Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kisah Kita
MENU
About Us  

Rini memutuskan kembali ke perpustakaan, lebih baik terlambat masuk kelas daripada harus berurusan dengan teman sekelas Rendy. Rini membalikkan badannya.

“Mau kemana, hah?” Tanya Rendy.

 

Rini hanya diam tak bergerak bahkan tidak menyahut pertanyaan Rendy. Rini mencoba tidak menatap wajah Rendy.

“Kok diem, kamu gak masuk kelas?”

“Aku mau ke toilet.”

“Aku temenin.”

“Jangan aneh-aneh deh.”

 

Tiba-tiba saja Pak Joni berdiri disamping Rendy

“Mau temenin kemana, hah? Rendy, ikut bapak masuk kelas.”

“Iya, pak.” Sahut Rendy.

 

Sebelum Rendy berjalan ke kelasnya, Rendy menyerahkan coklat ke tangan Rini.

“Jangan lupa coklatnya dimakan.”

 

Rini pun pergi menuju kelas sambil bergumam tak jelas, saat masuk kelas tampak teman sekelas Rini sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang tidur, ada yang sibuk dandan bahkan ada yang sibuk belajar. Rini mendatangi Sella yang berbincang dengan teman dibelakangnya.

 

“Pak Ari, gak masuk Sel?”

“Gak Rin, bapaknya kan lagi pelatihan diluar kota.”

“Gimana kalo minta digantiin guru lain? Biar gak kosong gini.”

“Aduh, Rini. Jangan ngelawak deh. Nikmatin aja selagi kosong, kamu gak capek apa belajar mulu”

“Aku kan cuma kasih tau. Nih coklat buat kamu.”

“Ya ampun, emang the best banget sahabatku ini. Love you.

 

Rini dengan cepat menjauhkan wajahnya dari tangan Sella yang ingin mencolek pipinya.

“Jadi kosong nih?”

“Iya, Rini cantik yang manis yang imut.”

“Kamu kenapa jadi nyebelin gini sih, Sel? Awas kalo ngomong gitu lagi.”

“Gitu doang, sensian banget. Kenapa, Rin? Cerita sini.”

“Tau ah. Males ngomong sama kamu, Sel.”

 

Rini sedikit kesal dengan tingkah Sella tadi. Akhirnya, Rini pergi ke luar kelas agar mood-nya bisa kembali baik lagi. Hanya sekedar berjalan-jalan, hingga akhirnya Rini tiba di kantin. Tak tahan lagi perutnya menahan lapar yang ditahannya dari tadi pagi, Rini duduk di salah satu bangku kantin.

 

“Sendirian aja, Rin?” Tanya seseorang.

“Udah tau sendiri masih nanya.” Jawab Rini datar seraya menatap malas seseorang dihadapannya.

“Santai, gak usah marah.”

“Siapa yang marah.”

“Kalo ada masalah cerita sama aku jangan sungkan. Anggap aja pacar sendiri... eh maksudnya temen sendiri.”

“Ha ha ha, lucu banget.”

“Iya lucu kaya kamu, beb.”

“Mending diem deh.”

 

Akhirnya datang pesanan Rini dengan cepat ia melahap makanannya, tanpa menghiraukan seseorang dihadapannya yang tengah menatapnya. Risih sekali rasanya, saat makan dan seseorang menatapnya tanpa mengajak bicara.

 

“Tes, 1 2 3. Diberitahukan kepada seluruh siswa dapat pulang lebih awal, berhubung para guru akan mengadakan rapat.”

 

Setelah mendengar pemberitahuan tadi, Rini sedikit lebih santai menyantap makanannya. Dan Rini melihat para siswa lain yang meninggalkan ruang kelasnya dengan wajah sumringah.

 

“Wah, ke kantin gak ngajak-ngajak nih.” Sella dan Dina yang mendatangi Rini yang sedang makan. “Eh, Yoga. Gak pulang lo?”

“Biasa, Sel... nemenin pacar makan dulu.” Sahut Yoga tanpa mengalihkan pandangannya dari Rini.

“Rin, kamu pacaran sama Yoga?” Tanya Dina.

“Gak ada pertanyaan lain apa, Din?”

“Cuma itu pertanyaan aku, Rin.”

 

Adakalanya Rini dibuat bingung dengan sikap Dina, pura-pura gak paham atau emang bener gak paham. Rini harus lebih bersabar menghadapi Dina yang kadang lola.

 

“Jalan-jalan yuk, mumpung masih siang. Gimana?” Ajak Sella.

“Gue oke aja, yang penting Rini ikut juga.” Sahut Yoga.

“Aku ngikut aja, Sel. Rin, kamu ikutkan?” Timpal Dina.

“Rin, ikut ya?” pinta Sella.

“Iya, aku ikut. Tapi kemana dulu?”

“Kemana aja yang penting jalan-jalan, butuh refreshing nih.”

 

Setelah selesai diskusi panjang lebar, akhirnya kami semua memutuskan untuk pergi ke pantai yang jaraknya tidak terlalu jauh.

 

Kamar Rini

Sella dan Dina yang tengah memilih baju di dalam lemari Rini, yang akan mereka pakai nanti.

“Rin, kita berdua pinjam baju kamu ya. Nanti kita balikin kok.”

“Pilih aja, gak usah dibalikin.”

“Beneran, Rin?” Tanya Dina tak percaya.

“Iyaaa... kalian lama banget milihnya, nanti keburu aku malas buat jalan-jalan.”

“Awas kalo gak jadi.”

 

10 menit Sella dan Dina bersiap-siap, sekarang mereka menunggu Yoga di teras rumah.

“Rin, gimana ceritanya kamu putus sama kak Rendy?”

“Iya, Rin. Perasaan kamu sama kak Rendy baik-baik aja deh.”

“Aku diputusin sama kak Rendy.”

“Bukan kamu yang mutusin?”

 

Rini menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Sella, menghembuskan nafasnya mengingat Rendy yang memutuskan hubungan secara sepihak. Dina dan Sella saling memandang, bingung harus berbuat apa.

 

Terdengar suara klakson, akhirnya Yoga sampai di rumah Rini.

“Rin, kamu iku aku aja ya?” Ajak Yoga.

 

Mendengar ajakan Yoga, langsung saja Rini duduk dibelakang Yoga.

“Sel, kamu duluan. Gue ngikut dibelakang.” Kata Yoga. “Duduknya jauh banget, Rin. Nanti kalo jatuh gimana? Kalo mau tidur sandaran aja dipunggung aku.”

 

Tanpa membalas ocehan Yoga, Rini sedikit memajukan badannya. Selama diperjalanan Rini menikmati pemandangan baik di sisi kanan atau kirinya. Cukup lama rasanya Rini tidak melakukan perjalanan, karna hari-harinya dihabiskan di rumah dan sekolah. Tak ada liburan beberapa bulan ini.

 

Tiba-tiba Yoga memarkirkan motornya dipinggar jalan.

“Kenapa berhenti, Ga?” Tanya Rini.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • maurinta

    Nggak upacara jadi kesenangan tersendiri buat anak2 sekolah. Salam kenal ya, aku Maurin. Aku pengguna baru di sini.

    Comment on chapter Pagi Senin
Similar Tags
Mutiara -BOOK 1 OF MUTIARA TRILOGY [PUBLISHING]
14187      2892     7     
Science Fiction
Have you ever imagined living in the future where your countries have been sunk under water? In the year 2518, humanity has almost been wiped off the face of the Earth. Indonesia sent 10 ships when the first "apocalypse" hit in the year 2150. As for today, only 3 ships representing the New Kingdom of Indonesia remain sailing the ocean.
Bulan Dan Bintang
5433      1405     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Love and Pain
618      381     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Ketos pilihan
793      547     0     
Romance
Pemilihan ketua osis adalah hal yang biasa dan wajar dilakukan setiap satu tahun sekali. Yang tidak wajar adalah ketika Aura berada diantara dua calon ketua osis yang beresiko menghancurkan hatinya karena rahasia dibaliknya. Ini kisah Aura, Alden dan Cena yang mencalonkan ketua osis. Namun, hanya satu pemenangnya. Siapa dia?
karena Aku Punya Papa
495      358     0     
Short Story
Anugrah cinta terindah yang pertama kali aku temukan. aku dapatkan dari seorang lelaki terhebatku, PAPA.
P.E.R.M.A.T.A
1915      951     2     
Romance
P.E.R.M.A.T.A ( pertemuan yang hanya semata ) Tulisan ini menceritakan tentang seseorang yang mendapatkan cinta sejatinya namun ketika ia sedang dalam kebahagiaan kekasihnya pergi meninggalkan dia untuk selamanya dan meninggalkan semua kenangan yang dia dan wanita itu pernah ukir bersama salah satunya buku ini .
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
569      392     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
ADIKKU YANG BERNAMA EVE, JADIKAN AKU SEBAGAI MATA KE DUAMU
425      312     2     
Fantasy
Anne dan Eve terlahir prematur, dia dikutuk oleh sepupu nya. sepupu Anne tidak suka Anne dan Eve menjadi putri dan penerus Kerajaan. Begitu juga paman dan bibinya. akankah Anne dan Eve bisa mengalahkan pengkhianat kerajaan? Siapa yang menikahi Anne dan Eve?
Kisah Kasih di Sekolah
800      515     1     
Romance
Rasanya percuma jika masa-masa SMA hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar. Nggak ada seru-serunya. Apalagi bagi cowok yang hidupnya serba asyik, Pangeran Elang Alfareza. Namun, beda lagi bagi Hanum Putri Arini yang jelas bertolak belakang dengan prinsip cowok bertubuh tinggi itu. Bagi Hanum sekolah bukan tempat untuk seru-seruan, baginya sekolah ya tetap sekolah. Nggak ada istilah mai...
Mr. Invisible
1186      552     0     
Romance
Adrian Sulaiman tahu bagaimana rasanya menjadi bayangan dalam keramaiandi kantor, di rumah, ia hanya diam, tersembunyi di balik sunyi yang panjang. Tapi di dalam dirinya, ada pertanyaan yang terus bergema: Apakah suaraku layak didengar? Saat ia terlibat dalam kampanye Your Voice Matters, ironi hidupnya mulai terbuka. Bersama Mira, cahaya yang berani dan jujur, Rian perlahan belajar bahwa suara...