Read More >>"> Mendadak Halal (11. Paket cinta 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendadak Halal
MENU
About Us  

Author pov.

Tok...tok...

Sebuah villa yang lumayan megah terlihat ada seseorang laki-laki berdiri didepanya, sambil mengetuk-mengetuk beberapa kali pintu villa itu. Tak lama seorang perempuan pun membukakan pintu tersebut dari arah dalam.

"Selamat siang mbak?, ini benar kediaman ibu killa?" tanya seorang laki-laki dengan seragam khas kurir dari salah satu cabang perusahaan pengiriman paket yang cukup terkenal.

"Benar, ada apa ya mas?" tanya lilis, menatap laki-laki itu dengan bingung.

"Ada kiriman paket untuk ibu killa, Apa bisa bertemu dengan ibu killa?".

Killa yang merasa penasaran dengan orang yang bertamu saat ini, ia pun memutuskan untuk keluar dan melihatnya secara langsung.

"Ada apa lis?"tanya killa,  menghampiri lilis yang tengah bercengkraman dengan seseorang.

"Ini mbak, ada kurir. Katanya mau kirim paket buat mbak killa" killa langsung mengarahkan tatapanya kepada kurir itu.

"Dari siapa mas?" terlihat kurir itu tengah melihat dan mencari sesuatu dibukunya.

"Dari seorang laki-laki yang mengaku suami dari mbak killa" mata killa seketika melotot mendengar kata 'suami'  yang keluar dari mulut  kurir itu.

"Su-suami?" kurir itu hanya mengangguk dan menyerahkan sebuah kotak berukura sedang ketangan killa. Yang diterima killa dengan perasaan campur aduk. Lilis pun sama terkejutnya mendengar kalau majikannya itu telah memiliki suami.

"Silahkan, tanda tangan disini mbak. Sebagai tanda bukti terima" kurir itu menyerahkan selembar kertas dan juga sebuah bolpoint kepada killa. Killa langsung menandatanganinya.

***

Dikamar...

Killa kini tengah termenung sambil memandangi sebuah kotak berukuran sedang yang tergeletak didepannya. Tanpa ada niatan sedikitpun untuk membuka atau sekedar mengintip isi kotak itu. Bukan ia tak sudi, hanya saja ia belum siap untuk membuka kotak pemberian dari suaminya, suami yang sama sekali belum ia kenal.

Sekitar kurang lebih 2 jam killa masih setia memandangi kotak itu, didalam hatinya ia ingin sekali membuka kotak itu. Tapi, lagi-lagi ego dari perempuan itu mengalahkan segala rasa ingin tahunya.

Ting!...

Sebuah suara membuat fokusnya kini beralih kebenda pipih diatas meja. Diraihnya benda itu, terlihat ada sebuah notifikasi pesan masuk.

My secret husband

 

Kok gak dibales?
Sudah sampai paketannya?
Sudah dilihat isinya?

Reads.

Waalaikum salam, udah nyampe. Belum dibuka.

 

Setelah membalas pesan singkat itu, killa menaruh kembali hpnya.  Diraihnya kotak itu, dan diletakan diatas pangkuannya. Dengan perasaan gugup ia pun mulai memberanikan diri untuk membuka kotak itu.

Dibukanya kotak itu pelan-pelan dengan keadaan ia tengah menutup matanya. Saat kotak itu sepenuhnya terbuka, killa memberanikan dirinya untuk membuka matanya yang sempat terpejam.

Didalam kotak itu terdapat sebuah kota kecil bewarna hitam dan sebuah surat. Dibacanya surat itu oleh killa.

 

To: Dear my wife❤

Assalammualaikum wr.wb.,,

Dear my wife,, Awkilla safitri. Aku bukanlah laki-laki yang sempurna didunia ini. Aku hanyalah hamba Allah yang berusaha untuk selalu taat kepadanya. Terimakasih kau telah melengkapi separuh imanku. Insya Allah aku akan menjadi imam yang baik untukmu. Jika Allah menghendaki.

Dear sayangku, Izinkan diriku ini untuk mengisi hatimu dan menjadi satu-satunya penghuni didalamnya. walaupun aku tau kau tak memiliki perasaan kepadaku sedikitpun. Aku tak masalah karena cinta hadir setelah terbias.

Jadi?...

Maukah kau membantuku berusaha bersama-sama meraih janah-Nya?...

From: suamimu

 

Jujur saja saat killa membaca surat itu, matanya mulai berkaca-kaca, sedetik kemudian air matanya pun keluar dari pelupuk matanya. Ia sangat terharu dengan tekad suaminya itu. Dihapusnya air mata yang sempat keluar dengan punggung tangannya. Setelah itu, ia meraih kotak kecil bewarna hitam dan dibukannya pelan-pelan.

Dia terpaku setelah melihat isi kota kecil itu, dan rupayanya didalam kota kecil itu juga terdapat sebuah surat.
.
.
.
.
.
.
Apa ya isi kotak itu?....

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags