Read More >>"> Mendadak Halal (10. Akad yang mendebarkan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mendadak Halal
MENU
About Us  

"NAH...,ketemu!" soraknya. Lilis yang sedari tadi memperhatikan killa seketika melongo menatap benda yang dari tadi dicari oleh majikannya. Ternyata hanya sebuah hendphone dapat membuat majikannya seperti kesetanan karena mencari keberadaan benda itu.

Sadar tidak ada yang dilakukan lilis lagi dikamar majikannya, ia pun pamit kedapur untuk menyiapkan sarapan. Sedangkan killa terlihat sibuk mengetik sesuatu di hp canggihnya. Tak lama layar hpnya menampakan wajah  seseorang dari tempat lain. Ya killa sekang tengah melakukan vc atau biasa disebut video call.

"Killa gue kangen sama lo" seru seorang perempuan berhijab dari layar hpnya.

"Salam dulu kali"sindir killa dengan wajah datarnya.

"Hehehe...maaf. Assalammuallaikum, killa sayang" terlihat perempuan dilayar telepon killa terkekeh melihat wajah datar sahabatnya.

"Waalaikum salam. Rah sekarang lo dimana?"

"Gue lagi dirumah lo, ouh iya akadnya bentar lagi mulai loh" wajah killa kini berubah lesu saat mendengar kabar itu.

"Gue gak nyangka ternyata calon lo itu perfect banget. Gue jamin lo gak bakal nolak kalo liat mukanya langsung." tambah sarah dengan semangat.

"Males ah... Palingan juga kaya om-om. Kata nyokap gue kalo dia itu umurnya 27 lah sedangkan gue 20. Amsyong dah nasib gue"

"Kata siapa kaya om-om orang ganteng banget kok, kalo gue jadi lo gue gak bakal nolak"

"Apa bener, yang dikatakan sarah?" batin killa.

"Eh,,akadnya mau di mulai nih. Gue hadapin kameranya ke husband lo ya?" tanpa menunggu jawaban dari killa, sarah sudah memposisikan kamera hpnya menghadap kearah seorang pria yang tengah menjabat ayman-Ayahnya killa.

Killa menatap layar ponselnya yang menampakan sosok laki-laki yang ia kagumi dalam hidupnya siapa lagi kalau bukan ayahanda tercintanya. Beliau terlihat tengah menjabat tangan seorang laki-laki  dengan posisi duduk membelakangi kamera hp sarah.

Killa merasa cemas saat memandang punggung kokoh seseorang yang tengah membelakangi kamera, yang sebentar lagi akan menyandang status menjadi suaminya.

Saya terima nikahnya Awkilla safitri binti Ayman idrus alatas dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.

Deg...

Jantung killa berdebar sangat keras saat sosok laki-laki itu mengucapkan kalimat sakral terdengar tegas dengan satu tarikan nafasnya.

Sah?...

Deg...

SAH!

Deg...

Sangkin berdebarnya killa tanpa sadar memegangi dadanya yang merasakan gejolak aneh. Terdengar sorakan bahagia dari sebrang sana. Tiba-tiba saja jaringan didaerah sini menjadi buruk sehingga membuat sambungan video dihp killa terputus seketika  sarah yang berada disebrang sana merasa kebinggungan.

"Loh, kok-" killa mengoyangkan hpnya berusaha mencari sinyal.

"Hufftt... Sepertinya alam semesta tidak mendukung gue untuk menatap wajah laki-laki yang sekarang menjadi suami gue." monolognya.

Ditaruhnya hp itu dimeja kemudian ia berjalan kekamar mandi untuk membersihkan badan yang terasa lengket sedari tadi.

***

 

Killa pov.

 

Setelah mandi gue langsung mengecek hp gue siapa tau sinyalnya kembali menjadi bagus lagi. Ternyata dugaan gue bener. Soalnya ada sebuah pesan masuk dari sarah.

 

Kenapa, dimatiin woy. Lo masih hidup kan disana?

Reads.

 

Gue masih hidup kok, tadi sinyalnya jelek

Setelah membalas pesan dari sarah, gue memutuskan turun kebawah buat sarapan. Sampai dimeja makan gue langsung duduk sambil menyendokan nasi goreng kedalam piring yang sudah tersedia diatas meja.

Lilis dari arah dapur menghampiri gue sambil membawa segelas susu kesukaan gue."lis, lo udah makan?"

"Belum, mbak"

"Sini, duduk makan bareng sama gue"lilis mengangguk. Dan menuruti perintah gue barusan.

Dimeja makan tak ada percakapan hanya ada suara dentuman sendok. Tak lama sebuah suara memecahkan keheningan dimeja makan. Bukan suara percakapan dari gue ataupun lilis. Lebih tepatnya itu suara musik yang berasal dari hp gue.

Bagaikan langit disore hari
Berwarna biru, sebiru hatiku
Menanti kabar yang aku tunggu
Peluk dan cium hangatnya untuku....

Hampir saja gue mau anggkat panggilan itu. Tapi, langsung terputus dari sebrang sana." siapa sih gaje banget dah, nomer gak dikenal lagi"gerutu gue kesal.

Tak lama setelah itu, hp gue  bergetar menandakan ada sebuah pesan masuk. Gue pun buru-buru membukanya siapa tau itu pesan dari sarah sahabat gue.

Ternyata pesan masuk itu bukan dari sahabat gue melainka dari nomer yang sempat menelpon gue barusan, tapi langsung dimatikan pemiliknya saat gue hendak menganggkat pangilan itu.

 

08567xxxxxxx

Assalammualaikum, my wife.

Reads.

 

Gue merasa jengah saat membaca rentetan kata yang dikirim oleh seseorang yang tak gue kenal sama sekali. Gue memutuskan untuk mengabaikan pesan itu dan melanjutkan kembali makan yang sempat tertunda.

***

Selepas makan gue langsung keruang tv, menonton acara yang tayang siang hari ini. sekalian memanjakan tubuh gue yang seksi ini ahahaa....

Duh nikmat bener gue, nonton tv ditemeni yang manis-manis. Sekarang gue nonton tv sambil makan es krim strawbery kesukaan gue. Apalagi acara tvnya bikin gue baper, nikmat mana tuhanmu yang kau dustakan lagi killa...

Sangkin terhanyutnya dalam virus kebaperan yang ditularkan dari acara ftv. Gue sampe gak ngeh ada seseorang yang sedari tadi mengetuk pintu rumah. Lilis yang mendengar suara ketukan pintu itu langsung lari terburu-buru untuk membukakannya.

"Selamat siang mbak?..."

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags