KENTUT ALULA
Aku, suami, dan Alula putriku yang baru saja memasuki masa baligh beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan sholat berjamaah di rumah. Karena pandemi Corona, kami tidak lagi ke Masjid, demi keselamatan dan kemaslahatan bersama.
"Ayah sudah wudhu?" tanyaku pada suami yang sudah mengenakan sarung bersiap untuk masuk ke musholla mungil kami.
Sembari menunggu adzan subuh berkumandang, aku dan Alula yang sudah siap sedari tadi. Kami berdua hanya bisa rebahan sampai sang imam datang. Dan begitu suami duduk, terdengar sebuah bunyi aneh.
"Tuuuuuuuuuuuut" begitulah bunyinya.
Aku dan suami saling melirik satu sama lain. Dalam sedetik kami paham itu bunyi apa dan berasal darimana.
"Alula???" ucap aku dan suami bersamaan.
Sipemilik nama hanya senyum menahan kantuk. Dia lega bisa melepaskan kentut yang mungkin sudah ia tahan sejak setelah wudhu tadi.
"Hayo, anak Ayah harus wudhu lagi. Adzannya udah selesai" perintah suamiku.
"Nggak mau ah, dingin yah..." jawab Alula.
"Tapi kan Alula harus wudhu kalau mau sholat, biar sholatnya sah dan diterima sama Allah SWT" ucapku menimpali.
"Aku tadi wudhu tiga kali, jadi masih sisa dua. Kan baru batal sekali" ujar Alula dengan wajah polosnya.
Sontak aku dan suami tidak bisa menahan tawa, dan kami pun terbahak bersama. Sedangkan Alula terdiam dan bingung denga tawa kami berdua.