Read More >>"> A Perfect Clues (#16 A Beautiful Ending ) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - A Perfect Clues
MENU
About Us  

Chapter 16: A Beautiful Ending


Kalau kecil jadi sahabat, tetapi kalau besar menjadi musuh—pepatah sederhana yang tepat untuk api sejak zaman purbakala. 


     Banyak musibah kebakaran yang terjadi gara-gara tak terkendalinya api. Sebenarnya kebanyakan ulah manusia juga, tetapi... yah kau bisa tahu sendiri bagaimana kalau api sudah menyambar dan membesar.


     Begitu juga situasi yang sedang terjadi sekarang pada rumah tempatku berada sekian tahun lamanya bersama si kembar Chloe dan Chelsea. Perlahan demi perlahan bagian bangunan tua ini habis dimakan oleh si jago merah. Ini bukanlah musibah, melainkan sebuah akhir—akhir yang indah menurutku, dan juga sempurna. 


     Kenapa bisa dibilang sempurna?


     Ya, karena selama semua sambaran api di segala penjuru itu menghancurkan rumah pelan-pelan, aku diberi kesempatan untuk memutar ulang semua memori yang kuhabiskan selama ini sebagai sistem komputerisasinya. Aku—Christevan yang masih dibiarkan 'hidup' secara pikiran oleh Chloe kekasihku sendiri.


     Tidak sampai setengah jam yang lalu, si kembar Chloe dan Chelsea yang berasal dari dimensi lain memutuskan untuk membakar rumah ini. Sekaligus semua jenazah yang 'terkumpul' di sini—dari Mama Lynn, diriku sendiri, dan akhirnya Chloe dan Chelsea yang dari dimensi ini. Otomatis, kehadiranku sebagai sistem komputer rumah juga pasti ikutan lenyap.


     "Christevan, kami yakin sekali kalau arwahmu sudah berada di dunia akhirat sana. Dirimu yang tersisa di sini cuma pikiran hasil aktivitas otak fisik yang dihidupkan kembali oleh diriku dari dimensi kalian. Memang sebaiknya keberadaanmu ini diakhiri saja," ucap Chloe lirih.


     "Sekali lagi, maafkan perbuatan jahat diriku yang ada di dimensi kalian," katanya lagi. "Aku dan Chelsea turut menyesal."


     "Kau memang benar," balasku dengan tegar. "Hancurkan saja rumah ini beserta dengan semua yang pantas dilenyapkan di dalamnya. Terlalu banyak kepahitan yang terjadi di sini."


     Begitulah yang kemudian terjadi. Secara bersama-sama, Chloe dan Chelsea membinasakan bangunan rumah dengan api. Api yang susah sekali padam sekalipun ditentang oleh sekumpulan besar air—kata mereka, karena mereka sendiri yang membawanya dari dunia asal.


     Sembari memandang betapa indahnya jilatan api, aku mengulang kembali momen terakhir kenapa tempat tua ini harus berakhir. Chester dan Cheryl yang melangkah masuk secara sembunyi-sembunyi sore tadi. Suaraku tiba-tiba mengagetkan dan lalu membingungkan pikiran mereka. Selama sekian jam kami bertiga terlibat percakapan intens yang sangat membekas—kelucuan, rasa gemas, kekesalan, amarah, dendam, rasa pilu, hingga asmara terpendam di dalam benakku dan benak Cheryl. Diselingi petualangan kami berdua ke masa lalu rumah ini selagi dihuni oleh pasangan Mama Lynn dan Landon Simmons. Memuncak pada proses aku menjadi sosok a perfect clues gara-gara bakat clairvoyance milik Cheryl itu. Akhirnya berimbas pada terbukanya rekaman visual rahasia kepunyaan Chloe dan Chelsea yang seharusnya belum saatnya untuk terungkap. Menjadi klimaks ketika si kembar jahat penghuni rumah pulang menjelang langit gelap dan berusaha untuk membunuh Chester dan Cheryl. Perkelahian hebat yang melemahkan hati serta kemampuan diriku untuk bisa melihat melalui kamera pengawas. Untunglah Chloe dan Chelsea dari dimensi lain datang di saat-saat genting yang tepat tadi.


