Pagi harinya di kota Tokyo, Sisca tidur di apartemen Ken'ichirou ketika terlelap dalam mengantarkan pulang lelaki tersebut ke apartemennya. Sisca dihampiri oleh adiknya yang bernama Yukari Aizawa yang bekerja sebagai seorang guru sekolah. Adiknya tiga tahun lebih muda dibanding kakaknya.
"Sisca jadian sama kakakku ya!" Ujar Yukari ketika menghampiri Sisca.
"Belum sih, tapi sudah mau jadian sama Ken'ichirou." Sahut Sisca sambil menatap adiknya.
Sisca terbangun dari tempat tidur tersebut dan mengisi air bak mandi tersebut untuk mandi nanti malam, kemudian mengganti pakaiannya dan mencuci muka. Sisca kemudian sarapan paginya dengan sereal dan susu seperti di rumahnya.
"Ken'ichirou san kemana?"
"Dia masih ganti baju dulu." Kata Yukari ketika sedang berbicara dengan Sisca.
Ken'ichirou dan Sisca pergi ke kantor polisi Tokyo dan menerima tugas dari pimpinan dengan kendaraan dinas milik kepolisian Tokyo. Kepala polisi Tokyo, Michiaki Hino briefing mengenai kelompok kejahatan terorganisir kasus terorisme yang akan menguasai acara wisuda universitas dengan mempresentasikan foto dari gedung tempat wisuda tersebut berlangsung dan identitas orang yang tergabung dalam kelompok tersebut. Aizawa dari divisi keamanan publik juga ikut mengatasi kelompok tersebut. "Bubar semuanya. Aizawa ikut dengan kami dalam mengatasi kelompok tersebut."
Ken'ichirou dan Sisca naik ke mobil polisi jenis Toyota Crown sirene merah tersebut dan menuju ke lokasi dengan rombongan unit lain menuju lokasi penyanderaan acara wisuda universitas, dimana rektor bersama wisudawan menjadi sandera. Sirene mulai dinyalakan dan megafone dibunyikan untuk menandakan prioritas dengan meminggirkan semua kendaraan ketika lewat. Unit dari ambulans dan pemadam kebakaran Tokyo juga disiagakan ketika terjadi sebuah ledakan dan kebakaran di gedung tersebut. Gedung tempat acara wisuda tersebut kemudian ditutup untuk umum dengan memasang pelang 立入禁止. Mereka juga mensterilkan parkiran gedung tersebut untuk mencegah kendaraan lain tidak masuk karena bahaya ledakan.
Polisi kemudian memperingatkan pengunjung untuk tidak masuk ke gedung tersebut. "Jangan ada yang masuk. Bahaya, bom akan meledak sebentar lagi!"
Daisuke Toyoguchi dari unit pemadam kebakaran mempersiapkan peralatan lengkap untuk menghadapi api yang besar. Kepala Polisi Hino mengerahkan unit penjinak bom dan tactical team dari TMPD untuk memasuki gedung tersebut dan melumpuhkan semua teroris dan menyelamatkan sandera bersamaan dengan mengamankan bom tersebut setelah menjinakkannya. Sandera yang terluka tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan petugas pemadam kebakaran mengevakuasi para wisudawan, rektor beserta orang tua wisudawan tersebut ke luar gedung.
Sisca dan Ken'ichirou kemudian pergi ke lokasi markas tersebut untuk mencari keberadaan pimpinan teroris dan melumpuhkannya. "Jangan bergerak!"
Aizawa kemudian melumpuhkan pimpinan teroris tersebut dengan menembaknya pada bagian kepala. Beberapa saat kemudian, polisi juga mengamankan barang buktinya yang berupa tas yang berisi bahan peledak tersebut untuk diledakkan saat acara wisuda berlangsung. Markas juga disterilkan.
Mereka pun kembali ke markas besar TMPD dan kepala polisi Hino mengumumkan Sisca akan mendapatkan penghargaannya bersama dengan rekannya Aizawa ketika berhasil melumpuhkan pimpinan kelompok teroris tersebut.
"Akhirnya, kita berdua dapat penghargaan juga dari TMPD." Sahutnya
Sisca pulang ke apartemen bersama dengan Ken'ichirou setelah shiftnya selama 24 jam di kantor polisi. Mereka pun disambut oleh adiknya ketika menerima penghargaan dari TMPD.
"Yukari san, ini penghargaan untukmu!" Sahut Ken'ichirou sambil membawakan penghargaannya pada Yukari.
"Kalian berdua pacaran ya?" Gumam Yukari ketika bertanya pada kakaknya.
"Kita temenan dulu dalam artian hubungan persahabatan, kalau sudah serius hubungannya nanti baru pacaran." Kata Ken'ichirou sambil berbicara dengan adiknya.
***
Saat hari valentine tiba, Sisca memberi sebuah cokelat untuk Ken'ichirou, seorang lelaki yang disukainya itu. "Aizawa san, ini cokelat untukmu."
"Makasih Sisca sayangku." Sahut Ken'ichirou ketika menerima cokelat dari Sisca calon kekasihnya.
Ken'ichirou mengajak Sisca jalan-jalan dengan menaiki sebuah Shinkansen jalur Tokaido San'yo yang melayani rute Tokyo Osaka sampai Hakata, Fukuoka. Mereka membeli makanan dan minuman di stasiun terlebih dahulu sebelum berangkat. Sisca yang tampil cantik dengan rok panjang maxi warna abu-abu dengan blus pink tangan panjang beserta kaos putih pendeknya yang dipadupadankan dengan, blazer abu-abu dan mantel kesayangannya jenis pea coat panjang hitam dan pantyhose hitam yang dikenakannya beserta sepatu boot pendek coklat kesayangannya. Ia juga mengenakan syal dan membawa tas wanita kesayangannya untuk mempercantik dirinya. Aizawa juga mengenakan style seperti layaknya polisi dan pea coat kesayangannya yang berwarna hitam dan syal. Beberapa menit kemudian, kereta cepat pun tiba, mereka naik ke kereta cepat tersebut dan duduk berduaan sambil berpelukan satu sama lain.
Saat perjalanan, Sisca merasakan sesuatu yang terjadi ketika ia mau pergi ke toilet dan ternyata ia kebelet pipis. "Sayang, aku mau pipis bentar nanti balik lagi."
Sisca kemudian pergi ke toilet wanita tersebut dan segera menutup dan mengunci pintunya agar tidak malu terlihat orang lain. Ia meletakkan jaket beserta syal tersebut di gantungan, tas diletakkan di pangkuan dan di dekat wastafel untuk mengambil tisu toilet beserta tampon, kemudian roknya yang panjang itu ia angkat, celana dalam merah jambunya ia lepas bersamaan dengan pantyhose hitam polos dan celana ketat hitamnya sampai bawah lutut, duduk di atas dudukan toilet yang sudah dialasi tisu dudukan toilet, pipis bunyinya, "serr!!". Setelah itu, ia mengambil tisu tersebut yang ada di toilet, tapi karena tisu toiletnya kosong, ia mengambil tisu toilet baru dari tasnya dan membersihkan kemaluannya dan mengganti pembalut tersebut dengan tampon, kemudian tisu tersebut dibuang ke tempat sampah beserta pembalut bekasnya, kemudian ia memakai kembali celana dalam dan pantyhosenya beserta celana ketatnya, lalu roknya yang panjang ia pakai kembali dengan diturunkan ke bawah dan menyiram klosetnya setelah pipis. Setelah itu, ia mencuci tangan dengan sabun sampai bersih, kemudian mengeringkan tangan tersebut dan ngaca dengan cermin sambil make up dengan bedak. Setelah itu, ia mengambil tas bersama jaket dan syalnya, pintu toiletnya ia buka kembali dan duduk di samping calon pacarnya.
Sesampainya di pemberhentian terakhir, stasiun Hakata. Sisca dan Ken'ichirou mencoba menelusuri tempat baru yang ada di Fukuoka. Mereka mengabadikan momen bersama dengan pemandangan laut yang indah dan menikmati hari valentine tersebut. Malam harinya, mereka pun kembali ke kota Tokyo dan foto bersama di Rainbow Bridge sebagai latar belakang di pulau buatan Odaiba. Sisca kemudian meminjam kamera tersebut ke Rosalina Merianty, seorang mahasiswi asal Indonesia di perguruan tinggi Tokyo.
"Boleh pinjam tidak, kameranya untuk foto?" Tanya Sisca pada Merianty ketika akan foto bersama calon pacarnya.
"1, 2, 3, Cheese!"
Setelah mengabadikan momen tersebut, Sisca kemudian melihat fotonya bersama Ken'ichirou pada smartphone miliknya.
"Sisca, maukah kau mencintaiku?" Gumam Ken'ichirou ketika akan menyatakan cintanya pada Sisca.
Sisca berurai air mata mendengar sepatah kata dari calon kekasihnya, Ken'ichirou.
"Ya, aku cinta banget sama Aizawa san." Rintih Sisca sambil mengeluarkan air mata kebahagiaan ketika akan menjadi pacarnya.
Sepatah kata pun itulah yang membuat Sisca akhirnya menjadi pacar Ken'ichirou dan pelukan yang hangat itupun menjadikan mereka sebagai pasangan polisi dengan detektif.
***
Ken'ichirou dan Sisca berbeda satu tahun usianya, Sisca lahir pada tahun 1996, sementara Ken'ichirou lahir pada tahun 1995. Mereka dipertemukan pada kafe dimana pertama kalinya mereka bertemu. Sisca hanya seorang anak tunggal yang tinggal bersama pamannya karena kedua orang tuanya bekerja di tempat lain. Sementara itu, Ken'ichirou Aizawa anak pertama dari dua bersaudara yang tinggal bersama kedua orang tuanya.
Di apartemen, pada malam harinya, Sisca mengucapkan "oyasumi nasai" ketika meninggalkan pacarnya pergi tidur tapi tidak bersama di ranjangnya karena belum resmi menikah.
Pagi harinya, Ken'ichirou membangunkan Sisca di kamar yang terpisah. "Sayang bangun."
Sisca bangun dan menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga dengan nasi dan telor gulung bersamaan dengan segelas susu. Mereka pun makan dengan lahapnya dan mulai memasukkan piring bekasnya ke dishwasher. Ken'ichirou mengunci pintu kamar apartemen tersebut dan mengajak mereka semua jalan-jalan.
Ken'ichirou mengajak Sisca bersama adiknya pergi ke Shibuya dengan kereta bawah tanah. Di sana, mereka mengunjungi pusat perbelanjaan terkenal dan mengunjungi Omotesando yang terkenal akan brand luar. Sisca bersama Ken'ichirou dan adiknya mengunjungi Tokyo Sky Tree yang terkenal dengan ketinggiannya. Mereka pun menghabiskan waktunya di Tokyo dan mandi air panas pada malam harinya dengan berendam di bak mandi dan makan malam bersama dengan sashimi dan sushi.
"Oniichan, kapan mau menikah sama Sisca?" Tanya Yukari pada Ken'ichirou.
"Nanti dulu sayang, kalau sudah siap aku akan menikah dengan Sisca." Kata Ken'ichirou pada Yukari. Mereka pun tidur bersama di sofa dan ranjangnya, tapi Sisca terpisah dari kekasihnya karena belum menikah dengannya.
Pagi harinya, tetangga sebelah di apartemen yang sama, Hasegawa Nanami dan Masanori baru pulang dari Indonesia menempati kamar apartemen tersebut. Nanami kuliah di Indonesia, sementara itu Masanori bekerja sebagai tenaga pengajar di Indonesia. Mereka juga mempelajari bahasa dan kebudayaan Indonesia sehari-hari. Yukari pada pagi harinya mengajar di sekolah menengah atas di Tokyo sampai kegiatan sekolah tersebut bubar jam 4 sore. Sementara itu, Sisca memasangkan dasi Ken'ichirou ketika akan berangkat ke markas TMPD sebagai polisi. Sisca juga ikut bekerja menemani pacarnya, Ken'ichirou dan ia nanti melihat analisis polisi tersebut.