Read More >>"> Mendadak Halal (14. Gosip tetangga) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendadak Halal
MENU
About Us  

Dipagi ini. Matahari seperti biasa, melaksanakan tugasnya. Membiarkan sinarnya menerangi bumi dengan kehangatan. Tetesan demi tetesan embun yang masih menempel didedaunan juga memberikan kesan sejukan dipagi  ini. Tak lupa Suara kicauan burung yang saling bersautan mampu memeriahkan suasana pagi hari ini.

Semua orang kini terlihat bersemangat melakukan aktivitasnya seperti biasa. Mengais rejeki dengan barang dagangannya, berolahraga atau sebagainya.

Sedangkan Killa. Gadis itu terlihat berdiri didepan villa dengan stelan kaos dan trening yang melekat ditubuhnya. Tak lupa sepatu kets yang ia gunakan.

Ya,,kini  killa tengah melakukan aktivitas. yang sering ia lakukan disetiap paginya. Kecuali kalau sedang malas. Yaitu menyempatkan diri untuk berolahraga pagi. Tapi kali ini ia hanya  melakukan stretching  didepan villa. Tak, tahu kenapa hari ini ia merasa malas untuk sekedar joging keliling kampung.

Banyak warga sekitar menyapanya ramah saat tak sengaja melintas didepan villa. Killa pun sama halnya menyapa balik mereka dengan ramah.

"Pagi mbak killa" sapa bu asi. Yang kebetulan lewat didepan villa bersama ibu-ibu lainya.

"Pagi juga bu. Habis belanja ya bu?"killa menatap barang belanjaan ibu-ibu itu.

"Iya,mbak" saut bu nunik.

"Ouh iya, mbak killa. Semalam saya lihat sampean  itu deket banget ya sama anaknya pak kyai,ono hubungan apa toh sampean?" tanya bu yuli sambil mengangkat kedua alisnya untuk menggoda killa.

"Apaan sih bu. Aku gak ada hubungan apa-apa kali sama mas azzam. Semalam dia cuma nolongi aku dari preman" jawab killa.

"Ouh... "

"Tapi, ya mbak killa. Ibu saranin, mbak killa jaga jarak sama mas azzam."Ujar bu asi menatap killa.
Membuat killa mengerutkan keningnya binggung.

"Emang kenapa bu?"

"Karena mas azzam itu sudah mempunyai istri. Kemarin saya gak sengaja mendengar pembicaran bu fatma dengan nak azzam."

Seperti tertimpa benda yang sangat berat didadanya. Kini killa merasa sakit dan sesak didadanya.

"Kok, dada gue sakit ya? Mendengar itu" batin killa.

Killa tersenyum"saya juga sudah menikah bu"aku killa. Supaya tidak menjadi gosip antara dia dan azzam.

"Wah,, kirain ibu kamu masih single. Padahal ibu mau jodohin kamu dengan anak ibu loh."ujar bu yuli.

"Eh, ngomong-ngomong ini jam berapa ya?, kok kita malah ngerumpi. Nanti masaknya kapan"saut ibu nunik.

"Ouh iy, kalau begitu kami pamit mbak"killa hanya mengangguk.

***

Killa pov.

Suara deras air yang berjatuhan bagaikan nyanyian lagu yang menenangkan hati. Gue sendirian. Tanpa ada yang menemani. Beralaskan batu besar  berada ditepi sungai yang mengalir dekat dengan air terjun.

Huffttt.....

Sudah berulangkali gue menghela napas untuk menghilangkan rasa sakit dan sesak didada gue saat mendengar kabar itu. Kenapa hati gue bisa sakit ya?gara-gara tau kalau dia itu sudah mempunyai istri. Padahal diri gue sendiri juga sudah menikah.

Allah, apa maksud semua ini. Apakah aku jatuh cinta kepadanya?. Tapi mengapa cinta ini harus jatuh kepada laki-laki selain suamiku. Aku merasa sangat berdosa  sekali,menduakannya. Apa aku sudahi sampai sini. Meninggalkan tempat ini dan kembali kerumah untuk mengabdi kepada suamiku?.---- sautan dari hati gue yang paling dalam.

"Tidak baik melamun ditempat seperti ini" suara itu terdengar dari belakang gue. Seketika tubuh gue merasa merinding.

Masa jam segini ada sett-an. Gak mungkin kan?eeh- sebentar. Tadi suaranya kok kayak gue kenal ya?....

Gue berusaha menengok kebelakang untuk mengetahui secara pasti suara siapakah itu. Dan ternyata suara itu milik.....

Mas Azzam.

"Lagi mikirin apaan sih?, kok sampai ngelamun?" tanya mas azzam menghampiri gue yang masih duduk dibatu besar.

"Gak mikirin apa-apa kok, cuma lagi liatin air terjun aja" jawab gue sekiranya.

"Ouh..."

Setelah itu  keadaan sekitar hening cukup lama. karena gak ada yang mau memulai percakapan terlebih dahulu.

"Ehmm...killa" sautnya.

"Iya" gue menatap mas azzam yang masih berdiri tepat disebelah gue.

"Apa udah baikan tangannya?" azzam menatap gue.

"Eh-Udah kok"jawab gue gugup, kenapa tiba-tiba gugup ya, gara-gara ditatap dia intens banget.

"Mbak killa, lilis cariin kemana-mana ternyata ada disini" ujar lilis teriak. Lilis tak menyadari kalau disini juga ada mas azzam.

"Lis, gak usah teriak kali" lilis hanya nyengir kuda.

"Loh, ada mas azzam ternyata"

"Saya permisi, assalammualaikum" azzam pamit. Membuat rasa bingung menjalar ditubuh lilis.

"Waalaikum salam"

"Mbak killa, kenap-" sebelum lilis bertanya macem-macem kegue. Gue langsung menarik lilis pulang.

"Pulang yuk"

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags