Loading...
Logo TinLit
Read Story - 10 Centimeters Between Us
MENU
About Us  

Jika saja saat itu aku menahanmu, apa hari ini akan berubah?

Jika saat itu aku mengikis 10 cm antara kita, apa kau akan bersamaku hari ini?

Aku ingin percaya pada legenda itu, bahwa kita dihubungkan oleh benang takdir agar aku bisa bertemu denganmu lagi.

Tidak peduli selama apa pun, bahkan jika dunia kita berbeda, aku ingin jatuh cinta padamu lagi.

***

Seruan para penggemar memenuhi venue ketika lagu yang dinyanyikan boygroup evE berakhir. Cahaya lighstick berwarna perak mendominasi, mengalahkan lampu panggung yang menyinari empat lelaki yang sedang membungkuk sebagai tanda perpisahan. Lampu panggung perlahan meredup ketika empat lelaki itu beranjak menuju belakang panggung seraya melambaikan tangan, memberi senyuman dan love sign. 

Beda dengan lelaki berambut hitam lurus bergaya comma hair yang menuruni panggung dengan tergesa-gesa. Tak peduli dengan staf yang memberikan air padanya dan terus mempercepat langkah menuju pintu keluar. Saat ini, bukan pekerjaan yang menjadi fokusnya, tapi Ji-Eun. 

"Hei! Seo-Jun!" seru manajer menahan lengan Seo-Jun, namun lelaki itu menghempasnya.

"Aku sudah menyelesaikan konser ini dengan baik, jadi jangan halangi aku untuk menemui Ji-Eun!" Suaranya meninggi dengan mata yang menatap tajam sang manajer, kemudian berlalu tanpa memedulikan para member yang memanggil namanya.

Dengan tangan gemetar, ia menyetop taksi. Rasa takut akan kehilangan seakan menghantamnya dengan keras, membuat lelaki itu mengacak rambut frustasi. Berbagai macam pikiran tentang kemungkinan yang terjadi seolah merasukinya, membuat Seo-Jun tak bisa berpikir rasional lagi.

"Tidak akan ada yang terjadi padamu, 'kan, Ji-Eun? Kamu harus menungguku, kamu adalah satu-satunya yang aku punya saat ini. Bertahanlah, kakakmu akan segera datang," gumamnya.

Kedua kakinya gemetar dengan jemari yang saling bertaut. Ia menundukkan pandangan, berdoa agar taksi itu bisa melaju dengan cepat. Beberapa kali ia meminta pada supir untuk mempercepat lajunya, namun gagal karena kemacetan Seoul hari ini. Ia mengumpat beberapa kali, lalu tak lama mereka tiba di sana. Seo-Jun bergegas membayar dan berlari memasuki rumah sakit.

Ada banyak pasien baru bersama dengan perawat yang mendorong brankar rumah sakit. Seo-Jun terus berlari seraya menghubungi perawat yang menangani adiknya.

"Halo? Aku sudah berada di sini, bagaimana keadaannya?"

"Maaf, Seo-Jun ssi...." Suara perawat itu tampak gemetar, kemudian ia melanjutkan, "Adikmu telah meninggal."

Langkah Seo-Jun terhenti bersamaan dengan jantungnya yang seakan berhenti berdetak. Air mata tak terbendung lagi. Dunianya seakan runtuh ketika kalimat itu menyusup dalam pendengarannya.

"Tidak mungkin...." Seo-Jun bergumam seraya menggenggam ponselnya erat. Ia kembali melajukan langkahnya dengan cepat. Tidak peduli pada tatapan sekitar yang menyudutkannya, seolah ia adalah pendosa yang tak bisa diampuni.

Ada beberapa perawat serta dokter yang menundukkan kepala ketika Seo-Jun menghampiri mereka. Tanpa berkata apa pun, Seo-Jun melesat masuk, matanya menatap kosong tubuh yang ditutupi kain putih. Seo-Jun mengepalkan tangannya di dada, kemudian memberi pukulan kecil agar sesak yang ia rasakan bisa menguap. Segalanya sia-sia. Tubunya melemas, pikirannya porak-poranda dengan detak jantung yang tak karuan.

Selama lima tahun ia berusaha menjadi yang terbaik untuk Ji-Eun, menutupi kehidupan kerasnya sebagai idola agar gadis kecil itu bisa tersenyum. Kini semua hancur karena kebodohannya sendiri yang menganggap Ji-Eun 'baik-baik saja' selama ini.

