Loading...
Logo TinLit
Read Story - I N E O
MENU
About Us  

"Sor, dengerin ya. Ini ciri-ciri mermaid yang gue baca dari buku. Nanti di pantai kalo lo liat ciri-ciri kayak gini, bilang ke gue. Lengannya panjang dan rambutnya halus. Leher dan kepalanya persis sekali seperti manusia. Tangannya terlihat agak panjang dan jari-jarinya terhubung dengan sesuatu seperti selaput yang ada pada kaki burung air. Dari pinggang ke bawah, monster ini menyerupai ikan dengan sisik, ekor, dan sirip. Makhluk ini sering muncul dengan sendirinya, terutama sebelum badai besar. Ia memiliki kebiasaan menyelam dan muncul kembali ke permukaan dengan ikan di tangannya... Monster iniㅡ"

"Ampun dah gue pusing. Lo kira gue gak pernah nonton kartun apa? Paling mirip kayak si Ariel kan? Intinya bagian atas bentuknya mirip manusia, dari pinggang ke bawah bentuknya ikan. Gak usah belibet deh lo."

"Kan gue mau ngasih tau lo berdasarkan literatur yang gue baca."

Sora menghentakkan kakinya karena jengah dengan ocehan Byungchan di sela-sela persiapan mereka menuju pantai. Meskipun Byungchan tahu pantai akan terlihat ramai oleh pengunjung pada Weekend seperti ini, tapi tentu saja hal itu tidak akan membuatnya menyerah begitu saja.

Byungchan yakin yang menyelamatkan Sora kemarin sore adalah makhluk mitologi tersebut, meskipun Byungchan berusaha untuk membohongi Sora dengan menyebut lelaki itu sebagai penjaga pantai, agar adiknya itu mau ikut pergi ke pantai bersamanya.

Kini keduanya berangkat menuju pantai, tentunya sudah mengantongi izin dengan berbohong kepada kedua orangtuanya, berkata jika Sora memiliki tugas untuk mengamati tempat destinasi wisata apa saja yang cocok dikunjungi oleh para pelancong dari dalam dan luar negeri.

Orangtua mereka percaya saja karena memang Sora masih terbilang mahasiswa baru, yakni masih duduk di semester tiga, sedangkan Byungchan sudah semester tujuh. Jadi mereka menyerahkan Sora sepenuhnya kepada Byungchan yang terbilang cukup cerdas namun agak sedikit gila.

Dan Byungchan juga berdalih ingin mencari topik untuk penelitian skripsinya sambil menikmati suasana pantai, karena memang kemarin mereka sudah terlalu sore ketika sampai di sana.

"Gue penasaran deh. Kalo misal lo ngeliat mermaid, terus mau lo apain? Mau lo ubah jadi manusia?"

"Mau gue rekam sama foto terus gue sebar ke media lah. Biar nama gue terkenal. Kalo mereka bilang itu editan doang, ya nanti mermaid nya gue tangkep."

"Gue pernah baca, kalo itu mermaid udah ada di daratan, katanya bakal berubah jadi manusia? Bener kagak?"

"Tumben lo tertarik, gak lagi kesurupan mermaid kan lo?"

Sora mendengus kesal mendengar jawaban Byungchan dan ia pada akhirnya lebih memilih untuk memejamkan matanya, tidak ada untungnya untuk berdebat dan mengikuti alur pembicaraan kakaknya itu karena memang hanya buang-buang waktu saja.

Byungchan hanya mencibir Sora dan memilih untuk fokus menyetir dengan menambah kecepatan laju mobilnya agar bisa segera sampai ke pantai sebelum banyak pengunjung.

Dan sepertinya Dewi Fortuna tengah berpihak kepadanya, karena pantai yang di datangi mereka siang hari itu terlihat sepi, tidak begitu banyak pengunjung yang datang karena mungkin cuaca siang hari ini sangat panas, atau mungkin saja mereka lebih memilih pergi ke pantai yang lain.

Byungchan melepaskan seatbelt milik Sora, lalu membangunkannya dengan cara mengagetkannya, membuat Sora terkejut hingga kepalanya terbentur kaca jendela yang berada di sampingnya.

Sora berteriak karena kesal sambil meninjukan tangannya ke udara, lalu ia menggeram sambil menatap tajam ke arah Byungchan yang tengah menertawakannya.

"Dasar kebo! Udah, cepet turun. Jangan lupa pake jaket lo. Kalo kulit lo belang, gue gak mau tanggung jawab."

