Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Teenager’s Diary
MENU
About Us  

Kata orang, masa muda itu masa yang indah. Masa muda juga menempati masa terindah di benak orang, contohnya ketika kita berani memimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi atau mungkin tidak terjadi. Kita juga mengenal hal baik dan buruk, serta mengaplikasikannya pada dunia yang keras ini. Selektif dalam memilih yang baik dan meninggalkan yang buruk.

Orang bijak berkata, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Prestasi di masa muda akan menentukan prestasi di masa depan, maka berkaryalah. Kita, anak muda, kadang melupakan tujuan kenapa kita diciptakan. Ketika kita dilahirkan ke dunia, berbagai cita-cita dan impian ikut mengalir bersama raga sempurna.

Dari sudut pandang penulis, aku merasa masa muda memang masa yang indah. Biarpun berbagai masalah tentang kegalauan dalam memilih masih menjadi kendala, tetapi masih banyak cerita indah yang bisa diambil dari kisah masa muda ini. Biarkan aku menceritakan bagian kecil dari kisah masa mudaku kepada kalian. Cerita tentang terkadang walau kita telah mengalami sakit tidak selamanya kita mendapatkan kesenangan.

♣♣♣♣♣♣♣

“Kerjakan soal itu dalam 5 menit. Mulai!”

Sava di bangku belakang mencoba mengingat rumus yang dipelajarinya secara cepat sebelum kuis. Angka-angka di kertas itu semakin lama tampak berputar di matanya, mengeluarkan suara magis ‘tidur...’.

“Sava! Buka matamu dan kerjakan soalnya!”

Sadewa di sudut bangku belakang satunya sibuk membuka rumus yang ditulisnya di media yang dapat terjangkau oleh tangan dan mata. Rumus yang tertulis pada badan penghapus tidak cocok dengan soal di hadapannya dan rumus di sela-sela jarinya pun tidak.

Sadewa menghela nafas, mencari rumus lainnya di dalam tempat pensil lalu menemukan kertas kecil dengan rumus yang cocok dengan soal.

“Sadewa! Jangan mencontek!”

Berbeda dengan Sava dan Sadewa, Andre menjadi orang alim saat ini.

“Ya Bapa, jika aku diberikan kesempatan mengulang kehidupanku. Aku akan belajar keras menjadi anak yang pandai. Ya Bapa, berikan aku petunjuk atas kuis ini…” doa Andre sembari mengepalkan tangan di depan dada.

“Ini bukan di gereja, Andre! Kerjakan bukan berdoa!”

Di barisan bangku ke dua, Althaf memiliki cara untuk mengerjakan soal. Ya lebih baik dari teman-temannya yang diteriaki sedari tadi, “Woy, setelah dibagi diapakan?”

“Dikurangkan.”

“Lagi?”

“Masukkan ke persamaan.”

“Apaan sih? Kagak ngerti Gua! Coba lihat jawaban Lu!” Bu Vivi berdiri di samping Althaf menggelengkan kepala melihat siswanya aktif bertanya jawaban sedari tadi walau saat pelajaran tampak berusaha terjaga.

“Al, Bagaimana tadi setelah dikurang?”

“Woy! Bagi woy Gua kagak ngerti!”

“Al?” Bu Vivi kembali menegur halus.

“Duh! Berisik! Dia bilang masukan ke persamaan ta..di…” Althaf hening setelah menyadari itu suara milik Bu Vivi.

“Kerjakan sendiri Althaf!”

Sementara aku di bangku paling depan tersenyum mendengar nama teman-temanku diteriaki satu-satu. Ku lihat Bu Vivi memijit pelipisnya lalu memandang kami dari depan kelas, “Sudahlah, jadi berapa hasilnya anak-anak?”

“55!” teriak hampir semua anak.

“Tidak ada jawaban yang benar Bu.” Ini jawabanku pribadi.

Bu Vivi bergeming sebentar, “Bagaimana bisa Juna?”

“Jawabannya 56, tapi di opsi jawaban tidak ada. Jadi tidak ada jawaban yang benar.”

Seluruh anak-anak di kelas terdiam melihatku menjawab dengan senyuman polos kepada Bu Vivi. Sejak hari itu, Bu Vivi tidak pernah lagi memberikan soal kuis objektif kepada kelas kami.

-THE END-

How do you feel about this chapter?

1 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
TEKA-TEKI SILANG
462      302     3     
Short Story
Teka-teki silang atau TTS merupakan sebuah teka-teki dengan kotak-kotak vertikal dan horizontal, dimana orang dapat menerka-nerka jawabannya.
Panik Kebiasanku
363      222     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...
Sandal Japit
394      252     3     
Short Story
Lusi dan Kot Ajaib
8605      1514     7     
Fantasy
Mantel itu telah hilang! Ramalan yang telah di buat berabad-abad tahun lamanya akan segera terlaksana. Kerajaan Qirollik akan segera di hancurkan! Oleh siapa?! Delapan orang asing yang kuat akan segera menghancurkan kerajaan itu. Seorang remaja perempuan yang sedang berlari karena siraman air hujan yang mengguyur suatu daerah yang di lewatinya, melihat ada seorang nenek yang sedang menjual jas h...
Sandal Bersama
350      220     2     
Short Story
"Jangan Beli Sandal Yang Sama! "
Mobil Baru
505      254     1     
Short Story
SpOnTaNiTaS
451      296     4     
Short Story
Mari tertawakan diri sendiri sejenak....
Voice Note Sebuah Jawaban
361      229     3     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...