Loading...
Logo TinLit
Read Story - Invisible Girl
MENU
About Us  

Siapa kamu sebenarnya ?

Apa tujuan kamu hadir dalam hidup saya ?

 

Hari ini cuaca di Seoul sangat cerah dan sangat mendukung untuk melakukan aktivitas menyenangkan seperti jalan-jalan di taman, makan di restoran ataupun pergi menonton film di bioskop. Tapi itu semua tidak bisa dilakukan oleh “makhluk” seperti aku. Aku hanya berdiri mematung di balkon sekarang, memandangi langit yang biru dan beberapa burung yang saling berkicau. Aku sengaja menunggu kepulangan Jimin. Dia sangat sibuk akhir-akhir ini, itulah mengapa aku sangat mengkhawatirkan keadaannya sekarang. Badannya semakin kurus, dia jarang memperhatikan kesehatannya. Dia selalu berusaha menampilkan yang terbaik di depan banyak orang tapi dia sendiri yang menyiksa tubuhnya. Ingin sekali rasanya aku memarahinya, tapi sampai mulutku pun berbusa dan keluar mutiara dia juga tidak akan mendengarku. Sempat aku berfikir untuk masuk ke tubuh orang lain agar aku bisa berkomunikasi dengan Jimin, tapi gagal. Heyyy.. aku bukan hantu, aku hanya ehmm.. manusia separuh hantu ? entahlah, akupun bingung menyebut bentukan diriku saat ini.

Sebuah mobil van tempak memasuki halaman, aku yakin Jimin dan teman-temannya sudah pulang. Aku lekas turun ke lantai bawah untuk memeriksa kondisi Jimin. Semalam dia demam, aku takut demamnya belum sembuh sampai sekarang. Dia selalu memaksakan diri dengan dalih “tidak ingin mengecewakan orang lain”. Aku berharap dia akan selalu kuat dan dalam lindungan Tuhan. Entahlah.. aku sangat menyayanginya, akupun juga bingung dari kapan dan dari mana aku mulai menaruh perasaan ku padanya. Berawal dari rasa kagum ku padanya, memandangi dan melihatnya setiap hari, aku merasa perasaan itu kian membesar. Apakah kisah cintaku ini tergolong kisah cinta 2 dunia ? tapi.. tapi.. aku “masih” manusia bukan !?

Rupanya dugaanku benar, dia masih lemas dan wajah lelah nya masih tampak jelas meskipun sudah terpoles dengan make-up tipis di wajahnya. Melihatnya seperti itu, hatiku kian teriris sedih, dia selalu berusaha nampak kuat di depan teman-temannya. Selang beberapa lama berbincang dengan teman-temannya, Jimin langsung menuju kamar pribadinya. Sepertinya dia akan beristirahat. Akan kubiarkan dia mengistirahatkan tubuhnya. Ini sudah lewat jam 12 malam, aku teringat jika Jimin dari sore tadi belum makan sesuap nasi pun. Aku langsung bergegas menuju kamarnya untuk memeriksa kondisinya.

demam mu sudah berangsur membaik, aku akan membuatkan makanan untukmu. Tunggulah sebentar” gumamku seraya mengelus puncak kepala Jimin yang sedang terlelap.

Aku lantas bergegas ke dapur dan menyiapkan bubur serta air putih untuknya. Tidak lupa aku membawakan beberapa vitamin untuk dia konsumsi. Kau tahu bagaimana caraku agar Jimin terbangun dan bisa memakan makananku ? hehehe.. aku sedikit membuat suara untuk membangunkannya. Misalnya dengan menggoyang-goyangkan ranjang, ataupun kursi kamarnya. Kadang aku juga mengetuk pelan meja kamarnya. Untungnya Jimin tidak merasa aneh, semoga saja..

Jimin mulai memakan makanan yang aku buat, meskipun tidak sampai habis, setidaknya malam ini dia tidak tidur dalam kondisi perut yang kosong. Dia juga meminum vitamin yang telah aku sediakan. Jangan tanyakan darimana aku mendapat vitamin itu, sebenarnya aku diam-diam mengambil nya dari apotik yang tidak jauh dari tempat tinggal Jimin, ataupun aku sengaja ikut ketika Jimin pergi hanya untuk mencari apotik untuk memastikan persediaan obat dan vitamin Jimin yang selalu tersedia di dorm. Terkadang aku juga membaginya dengan teman-teman Jimin, dan pasti pertanyaan penasaran mereka membuatku cemas, tapi selalu saja Jimin yang berhasil menenangkan fikiran penasaran mereka dengan menyebut bahwa obat dan vitamin itulah yang Jimin sengaja sediakan untuk teman-temannya.