     Ah, sebagai sistem komputerisasi rumah, aku Christevan bisa berbuat apa?


     Tadinya Chester, Cheryl, dan aku sempat mengira kalau kedua sosok Chloe dan Chelsea penyelamat tidak membiarkan diri mereka di dunia ini untuk bisa merasakan penyesalan dan kepedihan. Ternyata tidak.


     Setelah terikat dengan sempurna, duo pemilik rumah dibangunkan dari kondisi pingsan dengan bantuan sebuah alat futuristik yang sama yang melumpuhkan mereka sebelumnya. Chester dan Cheryl tidak mau beranjak dari ruang bawah tanah. Artinya, enam orang masih bertahan untuk berada di situ.


     Chloe membuka momen terakhir kami semua dengan berkata pada kedua pelaku kriminal, "Kalian kami berempat biarkan tetap hidup sementara waktu, untuk bisa tahu dua fakta menarik yang terjadi di antara kalian berlima ini."


     Kemudian dia memberi isyarat pada sang kembaran Chester sambil bilang, "Katakan saja semuanya, Cheryl. Sekarang giliranmu untuk menusuk hati mereka."


     Cheryl maju dengan tatapan nyalang. Untuk sesaat dia memerhatikan kondisi 'babak belur' Chloe dan Chelsea arogan yang tanpa daya dalam ikatan tali super kuat.


     "Fakta pertama tentang mendiang Mama Lynn sudah kalian ketahui sejak dulu—entah berapa tahun yang lalu. Aku dan Chester menyaksikannya dari rekaman visual milik kalian, yang justru membocorkan kepada kami fakta serta situasi keseluruhan yang sebenarnya terjadi," tuturnya sebelum menarik napas.


     "Dalam menghadapi kepedihan semacam ini, aku dan Chester belajar dari kasus kematian Ayah tiga bulan lalu. Kami mendapat alasan kuat kenapa seorang Brandon Cherlone bisa berakhir tragis di tangan tiga orang itu. Salah satunya memang brengsek—si Landon Simmons—akan tetapi dua orang sisanya masih bisa dimaafkan.


     "Jauh berbeda dengan fakta kedua. Fakta yang dirimu sendiri tidak tahu, dan kau melakukannya cuma karena keegoisan dirimu saja!" sembur Cheryl tiada ampun, dengan telunjuk menuding sosok Chloe yang jahat.


     Tentu saja selain kaget, pacarku itu menjadi bingung dan kelabakan. Dadanya turun naik, dan tidak terima dituduh begitu. Aku jadi ingat dengan jelas bagaimana karakter jahatnya.


     Chelsea yang selama ini juga menjadi korban karena ikut-ikutan kakak kembarnya menunjukkan kekagetan dan kebingungan yang sama. Aku jadi mengenal betul karakter dirinya—justru tersimpan hati yang mulia di benak adik kembar pacarku itu.


     "Hentikan fitnahmu! Kau tidak tahu apa-apa tentang kakakku, Cheryl brengsek!" bentak Chelsea kasar dengan penuh emosi. "Kau tidak tahu bagaimana posisi kami selama ini. Mama Lynn baru mengatakan kepada Chloe di saat-saat terakhir hidupnya kalau kami berdua cuma anak adopsi yang tidak resmi. Pasangan kembar yang dibesarkan secara over protektif, otoriter, dan arogan. Penyebabnya karena kehancuran dahsyat hati, jiwa, beserta seluruh dunia kehidupannya! Hancur berantakan gara-gara kehadiran kalian—Chester dan Cheryl biadab! Kelahiran kalian menghancurkan masa anak-anak dan remaja kami!"


     "Kalian juga tidak tahu bagaimana posisi kami di keluarga Cherlone!" bentak Chester menyambar dari tempatnya berdiri. "Untung saja ketiga kakak tiri itu mau menerima kehadiran kami. Sampai detik ini dan untuk selamanya, dunia luar tidak akan pernah boleh tahu sama sekali status kami di dalam keluarga asal. Seandainya kalian yang berada di posisi kami, kami berani jamin seribu persen kalau kalian pasti sudah memilih untuk bunuh diri!"


