Loading...
Logo TinLit
Read Story - TEKA-TEKI SILANG
MENU
About Us  

“Bukan laki-laki, tapi perempuan” Ucap Rere membaca buku teka-teki silang di hadapannya. Ia memegang sebuah pensil hendak menyelesaikan teka-teki terakhirnya dibantu Terra dan Oliv teman sekelasnya. 


“Banci! Bencong!” Seru Terra dengan jawabannya. Rere menggeleng. Huruf awalan dan akhiran berbeda. 


“Coba yang lebih halus, Wa-ri-a” Ungkap Oliv percaya diri. Rere mengangguk, hendak setuju. Namun kotaknya masih berlebih. 


“Kalau bukan Banci, Bencong, Waria. Terus apa dong!” Seru Terra melirik sebaris kotak teka-teki yang belum terpecahkan. 


“Atau mungkin, Pi-ro-nin” Ucap Rere pelan. Ia menatap Terra dan Oliv. 


“Gila lo! Masa iya nama Pironin ada di TTS! Setenar itukah dia” Seru Terra tak percaya. 


“Tapi isi kotaknya pas. Awalan P, akhiran N, 7 huruf” Ucap Rere membela. 


“Tapi, kalau dipikir-pikir, bisa jadi Pironin” Ucap Oliv serius. 


“Lo inget gak sama kejadian minggu lalu” Lanjut Oliv. Rere dan Terra menatap serius. 


“Waktu Pironin ketahuan bawa lipstik di tasnya?” Ucap Rere pelan. Oliv mengangguk. 


“Tapi dia bilang itu lipstik sepupunya” Balas Terra.


“Coba kalian ingat-ingat, 3 minggu sebelum kejadian lipstik” Oliv kembali berkata serius. 


“Bulan lalu, Pironin ketahuan bawa tempat pensil isinya bedak!” Ucap Rere. Oliv mengangguk mantap. 


“Tapi katanya tempat pensilnya ketukar sama sepupunya”  Terra masih tak percaya. 


“Masa iya 2x terulang kalau gak sengaja. Dengar-dengar, telinga Pironin juga ditindik” Oliv kembali meyakinkan kedua temannya. 


“Eh itu Pironin!” Teriak Rere. Ia menunjuk Pironin yang hendak masuk kelas.


Pironin melambai ke arah Rere dan kawan-kawan. Ia menuju tasnya, mengambil tumblernya, meneguk setiap tetes air dengan cepat. 


Mata Rere, Terra dan Oliv membelalak sempurna. Pironin dengan seragam olahraganya sedang meneguk air pada tumbler berwarna pink! 


“Pironin! Lo sebenarnya la—” Teriak Oliv. Terra segera menutup mulut Oliv dengan tangannya. 


“Lo mau kemana?” Tanya Rere menggantikan Oliv. 


“Mau lihat pameran buku” Jawab Pironin. Ia segera berlalu. Rere, Terra dan Oliv saling tatap. 


“Lho, kalian masih di kelas? kenapa gak ikut ke pameran?” Tanya Bu Wiwi dari depan pintu. 


“Kami masih isi teka-teki silang, Bu” Jawab Rere. Bu Wiwi melangkah masuk, hendak melihat TTS yang lebih dipilih ketiga muridnya dibanding ke pameran buku.


“Berapa nomor lagi yang belum kalian isi?” Tanya Bu Wiwi sembari duduk di dekat Oliv. 


“Satu nomor lagi, Bu” Jawab Terra. 


“Pertanyaan apa?” Tanya Bu Wiwi Lagi. 


“Bukan laki-laki, tapi perempuan” Rere membacakan pertanyaannya. 


“Oh itu jawabannya—”


“Pi-pi-ronin bukan, Bu?” potong Oliv. 


“Hah, maksud kamu Pironin bukan laki-laki tapi perempuan?” Tanya Bu Wiwi. Oliv mengangguk pelan diikuti Rere dan Terra. 


“Ada-ada saja kalian ini” Bu Wiwi tertawa. 


“P-R-I-A-W-A-N bukan Pironin! Seharusnya pertanyaan itu bukan perempuan tapi laki-laki, bukan sebaliknya!” Lanjut Bu Wiwi menjelaskan. 


“Ta-tapi Pironin pernah bawa make-up ke kelas, Bu” Oliv masih tak percaya. 


“Itu ketidaksengajaan, Oliv” Jawab Bu Wiwi. 


“Ka-kalau gosip telinga Pironin ditindik, gimana, Bu?” Tanya Oliv kembali memastikan. 


“Astaga! Kalian masih percaya itu? Coba kalian perhatikan tahi lalat kecil di telinga Pironin. Itu jelas bukan tindikan” Bu Wiwi kembali menjelaskan. 


Rere, Oliv dan Terra saling tatap. Mereka lalu tertawa atas kekonyolan yang mereka perbuat. Sedangkan Bu Wiwi hanya menggelengkan kepala. Rupanya kita tak bisa menilai orang hanya dari penampilan saja. 

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Voice Note Sebuah Jawaban
353      223     3     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...
Panik Kebiasanku
356      216     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...
Sandal Bersama
340      211     2     
Short Story
"Jangan Beli Sandal Yang Sama! "
Sandal Japit
389      248     3     
Short Story
SpOnTaNiTaS
448      293     4     
Short Story
Mari tertawakan diri sendiri sejenak....
Lusi dan Kot Ajaib
8430      1470     7     
Fantasy
Mantel itu telah hilang! Ramalan yang telah di buat berabad-abad tahun lamanya akan segera terlaksana. Kerajaan Qirollik akan segera di hancurkan! Oleh siapa?! Delapan orang asing yang kuat akan segera menghancurkan kerajaan itu. Seorang remaja perempuan yang sedang berlari karena siraman air hujan yang mengguyur suatu daerah yang di lewatinya, melihat ada seorang nenek yang sedang menjual jas h...
My Teenager’s Diary
389      247     2     
Short Story
Kata orang, masa muda itu masa yang indah. Masa muda juga menempati masa terindah di benak orang, contohnya ketika kita berani memimpikan sesuatu yang belum tentu terjadi atau mungkin tidak terjadi. Ini adalah sedikit kisah masa mudaku, kisah yang akan terkenang sebagai bagian perjalanan hidupku.
Mobil Baru
500      251     1     
Short Story