Loading...
Logo TinLit
Read Story - Abnormal Metamorfosa
MENU
About Us  

Kilas balik, dua tahun yang lalu...

“Hei, Rosaline! Ibuku mau arisan besok sore, ibuku pesan brownies kukus 2 loyang ya? Yang coklat dan satu lagi yang keju yaa?” seru seorang gadis begitu melihat Rosaline muncul di gerbang sekolah, tergopoh – gopoh membawa seabrek barang. Tas sekolahnya yang menggelembung, map berisi tugas – tugas sekolah, dan sekeranjang penuh berisi kue – kue jajanan pasar.

“Ya kak, siap! Nanti aku catat pesanan kakak, untuk besok sore yaa?” sahut Rosaline dengan penuh semangat.

“Ya, jam 4 sudah harus diantar ke rumah yaa…” kata gadis yang dipanggil kakak oleh Rosaline karena gadis itu memang kakak kelas Rosaline.

“Oke! Siap kak!” sahut Rosaline sambil tersenyum ceria. Gadis berambut ikal itu mengambil catatan dari dalam tasnya untuk mencatat pesanan brownies itu, kemudian melanjutkan melangkah menuju kantin sekolahnya untuk menitipkan kue – kue jajanan pasar jualan ibunya yang sudah jadi langganan ibu kantin sekolahnya untuk dijual kembali. Itu sudah kegiatan rutin Rosaline setiap pagi sebelum bell masuk berbunyi, gadis itu tidak pernah sungkan membantu ibunya yang berjualan kue, menerima pesanan dari orang – orang, bahkan membawa kue jualan itu ke sekolah pun tak membuat Rosaline keberatan seperti yang dilakoninya sekarang ini. Padahal sekolah Rosaline adalah sekolah yang cukup favorit di kota itu, tak sedikit siswa – siswinya yang berasal dari kalangan atas. Walau ada sebagian yang suka mencemooh pekerjaan ibu Rosaline, tapi tak sedikit pula yang mendukung dan membela.

 

Rosaline tau, ayah dan ibunya bukan orang yang berada, mereka memperjuangkan dirinya agar bisa bersekolah di sekolah favorit itu dengan susah payah. Ayah dan ibu Rosaline adalah tipe orang tua yang sangat peduli dengan pendidikan anak – anaknya. Reyna kakak Rosaline pun kini sudah memasuki tingkat universitas karena perjuangan mereka. Rosaline tak mau mengecewakan ayah – ibunya.

 

Braak!

Baru saja Rosaline hendak melangkah masuk kantin, tiba – tiba ada yang menabraknya sehingga tas, map tugas sekolah dan keranjang berisi kue – kue yang dipegang Rosaline jatuh berhamburan di lantai.

“Kue – kue jualan ibuku!” pekik Rosaline histeris melihat kue – kue itu berserakan.

Sorry...” kata si penabrak singkat, dan tanpa merasa bersalah langsung hendak melenggang pergi. Cepat Rosaline menyambar lengan si penabrak yang ternyata adalah seorang siswa.

“Tunggu! Kamu tidak boleh seenaknya pergi begitu saja! Lihat, kue – kue jualanku terbuang percuma gara – gara kamu!” pekik Rosaline dengan wajah merah padam.

So?” kata siswa itu sambil mengangkat bahu membuat Rosaline serasa hampir menangis kesal dibuatnya. Gadis itu memandangi siswa itu dari ujung kepala sampai ujung kaki, siswa itu mungkin siswa baru karena wajahnya tidak familiar di mata Rosaline cuma rasa – rasanya seperti pernah melihatnya sebelumnya, tapi tidak di sekolah ini, entah dimana, Rosaline tidak bisa mengingatnya. Seragam siswa itu masih tampak baru dan wangi, sepatunya pun berkilau dari merk yang mahal. Rambutnya potongan a la anak muda zaman now ( ehem.....hehehe ). Hmm penampilan bolehlah, tapi kelakuannya?

“Ganti!” vonis Rosaline gagah berani.

“Cuma itu?”

“Ya habis apalagi, memangnya mau kusuruh kamu makan kuenya?”