Hari ini Jimin masih dengan aktivitas ke-artis-an nya. Aku lantas bergegas untuk mencuci pakaian kotor Jimin dan memastikan semuanya dalam kondisi bersih, wangi dan tertata rapi ketika Jimin pulang. Apakah kalian berfikir aku layaknya seperti seorang pembantu ? ayolahh.. aku rasa setiap orang memiliki cerita bucin  nya masing-masing bukan !? Jimin sangat menyukai Kimchi jjigae, itulah sebabnya malam ini aku akan memasak untuknya dan juga teman-teman Jimin seperti biasa. Sebenarnya hal ini sering sekali menimbulkan pertanyaan di benak teman-teman Jimin, tapi Jimin selalu bilang “aku yang melakukannya” atau “aku yang memesannya”. Untunglah.. dari jawaban Jimin tersebut mereka tidak lagi mempermasalahkan keberadaan makanan yang sudah tersedia di meja makan. Tapi, kenapa Jimin melakukannya ? apakah Jimin tahu keberadaanku ? Tidak.. tentu tidak! Jimin memang paling tidak suka memperpanjang masalah ataupun membahas hal-hal kecil yang tidak perlu diberdebatkan.

Malam setelah Jimin membersihkan diri sebelum bergegas untuk tidur, aku selalu menyediakan vitamin dan segelas air serta catatan kecil penyemangat untuknya.

Setelah aku memastikan Jimin sudah terlelap, aku mulai ber-monolog dengan menceritakan aktivitasku hari itu padanya. Hal yang membahagiakan bahkan menyedihkan sekalipun semua aku ceritakan kepada Jimin, meskipun aku tahu tidak akan mendapat respon darinya. Entahlah.. rasanya sangat melegakan bisa menceritakan semua yang aku alami pada hari itu kepada Jimin. Rasanya aku lebih lega dan tidak merasa sendirian disini. Aku terus menatap wajah tenangnya ketika dia tidur, aku tidak bisa membayangkan bagaimana nantinya aku akan kuat meninggalkan Jimin dan segala hal yang akan aku rindukan disini. Seharusnya aku bisa dengan mudah melepas Jimin karena dia tidak menyadari kehadiranku, tapi kenapa rasanya begitu berat, apa karena aku yang terlalu menyayanginya !? tapi ini konyol, bagaimana jika ini hanya mimpi ku saja !? yang tiba-tiba akan menghilang dalam sekejap ketika aku membuka mata !?

Minggu-minggu ini aku disibukkan dengan terus menjaga Jimin yang saat ini sedang sakit. Sudah kuduga ini akan terjadi jika Jimin terus memaksakan diri. Kondisi nya lebih buruk dari sebelumnya. Dia menjadi orang yang susah makan dan penyendiri. Makanan yang sengaja aku buat untuknya pun masih utuh tak tersentuh dan berakhir di tempat sampah.

Setiap malam aku selalu berada di samping tempat tidur Jimin, mengompres dan mengganti air kompresan, serta memastikan suhu kamar Jimin yang selalu hangat. Secara berkala aku memeriksa suhu tubuhnya menggunakan thermometer. Aku tidak tega membangunkan Jimin agar dia mau meminum obatnya, tapi bagaimana kondisi Jimin akan membaik jika dia tidak meminum obatnya. Mau tidak mau, aku terpaksa membangunkan Jimin dan menulis di kertas kecil agar Jimin mau meminum obatnya. Awalnya dia mengabaikan, tapi aku terus membuat suara kecil agar dia mau meminum obatnya. Dasar Park Jimin si keras kepala !! sangat susah jika dipaksa untuk lebih memperhatikan kesehatannya. Hampir 3 hari aku selalu berada di sisi Jimin, merawatnya dan memastikan kondisinya semakin membaik. Tidak lupa juga aku selalu menyiapkan makanan untuknya dan teman-temannya serta memastikan lingkungan rumah yang selalu bersih dan rapi. Aku tidak ingin lingkungan yang kotor akan mempengaruhi kondisi Jimin. Sangat berlebihan bukan tingkah ku !? aku juga berfikiran demikian, kenapa virus bucin ini sudah selayaknya hobi yang betah sekali bersarang di diriku !?

Malam ini adalah malam Minggu, yang sudah pasti malam weekend seperti ini akan banyak pasangan muda mudi yang menghabiskan malam bersama. Aku fikir malam ini Jimin akan menghabiskan malam bersama teman-temannya seperti biasa, tetapi ternyata dia pergi keluar dari sore tadi. Entah dia pergi kemana, aku sengaja tidak mengikutinya, karena aku takut melanggar privasi nya. Tapi, sebelum pergi, dia menelepon seseorang, terlihat bahagia dan ceria pada raut wajahnya. Seperti.. orang yang sedang kasmaran ?? iya seperti itu aku melihatnya. Aku tidak pernah melihat raut bahagia itu sebelumnya. Dia bahkan lebih dari 2 kali mengganti pakaiannya sebelum dia memutuskan untuk pergi. Ini sudah lewat tengah malam, tapi Jimin belum juga pulang. Aku sengaja menunggunya di depan pintu, barangkali Jimin pulang membawa seseorang. Tapi ternyata dugaanku salah, Jimin pulang sendirian. Tapi raut bahagianya tetap terpancar sama seperti ketika dia berangkat tadi sore. Dia berjalan melewati koridor sambil bertelefon, aku tidak tahu apakah dia sedang bertelefon dengan laki-laki ataupun perempuan. Aku hanya mendengar dia mengatakan…

apa kau sudah sampai rumah ? beristirahatlah, kamu pasti kelelahan. Terimakasih untuk hal yang menyenangkan hari ini

Hatiku seperti membeku, aku bingung harus mengartikan bagaimana ucapan Jimin tadi. Apakah dia seorang wanita ? apakah Jimin sudah memiliki kekasih ? aku tahu suatu saat hal ini pasti akan terjadi. Jimin yang akan menemukan kekasih dan menikah serta membangun rumah tangga bersama keluarga kecilnya. Dan pada saat yang sama, kenangan ini hanyalah menjadi angan yang akan hilang bersamaan dengan ingatan.

Selang beberapa minggu setelah aku mengetahui kedekatan Jimin dengan wanita itu, terkuak berita kencan Jimin dengan seorang perempuan yang aku yakini adalah wanita yang sama yang mampu membuat Jimin menjadi periang dan semangat minggu-minggu ini. Sangat ramai di media tentang berita kencan Jimin. Aku sangat khawatir ini akan mengganggu keselamatan Jimin. Aku yakin banyak fans Jimin yang kecewa atas berita kencannya. Sampai larut malam beginipun Jimin belum juga pulang, aku dan teman-teman Jimin sangat khawatir terlebih Jimin tidak bisa dihubungi. 2 jam menunggu akhirnya Jimin menunjukkan keberadaannya. Dia pulang dengan wajah yang kalut.

aku mengkhawatirkan Hana, aku takut akan terjadi sesuatu padanya

Itulah kalimat yang pertama kali dia ucapkan ketika memasuki Dorm. Jadi, wanita yang berhasil membentuk senyum indah di wajahnya adalah Hana. Aku tidak mengenalnya, tapi sepertinya teman-teman Jimin sudah mengetahuinya. Entahlah.. aku bingung harus sedih atau khawatir saat ini. Sepertinya Jimin sangat menyayangi nya, berulangkali Jimin menelfon Hana tapi tak kunjung mendapat jawaban.

bantu aku menyelamatkan Hana, hyung. Aku tidak ingin sesuatu hal yang buruk terjadi padanya” pinta Jimin kepada teman-temannya. Teman-teman Jimin lantas bergegas seraya berusaha untuk mencari tahu keberadaan Hana dan menyembunyikan serta menyelamatkan Hana ke tempat yang aman agar tidak terekspose media.

Jimin berulang kali berjalan mondar-mandir dan berulang kali pula mengecek telfon nya. Aku tahu saat ini, hanya panggilan dan kabar dari Hana yang Jimin harapkan.

tenanglah Jim, Hana pasti akan baik-baik saja. Teman-teman mu dan juga team sedang mencari tahu keberadaan Hana”.

Hana, tolong angkat telfon ku. Dimana kamu sekarang ? aku harus keluar mencari keberadaan Hana, aku khawatir dia mengalami sesuatu yang buruk” risau Jimin.

“tenanglah Jim.. jangan bertindak gegabah, itu akan merugikan dirimu sendiri !! “ tegasku sambil memegang tangan Jimin. Aku berharap kali ini  dia bisa sekali saja menurut apa yang aku katakan meskipun aku tahu dia tidak akan mendengarnya.

“Jim, kumohon dengarkan aku. Aku tahu kamu mencintainya dan mengkhawatirkan nya, tapi kumohon jangan kamu mengorbankan keselamatan mu, kita berdoa yang terbaik untuk Hana sambil menunggu kabar dari teman-teman mu. Kumohon Jim, untuk kali ini saja dengarkan aku, aku tidak ingin sesuatu yang buruk juga terjadi padamu” Pintaku sambil mengelus pundak Jimin, tak terasa bulir bening dari mataku mengalir begitu saja. Entah ini perasaan sedih atau apa, rasanya hari ini aku hanya ingin menangis. Ku lihat raut wajahnya yang sudah mulai tenang, kuharap kali ini dia sedikit lebih memperhatikan kondisinya.

“kamu sangat baik Hana, selama ini kamu sudah berada di sampingku, merawatku ketika sakit, ada di sisiku ketika masa-masa terburukku. Bahkan kau jugalah yang selalu menyediakan vitamin dan catatan kecil untukku. Kau sangat lucu Hana, kau menyebutku “Pangeran manis”? aku menyukainya, sungguh..“

DEGG… !!! 

 

Aku menyadari siapa aku, darimana aku dan bagaimana aku..

Kamu adalah keajaiban yang mustahil untuk aku raih

Sekuat apapun dan segigih apapun aku memperjuangkanmu, semesta tidak akan mengizinkan

Pada akhirnya bukankah aku harus mengikhlaskanmu !?

Inilah Janjiku, menjagamu sampai batas kemampuanku..

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Love Rain
20533      2764     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Surat untuk Tahun 2001
5153      2144     2     
Romance
Seorang anak perempuan pertama bernama Salli, bermaksud ingin mengubah masa depan yang terjadi pada keluarganya. Untuk itu ia berupaya mengirimkan surat-surat menembus waktu menuju masa lalu melalui sebuah kotak pos merah. Sesuai rumor yang ia dengar surat-surat itu akan menuju tahun yang diinginkan pengirim surat. Isi surat berisi tentang perjalanan hidup dan harapannya. Salli tak meng...
My World
739      501     1     
Fantasy
Yang Luna ketahui adalah dirinya merupakan manusia biasa, tidak memiliki keistimewaan yang sangat woah. Hidup normal menyelimutinya hingga dirinya berusia 20 tahun. Sepucuk surat tergeletak di meja belajarnya, ia menemukannya setelah menyadari bahwa langit menampilkan matahari dan bulan berdiri berdampingan, pula langit yang setengah siang dan setengah malam. Tentu saja hal ini aneh baginya. I...
Because I Love You
1307      733     2     
Romance
The Ocean Cafe napak ramai seperti biasanya. Tempat itu selalu dijadikan tongkrongan oleh para muda mudi untuk melepas lelah atau bahkan untuk menghabiskan waktu bersama sang kekasih. Termasuk pasangan yang sudah duduk saling berhadapan selama lima belas menit disana, namun tak satupun membuka suara. Hingga kemudian seorang lelaki dari pasangan itu memulai pembicaraan sepuluh menit kemudian. "K...
Memorabillia: Setsu Naku Naru
7171      1893     5     
Romance
Seorang laki-laki yang kehilangan dirinya sendiri dan seorang perempuan yang tengah berjuang melawan depresi, mereka menapaki kembali kenangan di masa lalu yang penuh penyesalan untuk menyembuhkan diri masing-masing.
ADA SU/SW-ARA
3412      1064     1     
Romance
Ada suara yang terdengar dari lubuknya Ada Swara....
PENYESALAN YANG DATANG TERLAMBAT
754      466     7     
Short Story
Penyesalan selalu datang di akhir, kalau diawal namanya pendaftaran.
Bye, World
7790      1838     26     
Science Fiction
Zo'r The Series: Book 1 - Zo'r : The Teenagers Book 2 - Zo'r : The Scientist Zo'r The Series Special Story - Bye, World "Bagaimana ... jika takdir mereka berubah?" Mereka adalah Zo'r, kelompok pembunuh terhebat yang diincar oleh kepolisian seluruh dunia. Identitas mereka tidak bisa dipastikan, banyak yang bilang, mereka adalah mutan, juga ada yang bilang, mereka adalah sekumpul...
Hatimu jinak-jinak merpati
581      391     0     
Short Story
Cerita ini mengisahkan tentang catatan seorang gadis yang terlalu berharap pada seorang pemuda yang selalu memberi kejutan padanya. Saat si gadis berharap lebih ternyata ...
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
760      518     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...