan event-event, terutama konser dan lain sebagainya."
"Tapi untuk acara wisudanya kapan diselenggarakan?"
"Untuk acara wisudanya, kemungkinan akan diselenggarakan Maret setiap tahunnya."
"Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak!"
"Sama-sama!"
Usai dari Tokyo Big Sight mengenai acara wisuda tersebut, Aizawa segera balik ke kantor polisi dan menemui atasannya.
"Chief, saya sudah ke Tokyo Big Sight kalau di sana akan diadakan acara wisuda universitas yang akan diselenggarakan Maret setiap tahunnya."
"Baiklah kalau begitu, kami akan persiapkan itu bulan Maret yang akan datang."
Musim dingin yang mulai menyengat itupun akhirnya membuat mereka merasakan hangatnya percintaan terutama saat merayakan hari valentine nanti.
Malam harinya, Ken'ichirou yang sudah melamar Sisca itupun membawanya ke apartemennya. Tapi orang tuanya Ken'ichirou itupun bangga karena anaknya sudah bertunangan dengan Sisca.
"Coba lihat cincinnya?"
"Oh ini pemberian dari pacarmu ketika akan dilamar ya?"
"Iya, ma. Aku nanti akan menjadi seorang istri yang baik."
"Selamat, kau sudah bertunangan dengannya?"
"Iya, aku sudah bertunangan dengannya."
Yukari, adiknya itu terkejut melihat kakaknya yang sudah bertunangan dengan Sisca, "kalian berdua sudah bertunangan kah?"
"Sudah."
"Selamat untuk kalian berdua yang sudah bertunangan!"
Bersambung ke Part 2