Read More >>"> Hamufield (Bab 22) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hamufield
MENU
About Us  

 

Chang Min menatap heran si tukang tidur itu. Sekarang ia mulai menimbang-nimbang apakah ia akan memanggilnya si tukang tidur atau si tukang melamun. Tanpa sadar, ia sudah tersenyum tipis dengan pikirannya sendiri.

 

 

Jun Su menatap kosong pohon di luar kelas. Angin yang masuk dari jendela besar itu membuatnya nyaman. Pemandangan alam yang tenang selalu membuatnya senang. Itu seperti berada di Hamufield.

 

 

Hari sudah gelap saat Chang Min menyadari sesuatu: ia adalah satu-satunya murid yang masih membaca di perpustakaan itu. Chang Min menguap dan merenggangkan otot-ototnya.

Ini menyebalkan. Belum ada sebulan sejak dunianya sebagai mahasiswa dimulai, tetapi ia sudah terkurung dalam tembok buku. Itu salahnya, karena selama ini yang ia lakukan adalah berpesta dan hangout dengan teman-teman barunya. Tapi itu bukan sesuatu yang disesali Chang Min. Itu pilihannya. Selama ia bisa mengirimkan nilai-nilai bagus, ia bisa melanjutkan kehidupan bebasnya di Jepang.

Chang Min melirik catatan tugasnya, ia sudah mengerjakan hampir seluruhnya. Jauh lebih cepat dari prediksinya. Senyum lebar Chang Min segera mengembang, ini berarti ia bisa berpesta tanpa henti selama tiga hari setelah ia menyelesaikan semua tugasnya besok.

Chang Min segera meraih ponselnya dan jemari panjang itu bergerak lincah, ‘Perhatian semuanya! Pesta di apartment-ku; Jumat, Sabtu, Minggu non-stop! Bawa teman-teman kalian.’

Segera setelah undangannya ia kirim ke group chat teman-teman gilanya, pesan singkat balasan datang bertubi-tubi, membuatnya tertawa pelan.

 

 

Gedung universitasnya masih terang benderang meskipun hampir tidak ada orang di sana. Jun Su melirik jam di tangannya; waktu hampir menunjukkan pukul sepuluh malam. Jun Su menghela nafas tanpa suara. Hari-hari perkuliahan sangat melelahkan; ia harus rela mengurangi waktunya di Hamufield demi belajar dan mempertahankan beasiswanya, belum lagi tugas-tugas yang harus ia kerjakan disela-sela pekerjaan paruh waktunya.

Pemuda yang selalu berjalan dengan wajah tertunduk itu mempercepat langkahnya. Ia ingin segera sampai di apartment kecilnya dan tidur. Bukan karena mengantuk, tapi ia sudah merindukan Jae Joong dan teman-temannya di Hamufield. Dan pikiran itu datang lagi: ‘Apakah Hamufield benar-benar nyata? Apakah semua itu hanya mimpi?’

Jun Su segera mengangkat wajahnya dan menggeleng pelan, berusaha menghilangkan pikiran-pikiran itu. Ia tidak peduli. Ia senang berada di sana. ‘Ya. Itu sudah cukup.’ Jun Su kembali berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

Jun Su baru akan kembali berjalan ketika matanya menangkap mobil audi silver yang terparkir rapi di basement itu. Rencananya untuk segera pulang sudah terlupakan; ia justru berdiri diam di sana, matanya sudah menjelajahi setiap detail bagian depan mobil mewah itu. Dari kecil Jun Su sudah menyukai mobil. Satu-satunya benda di dunia yang ia sukai.

Jun Su terlalu fokus pada mobil di hadapannya untuk dapat menyadari seringai seseorang di belakangnya.

 

 

Chang Min berhenti berjalan begitu melihat seseorang berdiri di depan mobilnya dan mematung di sana. Ia kembali mengeluarkan senyum yang membuatnya terlihat jahat. ‘Si tukang tidur?’

“Kau tertarik?” suara Chang Min terdengar keras di basement sepi itu. Tanpa berpikir dua kali, ia sudah berbicara dengan bahasa Korea, cukup yakin bahwa lawan bicaranya ini juga berkewarganegaraan Korea Selatan.

Jun Su tersentak dan menoleh ke arah Chang Min dengan mata polosnya. Melihat wajah datar yang menatap langsung ke matanya, senyum Chang Min perlahan pudar, seiring dengan tatapan tajamnya yang berubah menjadi tatapan lembut. Chang Min tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tetapi ia mengagumi tatapan polos itu. Berhadapan langsung dengan seeorang yang diam-diam selalu diamatinya dari bangku tempatnya duduk di kelas itu membuat Chang Min mematung, menikmati wajah polos itu seperti melihat savana.

Menyadari tingkah laku dan pikirannya yang aneh, Chang Min segera berdeham dan melipat kedua tangannya di dada. Ia kembali memandang lurus pada si tukang tidur itu, diam-diam mengumpat pada dirinya sendiri dan berusaha menutupi rasa malu yang tiba-tiba melandanya.

“Itu mobilku. Kau bisa melihat-lihat isinya kalau kau mau.” Chang Min berkata dengan nada yang membuatnya terdengar sombong. Sial. Chang Min tidak bermaksud sombong. Sungguh!