"Ngoceh mulu lo kayak burung beo. Sehari aja itu mulut mingkem bisa kagak sih? Pusing kepala gue."

"Yaudah sih, gue pergi duluan kalo gitu. Inget ya, kalo lo liat penampakan mermaid, lapor ke gue."

'Dasar sinting!'

Sora hanya mengangguk dengan malas dan menyuruh Byungchan agar segera pergi dari hadapannya. Setelah kakaknya itu pergi berburu mermaid, barulah ia bisa menenangkan pikirannya sejenak sambil meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku akibat terlalu lama duduk.

Sosok lelaki yang menciumnya kemarin tiba-tiba saja kembali muncul dalam pikirannya, hanya saja wajahnya yang awalnya dapat ia ingat dengan jelas, perlahan-lahan memudar dan wajah tampan tersebut pada akhirnya hilang dari ingatan Sora.

Sora menjadi panik karena ia ingin berterima kasih dengan lelaki tersebut, membuatnya segera pergi ke pusat informasi untuk menanyakan tentang penjaga pantai seperti yang disarankan oleh Byungchan semalam.

💦

Sora tertunduk lesu, penjaga pantai yang dimaksudnya tidak ada, dan asumsinya saat ini sepertinya lelaki tersebut hanyalah seorang pengunjung biasa yang kebetulan mungkin sedang berenang atau melakukan diving atau mungkin berselancar.

Hingga akhirnya langkahnya terhenti ketika ia merasakan ada hal aneh yang hinggap dalam benaknya, seakan ia sedang merasakan deja vu saat ini. Lelaki yang sudah tidak terlalu jelas di memori otaknya itu terlihat seperti tidak asing, dan ia yakin pernah bertemu dengannya, namun entah kapan dan dimana.

Dengan pikirannya yang masih terus dipenuhi oleh lelaki misterius itu, pandangannya kini tidak sengaja menatap ke arah bebatuan besar di bibir pantai, tempatnya kemarin pingsan. Meskipun jarak pandangnya cukup jauh, namun Sora dapat melihat dengan jelas bahwa disana ada seorang lelaki yang sepertinya sedang membutuhkan bantuan.

Segera ia berlari untuk mendekat ke arah bebatuan besar tersebut, hingga akhirnya matanya membulat sempurna karena yang dipandangnya saat ini adalah seorang lelaki dengan tangan terikat semacam tali, lalu yang lebih mengehebohkannya lagi adalahㅡlelaki itu tidak memakai pakaian, alias telanjang bulat.

"Aaaaarrrrggghhhhh mataku ternodai!!!"

Sora menutup kedua matanya dan berteriak dengan kencang, meskipun percuma saja karena tidak ada seorang pun selain mereka di bebatuan tersebut, sedangkan Byungchan entah sedang berkelana dimana.

Karena ia tidak kunjung mendengarkan suara dari sang lelaki, membuatnya sedikit membuka matanya untuk menatap ke arah lelaki yang ternyata juga tengah menatapnya dengan tatapan yang terlihat sayu. Mata Sora berbinar-binar ketika ia melihat perut kotak-kotak lelaki tersebut yang terlihat begitu sempurna, namun ia segera memukul kepalanya sendiri agar kewarasannya itu kembali.

Sora menjadi tidak tega dengan keadaan lelaki itu, lalu dengan cepat ia melepaskan jaket yang dikenakannya, setidaknya untuk menutupi bagian vital dari lelaki tersebut. Kemudian ia mulai membuka tali yang mengikat kedua tangannya dan kembali mengalihkan pandangannya pada lelaki yang sejak tadi hanya terdiam sambil terus memandanginya.

"Kamu gak apa-apa?"

Sora mengerjapkan kedua matanya berkali-kali. Lelaki di hadapannya sama sekali tidak menjawab pertanyaannya, dan hanya terus memandanginya dengan tatapan yang terlihat sangat tidak asing baginya.

Sora kembali mengulangi pertanyaan yang sama, namun lelaki itu tetap saja diam, seakan tidak mengerti dengan ucapan yang dilontarkan oleh Sora.

'Kok diem aja ya? Jangan-jangan dia bisu? Terus gue harus gimana dong? Mana dia telanjang gini. Dia ini habis diculik terus dibuang disini apa gimana sih?'

Sora mengacak rambutnya dengan frustasi. Ia berdiri dan melihat ke arah sekeliling, namun tidak ada seseorang yang berada dekat dengan mereka. Tanpa diduga, lelaki itu juga ikut berdiri, membuat jaket yang sedari tadi menutupi bagian vitalnya terjatuh ke tanah.

