Ketika kasus penculikan dan pelecehan oleh oknum guru olahraga terselesaikan, Yukari pun bersama dengan Sisca dan Ken'ichirou.

Aizawa bilang, "Yukari sudah baikan belum?"

Yukari membalasnya, "aku tidak apa-apa kok."

"Yukari masih trauma saat terjadi penculikan?"

"Aku tidak ingat apa-apa saat aku diculik oleh seseorang yang tidak aku kenal."

Menjelang perayaan Thanksgiving di Jepang saat Labor Thanksgiving Day pun dipersiapkan dengan beberapa siswa dari TK, SD, SMP, SMA mulai mengirimkan ucapan terima kasih ke Koban, rumah sakit, Pos Pemadam Kebakaran, bahkan sampai ke markas pasukan bela diri Jepang sekalipun.

Di sekolah, Yukari yang hilang pun berhasil diselamatkan oleh Oniichan dan Sisca dan mulai minta maaf pada kepala sekolah atas kejadiannya saat dirinya diculik.

"Sensei, saya minta maaf kalau saya tidak masuk karena diculik oleh orang yang tidak saya kenal sebagai guru olahraga."

"Baiklah kalau begitu, saya akan memaafkanmu, tapi kalau ketahuan cuti tanpa alasan lagi, saya akan pecat sekalian."

"Guru olahraga yang ngajar di sekolah saya ngajar juga jadi tersangka atas kasus penculikan."

Saat sekolah pun, kepolisian Metropolitan Tokyo datang pada pertemuan siswa di aula untuk menyampaikan atas kasus penculikan dan percabulan yang dilakukan Ogawa sensei sebagai guru olahraga yang mencemarkan nama baiknya.

Saya akan mengundang pihak kepolisian Metropolitan Tokyo mengenai situasi setelah kasus yang pelecehan dan penculikan yang dialami Yukari Aizawa oleh guru olahraga sendiri. Pihak kepolisian dan sekolah tidak akan bertanggung jawab atas perbuatan yang mencemarkan nama baik sekolah oleh oknum guru olahraga sendiri. Saya sebagai kepala sekolah akan memberikan penjelasan bersama pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang dialami Aizawa sensei sendiri.

Pertemuan sekolah dengan kepolisian Metropolitan Tokyo pun berakhir dengan dipanggilnya siswa dan guru satu per satu oleh pihak kepolisian untuk ditanyakan mengenai kasus penculikan dan pelecehan oleh oknum guru olahraga yang terjadi pada Aizawa sensei.

#####

Luvita yang dalam keadaan hamil pun akhirnya meminta cuti pada pimpinannya di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan kandungannya ketika anaknya lahir nanti.

"Pak, saya mau cuti dulu selama tiga bulan karena saya sebentar lagi mau melahirkan. Kondisi saya sebentar lagi sudah memasuki 9 bulan nantinya."

"Baiklah kalau begitu, anda akan diberikan cuti untuk sementara waktu selama 3 bulan karena kondisinya yang sedang hamil."

Luvita yang sedang hamil pun akhirnya diijinkan pulang lebih cepat oleh pimpinannya dan segera menelepon Daisuke yang sedang berada di kantor polisi ketika sedang shift.

"Halo Daisuke, aku hamil, aku sebentar lagi mau melahirkan, bisakah temenin aku tidak ke rumah sakit saat melahirkan?"

"Nanti aku segera menyusul kesana, aku harus minta ijin dulu sama atasanku untuk menemani istriku yang sebentar lagi akan segera melahirkan."

Daisuke pun minta ijin pada atasannya, Chief Hino untuk menemani istrinya ke rumah sakit saat istrinya akan melahirkan nantinya.

"Chief, bisakah saya minta ijin untuk meninggalkan shift untuk sementara waktu karena istri saya sebentar lagi mau melahirkan?"

"Bisa. Nanti kembali lagi ke kantor kalau sudah melakukan persalinan."

"Baik, Chief."

Saat berada di rumah sakit, di kamar persalinan, Luvita yang sebentar lagi akan melahirkan anak pertamanya menunggu kedatangan Daisuke yang akan menemaninya datang ke rumah sakit.

Tapi adiknya Luvita bersama orang tuanya juga datang melihatnya dari luar kamar persalinan.

Daisuke yang melihat anak pertamanya Luvita pun akhirnya bisa menggendongnya.

"Dokter, anak saya laki atau perempuan?"

"Anakmu laki-laki."

Setelah mendapat konfirmasi dari dokter bahwa anak pertamanya Luvita dengan Daisuke yang berjenis kelamin laki-laki, anaknya diberi nama Shota.

"Welcome my baby Shota."

"Shota kun."

Shota yang baru saja lahir pun masih dalam gendongan di rumah sakit saat kondisinya masih lemah dan perlu dimandikan.

Sementara itu, Sisca yang masih ada di kantor polisi pun ikutan menengok Luvita di rumah sakit saat kelahiran anaknya.

Di rumah sakit, Sisca pun mencari kamar tempat Luvita diopname ketika sedang melahirkan anak pertamanya.

"Nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau cari kamar tempat Luvita dirawat ketika sedang melahirkan."

"Kamarnya di lantai 5, dekat lorong."

"Makasih, perawat."

Ketika sampai di kamarnya Luvita dirawat, Sisca pun membesuknya dan membawakan sebuah kado untuk bayi Luvita yang baru saja lahir.

"Selamat atas kelahiran bayi yang baru."

"Makasih."

Sisca yang sudah memberikan kadonya untuk bayinya Luvita yang baru lahir, ia segera meninggalkan kamar rumah sakit tersebut dan mulai melakukan penyelidikan di acara terbesar yang mengakhiri musim gugur.

Ketika sedang berada di Sumida, Sisca mulai memasang walkman dan memutar lagu Be The One yang merupakan soundtrack dari Kamen Rider Build yang dinyanyikan oleh Pandora feat Beverly.

Sisca yang sedang mendengarkan lagu tersebut, mengingat masa SMAnya ketika bersama Jimmy dan Rosalina. Ketika lulus SMA, Jimmy mulai mengkhianati Sisca dan membully satu sama lain karena dianggap remeh.

Lu gak bakal naik kelas dan bakal dikeluarin!

Bajingan kalian semua! Keparat!

Tapi ketika Aizawa datang, ia mulai mendekatinya ketika sedang mendengarkan lagunya sambil mengajaknya jalan-jalan bersama pada malam harinya ke sebuah restoran.

Aizawa pun bertanya padanya, "Sisca, bolehkah kita berbagi earphonenya tidak buat dengerin lagu bareng?"

"Boleh aja kok. Karena kalau jadi sepasang kekasih harus bisa saling berbagi." Gumamnya

"Sisca, jangan dipikirin lagi soal teman masa kecilmu, kau harus move dong."

"Bagaimana kalau sama aku aja?"

"Boleh aja kok."

Sisca yang diajak makan malam bersama di restoran pun tampil cantik dengan blazer pink, blus putih, rok maxi hitam, sepatu formal hak 3-5 cm beserta pantyhose yang dikenakannya, tapi juga memakai kalung yang sederhana dan tidak berlebihan layaknya Korea. Rambutnya pun ia sisir sampai rambutnya menjadi sebahu. Begitu juga dengan Ken'ichirou yang memakai setelan jasnya layaknya polisi pada umumnya.

Aizawa memujinya, "Sisca, cantik amat modelnya jadi seperti ini."

"Makasih, sayangku." Kata Sisca ketika berterima kasih padanya.

Tapi, Sisca memuji balik, "Aizawa ganteng banget."

"Makasih juga sayangku." Sahut Aizawa ketika berterima kasih juga padanya.

Saat makan malam bersama di restoran, Sisca dan Aizawa mulai memesan makanan ketika selesai membaca menu makanan tersebut.

"Mau pesan apa?"

"Steaknya dua, wine dua, dessert dua."

"Oke, pesanannya, steaknya dua, wine dua, dessert dua, nanti diantar ya."

Ketika pesanannya tiba, mereka pun mulai menikmati makan malamnya dengan pemandangan kota yang indah terlihat dari jendela tersebut.

"Wah, pemandangannya indah sekali!"

"Iya, pemandangannya indah juga."

"Itadakimasu!"

Ketika makan malamnya selesai, Sisca mulai membayar pesanannya dengan voucher restoran milik Aizawa yang didapatkan saat memenangkan lotere.

"Jadi totalnya berapa?"

"Totalnya 30.000 Yen."

"Bisa pakai voucher tidak untuk bayarnya?"

"Bisa, tapi nanti ada kembaliannya bentuk cash."

Saat di gedung tersebut, Sisca dan Aizawa yang berdekatan satu sama lain pun melakukan penyamaran di acara prom night perpisahan Universitas dengan hanya memakai pakaian formalnya saat makan malam bersama. Ketika masuk ke acara tersebut, salah seorang penerima tamu yang jaga disitu pun menanyakan mereka.

"Ngapain masuk ke acara ini?"

Aizawa pun menunjukkan lencananya pada penerima tamu tersebut, "saya ditugaskan untuk penyamaran saat acara prom Universitas."

"Kalau begitu, kalian boleh masuk ke acara ini."

Akhirnya, penerima tamu pun mengijinkan Aizawa dan Sisca masuk ke acara prom tersebut dan melakukan penyamarannya ketika pembunuhan akan terjadi di prom tersebut.

Saat pesta prom dimulai, tiba-tiba ketika salah satu wanita tersebut ke toilet, ditemukan adanya mayat korban pembunuhan di toilet wanita tersebut.

