Loading...
Logo TinLit
Read Story - Pintu Tembus Pandang
MENU
About Us  

Pagi itu aku terburu-buru karena kesiangan, sejak 15 menit yang lalu handphoneku terus berdering dan tentu aku tau siapa dalang dibalik itu. Hari ini aku dan temanku ingin menghadiri acara pelantikan, dua temanku yang lain sudah berangkat duluan, sedangkan satu temanku, aidrus masih menungguku, dan sekarang ia terus menelponku karena aku telat bangun!

Setelah aku siap, aku langsung menuju lokasi perjanjian.

“maaf telat!” teriakku pada aidrus.

“dasar lama” cetusnya.

Tanpa basa basi lagi kami segera menuju lokasi acara.

“telat ni pasti yakin” ucap aidrus

“btw kamu tau gedungnya yang mana?” tanyaku ragu, karena ini baru pertama kalinya kami kesana.

“gampang deh kita tanya orang sana aja” jawabnya

“oke” aku menjawab tenang, walaupun kami yakin kami telat, setidaknya kita sdah berusaha kesana.

Perajalanan sekitar 20 menit, akhirnya kami sampai di lokasi.

“drus ga ada orang” ucapku terkejut. Aku berniat untuk bertanya gedung tempat acara itu berlangsung. Tapi tak ada satupun orang di area itu. “gimana dong?!” aku mulai panik.

“santai-santai, coba telpon mahsya.. dia ada dimana” segera aku melakukan saran yang diberikan aidrus.

Tuut tuut

“woi kalian dimana?!” sentak mahsya

“santai dulu woi” jawabku keras. “gedungnya dimana, kita nyasar nih” tanyaku.

“aduh, kamu tau parkiran yang banyak motor? Nah gedungnya ada didepannya” aku langsung mengarahkan aidrus untuk memakirkan motor kami disana. Dan sialnya ada dua gedung didepan parkran ini.

“woi yang mana?!” tidak ada jawaban, ternyata sinyalnya hilang. “gimana dong drus?!”

“Ya udah kita jalan aja dulu, kita ke gedung yang ini, santai nanti juga ketemu “ aidrus mengarahkan ke gedung sebelah kiri,

" ya ga bisa santai dong! orang acaranya dah mulai dari ta---" sebelum menyelesaikan ucapanku kepala dan tubuhku menabrak sesuatu yang keras..

DUKK

“adohhh..... “ aku terkejut karena ada pintu kaca tepat di hadapanku. Aku bisa mendengar suara gelak tawa aidrus yang menjadi-jadi.

“bisa-bisanya kaca di tabrak!” aidrus mengejek.

sembari memegang kepalaku yang nyeri "ya kamu harusnya ngasih tau dong!" rengekku pada aidrus.

" hahahah ya maap, aku pikir kamu tau ada kaca disitu ahaha" dia masih tertawa. sebal sekali melihatnya.

"kacanya bersih banget sih jadi ga keliatan, noh kek tembus pandang gitu" racauku menyalahkan pintu kaca yang ada didepan. sungguh nyerinya ga seberapa, tapi malunya kebangetan.

"dasar manusia, benda mati aja disalahin wkwkw" ejek aidrus. membuatku semakin malu.

"dah lah, mending kita ce---" ucapanku terputus lagi akibat handphone yang berdering. mahsya menelpon.

“oiii naa, udah selesai pelantikannya--- ” 

PIIP

segera kumatikan panggilannya.

“oke, kita pulang drus” sembari tersenyum kecut.

aidrus tetap tertawa tak henti-henti, dalam hati ku berkata YA SALAHKU TELAT, TAPI KAMU JUGA NYANTAI BANGET SIH!!!

satu hal yang pasti, jangan pernah kalian menyepelekan sesuatu ya, terutama waktu. Karena waktu yang telah kau habiskan itu sangat berharga. Dan tentu saja tidak dapat diulang kembali. TEHE

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Over panik
343      212     1     
Short Story
Kalian semua pasti pernah merasakan yang namanya panik. Gara gara kepanikan yang tidak terkontrol menciptakan perilaku yang kurang wajar.
Jual Jimat Anti Corona
344      222     1     
Short Story
Desaku mendadak ramai akhir-akhir ini. Rumah kakek tua yang disebut-sebut sebagai dukun sakti, kini dipadati pasien karena spanduk "Jual Jimat Anti Corona" terpajang di depan rumahnya. Ya Gusti, musibah macam apa lagi ini?
Konferensi Pintu Toilet
327      198     0     
Short Story
kisah seorang tunas kelapa di bumi perkemahan negeri orang, dan tentang penantian yang berujung...(silahkan baca storynya ya...)
Semacam kentut tapi bukan
394      258     0     
Short Story
Terburu-buru tapi bukan dikejar setan. Dia keluar tanpa diminta dan bukan pada waktu yang tepat.
Topan yang Sopan
464      302     1     
Short Story
Beruntung, ketika insiden itu hendak terjadi, aku berada cukup jauh dari Topan. Sialnya, ketika insiden itu barusan terjadi, mendadak aku malu sendiri, hanya dengan melihat Topan mempermalukan dirinya sendiri.
Renyah
714      414     0     
Short Story
Obrolan singkat yang (mungkin) bermanfaat untuk pasangan halal.
SpOnTaNiTaS
452      297     4     
Short Story
Mari tertawakan diri sendiri sejenak....
Akselerasi, Katanya
625      352     4     
Short Story
Kelas akselerasi, katanya. Tapi kelakuannya—duh, ampun!
Panik Kebiasanku
363      222     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...
Motor yang tertukar
420      272     1     
Humor
memalukan memang.