Read More >>"> Hamufield (Bab 17) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hamufield
MENU
About Us  

Hamufield

 

“Ji Hyo!” Jun Su melambaikan tangannya dan tersenyum lebar pada Ji Hyo yang terlihat berjalan melamun beberapa meter darinya.

Tidak seperti Jun Su di Seoul yang pendiam dan selalu sendirian, Jun Su di Hamufield selalu menyapa siapa pun yang dikenalnya, selalu tersenyum, tertawa, menjahili teman-temannya, dan membuat lelucon-lelucon yang seringkali dianggap tidak lucu.

Ji Hyo tersenyum lebar dan segera berlari menghampiri Jun Su.

“Selamat ya, pertandingan yang bagus.” Jun Su memeluk Ji Hyo sekilas sembari menepuk-nepuk pundak adik kelasnya itu. Baru setahun gadis kecil itu menjadi penduduk Hamufield, tetapi ia sudah memenangkan perlombaan tradisional Hamufield tahun ini. Perlombaan itu diikuti oleh tim yang terdiri dari delapan orang pemain yang harus menjawab teka-teki dan beberapa game juga memerlukan kemampuan fisik.

“Terimakasih!” Ji Hyo tersenyum lebar dan menunjukkan wajah cerianya. “Selamat juga untuk pertandingan bolamu, kapten!” Ji Hyo memberi hormat seperti seorang prajurit pada Jun Su.

Jun Su tertawa dengan tingkah Ji Hyo. “Terimakasih” Jun Su terlihat malu dan salah tingkah mendengar julukan barunya sebagai kapten. Ia baru saja menggantikan posisi Yun Ho sebagai kapten sepak bola tahun ini.

“Mau ke mana?” Jun Su melirik buku tebal yang dibawa Ji Hyo.

“Mendiskusikan beberapa strategi untuk perlombaan musim depan.”

Jun Su hanya mengangguk-angguk, mengagumi gadis pintar dihadapannya.

“Ji Hyo! Jun Su!”

Ji Hyo dan Jun Su menoleh ke sumber suara bersamaan. Fei sedang berlari menghampiri mereka dengan tangan sebelah tangan yang melambai.

“Kau juga akan ke tempat ketua Yu ‘kan?” Fei segera bertanya pada Ji Hyo setelah ia sampai dihadapan Jun Su dan Ji Hyo. Ji Hyo mengangguk pada gadis berambut hitam lurus sebahu itu. “Kita bisa pergi bersama.” Fei segera merangkul pundak kecil Ji Hyo yang masih jauh lebih pendek darinya itu.

“Selamat atas kemenanganmu kemarin!” Jun Su tersenyum lebar pada Fei, kakak kelas sekaligus teman sekelas Yun Ho dan Jae Joong itu.

“Terimakasih! Selamat untukmu juga. Aku tidak sabar menonton pertandingan bolamu lagi.” Fei tersenyum lebar, sementara Jun Su kembali menunjukkan wajahnya yang memberikan semburat memerah.

“Oh ya, kau tahu sesuatu mengenai pekerjaan yang cocok untukku?” Jun Su menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Tidak ingin menjadi koki seperti Jae Joong?”

Jun Su menggeleng pelan, “Masakanku tidak sebaik Jae Joong.”

“Toko buku?”

“Kau bercanda?” Jun Su mengecilkan matanya menatap Fei yang berkata polos.

Fei hanya tertawa. Benar juga, Jun Su tidak akan betah berdiri di toko buku dan hanya diam seharian. Jun Su terlalu banyak bergerak dan sangat berisik untuk tempat-tempat semacam itu.

“Bagaimana dengan Yoo Chun? Dia sudah mendapat pekerjaan?”

“Dia menjadi pengurus kuda.”

Fei menganggukkan kepalanya, “Itu sangat cocok untuknya.”

Jun Su menggumam setuju dan mengacak rambut Ji Hyo yang sedari tadi hanya diam mendengarkan percakapan dua anak besar di hadapannya.

“Kau sudah coba bekerja pada kakek Smith? Aku dengar Jack dan George bekerja padanya.” Fei kembali memberi saran setelah berpikir keras.

Jun Su menyipitkan matanya dan menggeleng.

Fei berdengung dan mengamati lengan kecoklatan Jun Su. “Cobalah bekerja di sana. Yang perlu kau lakukan adalah pergi ke tambang dan mencari material untuk kakek Smith.”

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
MASIHKAH AKU DI HATIMU?
610      396     2     
Short Story
Masih dengan Rasa yang Sama
SIREN [ RE ]
568      301     5     
Short Story
nyanyian nya mampu meluluhkan hati. namanya dan suara merdunya mengingatkanku pada salah satu makhluk mitologi.
Crashing Dreams
218      185     1     
Short Story
Terdengar suara ranting patah di dekat mereka. Seseorang muncul dari balik pohon besar di seberang mereka. Sosok itu mengenakan kimono dan menyembunyikan wajahnya dengan topeng kitsune. Tiba-tiba sosok itu mengeluarkan tantou dari balik jubahnya. Tanpa pasangan itu sadari, sosok itu berlari kearah mereka dengan cepat. Dengan berani, laki-laki itu melindungi gadinya dibelakangnya. Namun sosok itu...
DEWDROP
1015      518     4     
Short Story
Aku memang tak mengerti semua tentang dirimu. Sekuat apapun aku mencoba membuatmu melihatku. Aku tahu ini egois ketika aku terus memaksamu berada di sisiku. Aku mungkin tidak bisa terus bertahan jika kau terus membuatku terjatuh dalam kebimbangan. Ketika terkadang kau memberiku harapan setinggi angkasa, saat itu juga kau dapat menghempaskanku hingga ke dasar bumi. Lalu haruskah aku tetap bertahan...
Mr. Kutub Utara
306      231     2     
Romance
Hanya sebuah kisah yang terdengar cukup klasik dan umum dirasakan oleh semua orang. Sebut saja dia Fenna, gadis buruk rupa yang berharap sebuah cinta datang dari pangeran berwajah tampan namun sangat dingin seperti es yang membeku di Kutub utara.
Surat Terakhir untuk Kapten
548      391     2     
Short Story
Kapten...sebelum tanganku berhenti menulis, sebelum mataku berhenti membayangkan ekspresi wajahmu yang datar dan sebelum napasku berhenti, ada hal yang ingin kusampaikan padamu. Kuharap semua pesanku bisa tersampaikan padamu.
Premium
RESTART [21+]
4880      2181     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Once Upon A Time
336      215     4     
Short Story
Jessa menemukan benda cantik sore itu, tetapi ia tak pernah berpikir panjang tentang apa yang dipungutnya.
Kereta Antar Dunia
820      514     1     
Fantasy
Bagaimana jika kereta api yang kamu naiki malah membawamu pergi ke dunia-dunia yang belum pernah kamu lihat sebelumnya? Ini bukan hanya soal perjalanan. Tapi juga tentang perjuangan menemukan jati diri, menguak misteri kehidupan yang terlewat di masa lalu, dan mencari arti kehidupan sebenarnya hidup di dunia. "Mereka yang tidak memiliki tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan akan muda...
Veintiséis (Dua Puluh Enam)
703      377     0     
Romance
Sebuah angka dan guratan takdir mempertemukan Catur dan Allea. Meski dalam keadaan yang tidak terlalu baik, ternyata keduanya pernah memiliki ikrar janji yang sama sama dilupakan.