Loading...
Logo TinLit
Read Story - Orkanois
MENU
About Us  

Terdengar suara erangan berat layaknya monster di balik kegelapan. Tidak begitu jelas bagaimana rupanya, karena keadaan begitu gelap, yang terlihat hanya sedikit bayangan dengan tinggi sekitar 3 meter, berdiri di belakang jasad pria B yang kini sudah tergeletak.

Lalu terdengar suara langkah kaki raksasa mulai mendekat. Pada suara langkah kelima, pria A menyalakan penerangan dari hp-nya. “Aaaa …!” Seketika ia menjerit ketakutan, berusaha merangkak menjauh.

Terlihat jelas makhluk yang telah menebas rekannya itu memiliki kepala seperti naga, bermata putih menyala tanpa bola mata, dan kulit biru gelapnya dilapisi oleh zirah berwarna putih kebiru-biruan. Penampilannya seperti kesatria naga, bertubuh besar nan tegap layaknya manusia, tetapi memiliki tinggi sekitar 3 meter. Di tangan kanannya terdapat mata pedang berukuran 170 cm yang masih bersimbah darah segar. Pedangnya ia sarungkan dengan memasukkannya ke dalam lubang di punggung lengannya.

Ia melewati Mar dan berkata, “Biar aku urus yang satunya lagi.” Ia menoleh ke pria A dan menusuk tepat di jantung menggunakan ekornya yang panjang, serta ujungnya mirip ekor kalajengking. “Dan sudah tidak ada lagi yang mengganggu kita.”

“Apa-apaan ini?” gumam Mar heran.

“Oh maaf, akan kubersihkan dulu sampahnya,” ucap monster itu.

Zirah bagian dadanya terbuka, mengeluarkan puluhan kabel. Lalu kabel-kabel itu memungut kepala pria B, menarik jasad-jasad yang telah ia bunuh, menghisap ceceran darah, lalu memasukkannya ke dalam zirah. Ia menutup kembali zirahnya, membuat keadaan di sekitar seperti tidak terjadi apa-apa. Mar hanya terdiam melihatnya.

“Di dalam dadaku ini terdapat dimensi Teeporth[1], aku bisa memasukkan apa saja ke dalam dimensi ini, bahkan gedung sekalipun,” jelasnya.

“Monster nggak jelas. Nggak ada yang nanya juga,” balas Mar bergumam.

Lokasi Mar berdiri dengan monster itu hanya berjarak sekitar 7 meter, di jalan sepi tanpa penerangan dengan suasana mencekam. Tiba-tiba Mar berteriak memecah suasana seraya melompat, bermaksud menyerang monster itu. “Haaa …!” Namun, serangannya gagal, karena kabel monster itu lebih dulu keluar dan dengan cepat membelit tubuhnya. Lalu monster tersebut menancapkan dua buah kabel di kepala Mar dan mengalirkan sengatan listrik tegangan tinggi, hingga membuat tubuh Mar tak lagi berkutik.

Monster itu mencekik Mar, mengangkatnya, dan berkata, “Memang yah, rasmu tidak bisa menyambutku dengan baik.”

Mar hanya diam, tapi masih tetap sadar. Terlihat guratan urat lehernya menonjol, menunjukan betapa kuatnya ia menahan serangan tersebut.

Ia melepaskannya dan melanjutkan, “setelah menerima sinyal Mehdiard[2] darimu, aku langsung bergegas menuju kemari, padahal aku baru saja menikmati cahaya Matahari di tempat lain. Tapi tidak sia-sia aku kemari. Akhirnya aku menemukanmu, Mehdiard terakhir.”

“Cuih!” Mar meludahi monster itu.

“Apa? Menjijikan sekali.”

Serangan listrik yang Mar terima membuatnya tak bisa lagi menahan kelopak matanya yang mulai memberat, akhirnya ia menutup matanya.

Samar terdengar monster itu masih terus berbicara, “Panggil saja ‘Orkanois’, itu namaku, dan aku akan segera datang, jika kau ingin mempercepat kiamat.”

<><><> 

Seolah mimpi, pagi hari Mar membuka mata dan yang ia lihat adalah langit-langit kamarnya.

“Mimpi itu lagi,” ujarnya merasa pertarungan semalam adalah mimpi yang seringkali ia jumpai di setiap tidurnya, bertarung dengan monster besar bersayap, memiliki banyak tentakel keluar dari dadanya, dan di kedua lengannya menyatu dua bilah pedang.

Ia bangun dan berjalan menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makanan di dapur. “Bu! Semalam apa Mar–” Belum selesai ia berbicara, ibunya langsung memeluk Mar.

“Syukurlah! Ibu khawatir banget. Semalem jam 10, ada yang ngetuk pintu. Ibu kaget lah, ngelihat Mara tiduran di teras. Kamu baik-baik aja ‘kan?” tanya Ibu.

“Iya baik aja kok, Bu! Kemarin Mara ketiduran di teras. Ngantuk, pulang ke rumahnya jalan kaki. Soalnya sepeda Mara dipinjem sama temen yang lagi buru-buru,” jawabnya santai.

“Oh gitu.” Ibu melepas pelukannya dan merasa sudah lebih tenang.

“Ibu baru sadar kamu udah setinggi ini. Kemarin waktu Ibu gotong kamu ke kamar, itu berat banget. Karena dibagunin nggak bangun-bangun. Padahal kayak baru kemarin, ukuran tubuh kamu tuh bisa muat ke wadah nasi ini, haha,” canda ibu.

“Hahaha, masa iya sih, Bu? Ini masih muat kok, tangan doang tapi,” balas Mar.

Di luar sana, Mar hampir tidak pernah memperlihatkan senyumnya. Namun, berbeda jika di hadapan ibu, ia terlihat begitu menikmati waktu bersamanya.

Hari ini adalah hari Sabtu, dan tentunya Sabtu libur sekolah. Rencananya hari ini hanya ingin istirahat dan tiduran di kamar.

“Mara, Ibu berangkat kerja dulu ya,” ucap ibu pamit. Ia membawa sempel boneka, karena pekerjaannya adalah pembuat boneka di salah satu pabrik boneka dekat rumahnya.

 

[1] Dimensi teleportasi

[2] Salah satu nama ras dari planet Orka. Ras yang perawakannya mirip manusia.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cute Monster
669      383     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Gue Mau Hidup Lagi
431      286     2     
Short Story
Bukan kisah pilu Diandra yang dua kali gagal bercinta. Bukan kisah manisnya setelah bangkit dari patah hati. Lirik kesamping, ada sosok bernama Rima yang sibuk mencari sesosok lain. Bisakah ia hidup lagi?
Untuk Takdir dan Kehidupan Yang Seolah Mengancam
760      518     0     
Romance
Untuk takdir dan kehidupan yang seolah mengancam. Aku berdiri, tegak menatap ke arah langit yang awalnya biru lalu jadi kelabu. Ini kehidupanku, yang Tuhan berikan padaku, bukan, bukan diberikan tetapi dititipkan. Aku tahu. Juga, warna kelabu yang kau selipkan pada setiap langkah yang kuambil. Di balik gorden yang tadinya aku kira emas, ternyata lebih gelap dari perunggu. Afeksi yang kautuju...
Gloomy
600      395     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
I Hate My Brother
457      321     1     
Short Story
Why my parents only love my brother? Why life is so unfair??
Search My Couple
552      315     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Gareng si Kucing Jalanan
10450      3392     0     
Fantasy
Bagaimana perasaanmu ketika kalian melihat banyak kucing jalanan yang sedang tertidur sembarangan berharap ketika bangun nanti akan menemukan makanan Kisah perjalanan hidup tentang kucing jalanan yang tidak banyak orang yang mau peduli Itulah yang terjadi pada Gareng seekor kucing loreng yang sejak kecil sudah bernasib menjadi kucing jalanan Perjuangan untuk tetap hidup demi anakanaknya di tengah...
Air Mata Istri Kedua
152      135     0     
True Story
Menjadi istri kedua bukanlah impian atau keinginan semua wanita. Begitu juga dengan Yuli yang kini telah menikah dengan Sigit. Seorang duda yang dia kenal satu tahun lalu. Pernikahan bahagia dan harmonis kini justru menjadi bencana bagi Yuli saat dia mengetahui jika Sigit sebenarnya bukanlah seorang duda seperti yang dia katakan dulu. Pria yang diketahui bekerja sebagai seorang pelayan di seb...
LINN
13530      2036     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Rembulan
1186      660     2     
Romance
Orang-orang acap kali berkata, "orang yang gagal dalam keluarga, dia akan berhasil dalam percintaan." Hal itu tidak berlaku bagi Luna. Gadis mungil dengan paras seindah peri namun memiliki kehidupan seperti sihir. Luna selalu percaya akan cahaya rembulan yang setiap malam menyinari, tetapi sebenarnya dia ditipu oleh alam semesta. Bagaimana rasanya memiliki keluarga namun tak bisa dianggap ...