LDR

(Long Distace Relationship)

Kisah ini berawal dari akun bbm yang sekarang udah trendy banget di Indonesia. Ohh iya aku mau kenalin diri aku dulu, nama ku Louissa Damayanti, panggil saja Louissa, dan pasangan LDR ku Ainul Akhrish Izzuddin, aku sering panggil dia Mamas Ainul. Tak menyangka aku bisa miliki dia.Dia itu teman dari salah seorang teman ku dan juga tetangga ku sendiri, dia tidak ku impikan dan juga tidak ku kagumi. Setiap pesan BBM yang masuk darinya, aku balas seadanya, tapi semua berubah semenjak dia sering menelponku hanya sekedar membicarakan hal-hal yang menurutku tidak begitu penting. Tapi aku nyaman dan tanpa aku sadari rasa sayang itu perlahan tumbuh.

Aku adalah gadis yang tidak lagi mempercayai pria karena sering terluka. Pada malam itu tepatnya hari minggu tanggal 8 November 2015, Ainul mengungkapkan perasaannya kepada ku, bahwa dia menyukaiku. Sangat mustahil bagi siapa saja yang mengalami sepertiku. Aku dan Ainul sebelumnya sama sekali belum pernah bertemu, dan hanya berkenalan melalui BBM, perkenalan itu pun sangat singkat. Akan tetapi kemustahilan musnah apabila semua menjadi nyata.

Aku dan Ainul kini berpacaran, umur kita selisih 2 tahun, Ainul lebih tua dari aku. Menurut ku Ainul itu the most wonderfull, dia itu selalu jadi hero aku, sabar banget dengan sifat aku yang manja dan kadang masih seperti anak kecil, sering ngambek dan marah-marah tidak  jelas. Aku percaya kok tidak perlu nyari yang perfect, tidak butuh yang kaya dan tidak butuh yang ganteng untuk bisa buat aku nyaman. Jodoh itu tidak harus seumuran. Kalau itu sudah takdir dari yang di atas kenapa harus di tolak. Perbedaan umur itu bukan masalah besar kok.

Pokoknya dia itu calon imam yang baik untuk istri dan anak anaknya nanti. Sampai pada akhirnya kita harus LDR dia ada di Jogja dan aku di Semarang, yang sama-sama lagi menempuh pendidikan. Sudah beberapa bulan tidak bertemu sama Ainul rasanya kangen banget. Menjalin hubungan dengan jarak jauh memang tidak mudah semakin banyak masalah semakin banyak cobaan yang harus kita lewati.

Aku pernah sempat merasa putus asa karena tidak betah pacaran dengan jarak jauh, baru pertama ini aku pacaran jarak jauh. Tapi akhir nya aku sadar, masak hanya dengan jarak jauh kita kalah, aku harus kuat dan aku harus sabar. Kalau mau dapat yang terbaik, harus bisa melewati cobaan di depannya.

Ainul sering marah ketika aku ungkit-ungkit masa lalu dia, tapi yaa sudahlah namanya juga masa lalu mungkin dia tidak mau mengingatnya kembali. Seburuk apapun masa lalu nya aku tetap sayang sama dia, kenapa harus marah. Dia menerima ku apa adanya, aku juga harus menerima dia apa adanya. Di dunia ini hidup saling berpasang-pasangan untuk melengkapi kekurangan yang ada pada diri kita masing-masing, bukan malah untuk mencari kelebihan satu sama lain.

Aku tidak mau jadi cewek yang over lalu membuat cowok ku ilfil. Dengan modal sayang kita sama-sama bertahan melewati cobaan ini melewati jarak dan ujian untuk menjadi jodoh sejati nantinya. Walaupun jarang sekali bertemu kita harus bisa saling percaya, jaga mata jaga hati masing-masing. "Sayang Ainul demi apa aja".

Tidak semua orang bisa menjalankan hubungan jarak jauh, tapi yaa inilah yang sedang aku alami. Banyak perubahan-perubahan yang aku alami dan benar-benar membuat aku pusing kadang-kadang. Bagi orang yang belum pernah mengalami LDR, pasti bakal sulit untuk menjalankan hubungan ini. Tapi ... balik lagi pada pribadi orang dan juga pribadi pasangannya.

