Read More >>"> Aria's Faraway Neverland (2. Chocolate) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aria's Faraway Neverland
MENU
About Us  

Benar-benar mimpi yang indah. Tidak kusangka aku bisa bermimpi di tempat impianku dan bertemu dengan seseorang yang dapat membuatku nyaman. Jika saja ada seseorang seperti Juno di kehidupanku, tentu saja keadaan akan menjadi berbeda.

Cahaya matahari yang masuk melalui jendela kamar membangukanku dengan mengarahkan sinarnya ke mataku. Aku bangun dan duduk di atas kasur sejenak. Kemudian, aku melihat jam dinding yang tergantung di kamarku.

“Jam 7… Kenapa aku bangun sepagi ini?”

Hari ini adalah hari libur. Aku baru beberapa minggu bersekolah dan sudah merasa Lelah. Andai saja ada seseorang seperti Juno di sekolahku, tentu saja keadaan akan menjadi berbeda.

“Juno, Juno, Juno…”

Bangun dari tidur, yang hanya kupikirkan adalah Juno. Aku mendambakan seseorang sepertinya. Namun, jika apa yang dikatakannya adalah benar, maka aku bisa saja bertemu dengannya lagi di dalam mimpiku.

Aku tertawa kecil sambil bergumam, “Tidak kusangka teman pertamaku adalah yang kutemui di dalam mimpiku.”

Akan tetapi, mimpi adalah mimpi. Hal seperti itu tidak akan abadi. Jika aku ingin bermimpi terus, maka aku juga harus hidup lebih lama. Hidup tidak lain hanyalah sebuah mimpi buruk.

Aku berdiri, mengambil sebuah barang di mejaku, lalu menghadap ke cermin.

Aku masih teringat dengan perkataan Juno dimana dia bilang kalau aku tidak seperti gadis seumuran denganku pada umumnya. Dia mengatakan bahwa aku selalu terlihat murung.

Aku mengamati pantulan diriku di cermin lalu tertawa kecil.

“Mungkin dia benar.” Ucapku.

Walaupun tubuhku kecil dan parasku bisa dibilang cantik, tetapi tatapanku benar-benar kosong. Mataku yang berwarna hijau ini tidak mengeluarkan cahaya sedikitpun.

“Aku bahkan tidak tahu siapa diriku ini…”

Barang yang kuambil dari mejaku adalah box cutter. Aku dorong keluar pisaunya dan kuarahkan menuju leherku.

Ini adalah rutinitasku sehari-hari. Aku ingin bangun dari mimpi buruk ini. Namun, setiap saat aku akan melakukannya, tanganku bergetar. Aku mencoba menghentikan getaran tanganku dengan tangan yang satu lagi, tetapi masih tidak bisa. Beberapa saat kemudian, kakiku juga ikut bergetar. Kemudian, seluruh tubuhku ikut bergetar hingga aku kehilangan keseimbangan dan jatuh.

“Se-sesulit ini kah untuk melakukannya…?”

Sudah setahun aku mencobanya Akan tetapi, tidak ada yang berubah sejak saat itu. Aku belum bisa membangunkan diriku sendiri dari mimpi buruk ini.

“…”

Aku meletakkan box cutter-ku kembali ke meja, lalu duduk sejenak untuk menenangkan diri.

“Coklat…”

Aku teringat bahwa Juno menyarankan untuk memakan coklat. Akan kucoba nanti. Mungkin itu bisa menenangkan hatiku yang selalu kacau ini.

Setelah tenang, aku berjalan keluar dari kamar dan masuk ke kamar kakakku. Aku melihat kakakku sedang tertidur pulas di kasurnya. Namun, di dahinya terdapat luka memar baru. Melihat itu, aku mengambil es dan kubungkus dengan handuk. Kemudian, aku kompreskan dahi kakak perlahan.

Sensasi dingin dari es tidak mengkagetkan kakakku. Malahan, dia membuka matanya perlahan dan bangun dengan tenang. Hal ini karena kakak sudah terbiasa.

“Terima kasih, Aria…” ucap kakak pelan karena masih merasa kantuk.

Setelah berterima kasih, dia menutup matanya lagi.

Dasar pemalas batinku.

Kakakku memiliki kebiasaan aneh dimana terkadang keadaan emosionalnya menjadi tidak stabil dan dia membenturkan kepalanya. Aku sudah beberapa kali memarahi kakak agar tidak membenturkan kepalanya, tetapi sia-sia saja. Dia berkata bahwa alasannya membenturkan kepala adalah agar dirinya menjadi normal lagi. Jujur, aku benar-benar tidak paham terhadap alasan yang dikemukakannya.

Ayah dan ibu tiri kami sudah membawanya ke psikolog dan psikiater. Dia tidak terdiagnosa penyakit jiwa apapun, tetapi dia dikatakan sedang mengalami tekanan mental.

Tidak ada yang tahu tekanan mental yang dialami kakak. Bahkan aku juga tidak tahu. Kedua orangtua tiri kami berspekulasi bahwa kakakku masih tidak bisa meninggalkan ibu kandung kami. Memang, kakakku lah yang paling terbebani selama ini. Dia tidak mendapatkan sosok seorang ayah karena ayah kami meninggalkan kami dan ibu meninggal setelah melahirkanku. Kami berdua hanya berbeda 5 tahun, sehingga semua itu terjadi ketika kakak berumur 5 tahun.

Namun, aku mendengar pernyataan dari kakakku sendiri…

“Aku bahagia karena ibu telah meninggal. Sebenarnya, aku sudah tidak terbebani lagi.” Begitulah katanya saat dulu ketika dia kutanyai.

Benar-benar membuatku kesal. Satu-satunya orang yang dekat denganku adalah kakakku sendiri, tetapi aku tidak bisa memahaminya. Aku benar-benar ingin menyelamatkan kakakku dari beban misterius yang selama ini dia sembunyikan.

…Mungkin itulah alasan kenapa aku tidak bisa merenggut nyawaku sendiri.

Aku tidak ingin meninggalkan kakakku sendirian. Aku ingin selalu bersama dengannya. Aku tidak ingin dia sedih karena aku meninggalkannya sendirian. Setidaknya…

Setidaknya aku harus mati setelah kakak meninggalkanku duluan.

Benar-benar harga yang mahal. Untuk mencari kebahagiaan kakak, aku harus hidup lebih lama di mimpi buruk ini. Namun, seorang manusia bisa bahagia di dunia ini memang hampir mustahil. Oleh karena itulah, aku selalu berharap bisa membuat duniaku sendiri. Dimana aku dan kakak bisa bahagia.

“…”

Suasana hatiku menjadi sedikit kacau. Aku teringat bahwa coklat bisa membahagiakan seseorang, sehingga aku memutuskan untuk pergi ke toko terdekat.

“Kakak, aku pergi dulu. Ayah dan ibu sudah pergi tapi mereka sudah menyediakan makanan.” Pamitku sambil berjalan keluar dari kamar.

“Hati-hati…” ucap kakakku sekuat tenaga.

***

Setelah beberapa saat, aku sudah memegang sebatang coklat di tanganku. Aku memutuskan untuk memakannya di taman terdekat. Aku duduk di sebuah bangku dekat pohon. Sambil melihat beberapa anak yang sedang bermain, aku membuka bungkus batang coklatku dan menggigitnya.

“…”

Sedikit keras, tetapi teksturnya halus. Setelah beberapa saat, coklatnya meleleh di mulutku dan aku dapat merasakan sensasinya.

“…Pahit.”

Tidak semanis yang kuharapkan. Terdapat sedikit rasa pahit dan aku tidak suka dengan rasa pahit.

“…”

Benar-benar tidak membuatku merasa lebih baik. Malah kepalaku masih dipenuhi dengan berbagai pikiran. Aku pernah dinasihati oleh seorang guru di sekolah untuk bermain dengan teman-teman sekelasku agar beban pikiranku semakin ringan. Namun, aku merasa tidak bahagia ketika bermain dengan siapapun. Ketika makan coklat pun aku tidak merasa bahagia.

“…Benar-benar kutukan yang mengerikan.” Gumamku dengan senyuman sinis yang mengejek diriku sendiri.

Pada saat aku baru lahir, aku diheboh-hebohkan oleh kedua orangtua tiriku sebagai calon anak jenius karena aku bisa berbicara lebih cepat dari bayi pada umumnya. Pada kenyataannya, tingkat kecerdasanku biasa-biasa saja.

Ketika berumur 4 tahun, aku bisa berdebat layaknya orang dewasa. Pada umur itu juga aku sudah mulai tidak tertarik bermain seperti anak-anak lainnya.