“Nih!” siswa itu dengan enteng merogoh saku celana panjangnya dan melemparkan 5 lembar uang kertas berwarna merah seperti sedang membuang sampah ke lantai.

“Kamu?!” rambut Rosaline nyaris berdiri melihat kelakuan siswa itu. Tapi sebelum rambut Rosaline benar – benar berdiri, siswa itu sudah ngeloyor pergi. Sementara itu beberapa siswa – siswi yang melintas di dekat situ mulai mengerumuni Rosaline, bertanya – tanya apa yang terjadi, dan ibu pemilik kantin keluar membantu membereskan barang – barang Rosaline yang berserakan.

“Sudah nak, sabar, sabar....Lagipula kue nak Rosaline kan sudah diganti, ini ayo diambil uangnya...” kata ibu kantin sambil mengumpulkan uang kertas yang berserakan dan menyerahkannya kepada Rosaline. “Ini rezekimu, uangnya lebih banyak dari yang biasa kamu dapat dari hasil penjualan kuemu.”

“Ogah, kalau caranya seperti itu! Aku mungkin bukan dari keluarga yang kaya seperti dia, tapi aku masih punya harga diri!” kata Rosaline geram. “ Biar nanti kukembalikan uangnya yang berlebih. Dia tidak bisa seenaknya begitu!”

 

Rosaline sedikit heran karena ibu kantin tampak seperti takut dengan siswa tadi. Begitu juga siswa – siswi lain yang berkerumun karena kejadian itu, tak ada satupun yang berkomentar apalagi membela Rosaline. Entah kenapa.

*********

Rosaline bergegas menuju kelasnya di lantai atas, saking terburu – burunya gadis itu hampir saja menabrak seorang siswa yang berpapasan dengannya. Wajah Rosaline hampir saja mencium dagu si siswa. Cepat Rosaline mundur dan mendongak untuk melihat siswa yang hampir ditabraknya itu. Deg! Darah Rosaline mendesir.

“Kamu!!”pekik Rosaline langsung begitu mengenali siswa itu. “Kamu yang sudah menabrak ku di depan kantin!”

Tapi siswa itu cuma mundur dari Rosaline dan membalikkan tubuh, menghilang di tikungan lorong sekolah.

“Tunggu, ini uangmu kukembalikan!!” sia – sia Rosaline berseru.

“Hei, kok teriak - teriak, Rosaline? Ada apa?” tegur Sheila teman satu kelas Rosaline yang tiba – tiba muncul di belakang Rosaline.

“Eh Sheila...Kaget aku! Btw siapa sih yang barusan itu? Sok benar orangnya.” kata Rosaline. “Sepagi ini, sudah dua kali bertabrakan denganku dan bikin gara – gara denganku.”

“Yang mana?”

“Itu yang barusan ketabrakan dengan aku, kamu liat kan?”

“Oh itu...Dia Grey Adinegoro, siswa pindahan yang baru masuk ke sekolah kita. Dia baru pulang dari Amerika. Tapi dia siswa kelas sebelas sih.”

“Siswa baru...Kok kamu langsung tau nama lengkapnya?”

“Yaah Rosaline...kuper deh kamu! Siapa sih yang tidak kenal Grey Adinegoro? Anak pengusaha terkenal Darmawan Adinegoro yang milyuner itu? Pak Darmawan salah satu dewan komisaris sekolah ini. Aah, keren deh dia...Sudah kaya...Ganteng banget lagiii! Seandainya aku...” Sheila setengah berkhayal.

“Seandainya apa? Jadi pacarnya? Ih siapa yang mau dengan orang sok seperti itu? Kurang ajar lagi! Kaya sih kaya, mati deh aku kalau punya pacar seperti dia!” rutuk Rosaline.

 

Pantas ibu kantin dan siswa – siswi yang di depan kantin tadi tampak takut dengan si sok itu, bapaknya ternyata salah satu dewan komisaris sekolah ini! Batin Rosaline sebal.