Bagi ku dan cowok ku, menjalani LDR ini suatu tantangan buat kita. Bersyukurlah buat kalian yang tidak menjalani hubungan dengan jarak jauh. Karena LDR kita ini, banyak orang yang menganggap remeh hubungan ini tidak bakal work out, termasuk orang terdekat kita. Kadang membuat aku down juga sih, tapi untungnya aku ketemu cowok yang selalu ngasih aku semangat, spirit, dan support, itulah kuncinya. Selain kepercayaan satu sama lain dalam menjalankan hubungan, saling memberikan support itu penting banget, dimana saat rasanya tidak ada orang yang percaya akan hubungan ini, pasangan kita yang memberikan semangat bahwa yang menjalankan hubungan ini adalah kita. Kita yang merasakan, kita yang menjalani, kita yang masing-masing sudah tau pribadi pasangan kita.

Butuh ikatan komitmen yang kuat diantara aku dan pasangan ku karena tidak mudah menjalani LDR. Banyak godaan dan pemandangan-pemandangan yang buat kita selalu mupeng (Muka Pengen) dan memang untuk mendukung semuanya dibutuhkan komunikasi yang tepat, yaitu komunikasi 2 arahyang tidak hanya mendengarkan satu orang yang berbicara tentang pandangan dia sendiri, tapi juga komunikasi pasangan yang satunya lagi.

Pernah berantem karena salah paham atau masalah sepele ??? Oh My God !!! itu pernah saya alami beberapa kali. Kalau lagi ada masalah diselesaikan dehh buru-buru, kalau kelamaan bikin hati makin menangis dan yang paling penting jangan pernah malu-malu (karena mungkin sebagian cewek malu untuk mengungkapkan hal ini, cewek kan emang pengen menang sendiri dan paling benar  maunya hehe ... ). Bilang kalau aku cinta banget sama dia. Harus sering bilang karena, tau tidak ??? Say that I Love You so much itu ngasih semangat begitu juga sebaliknya, kalau dia cinta kita itu ngasih semangat dihati kita.

Sabar ??? Aduh ... kalau hal ini memang paling-paling menguji diri kita .. huhuhu ..... Berhubung aku adalah orang yang tidak sabaran, tapi dalam LDR ini, aku belajar KESABARAN untuk nunggu dia pulang, untuk nunggu dia bawa aku main kesana, sabar untuk ditelpon sama dia, sabar untuk menerima chat dari dia, sabar untuk ketemu sama dia. Dengan SABAR, kita bisa makin dewasa, karena ada hal-hal tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan itu tidak mudah didapat gitu aja, butuh kesabaran dan juga pengorbanan.

Banyak pengorbanan-prngorbanan dalam menjalani LDR, sikap mau berkorban demi pasangan kita semakin membuat kita paham arti L.O.V.E. tidak sedikit yang kita korbankan untuk membuat LDR ini berhasil, tentunya selain kuota yang pastinya dalam hubungan ini kita harus mengorbankan perasaan, sifat, dan sikap kita yang dulunya egois kita harus nurunin ego kita, yang dulunya gengsi untuk melakukan hal ini itu kita harus korbankan untuk nurunin rasa gengsi.

Jadi Long Distance Relationship ini mengajarkan kita banyak hal untuk kita. Membuat kita semakin dewasa, membuat kita semakin menghargai waktu yang kita punya. Apa lagi kalau ada dia, semakin dihargai banget dehh rasanya. Membuat kita jadi orang yang paling sabar, membuat kita jadi rendah hati, bakalan nyesel dehh kalau berantem sama pasangan. Mendingan waktu-waktu yang ada ini digunakan sebaik mungkin, diisi dengan humor candaan kita masing-masing, diisi dengan planning-planning masa depan, diisi dengan harapan-harapan yang tentunya bakal jadi kenyataan.

Nikmatin aja masa-masa LDR ini, karena dibalik semua ini kita bakal dapat harga yang tidak ternilai. Begitu kita ketemu nanti, kita bakal makin sayang sama pasangan dan jangan pernah mendengarkan hal-hal yang buruk tentang pendapat orang-orang diluar sana mengenai hubungan LDR ini, karena mereka orang yang takut mencoba tantangan. Makanya harus dibuktikan dong kalau pendapat mereka itu salah.

Hidup ini kan memang penuh tantangan, jadi jangan pernah takut akan hal itu, karena kalau kita sudah cinta sama seseorang, kita bakal melupakan hal itu. Jangan LDR dianggap beban tapi anggap saja LOVE GAMES. Kalau kita menang, kita naik level sampai TOP OF LEVEL, kita bakal merasakan bagaimana indahnya jadi pemenang dengan segala usaha yang kita lakukan. Jadi jangan penah takut dengan LDR. Kepercayaan dalam diri membuat kita semakin percaya kalau LDR ini akan berhasil.

Tunggu lanjutan ceritanya yaaa.......