Ketika duduk di bangku SMA, Sisca sudah berteman dengan Jimmy sejak duduk di bangku SD. Hari valentine pun tiba, para siswa SMA pun memberikan sebuah kado untuk gadis yang dicintainya berupa cokelat. Tapi Sisca belum pernah pacaran sama sekali karena Jimmy sudah memiliki pacar. "Sisca lu kenapa?" Gumam Merianty. "Jimmy sebenarnya temanku sewaktu SD, tapi dia tidak menyukaiku karena aku dianggap seperti monster." Gumam Sisca.
Sepulang sekolah pun, Sisca menuliskan sebuah surat cinta untuk lelaki yang dicintainya ketika Jimmy sudah punya pacar melalui word dan mengirimnya ke email Ken'ichirou. Sepucuk surat itu bertuliskan.
Dear Aizawa Ken'ichirou,
Yang selalu bahagia dan tersenyum indah
Aku sama sekali tidak mengenal rasa yang begitu membelenggu ini semenjak pertama kali aku bertemu dan mengenalmu. Mungkin selama ini belum ada hal spesial dari jalinan persahabatan ini. Namun tahukah kamu diri yang hina ini begitu menginginkan jalinan cinta dari pertemanan ini? Aku hanya berserah saja kepada Tuhan Yesus yang selalu mendampingiku dalam keadaan yang galau dan sulit.
Mungkin bagimu rasa ini aneh dan konyol. Namun percayalah cinta ini begitu tulus dan dalam. Rasa yang dulu biasa kini seakan tumbuh begitu istimewa dari sebelumnya. Rasa ini seakan membawaku ingin senantiasa tertawa, bercanda dan menangis di sampingmu. Begitupun aku yang ingin kau senantiasa di sisiku dan mendampingiku selalu.
Dari rasa bahagia ketika kita bersama, melihat kau tersenyum dan tertawa. Dari rasa rindu ketika tidak bisa menatapmu dan rasa takut ketika kehilanganmu. Dari situlah aku menyadari bahwa inilah rasa cinta.
Lalu ku himpun seluruh kekuatan dan keberanian untuk mengungkapkan isi hatiku bahwa aku mencintaimu, bahkan begitu mencintaimu. Aku tidak peduli dengan apa yang kamu pikirkan tentangku di benakmu saat ini. Namun aku begitu mengharapkan surat balasan darimu yang mampu menentramkan hatiku.
Dariku...
Fransisca Maria Stephanie Helena
Kemudian surat cinta yang ia ketik itupun disimpan dan dikirim melalui email ke Aizawa Ken'ichirou. Pada saat yang sama, Ken'ichirou membuka email tersebut dan mendapat kiriman email dari Sisca yang berisi surat cinta darinya. Ia membaca email tersebut dan membuka surat cinta dan membaca surat cinta tersebut. Surat cinta yang ia baca itupun, ia balas kembali pada pujaan hatinya yang ada di Indonesia dengan ketikan word. Balasan surat cinta tersebut isinya.
Dear Sisca,
Dulu sekali, aku pernah menyukai seseorang yang namanya sama denganmu. Menerima suratmu membuatku teringat dirinya, dan aneh rasanya, melihat bagaimana perasaanmu berubah mengikuti kedewasaanmu: bahwa hal-hal yang dulu kau anggap penting kini menjadi tidak penting, dan hal-hal yang dulu kau anggap tidak penting kini menjadi penting. Aku pernah bilang, Sisca, bahwa orang yang kau sukai menunjukkan tahap kedewasaanmu dan apa-apa yang kau inginkan dalam hidup pada saat itu. Sisca, siapa yang sedang kau sukai saat ini? Apa yang bisa kau katakan tentang hal-hal yang kamu inginkan dalam hidup ini ketika kau bercermin terhadap dirinya?
Aku baru saja melalui satu lagi proses 'menyukai' seseorang itu, Sisca. Dan, ketika kau menulis 30 surat cinta ini, aku telah menulis 30 surat (cinta) untuk gadis itu. Semuanya ditulis tangan dan dikemas dalam amplop-amplop berwarna kuning pucat. Belakangan, aku mengerti. Mungkin alam bawah sadar aku sesungguhnya telah memberikan semacam peringatan dengan memilih amplop-amplop itu—yang warnanya serupa mawar atau anyelir kuning. Dalam bahasa bunga era Victoria, mawar kuning berarti friendship, jealousy, infidelity, apology, a broken heart, intense emotion, dying love, and extreme betrayal. Dan persis seperti itulah yang aku alami, Sisca. (I know, twisted, right?) Dan anyelir kuning menutup semuanya dengan singkat, padat, dan jelas: you have disappointed me.
Aku sedang berada pada tahap di mana aku hanya ingin mengalami, Sisca. Mengalami sebanyak-banyaknya. Jatuh cinta. Patah hati. Tertawa. Menangis. Berpelukan. Bertengkar hebat. Aku sedang ingin hidup sehidup-hidupnya, merasakan semua emosi itu bergejolak dalam diriku. Aku sedang ingin mereguk semuanya tanpa banyak berpikir, tanpa banyak pertimbangan, tanpa banyak pertanyaan. Saat ini, itulah yang sedang aku inginkan dalam hidup ini, Sisca.
I just want to feel. And maybe, it doesn't really matter what I feel. At this stage, it's nice to know that I can still feel something. Anything. It's been quite some time. Senang rasanya mengetahui bahwa aku tidak lagi kebas.
Dan kamu adalah salah satu bagian dari merasa itu, Sisca. Ya, kemarin. When I felt happy and touched with the letter you sent me. It felt like holding a cup of hot chocolate; a very nice feeling, indeed.
Sekali lagi, terima kasih, ya, Sisca
Aizawa Ken'ichirou
Balasan surat cinta yang ia ketik itupun ia simpan dan kirim kembali ke email Sisca. Sementara itu, Ken'ichirou Aizawa juga dulunya berpacaran dengan Kyoko Hanamura. Tapi karena Hanamura tidak menyukai Ken'ichirou, maka akhirnya ia memutuskan untuk berteman dengan seorang gadis asal Indonesia, namanya Sisca.
Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, Sisca menamatkan SMA dan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi. Tapi karena dia memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minatnya, yaitu program studi Hubungan Internasional sampai tidak lulus-lulus selama beberapa tahun, ia di drop out dari kampusnya dan menjadi seorang detektif untuk memecahkan misteri kasus pembunuhan. Begitu pula Ken'ichirou Aizawa yang melanjutkan studinya ke akademi kepolisian untuk menjadi seorang polisi yang tangguh dan akhirnya naik pangkat sampai level Keishi (警視) atau pangkat superintendent dalam kepolisian Jepang. Sisca menangis tersedu-sedu karena dirinya tidak lulus sampai mengalami drop out dari kuliahnya karena masa studinya sudah melebihi batas dan Ken'ichirou bersedia menceritakan semua kejadiannya.
"Sisca, kenapa kau menangis?" Gumam Ken'ichirou sambil menatap Sisca yang sedang menangis. "Soalnya aku tidak lulus-lulus dari kuliah sampai di drop out karena masa studiku yang sudah melebihi batas." Rintih Sisca ketika megeluarkan air matanya. "Sudahlah, jangan menangis terus, yang berlalu biarlah berlalu. Kalau ada apa-apa kontak aku aja." Gumam Ken'ichirou sambil memeluk Sisca yang sedang menangis. Dan seketika itu juga, Sisca meminta nomor telepon Ken'ichirou Aizawa ketika ia membutuhkannya untuk curahan hatinya. Pada akhirnya, iapun menulis sebuah puisi cinta untuk pujaan hatinya.
Ketulusan Cinta
Saat tangan itu kugenggam
merekah senyuman hangatmu di hadapku
semua cinta ada dan terasa
Atas dirimu yang beri aku bahagia
'Ketika ketulusan cinta itu hadir tanpa pamrih,
senyuman dan tawa yang kau berikan.
Aku bersyukur Tuhan telah mempertemukan kita
semua rasa yang terpendam,
rindu atas dirimu yang buatku indah
kau sapa aku dengan senyum hangat
buat sisa hari ini menjadi hari yang terindah...'
Puisi yang ia tulis itupun dibaca olehnya dan merasa romantis banget ketika melihat tulisan Sisca karena putus asa akibat mengalami drop out. "Sisca, boleh kubaca puisinya tidak?" Gumam Ken'ichirou ketika akan membaca puisinya. "Boleh kok!" Sahut Sisca ketika tulisan puisinya dibaca Ken'ichirou. "Romantis banget, kamu galau ya?" Gumam Ken'ichirou ketika selesai membaca puisinya Sisca. "Aku merasa galau dan baper ketika puisiku dibacakan olehmu." Gumam Sisca ketika hatinya berdebar-debar saat mendengar puisinya dibacakan Ken'ichirou.
Seketika itu pula, Sisca merasa nyaman karena pelukan hangatnya yang membuatnya tidak kesepian lagi. "Sisca, aishiteru." Gumam Ken'ichirou ketika menyatakan cintanya pada Sisca. "Aishiteruyo, Aizawa san." Gumam Sisca ketika cintanya diterima Ken'ichirou. "Sisca, kamu cantik banget seperti wanita Jepang pada umumnya." Gumam Ken'ichirou ketika melihat penampilan Sisca yang begitu cantik. "Makasih ya!" Sahut Sisca ketika dipuji penampilannya oleh Ken'ichirou.
Sementara itu, Sakaguchi Ryota yang merupakan imigran Jepang di Jakarta magang di sebuah sekolah tempat Sisca dulu bersekolah dengan mengajar bahasa Jepang selama 6 bulan lamanya. Ryota dulunya teman sekolah Ken'ichirou ketika berada di SMA. Ia menyukai Kyoko yang merupakan mantan pacar Ken'ichirou. Sisca menunjukkan buku tahunan semasa SMA pada Ken'ichirou. "Apa ini?" Gumam Ken'ichirou ketika akan melihat buku tahunan Sisca. "Buku tahunan sekolahku." Gumam Sisca saat menunjukkannya pada Ken'ichirou. "Bolehkah aku melihatnya?" Gumam Ken'ichirou saat membaca buku tahunan Sisca. Dan terlihat foto Sisca saat SMA dulu dari jurusan IPS, mereka pun bertukar buku tahunan SMA masing-masing untuk melihatnya. Ketika SMA, Sisca memilih jurusan IPS. Sementara itu, Aizawa memilih jurusan IPA karena dari negara yang berbeda. Foto yang terlihat dulunya, Sisca memakai seragam sekolah putih dengan rok panjang abu-abu yang tidak sedikit ketat seperti anak berandalan dan rambutnya diikat. Ken'ichirou Aizawa memakai kemeja putih, dasi sekolah, celana panjang dengan blazer dan rambutnya yang cepak. "Fotonya cakep juga ya!" Gumam mereka berdua ketika bertukar buku kenangan SMA. Saat itu pula, mereka berdua pun melangsungkan jadian untuk pertama kalinya ketika berada di Jepang dimana perbedaan kedua negara itupun sama sekali tidak memengaruhi mereka dalam berpacaran.