 

“Eeh...Yang benar nih kamu nggak mau?” Sheila tak percaya. “Kita liat siapa yang termehek – mehek jatuh cinta dengan Grey nanti!”

“Huh berani coba?!”balas Rosaline menantang.

“Ehem...Ehem, coba apa Rosaline? Sheila?” tiba – tiba terdengar suara besarnya bu Susi, guru kelas Rosaline dan Sheila yang sudah berdiri dibelakang kedua gadis remaja itu.

“Eh ibu.....” Rosaline dan Sheila langsung kabur, duduk di tempat duduk masing – masing dengan manis.

 

Saat jam istirahat, sosok si orang sok yang disebut Grey Adinegoro oleh Sheila melintas lagi di depan Rosaline yang sedang duduk di bangku taman sekolah, menikmati bekal kue pastel goreng buatan ibu Rosaline bersama Sheila dan satu teman Rosaline yang lain yang bernama Tika. Rosaline mau tak mau jadi memperhatikan pemuda itu, ganteng? Yaah dinilai 7,5 bolehlah...Tapi nilainya mungkin bisa naik kalo wajah angkernya itu diubah sedikit...Hiiy siapa sih yang bisa jatuh cinta dengan pemuda yang wajahnya cemberut melulu? Batin Rosaline.Tapi heran, padahal dia siswa baru tapi disekelilingnya sudah ramai berkerumun siswa – siswi, yang terkikik – kikik atau tertawa sok akrab dengan dia, seperti semut mengerumuni gula, apa karena Grey berkantong tebal? Huuah please deyh?

 

“Hei, liat tuh siswa baru yang ganteng itu.” kata Tika yang ternyata ikut memperhatikan Grey.

“Ah benar!” sambut Sheila sambil berdiri dan mengatupkan kedua tangan, gayanya seperti sedang melihat artis idola.

“Trus kenapa? Mau minta tanda tangannya?” cetus Rosaline sambil mencibir. Sheila mendelik.

“Kamu ya? Jangan takabur! Nanti kualat, besok ternyata kamu yang mengejar - ngejar Grey.” kata Sheila.

“Kalaupun aku mengejar Grey, itu karena aku mau mengembalikan uangnya!” balas Rosaline.

“Mengembalikan uang Grey?” Sheila dan Tika terbelalak memandang Rosaline seperti sudah kalah satu langkah dari Rosaline dalam mendekati Grey. “Maksudnya?”

Rosaline terkikik melihat wajah kaget teman – temannya, gadis itu lalu menceritakan peristiwa tabrakan di depan kantin tersebut.

“Ah menurutku, biarkan saja deh, tak usah pakai dikembalikan segala!” kata Sheila setelah Rosaline selesai bercerita.

“Jangan cari gara – gara dengan Grey, bapaknya kan salah satu dewan komisaris sekolah ini, nanti kamu kenapa – kenapa lagi.” kata Tika kuatir dengab niat Rosaline mengembalikan uang Grey.

“Biar saja, aku mengembalikan karena uangnya berlebih. Dan supaya dia tidak sok – sok melempar uang seenaknya mentang – mentang dia kaya.” kata Rosaline tetap keukeuh dengan niatnya.

“Rosaline...” perkataan Sheila terputus karena bell tanda waktu istirahat habis berbunyi.

“Sudahlah, yuk kita masuk kelas.” ajak Tika sambil menggamit lengan Rosaline. Tapi Rosaline tampaknya tak ada niat untuk cepat – cepat masuk kelas, gadis berwajah imut – imut itu justru berjalan dengan gagah berani mendekati Grey yang sudah mulai berjalan menuju kelasnya, dan kerumunan siswa – siswi disekelilingnya sudah berkurang karena masing – masing harus masuk ke dalam kelas.

“Grey! Namamu Grey kan?” tegur Rosaline membuat Grey menoleh. Pemuda itu mengangkat alisnya melihat Rosaline mendekatinya.

“What’s up?” tanya Grey singkat.

“Ini kukembalikan uangmu yang kelebihan, ambil! Lain kali uang jangan dilempar - lempar seenaknya, hargailah orang lain. ” Rosaline menjejalkan tiga lembar uang kertas merah ke tangan Grey membuat pemuda itu terjengah.