     "Cukup! Hentikan semua tumpahan rasa frustasi kalian!" dengan separuh membentak, Chelsea si penyelamat berusaha mendinginkan suasana.


     Tidak ada lagi yang berbicara dari dua pasangan kembar di dunia kami berlima ini—aku, Chester, Cheryl, Chloe, dan Chelsea. Melihat cukup lama juga mereka berempat menghabiskan waktu dengan keheningan, Chelsea si penyelamat meneruskan, "Berarti keseluruhan kejadian ini takdir hidup yang harus kalian jalani dan hadapi. Tidak ada yang harus disalahkan, kecuali dendam yang berlanjut dengan usaha pembunuhan. Sungguh biadab betul perbuatan itu!"


     Kalimat terakhir malah membuat Cheryl tertawa puas. Terlihat sekali kalau dia seolah merayakan kemenangan sambil membeberkan, "Lihatlah! Aku memendam dua hal pada Chloe bajingan itu. Memang awalnya ingin menghabisi, tetapi dia jauh lebih arogan dan sombong daripada diriku."


     "Dua hal katamu?" Chloe menantang balik.


     "Iya, dua hal. Fakta kedua tadi baru akan mau kuungkap, tetapi sudah terlanjur disambar oleh Chelsea si Nona Sok Tahu ini," jawab Cheryl tak mau kalah. Melihat duo tuan rumah yang lalu memberi kesempatan untuk bicara dengan sikap tertegun mereka, dia meneruskan, "Aku mengenal Christevan dengan baik sejak kami masih sekolah virtual. Dia memang remaja lugu, dan kebaikan sikapnya sering dimanfaatkan orang. Kami berkawan akrab, lalu entah bagaimana persisnya, aku jadi mulai suka sekali dan timbul rasa cinta."


     "Aku sering mencuri-curi lihat padamu, Cher," aku sengaja memotong di saat yang tepat. "Kau tidak bergeming satu kali pun. Kau tetap menganggap diriku sahabat yang baik. Selalu aku jadi tempatmu mengeluh soal sekian banyak kenakalan teman-teman kita."


     "Semasa sekolah, aku ini memang gadis yang bodoh, Stevan," balas Cheryl bernada pilu padaku. "Bodoh karena tidak akan pernah merasa puas pada semua yang kupelajari. Aku selalu terobsesi untuk menjadi yang terbaik dan mengesampingkan keindahan perasaan remaja."


     "Hei Cher, coba kau pikirkan. Seperti kata kembaranmu tadi, tanpa semua yang kita pelajari, kita bisa apa?" sahutku cepat. Lalu kuungkap serangkaian fakta menarik tentang seorang gadis istimewa yang bernama Cheryl Craft, "Cher, semasa sekolah kau itu justru gadis cerdas. Terpintar di antara teman-teman sekolah virtualku. Kau selalu memikirkan efek panjang dari setiap tindakanmu, dan menginginkan usaha terbaik dari orang-orang di sekelilingmu. Itulah sebabnya kau bukan gadis yang populer."


     Oh, tanpa kusangka, aku telah membuat kedua mata Cheryl berkaca-kaca. 


     Melihat perempuan kembarannya tidak mampu meneruskan kata lagi, Chester mengambil alih, "Yah pada intinya Christevan dan Cheryl ini saling memendam rasa cinta. Aku juga bisa menebak kalau sikap perfeksionis Cheryl yang membuat Stevan jadi tidak berani mengungkapkan rasa sukanya. Begitulah, Chloe sang kekasih Christevan—kau sungguh beruntung bisa dipacari si pemuda istimewa yang satu ini. Akan tetapi, sebuah kesalahan dirinya malah membuatmu jadi kalap dan menghukum dia untuk selamanya. Dan aku bisa menebak lagi..."


     "Sobat, apakah kau sudah memaafkan Chloe untuk saat ini?" tanyanya padaku sambil memalingkan pandangan ke kamera pengawas.


