Loading...
Logo TinLit
Read Story - KENTUT ALULA
MENU
About Us  

KENTUT ALULA

Aku, suami, dan Alula putriku yang baru saja memasuki masa baligh beranjak dari tempat tidur untuk melaksanakan sholat berjamaah di rumah. Karena pandemi Corona, kami tidak lagi ke Masjid, demi keselamatan dan kemaslahatan bersama.

"Ayah sudah wudhu?" tanyaku pada suami yang sudah mengenakan sarung bersiap untuk masuk ke musholla mungil kami.

Sembari menunggu adzan subuh berkumandang, aku dan Alula yang sudah siap sedari tadi. Kami berdua hanya bisa rebahan  sampai sang imam datang. Dan begitu suami duduk, terdengar sebuah bunyi aneh.

"Tuuuuuuuuuuuut" begitulah bunyinya.

Aku dan suami saling melirik satu sama lain. Dalam sedetik kami paham itu bunyi apa dan berasal darimana.

"Alula???" ucap aku dan suami bersamaan.

Sipemilik nama hanya senyum menahan kantuk. Dia lega bisa melepaskan kentut yang mungkin sudah ia tahan sejak setelah wudhu tadi.

"Hayo, anak Ayah harus wudhu lagi. Adzannya udah selesai" perintah suamiku.
"Nggak mau ah, dingin yah..." jawab Alula.
"Tapi kan Alula harus wudhu kalau mau sholat, biar sholatnya sah dan diterima sama Allah SWT" ucapku menimpali.
"Aku tadi wudhu tiga kali, jadi masih sisa dua. Kan baru batal sekali" ujar Alula dengan wajah polosnya.

Sontak aku dan suami tidak bisa menahan tawa, dan kami pun terbahak bersama. Sedangkan Alula terdiam dan bingung denga tawa kami berdua.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Akselerasi, Katanya
628      355     4     
Short Story
Kelas akselerasi, katanya. Tapi kelakuannya—duh, ampun!
My Teenager’s Diary
403      258     2     
Short Story
Kata orang, masa muda itu masa yang indah. Masa muda juga menempati masa terindah di benak orang, contohnya ketika kita berani memimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi atau mungkin tidak terjadi. Ini adalah sedikit kisah masa mudaku, kisah yang akan terkenang sebagai bagian perjalanan hidupku.
Sahabat Sejati
468      323     1     
Short Story
Sahabat itu layaknya tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan mengusap. Saling melengkapi tanpa merasa tersaingi. Ini adalah kisah dua sahabat yang kocak habis. Mereka lengket macam perangko. Kadang romantis tapi tak jarang juga sadis. Kehadiran mereka berdua kadang membawa malapetaka yang berujung bahagia. Adalah Alyd dan Keken, sahabat sejati yang saling men...
Pak Pemeriksa Tiket
628      329     3     
Short Story
jangan panik karena itu dapat membuat kepercayaan orang-orang menjadi setengah-setengah
Hilang dan Pergi
424      285     0     
Short Story
“iki gratis ta pak?”, “yo wes gratis”.
Jangan Main Petak Umpat
347      216     1     
Short Story
"Jangan Main Petak Umpat Sore-Sore!"
Semacam kentut tapi bukan
396      260     0     
Short Story
Terburu-buru tapi bukan dikejar setan. Dia keluar tanpa diminta dan bukan pada waktu yang tepat.
Batagor (Menu tawa hari ini)
394      254     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
Topan yang Sopan
467      304     1     
Short Story
Beruntung, ketika insiden itu hendak terjadi, aku berada cukup jauh dari Topan. Sialnya, ketika insiden itu barusan terjadi, mendadak aku malu sendiri, hanya dengan melihat Topan mempermalukan dirinya sendiri.
2 Akar 3 Faktorial!
347      236     0     
Short Story
Buat yang hobi matematika, jangan serius serius amat!. ngakak bareng yukk. karena angka kadang sering ngajak bercanda