Wanita tersebut menjerit, "kyaaaaa!!!"

Mendengar adanya pembunuhan di toilet wanita tersebut, Sisca pun melakukan penyelidikan di toilet wanita mengenai mayat dari wanita tersebut dengan memanggil pihak kepolisian Metropolitan Tokyo.

Saat berada di depan toilet wanita tersebut, Officer Matsuoka dan Kawakami memasang garis polisi di toilet wanita tersebut.

"Nama korban tersebut, Agnes Giovanni, sarjana (21), korban ditemukan tidak berdaya di toilet tadi malam sekitar pukul 20.00 dengan adanya luka sayat di leher dan korban diberi racun hingga ditemukan tewas, lumuran darah juga ada di dinding toilet dan sekitar kloset tersebut."

Rekonstruksi dari korban pembunuhan tersebut dengan ditemukannya sidik jari pada dasi kupu-kupu yang terdapat botol racun di dalamnya.

Officer Matsuoka, Kawakami dan Superintendent Aizawa melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang saksi.

"Kami akan list saksi mata kasus pembunuhan Agnes Giovanni satu per satu."

"Hiromi Fujii (藤井　弘美) (22), alumni; Keiko Amamiya (雨宮　恵子) (20), mahasiswi; Kohei Mizushima (水島　幸平) (24), mahasiswa; Katsumi Sakurada (桜田　克己) (25), mahasiswa; Morio Nakagawa (中川　守男) (26), mahasiswa, Benny Marino (24), sarjana."

"Kalian semua ada yang ngaku sebagai tersangka pembunuhan Agnes Giovanni tidak?"

"Tidak."

"Kalau tidak ada yang ngaku, nanti kami akan temukan barang buktinya."

Sisca pun menemukan barang milik korban yang berupa alat kosmetiknya yang pecah saat berada di toilet. Penjelasan Sisca mengenai alat kosmetik milik korban tersebut.

"Saat Agnes berada di toilet wanita, dirinya sedang dandan, lalu ada seseorang yang tidak dikenal mengurungnya dan menjatuhkan alat kosmetik tersebut sampai bedak yang terdapat cermin pecah dan lipstiknya menggores lantai toilet. Tapi ketika Katsumi yang ada di toilet pria tersebut tahu ada pembunuhan di toilet wanita, ia hanya mengambil pecahan cermin pada bedak. Saat itu, Morio mencoret lipstik korban di lantai."

Petunjuk kedua mengenai pembunuhan Agnes Giovanni pun dijelaskan.

"Keiko yang ada di toilet wanita tersebut mengurung mayat Agnes dengan posisi duduk di kloset sambil buang air kecil, dia mengambil barang korban tersebut dan menjatuhkan bedak tersebut ke lantai sampai cermin tersebut pecah."

Petunjuk ketiga pun dijelaskan.

"Agnes bersama Hiromi sedang mengadakan pesta prom night di hotel bersama teman-teman kampusnya, mereka berdua pergi ke toilet hanya sekadar berdandan, bercermin dan buang air kecil, tapi Benny yang ada di toilet sebelahnya pun terganggu karena mereka berdua memakai toilet secara berjamaah. Sementara itu, Agnes yang selesai dari buang air kecil pun ikutan berdandan dan bercermin bersama teman-temannya. Kohei yang tidak sengaja masuk ke toilet wanita pun menyumpal mulut Agnes dan membuka celana dalamnya beserta rok seolah-olah buang air kecil, ia mengeluarkan jarum suntik tersebut dari jasnya dan mengisinya dengan botol racun dari dasi kupu-kupu yang dilepasnya. Kohei menyayat leher tersebut dengan jarum suntik dan membiusnya dengan racun tersebut pada jarum suntik yang dipakainya. Kohei memukulinya ke kloset sampai kloset tersebut terdapat bercak darah pada dinding."

Sisca menyimpulkan pelaku dibalik pembunuhan Agnes Giovanni, "jadi pelakunya adalah?"

Sisca menyebutkan kejadian pembunuhan bahwa, "pelaku sebenarnya adalah Mizushima Kohei."

Mizushima yang merupakan mantan pacarnya menyesal, "apa salah saya terhadap dia?"

Sisca membuka dasi kupu-kupu dan jas yang dikenakan Kohei dan menemukan sebuah botol racun dan jarum suntik yang terselip pada pakaian pelaku.

Officer Matsuoka pun menahannya dengan memasang borgol tersebut, "Mizushima Kohei, anda ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Agnes Giovanni."

Di lantai dasar hotel, Officer Matsuoka dan Kawakami membawa Mizushima dalam keadaan diborgol pun dibawa masuk ke mobil patroli Toyota Crown bersama polisi lainnya.

Bersambung ke Part Musim Dingin