Loading...
Logo TinLit
Read Story - Lempar Kentut Sembunyi Pantat
MENU
About Us  

Kapan terakhir kali lu kentut di tempat umum? Pernah? Bagus.

Ibarat makan lalapan, kentut adalah petai. Enak, tapi setelahnya jadi petaka bagi orang-orang di sekeliling.

Kenapa? Karena gua ngalamin. Kelepasan kentut di dalam lift yang keadaannya lagi rame, itu malu banget biarpun nggak ada yang tau siapa pelakunya. Karena gua nggak ngaku; malah noleh kanan-kiri sambil sok curiga ke yang lain, lempar kentut sembunyi pantat.

Memang bukan perbuatan terpuji, tapi di posisi mendesak seperti itu, keputusan bijak tetap wajib diambil demi menjaga nama baik. Jadilah muncul inisiatif untuk mencari kambing hitam.

Dapat!

Langsung gua ngelirik Koko-Koko yang kebetulan ada di depan gua, dibantu dengan mengibas-ngibas tangan di depan hidung supaya lebih meyakinkan. Otomatis orang-orang seisi lift jadi ikut ngelihatin itu Koko dengan tatapan yang kayak meremehkan bonus menyudutkan. Kasihan, gua lihat itu Koko bingung dan keki, raut mukanya seakan ingin menyampaikan sesuatu.

Ya maaf, tapi mau gimana lagi. Karena jujur, suuumpah bau banget! Bahkan di sebelah kanan sampe ada yang batuk-batuk. Heran, baru tau gua ada orang bisa tersedak kentut.

Setelah lift terbuka di lantai 1, gua bergegas keluar dan langsung menghirup nafas banyak-banyak.

”Gila! Itu Koko China makan limbah kali, pencemaran lingkungan, bau busuk banget!” Leo di belakang gua menggerutu, terbatuk-batuk dan sesekali merunduk mirip orang mau muntah.

Gua, udah nggak tahan untuk nggak ketawa, ngakak sengakak-ngakaknya.

”Gua yang kentut tadi,”

Leo, diam. Badannya menegak, dia menatap gua seakan-akan jijik sebelum akhirnya kata-kata ajaib keluar dari mulutnya, ”Memang biadab engkau Kisanak! Setan. Kalo mau keluarin jurus itu pas di depan musuh, bukan kayak tadi. Mau bunuh diri lu? Iya?”

”Enggak sengaja, keluar sendiri,” gua membela diri.

”Emang nggak ada adab lu, Rii. Beneran, bau kali kentutmu. Makan bangke apa lu?”

”Ayam goreng. Kan bareng tadi sarapan.”

Leo menggeleng frustasi.

”Udah lah, ayo ke toko.” Leo berjalan duluan meninggalkan gua. Tapi sesaat kemudian dia menoleh dan berdecak, ”Ck, jadi merasa berdosa gua sama itu Koko-Koko. Lu nggak ingat kata pepatah, ’kentut itu lebih kejam daripada pembunuhan’.”

”Kampret! Hahaha.”

”Bertahun-tahun lu ngaji dari kecil, dari sebelum SD, tapi kejujuran lu goyah hanya karena kentut? Beneran nggak nyangka gua.”

”Malah ceramah! Hahaha.”

”Tapi kentut lu memang bau!!!” bantahnya, masih nggak terima.

Gua ketawa terbahak-bahak.

***

Sebelumnya maaf nih, bukan mau membahas hal kotor, tapi entah kenapa sorenya di hari itu gua jadi boker sampe lebih dari tiga kali, udah mirip anjuran jumlah makan. Isi perut rasanya kayak dikuras abis, bolak-balik toilet terus.

Kayaknya gua kena karma, dapat sumpah dari Koko-Koko yang nggak sengaja jadi bahan fitnah dari gua.

Jadi, malalui tulisan ini, gua mau minta maaf sebesar-besarnya.

Dan, kalo bisa gua mau tanggung jawab, membayar ganti rugi atas pencemaran nama baiknya. Gua siap kalo memang harus berada satu lift lagi bareng sama itu Koko, gua persilahkan dia untuk kentut dengan khidmat, kemudian dia boleh menatap remeh, mengarahkan pandangan orang-orang seolah-olah gua yang kentut, dan gua akan menegaskannya dengan ngomong: ”Ehehe, maaf nggak sengaja, tadi abis makan ayam hidup-hidup.”

Juga seandainya Leo ikut di lift, mungkin dia bakalan merasakan yang namanya Dejavu.

 

 

How do you feel about this chapter?

1 2 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • khellen

    Ih klo gw kokokokonya pasti mah dendam itu😜🤣

  • alfia19

    Anjirr kesedak kentut😨😅 Ada ada aja ni orang😂

  • Sya-Rah

    Untung itu orang cuma batuk-batuk

Similar Tags
Kentut Pembawa Petaka
405      273     1     
Short Story
Kentut bocah ini sangat berbahaya, nampaknya.
Guru Bahasa
405      277     1     
Short Story
Pertama kali masuk pesantren yang barang tentu identik dengan Bahasa Arab, membuatku sedikit merasa khawatir, mengingat diriku yang tidak punya dasar ilmu Bahasa Arab karena sejak kecil mengenyam pendidikan negeri. Kecemasanku semakin menjadi tatkala aku tahu bahwa aku akan berhadapan dengan Balaghah, ilmu Bahasa Arab tingkat lanjut. Tapi siapa sangka, kelas Balaghah yang begitu aku takuti akan m...
My Teenager’s Diary
425      276     2     
Short Story
Kata orang, masa muda itu masa yang indah. Masa muda juga menempati masa terindah di benak orang, contohnya ketika kita berani memimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi atau mungkin tidak terjadi. Ini adalah sedikit kisah masa mudaku, kisah yang akan terkenang sebagai bagian perjalanan hidupku.
Voice Note Sebuah Jawaban
367      235     3     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...
Kirain Hantu
402      278     3     
Short Story
Aku terbangun beberapa menit selepas jam dua dini hari. Sebelum keluar kamar, aku menatap sejenak cermin dan melihat seorang wanita berwajah pucat, berambut panjang, dengan pakaian putih. Aku menjerit karena terkejut dan mengira ada hantu. Ternyata, wanita berpakaian putih yang aku lihat di cermin bukan hantu, melainkan pantulan diriku sendiri.
Konferensi Pintu Toilet
350      216     0     
Short Story
kisah seorang tunas kelapa di bumi perkemahan negeri orang, dan tentang penantian yang berujung...(silahkan baca storynya ya...)
Ponsel Pintar
1036      717     4     
Short Story
Gue iri dengan teman-teman kampus yang sudah punya ponsel pintar. Sedangkan gue masih bertahan dengan ponsel jadul yang masih sering direvisi. Maka dari itu, gue bertekad untuk membeli ponsel pintar.
ANAK SULTAN MINTA MAKAN
231      186     2     
Short Story
ANAK SULTAN MINTA MAKAN Oleh ilmiyakamiliyah Sepulang dari kuliah mili menuju basecamp tercinta, tempah singgah sana aku dan kawan-kawan kelompokku. Tempat ini adalah saksi bisu kisah pengalaman kami selama menjadi mahasiswa. Kusapa kawanku yang berada disana dia adalah kawan sekaligus saudara karib ku karena hobynya yang suka berlari salah satunya lari dari kenyataan karena keseringan ditingga...
Sahabat Sejati
489      341     1     
Short Story
Sahabat itu layaknya tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan mengusap. Saling melengkapi tanpa merasa tersaingi. Ini adalah kisah dua sahabat yang kocak habis. Mereka lengket macam perangko. Kadang romantis tapi tak jarang juga sadis. Kehadiran mereka berdua kadang membawa malapetaka yang berujung bahagia. Adalah Alyd dan Keken, sahabat sejati yang saling men...
Gara-gara Televisi
2013      961     47     
Short Story