Sora kembali berteriak karena lelaki itu dengan polosnya berdiri di hadapannya tanpa menggunakan sehelai kain pun, dan dengan sigap Sora mengambil jaketnya sambil menutup matanya, lalu ia lilitkan jaket tersebut ke pinggang lelaki aneh itu.

"Bisa gila gue! Mata gue ternodai! Ini si Buyung kemana sih? Awas aja kalo gue ditinggal disini sendirian! Ehm, can youㅡcan you speaking to me, please?"

Sora kembali mencoba berkomunikasi dengan lelaki di hadapannya dengan bahasa inggris, namun lelaki tersebut hanya diam sambil terus memandangi Sora dengan senyum yang sedikit tersungging dari bibirnya.

"Hola? Guten Tag? Saranghae aishiteru wo ai ni mahal kita? Kimchi bokkeumbab tours le jours tamagochi hello panda? Priki? Etdah, gue ngomong apaan sih!"

Sora hampir menangis karena lelaki di hadapannya tetap saja diam, namun tiba-tiba saja tangan lelaki itu terangkat dan menyentuh pipi Sora, membuat Sora terdiam, seakan terhipnotis dengan sentuhan lembut lelaki di hadapannya.

"Heh Sor? Lo sama siapa itu? Mau ngelakuin hal mesum lo berdua? Oh waw! Kenapa itu perut bentuknya bisa sempurna banget gitu sih, jadi iri gue."

Lamunan Sora buyar ketika ia mendengarkan suara cempreng khas kakaknya yang mulai mendekat. Sudah dipastikan jika kakaknya itu pasti akan menuduhnya berbuat yang tidak-tidak dengan lelaki aneh di hadapannya ini.

"Ekhem, jangan berani-beraninya lo nyentuh adek gue!"

Byungchan langsung menarik Sora untuk berlindung di balik punggungnya, karena tentu saja sebagai kakak yang baik, ia harus bisa melindungi adiknya. Dengan raut wajah yang ia buat segarang mungkin, Byungchan berusaha menggertak lelaki yang menyentuh pipi adiknya, meskipun lelaki itu tetap saja diam dan sama sekali tidak bergeming.

Byungchan mengerutkan keningnya, lalu ia mengamati lelaki itu dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Tidak ada yang aneh, kecuali jaket adiknya yang saat ini terlihat canggung ketika harus menutupi bagian alat vitalnya dan juga sebuah gelang berwarna perak dengan ukiran bintang laut berwarna keemasan yang bertengger manis di tangan kanannya.

"Percuma, daritadi dia diem aja. Dan lo gak perlu mikir yang aneh-aneh tentang gue, gue cuma mau nolong dia soalnya tangannya tadi diiket sama tali. Terus sekarang kita harus gimana dong? Keliatan dia gak punya tanda pengenal. Kalo lapor polisi takutnya malah kita yang dituduh udah ngebuat dia kayak gini. Lapor penjaga pantai juga kalo tanpa tanda pengenal pasti mereka juga gak mau bantu."

"Tinggalin aja dia disini. Ikhlasin aja jaket lo itu, besok gue beliin lagi buat ganti itu jaket. Jangan-jangan dia orang gila, daripada urusannya makin ribet, mending kita pergi dari sini."

Meskipun ia merasa kasihan dengan lelaki tampan yang terus saja menatapnya itu, namun kali ini ia lebih memilih untuk mengikuti ajakan kakaknya. Dan setelah Byungchan berhasil menggenggam tangan Sora, ia langsung menarik Sora pergi menjauh dari lelaki aneh itu.

Sora menoleh ke belakang, dan betapa terkejutnya ketika lelaki itu ternyata juga mengikuti mereka berdua. Byungchan menjadi panik, dan kini keduanya memilih untuk berlari agar bisa cepat-cepat sampai ke mobil.

"Gembel! Eh gembel!"

Byungchan terkejut setengah mati ketika lelaki aneh itu sudah berada tepat di belakangnya, padahal ia merasa jika ia sudah berlari dengan sangat kencang bersama dengan Sora. Sama halnya dengan Sora, ia juga ikut terkejut ketika lelaki itu lagi-lagi memandangnya dan bahkan tersenyum manis kepadanya.

Byungchan segera masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Sora yang juga hendak ikut masuk dan menutup pintu mobil, sebelum akhirnya pintu tersebut dipegangi oleh lelaki aneh itu dengan sangat kuat.