“Tidak, ambil saja untukmu, sebagai permintaan maafku sudah menabrakmu...Butterfly kecil...” sahut Grey sambil mengembalikan uang itu ke tangan Rosaline dan pergi meninggalkan Rosaline yang ternganga mendengar kata – kata Grey barusan, yang betul – betul diluar dugaan Rosaline.

“Heh, sejak kapan namaku jadi butterfly?!” pekik Rosaline karena tak mampu mengejar langkah Grey yang begitu cepat, menghilang masuk ke dalam kelasnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
343      240     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
I am Home
557      389     5     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
Tower Arcana
791      584     1     
Short Story
Aku melihat arum meninggalkan Rehan. Rupanya pasiennya bertambah satu dari kelas sebelah. Pikiranku tergelitik melihat adegan itu. Entahlah, heran saja pada semua yang percaya pada ramalan-ramalan Rehan. Katanya sih emang terbukti benar, tapi bisa saja itu hanya kebetulan, kan?! Apalagi saat mereka mulai menjulukinya ‘paul’. Rasanya ingin tertawa membayangkan Rehan dengan delapan tentakel yan...
LAST MEMORIES FOR YOU ARAY
586      430     5     
Short Story
Seorang cewe yang mencintai seorang cowo modus,php, dan banyak gebetannya. Sejak 2 tahun Dita menyukai Aray, tapi Aray hanya menganggapnya teman. Hingga suatu hari di hari ulang tahun Aray ia mengungkapkan perasaan yang selama ini bernama cinta, yang tak pernah ia sadari. Tapi semua sudah terlambat dihari ulang tahunnya juga hari dimana kepergian Dita untuk selama-lamanya.
Samudra di Antara Kita
35172      5729     136     
Romance
Dayton mengajar di Foothill College, California, karena setelah dipecat dengan tidak hormat dari pekerjaannya, tidak ada lagi perusahaan di Wall Street yang mau menerimanya walaupun ia bergelar S3 bidang ekonomi dari universitas ternama. Anna kuliah di Foothill College karena tentu ia tidak bisa kuliah di universitas yang sama dengan Ivan, kekasihnya yang sudah bukan kekasihnya lagi karena pri...
Vampire Chain
2022      827     4     
Fantasy
Duniaku, Arianne Vryl Berthold adalah suatu berkah yang penuhi cahaya. Namun, takdir berkata lain kepadaku. Cahaya yang kulihat berubah menjadi gelap tanpa akhir. Tragedi yang tanpa ampun itu menelan semua orang-orang yang kusayangi lima belas tahun yang lalu. Tragedi dalam kerajaan tempat keluargaku mengabdi ini telah mengubah kehidupanku menjadi mimpi buruk tanpa akhir. Setelah lima bel...
Why Joe
1315      672     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
A Slice of Love
296      249     2     
Romance
Kanaya.Pelayan cafe yang lihai dalam membuat cake,dengan kesederhanaannya berhasil merebut hati seorang pelanggan kue.Banyu Pradipta,seorang yang entah bagaimana bisa memiliki rasa pada gadis itu.
Salju yang Memeluk Awan [PUBLISHING IN PROCESS]
14484      2527     4     
Romance
Cinta pertamaku bertepuk sebelah tangan. Di saat aku hampir menyerah, laki-laki itu datang ke dalam kehidupanku. Laki-laki itu memberikan warna di hari-hariku yang monokromatik. Warna merah, kuning, hijau, dan bahkan hitam. Ya, hitam. Karena ternyata laki-laki itu menyimpan rahasia yang kelam. Sebegitu kelamnya hingga merubah nasib banyak orang.
Furimukeba: Saat Kulihat Kembali
494      343     2     
Short Story
Ketika kenangan pahit membelenggu jiwa dan kebahagianmu. Apa yang akan kamu lakukan? Pergi jauh dan lupakan atau hadapi dan sembuhkan? Lalu, apakah kisah itu akan berakhir dengan cara yang berbeda jika kita mengulangnya?