Ia menyeka air mata, seakan berusaha melawan rasa nyeri ketika ingatan itu kembali menariknya ke hari kemarin, saat terakhir ia melihat senyum gadis itu.

"Kakak akan konser besok?"

"Ya, jangan khawatir. Kakak akan menyelesaikannya dengan cepat, jadi kau harus menungguku, ya."

"Ne, Ji-Eun akan menunggu kakak di sini."

Seo-Jun berkedip, bersamaan dengan tetesan air mata yang mengalir disusul tetesan lainnya. Tatkala Ji-Eun membuat janji malam itu dan sekarang Ji-Eun pula yang mengingkari semuanya.

Seo-Jun meremas tangannya sendiri, ketika potongan demi potongan itu kembali memeras ingatannya tanpa henti. Ia melihat dirinya dan Ji-Eun sedang bercanda. Ketika Ji-Eun tertawa ria ketika ia bercerita tentang pekerjaannya, seolah menjadi idola adalah kebahagiaan.

Seo-Jun menahan napas, rasanya seperti mengulang kenangan yang seakan baru terjadi kemarin. Semua tampak jelas dalam ingatan, bagaimana ia dan Ji-Eun melalui semuanya dengan ceria.

Ia membuka kain putih itu. Seketika lututnya melemas dan tubuhnya merosot ke lantai.

"Ji-Eun .... Kau tidak akan pergi, 'kan? Kau hanya butuh istirahat, 'kan?" Seo-Jun menggenggam jemari adiknya yang kaku dan dingin.

"Tidurlah. Kau pasti sangat lelah dan kakak akan menjagamu di sini sampai kau terbangun. Setelah ini aku akan berhenti dari semuanya, lalu hidup bahagia bersamamu. Tidak ada seorang pun yang boleh membawamu pergi."

 

-ssi = Akhiran dalam bahasa Korea yang digunakan untuk memanggil orang yang dihormati/ atau lebih tua 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Heavenly Project
496      346     5     
Inspirational
Sakha dan Reina, dua remaja yang tau seperti apa rasanya kehilangan dan ditinggalkan. Kehilangan orang yang dikasihi membuat Sakha paham bahwa ia harus menjaga setiap puing kenangan indah dengan baik. Sementara Reina, ditinggal setiap orang yang menurutnya berhaga, membuat ia mengerti bahwa tidak seharusnya ia menjaga setiap hal dengan baik. Dua orang yang rumit dan saling menyakiti satu sama...
SEA OF THIEVES
447      320     1     
Short Story
This story is about Pirates hunting for treasure and uncovering secrets in the seven seas.
Mimpi Dari Masa Lalu
713      411     4     
Short Story
Sebuah cerita yang menceritakan tentang seorang gadis yang selalu mendapatkan mimpi buruk yang menakutkan, hingga suatu saat dia bertemu seorang laki-laki disekolahnya yang bersikap aneh dan mencurigakan, tetapi ternyata laki-laki itulah yang membantu gadis itu untuk mendapatkan jawaban mengenai mimpi buruknya itu.
Sweet Seventeen
961      697     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Seuntai Rindu
325      272     0     
Short Story
Echoes of Marie
67      65     3     
Mystery
Gadis misterius itu muncul di hadapan Eren pada hari hujan. Memberi kenangan, meninggalkan jejak yang mendalam dan dampak berkelanjutan. Namun, di balik pertemuan mereka, ternyata menyimpan kisah pilu yang ganjil dan mencekam.
#SedikitCemasBanyakRindunya
3278      1204     0     
Romance
Sebuah novel fiksi yang terinspirasi dari 4 lagu band "Payung Teduh"; Menuju Senja, Perempuan Yang Sedang dalam Pelukan, Resah dan Berdua Saja.
The Accident Lasts The Happiness
563      390     9     
Short Story
Daniel Wakens, lelaki cool, dengan sengaja menarik seorang perempuan yang ia tidak ketahui siapa orang itu untuk dijadikannya seorang pacar.
Heartache
326      265     1     
Short Story
Aku salah, Aku sudah kecewakanmu... Tapi percayalah, semua hanya kesalah pahaman saja.
Dimensi Kupu-kupu
14057      2740     4     
Romance
Katakanlah Raras adalah remaja yang tidak punya cita-cita, memangnya hal apa yang akan dia lakukan ke depan selain mengikuti alur kehidupan? Usaha? Sudah. Tapi hanya gagal yang dia dapat. Hingga Raras bertemu Arja, laki-laki perfeksionis yang selalu mengaitkan tujuan hidup Raras dengan kematian.