     Belum sempat aku menjawab, dia sudah tahu isi pikiranku. "Dia pasti grogi untuk menjawab iya," tebaknya dengan jitu sebelum mengarahkan fokus pada kekasihku, "Lihatlah pacarmu yang sudah kau buat jadi sistem komputerisasi rumah, Chloe. Menyesalkah dirimu telah berbuat sekeji itu?"


     Chloe si temperamen cuma bisa menunduk dalam diam. Bisa kurasakan energi dari emosinya yang terjun bebas ke sebuah jurang tanpa dasar. Bagaimana pun juga, nasi sudah menjadi bubur. Aku sudah dibunuhnya dan dibuat jadi begini. Sewaktu tahu kenyataan ini semua beberapa waktu lalu, Cheryl jadi ikut tersakiti.


     Tanpa diduga memang pertemuan kami berlima menjadi ajang saling balas dendam, sekaligus akhir dari keberadaan rumah tua ini beserta trio penghuni terakhirnya. 


     "Bagaimana pun, semua kenyataan hidup ini adalah takdir kita di dunia manusia," ujar Chloe sang jagoan, menyempurnakan kalimat milik adik kembarnya tadi. Kalimat yang terakhir dari memori hidup digitalku sebagai sistem komputer rumah.


     Sesaat berikutnya, aku sudah lenyap oleh kobaran api. Kehidupan keduaku memang sudah habis masa waktunya, dan aku harus menerimanya dengan ikhlas.


     Sungguh sebuah akhir yang indah bagiku.

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
PurpLove
263      232     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...
Goresan Luka Pemberi Makna
1960      1454     0     
Short Story
langkah kaki kedepan siapa yang tau. begitu pula dengan persahabatan, tak semua berjalan mulus.. Hanya kepercayaan yang bisa mengutuhkan sebuah hubungan.
MANGKU BUMI
120      111     2     
Horror
Setelah kehilangan Ibu nya, Aruna dan Gayatri pergi menemui ayahnya di kampung halaman. Namun sayangnya, sang ayah bersikap tidak baik saat mereka datang ke kampung halamannya. Aruna dan adiknya juga mengalami kejadian-kejadian horor dan sampai Aruna tahu kenapa ayahnya bersikap begitu kasar padanya. Ada sebuah rahasia di keluarga besar ayahnya. Rahasia yang membawa Aruna sebagai korban...
Nona Tak Terlihat
1694      1072     5     
Short Story
Ada seorang gadis yang selalu sendiri, tak ada teman disampingnya. Keberadaannya tak pernah dihiraukan oleh sekitar. Ia terus menyembunyikan diri dalam keramaian. Usahanya berkali-kali mendekati temannya namun sebanyak itu pula ia gagal. Kesepian dan ksedihan selalu menyelimuti hari-harinya. Nona tak terlihat, itulah sebutan yang melekat untuknya. Dan tak ada satupun yang memahami keinginan dan k...
AKU BUKAN ORPHEUS [ DO ]
705      394     5     
Short Story
Seandainya aku adalah Orpheus pria yang mampu meluluhkan hati Hades dengan lantutan musik indahnya agar kekasihnya dihidupkan kembali.
PEREMPUAN ITU
499      337     0     
Short Story
Beberapa orang dilahirkan untuk membahagiakan bukan dibahagiakan. Dan aku memilih untuk membahagiakan.
The Maiden from Doomsday
10198      2236     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Teman Berbagi
2708      1065     0     
Romance
Sebingung apapun Indri dalam menghadapi sifatnya sendiri, tetap saja ia tidak bisa pergi dari keramaian ataupun manjauh dari orang-orang. Sesekali walau ia tidak ingin, Indri juga perlu bantuan orang lain karena memang hakikat ia diciptakan sebagai manusia yang saling membutuhkan satu sama lain Lalu, jika sebelumnya orang-orang hanya ingin mengenalnya sekilas, justru pria yang bernama Delta in...
When the Winter Comes
55714      7750     124     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.
God's Blessings : Jaws
1684      779     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!