Ketika berumur 6 tahun, aku sudah mulai merasa tidak bahagia lagi dan aku tidak tahu kenapa. Aku selalu beranggapan bahwa sumber ketidakbahagiaanku berasal dari sebuah “kutukan”.

Aku bahkan tidak tahu yang mana diriku sebenarnya. Apakah selama 7 tahun ini aku hidup sebagai diri sendiri atau bukan? Apakah aku terlahir sebagai “Aria” atau orang lain? Karena selama ini, aku merasa hidup bukan sebagai diri sendiri.

“Seseorang…”

Adakah seseorang yang bisa melepaskan diriku dari kutukan ini? Adakah seseorang yang bisa membuatku bahagia sedetik saja? Adakah seseorang yang bisa membangunkan aku dari mimpi buruk ini?

“Adakah…ADAKAH SESEORANG YANG BISA MENJELASKAN SEMUANYA KEPADAKU!?”

Kekesalanku membuatku melempar batangan coklat yang padahal masih kugigit sekali. Yah, tidak apa sih. Memakan coklat bukan membuatku bahagia, tetapi malah menjadi kesal.

Karena dilihati oleh anak-anak yang bermain, aku memutuskan untuk pulang kembali ke rumah.

“Mungkin lebih baik kalau aku tidur saja.”

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Diskusi Rasa
1078      625     3     
Short Story
Setiap orang berhak merindu. Tetapi jangan sampai kau merindu pada orang yang salah.
Azzash
263      213     1     
Fantasy
Bagaimana jika sudah bertahun-tahun lamanya kau dipertemukan kembali dengan cinta sejatimu, pasangan jiwamu, belahan hati murnimu dengan hal yang tidak terduga? Kau sangat bahagia. Namun, dia... cintamu, pasangan jiwamu, belahan hatimu yang sudah kau tunggu bertahun-tahun lamanya lupa dengan segala ingatan, kenangan, dan apa yang telah kalian lewati bersama. Dan... Sialnya, dia juga s...
DestinaRE: The Destination
78      60     5     
Fantasy
Naito Midoriya awalnya hanya pemuda biasa yang menjalani kesehariannya hanya pergi kuliah pagi-pagi, kemudian pulang saat sudah tidak ada jadwal. Tidak suka merepotkan diri, mottonya hanya kuliah, lulus tepat waktu, dan dapat pekerjaan layak. Tapi semua berubah sejak hari di mana dia mendengar suara aneh. Dunianya dalam sekejap terbalik, berpindah ke tempat dimana tidak ada kedamaian. Situasi dun...
The Past or The Future
392      310     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Another Word
572      324     2     
Short Story
Undangan pernikahan datang, dari pujaan hati yang telah lama kamu harap. Berikan satu kata untuk menggambarkannya selain galau.
The Killing Pendant
2364      917     2     
Mystery
Di Grove Ridge University yang bereputasi tinggi dan terkenal ke seluruh penjuru kota Cresthill, tidak ada yang bisa membayangkan bahwa kriminalitas sesepele penyebaran kunci jawaban ujian akan terjadi di kelas angkatan seorang gadis dengan tingkat keingintahuan luar biasa terhadap segala sesuatu di sekitarnya, Ophelia Wood. Ia pun ditugaskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik semua itu, ke...
fall
3830      1153     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
The Red String of Fate
572      394     1     
Short Story
The story about human\'s arrogance, greed, foolishness, and the punishment they receives.
Magelang, Je t`aime!
602      450     0     
Short Story
Magelang kota yang jauh itu adalah kota tua yang dingin dan tinggal orang-orang lebut. Kecuali orang-orang yang datang untuk jadi tentara. Jika kalian keluar rumah pada sore hari dan naik bus kota untuk berkeliling melihat senja dan siluet. Kalian akan sepakat denganku. bahwa Magelang adalah atlantis yang hilang. Ngomong-ngomong itu bukanlah omong kosong. Pernyatanku tadi dibuktikan dengan data-d...
KAU, SUAMI TERSAYANG
602      406     3     
Short Story
Kaulah malaikat tertampan dan sangat memerhatikanku. Aku takut suatu saat nanti tidak melihatku berjuang menjadi perempuan yang sangat sempurna didunia yaitu, melahirkan seorang anak dari dunia ini. Akankah kamu ada disampingku wahai suamiku?