Sora berusaha untuk menyingkirkan tangan kekar tersebut dari pintu mobilnya, namun percuma saja karena tangan kekar itu sama sekali tidak bergeming dan tetap terus memegangi pintu mobilnya.

Byungchan dengan gugup berusaha mencari kunci mobilnya, dan kesempatan tersebut dipergunakan oleh lelaki itu untuk membuka pintu bagian belakang, lalu dengan santainya ia masuk dan langsung duduk di dalam mobil, membuat kedua kakak beradik itu hanya bisa bengong.

"Ini kita harus gimana Sor? Ini orang gila kok masuk seenaknya gini sih?"

"Gue aja baru tau kalau ada orang gila yang ganteng banget kayak dia."

"Ganteng mulu isi otak lo. Ini sekarang kita harus gimana heh?"

"Apa kita bawa pulang aja?"

💦

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
L for Libra [ON GOING]
7813      1745     8     
Fantasy
Jika kamu diberi pilihan untuk mengetahui sebuah kenyataan atau tidak. Mana yang kamu pilih? Sayangnya hal ini tidak berlaku pada Claire. Dirinya menghadapi sebuah kenyataan yang mengubah hidupnya. Dan setelahnya, dia menyesal telah mendengar hal itu.
CHANGE
486      347     0     
Short Story
Di suatu zaman di mana kuda dan panah masih menguasai dunia. Dimana peri-peri masih tak malu untuk bergaul dengan manusia. Masa kejayaan para dewa serta masa dimana kesaktian para penyihir masih terlihat sangat nyata dan diakui orang-orang. Di waktu itulah legenda tentang naga dan ksatria mencapai puncak kejayaannya. Pada masa itu terdapat suatu kerajaan makmur yang dipimpin oleh raja dan rat...
Crusade
184      114     0     
Fantasy
Bermula ketika Lucas secara tidak sengaja menemukan reaktor nuklir di sebuah gedung yang terbengkalai. Tanpa berpikir panjang, tanpa tahu apa yang diperbuatnya, Lucas mengaktifkan kembali reaktor nuklir itu. Lucas tiba-tiba terbangun di kamarnya dengan pakaian compang-camping. Ingatannya samar-samar. Semuanya tampak buram saat dia mencoba mengingatnya lagi. Di tengah kebingungan tentang apa...
Anderpati Tresna
2664      1041     3     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?
SIBLINGS
6528      1152     8     
Humor
Grisel dan Zeera adalah dua kakak beradik yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Hingga saat Grisel menginjak SMA yang sama dengan Kakaknya. Mereka sepakat untuk berpura-pura tidak kenal satu sama lain. Apa alasan dari keputusan mereka tersebut?
Stuck in the Labyrinth
5923      1598     4     
Fantasy
“Jay, Aku kesal! mengapa ayah tak pernah bilang padaku tentang hal itu? Setidaknya sebelum dia menghilang, dia memberi tahu ibu kemana dia akan pergi. Setahun lamanya aku menunggu kedatangannya, dan aku malah menemuinya di tempat yang sangat asing ini bagiku, aku tidak habis pikir Jay...” suara tangisnya memecah suasana pada malam hari itu. Langit menjadi saksi bisu pada malam itu. Jay menger...
Forestee
491      346     4     
Fantasy
Ini adalah pertemuan tentang kupu-kupu tersesat dan serigala yang mencari ketenangan. Keduanya menemukan kekuatan terpendam yang sama berbahaya bagi kaum mereka.
An Ice Cream Story
625      442     0     
Short Story
Cacak seperti lambang tergadai; Kisah ini merupakan perihal orang-orang yang sedang kasmaran. Ini mengenai kisah cinta yang sompek; perkara yang tidak dapat diharapkan lagi. Saking sompeknya, mari bersama menertawai kisah ini melalui perumpamaan manisnya menikmati sebuah ice cream.
HIRAETH
513      355     0     
Fantasy
Antares tahu bahwa Nathalie tidak akan bisa menjadi rumahnya. Sebagai seorang nephilim─separuh manusia dan malaikat─kutukan dan ketakutan terus menghantuinya setiap hari. Antares mempertaruhkan seluruh dirinya meskipun musibah akan datang. Ketika saat itu tiba, Antares harap ia telah cukup kuat untuk melindungi Nathalie. Gadis yang Antares cintai secara sepihak, satu-satunya dalam kehidupa...
Dimensi Kupu-kupu
14440      2787     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.