Read More >>"> Hari Ini, Hari Yang Kau Tunggu
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Hari Ini, Hari Yang Kau Tunggu
MENU
About Us  

Oke, fokus. Iyap, sesuai judulnya, aku mau cerita sedikit tentang kelakuanku yang bahlul tentang hari ulang tahun. Lebih tepatnya, ulang tahunku sendiri. Dulu, waktu aku masih berusia sekitar 7-8 tahun, aku pengen banget dibikinin pesta ulang tahun. Awalnya karena melihat pesta ulang tahun salah satu temen sekelas yang meriah banget, aku pun iri. Pengen punya pesta ulang tahun juga. Waktu itu sudah menjelang hari ulang tahunku, dan aku lihat orangtuaku adem ayem aja. Ngga ada belanja keperluan pesta seperti balon, topi ulang tahun, atau kue-kue.

Lalu aku inisiatif, dong. Tanpa tanya-tanya ke orangtua, aku tulis sendiri undangan pesta ulang tahunku buat teman-teman sekelas. Aku tulis di selembar kertas pake tulisan tangan, aku masukkan ke amplop, dan ngga lupa di pojok kanan atas amplop aku tulis nama teman-temanku. Besoknya, aku sebar undangan yang sangat sederhana itu (karena ngga pake kartu ulang tahun. Cuman selembar kertas putih doang, tulis tangan pula!) ke teman-teman sekelas. Mereka bilang mau dateng. Baik banget ngga sih, teman-temanku. Diundang pake selembar kertas HVS pake tulisan tangan acakadut anak SD pun mereka mau dateng. Aku terharu…

Bodohnya, aku ngga ngomong ke orangtuaku kalo aku ngundang teman-temanku ke rumah pas hari ulang tahunku. Aku ikutan adem ayem aja di rumah. Tentu saja, hebohnya pas hari H.

Sore-sore, salah satu temanku datang, dianter sama papanya. Sebut aja namanya Tomi. Aku masih inget bajunya rapi banget, kemeja putih, dasi kupu-kupu warna merah, celana pendek, dan sepatu. Mirip Conan Edogawa minus jas biru. Dia bawa kado, dan di depan pintu gerbang yang masih tertutup, dia manggil aku.

Aku keluar dari rumah, masih pakai baju kaos dan celana pendek rumahan. Aku sapa si Tomi, ngobrol sebentar, lalu Tomi ngasih aku kado yang dia bawa. Aku ngucapin terima kasih, lalu masuk lagi ke dalam rumah.

Udah. Gitu doang. Bahkan Tomi dan papanya ngga aku ajak masuk ke rumah.

Orangtuaku bingung dong. Papanya Tomi juga bingung. Orangtuaku bingung kok Tomi tumben main ke rumahku, bajunya rapi banget. Papanya Tomi bingung, katanya ada pesta ulang tahun, kok suasana rumah gini-gini doang, ngga ada balon atau apa kek gitu.

Ibuku lalu keluar rumah menemui Tomi dan papanya. Aku ngga gitu denger mereka ngobrol apa, tapi setelah itu ibuku berkali-kali bilang minta maaf. Bapak ikut nyusul ibuku ke pintu gerbang, lalu ikut minta maaf juga. Setelah Tomi dan papanya pulang, orangtuaku masuk rumah, lalu nanya ke aku.

“Kamu ngundang temen-teman sekelas?” tanya ibuku.

“Iya,” jawabku polos.

“Kenapa ngga ngomong ke Ibu?” kata ibuku lagi, panik. “Kan kita ngga ada bikin pesta ulang tahun! Mana si Tomi kamu tinggal di depan pintu gerbang, kan Ibu yang ngga enak jadinya! Bla bla bla…”

Malamnya, orangtuaku ke supermarket memborong banyak cemilan coklat dan permen, lalu dibungkus dalam plastik kecil-kecil dan diikat pita. Besoknya, aku dibantu Bu Guru membagi-bagikan cemilan itu ke teman-teman sekelas, sebagai perayaan ulang tahunku sekaligus permintaan maaf atas insiden undangan ulang tahun itu.

Entah mimpi apa orangtuaku punya anak bahlul macem aku…

How do you feel about this chapter?

0 2 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • ditarina

    laah bangkrut dalam sekejap ortumu

Similar Tags
Panik Kebiasanku
297      168     2     
Short Story
Hanum Farida itu namaku, Hanum adalah nama panggilanku. Usiaku sekarang baru menginjak 17 tahun. Aku tinggal di sebuah desa kecil di perbatasan antara kabupaten Mojokerto dan kabupaten Pasuruan. Dan ini adalah ceritaku, ketika aku masih duduk di bangku SMP. Liburan kelas 9 adalah masa-masa akhir sekolah dan berkumpul bersama teman seperjuangan. Ya.. Seperti biasa, jika anak-anak SMP selalu...
Sahabat Sejati
417      279     1     
Short Story
Sahabat itu layaknya tangan dan mata. Saat tangan terluka mata menangis, saat mata menangis tangan mengusap. Saling melengkapi tanpa merasa tersaingi. Ini adalah kisah dua sahabat yang kocak habis. Mereka lengket macam perangko. Kadang romantis tapi tak jarang juga sadis. Kehadiran mereka berdua kadang membawa malapetaka yang berujung bahagia. Adalah Alyd dan Keken, sahabat sejati yang saling men...
Diskon Tilang
303      188     0     
Short Story
Siapa pernah kena tilang dan dendanya dapat diskon?
Tas nyangkut
324      203     2     
Short Story
Guru Bahasa
312      196     0     
Short Story
Pertama kali masuk pesantren yang barang tentu identik dengan Bahasa Arab, membuatku sedikit merasa khawatir, mengingat diriku yang tidak punya dasar ilmu Bahasa Arab karena sejak kecil mengenyam pendidikan negeri. Kecemasanku semakin menjadi tatkala aku tahu bahwa aku akan berhadapan dengan Balaghah, ilmu Bahasa Arab tingkat lanjut. Tapi siapa sangka, kelas Balaghah yang begitu aku takuti akan m...
Hari di Mana Temanku Memupuk Dendam pada Teknologi
403      258     4     
Short Story
Belum juga setengah jam mendekam dalam kelas, temanku telah dijamin gagal ujian. Dan meskipun aku secara tak langsung turut andil dalam kemalangan nasibnya tersebut, kuberi tahu padamu, itu bukan salahku.
Lusi dan Kot Ajaib
7251      1192     7     
Fantasy
Mantel itu telah hilang! Ramalan yang telah di buat berabad-abad tahun lamanya akan segera terlaksana. Kerajaan Qirollik akan segera di hancurkan! Oleh siapa?! Delapan orang asing yang kuat akan segera menghancurkan kerajaan itu. Seorang remaja perempuan yang sedang berlari karena siraman air hujan yang mengguyur suatu daerah yang di lewatinya, melihat ada seorang nenek yang sedang menjual jas h...
Temanku Kocak
284      177     1     
Short Story
Aku mempunyai teman yang sangat menyukai tik-tok namanya Awwalia, hampir setiap hari dia mengajak temannya untuk bermain aplikasi itu. Suatu ketika ada temanku yang bernama Eka di kerjain sama Awwalia dengan membuat video tik tok yang membuat teman sekelas menjadi tertawa. Eka pun marah dan kita semua melupakan hal tersebut agar tidak menyinggung perasaan Eka. Hehehehe
Konferensi Pintu Toilet
271      153     0     
Short Story
kisah seorang tunas kelapa di bumi perkemahan negeri orang, dan tentang penantian yang berujung...(silahkan baca storynya ya...)
Over panik
298      175     1     
Short Story
Kalian semua pasti pernah merasakan yang namanya panik. Gara gara kepanikan yang tidak terkontrol menciptakan perilaku yang kurang wajar.