Jun Su tersenyum dengan menganggat sebelah sudut bibirnya. Ekspresi pertama yang dilihat Chang Min. Chang Min tidak tahu kenapa ia merasa begitu kesal dan kecewa dengan wajah itu.

Tanpa mengatakan apa pun, si tukang tidur itu berpaling dan mulai berjalan pergi.

“Aku bisa mengantarmu pulang kalau kau mau.” Chang Min bersumpah ia tidak tahu apa yang ada di pikirannya.

Jun Su tidak berbalik. Ia hanya memutar bola matanya dan berjalan menjauh.

Dengan kesal, Chang Min segera masuk ke mobilnya dan memukul setir mobilnya. ‘Shim Chang Min! Bodoh!’ Chang Min menggeram dan mengumpat pada dirinya sendiri.

 

 

Jun Su melangkahkan kakinya dengan cepat. Wajahnya terlihat cemberut tanpa ia sadari. Tidak di Seoul, tidak di Tokyo, ia tidak dapat memahami orang-orang di sekelilingnya. Jun Su menghembuskan nafasnya dan memandang langit malam tanpa bintang; ia merindukan Hamufield.

 

 

Chang Min melajukan mobilnya dengan cepat. Mata tajamnya menatap marah jalanan di hadapannya dengan kening yang berkerut.

‘Ada apa denganmu, Shim Chang Min?’ Chang Min berusaha mengatur emosinya. Ia tidak mengerti kenapa ia harus marah pada dirinya sendiri hanya karena si tukang tidur. Ia tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sendiri akhir-akhir ini.

Mengingat ia selalu mengamati si tukang tidur di kelas membuatnya menggeleng pada dirinya sendiri, tetapi ia juga tidak bisa mencegah memorinya akan wajah yang selalu terpapar sinar matahari pagi itu untuk datang memeuhi kepalanya.

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Beautiful Sunset
747      448     3     
Short Story
Cinta dan Persahabatan. Jika kau memiliki keduanya maka keindahan sang mentari di ujung senja pun tak kan mampu menandinginya.
Seutas Benang Merah Pada Rajut Putih
1094      576     1     
Mystery
Kakak beradik Anna dan Andi akhirnya hidup bebas setelah lepas dari harapan semu pada Ayah mereka Namun kehidupan yang damai itu tidak berlangsung lama Seseorang dari masa lalu datang menculik Anna dan berniat memisahkan mereka Siapa dalang dibalik penculikan Anna Dapatkah Anna membebaskan diri dan kembali menjalani kehidupannya yang semula dengan adiknya Dalam usahanya Anna akan menghadap...
Listen To My HeartBeat
433      262     1     
True Story
Perlahan kaki ku melangkah dilorong-lorong rumah sakit yang sunyi, hingga aku menuju ruangan ICU yang asing. Satu persatu ku lihat pasien dengan banyaknya alat yang terpasang. Semua tertidur pulas, hanya ada suara tik..tik..tik yang berasal dari mesin ventilator. Mata ku tertuju pada pasien bayi berkisar 7-10 bulan, ia tak berdaya yang dipandangi oleh sang ayah. Yap.. pasien-pasien yang baru saja...
Gebetan Krisan
459      320     3     
Short Story
Jelas Krisan jadi termangu-mangu. Bagaimana bisa dia harus bersaing dengan sahabatnya sendiri? Bagaimana mungkin keduanya bisa menyukai cowok yang sama? Kebetulan macam apa ini? Argh—tanpa sadar, Krisan menusuk-nusuk bola baksonya dengan kalut.
The pythonissam
347      266     5     
Fantasy
Annie yang harus menerima fakta bahwa dirinya adalah seorang penyihir dan juga harus dengan terpaksa meninggalkan kehidupanannya sebagai seorang manusia.
Asa
4052      1211     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
IMPIANKU
24462      3489     14     
Mystery
Deskripsi Setiap manusia pasti memiliki sebuah impian, dan berusaha untuk mewujudkan impiannya itu. Walau terkadang suka terjebak dengan apa yang diusahakan dalam menggapai impian tersebut. Begitu pun yang dialami oleh Satria, dalam usaha mewujudkan segala impiannya, sebagai anak Broken Home. Walau keadaan keluarganya hancur karena keegoisan sang ayah. Satria mencoba mencari jati dirinya,...
Premium
Ilalang 98
5009      1802     4     
Romance
Kisah ini berlatar belakang tahun 1998 tahun di mana banyak konflik terjadi dan berimbas cukup serius untuk kehidupan sosial dan juga romansa seorang mahasiswa jurusan Sastra Indonesia bernama Ilalang Alambara Pilihan yang tidak di sengaja membuatnya terjebak dalam situasi sulit untuk bertahan hidup sekaligus melindungi gadis yang ia cintai Pada akhirnya ia menyadari bahwa dirinya hanya sebuah il...
Kala Senja
31880      4588     8     
Romance
Tasya menyukai Davi, tapi ia selalu memendam semua rasanya sendirian. Banyak alasan yang membuatnya urung untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan. Sehingga, senja ingin mengatur setiap pertemuan Tasya dengan Davi meski hanya sesaat. "Kamu itu ajaib, selalu muncul ketika senja tiba. Kok bisa ya?" "Kamu itu cuma sesaat, tapi selalu buat aku merindu selamanya. Kok bisa ya...
LATE
471      279     1     
Short Story
Mark found out that being late maybe is not that bad