Loading...
Logo TinLit
Read Story - KELAM - CERITA DIBALIK PINTU 402
MENU
About Us  

“Ah akhirnya beres juga semuanya, tinggal mandi terus nyari makan dan malam ini bisa estafet movie dengan tenang deh.”

Setelah selesai menata barang terakhir di kamarku, aku pun segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sahabat-sahabatku sudah lama pulang dan jam menunjukkan pukul 5 sore hari.

Sesudah beres-beres dan mandi, akhirnya aku keluar untuk mencari makan di sekitaran apartemen.

"Sepertinya memang harus mencari makan di sekitar kampus nih." gumamku sebelum keluar dari kamar dan bersiap keluar apartemen.

Sebelumnya memang kawasan apartemen ini sangat mudah aksesnya, di depan bangunan berdiri gedung kampusku. Untuk mencari makan atau lainnya aku tidak perlu susah, karena beberapa tempat makan pinggir jalan pun buka 24 jam.

Setelah tadi sempat bingung mencari makanan yang aku mau, akhirnya aku memutuskan membeli nasi padang yang berada agak jauh dari apartemen. Karena hari semakin gelap, aku memutuskan kembali ke apartemen setelah membeli beberapa makanan kecil untuk menemaniku bersantai sambil menonton.

Saat aku memasuki bangunan apartemen ini, awalnya aku menduga kalau apartemen ini terlihat kecil dari luar. Tetapi setelah masuk ke dalam kawasan apartemen, ada tujuh bangunan tinggi dengan masing-masing 8 lantai di setiap bangunannya. Aku tinggal di bagian sayap timur dari bangunan ini, di lantai 6 lebih tepatnya. Di setiap lantai hanya ada sepuluh kamar, jadi suasananya juga terbilang sepi.

 

DING

Suara elevator yang menandakan bahwa aku sudah sampai di lantai enam. Baru saja beberapa langkah menuju ke kamarku, aku mencium bau bakar yang sangat pekat seperti bau lem terbakar, dan aku tidak bisa mengenyahkan bau busuk ini dari penciumanku. Cepat-cepat aku berjalan ke arah ke pintu kamarku dan membuka pintu.

‘Ugh baunya sangat mengganggu!’ rutukku dalam hati.

Aku melepas alas kaki dan beralih ke meja dekat pintu masuk yang berfungsi sebagai dapur kecil untuk mengambil peralatan makan. Tetapi belum sempat aku mengambil piring, ekor mataku menangkap sesuatu di balik lemari yang terletak di atas meja itu. Sesuatu seperti goresan pada dinding dibalik itu, aku terdiam sesaat.

"Bukankah setiap kamar baru akan di cat ulang dan dikasih wallpaper pengganti? Waktu pindahan tadi perasaan gak ada deh." gumamku

Bekas goresan itu panjang dan dalam, seperti bekas cakaran!

Lama aku terdiam dengan berbagai pemikiran, akhirnya aku putuskan untuk mengabaikannya. Mungkin tadi aku tidak terlalu memperhatikannya jadi aku tidak tau.

Aku beranjak ke meja yang tertata di tengah ruangan dan menghidupkan televisi. Memilah beberapa film yang akan aku tonton malam ini. ‘Nonton horror aja deh, biar serem.’

Setelah semuanya siap, aku pun menikmati makan malamku dengan kegiatan menonton sampai larut malam. Besok tidak ada jadwal kuliah pagi, jadi aku bisa bebas begadang malam ini.

Berjam-jam lamanya asyik menonton dan ini film ketiga yang aku tonton. Masih sama bergenre horror. Dari semua genre film, aku lebih menyukai horor dan fantasy. Karena dua-duanya hanyalah fiktif semata yang diciptakan oleh khayalan-khayalan yang ingin menjadi nyata, rasanya seperti terhibur akan pemikiran para penulisnya membuat sesuatu yang belum tentu ada menjadikannya hidup dan kita mempercayainya.

Dari dulu aku orangnya selalu menggunakan rasional, aku gak terlalu percaya dengan hal-hal yang berbau mistis atau supranatural. Karena itu hanya ada di pikiran orang-orang yang menjadikan mistis atau supranatural sebagai tameng dari pembenaran sesuatu yang mereka sendiri gak menemukan jawabannya. Contohnya katakan saja petuah-petuah orang tua zaman dulu tentang larangan memotong kuku tengah malam karena bisa mengurangi umur, aku pikir bukan karena itu alasannya tetapi karena malam pencahayaan kurang maka jangan memotong kuku takutnya salah potong dan menyebabkan terluka. Ada juga yang bilang, kalau seekor kucing hitam melangkahi mayat maka dipastikan mayat itu akan bangun lagi dari kematiannya. Dan masih banyak lagi larangan-larangan orang tua zaman dulu yang menurutku sama sekali tidak masuk akal alasannya. Tapi ya kita pasti diam saja mendengarkannya karena ‘lebih baik diam daripada mendengarkan lebih banyak tentang hal itu’, benar kan?

Tidak terasa sudah 7 jam aku menghabiskan waktu untuk menonton film kelima. Waktu menunjukkan jam satu dini hari. Aku memandang keluar jendela, dari sini aku bisa melihat jalanan yang sudah lengang dan sunyi oleh kendaraan. Aku sangat menyukai dini hari, mungkin karena aku lahir saat jam seperti ini. Atau mungkin karena pada waktu-waktu seperti inilah aku mendapatkan ketenangan, tidak ada suara berisik dari kendaraan, tidak ada suara kelakar dari orang lain. Yang ada hanya keheningan dan ketenangan. Aku bukan orang yang suka menghabiskan waktu diluar berjam-jam dan berkumpul dengan banyak orang. Jangan salah, aku bukan introvert, aku hanya tidak nyaman dengan keriuhan.

Terlalu lama aku menonton, akhirnya kuputuskan untuk menyudahinya. Aku beralih dengan memutarkan musik dari handphone dengan disambungkan ke perangkat speaker yang berada di atas televisi. Waktunya untuk merelaksasikan otak letihku ini.

Baru sebentar aku terlelap, tiba-tiba aku mendengar samar-samar suara tangisan. Tangisan perempuan!

"Ah mungkin perasaan aja" gumamku

Tetapi semakin lama, suara itu semakin jelas. Suara tangisan itu sekarang berubah menjadi suara teriakan yang memilukan. ‘Ini orang kok gak bisa diem sih, kedengeran banget sampai sini!’ rutukku marah. Suara yang aku pikir berasal dari kamar sebelah itu dengan sukses membuatku merasa kesal. Mungkin dia tidak sadar kalau suara tangisan dan jeritannya terdengar sampai keluar.

Tapi aku sempat merenung, ‘dia kenapa?’

Pikirku mungkin dia sedang bertengkar dengan seseorang. Berargumen dengan seorang pria menurutku, karena sekarang aku mendengar suara pria yang tertawa pelan. ‘Ah aku tidak ingin mencampuri urusan orang!’

Dan aku mulai menambah volume musik agar tidak mendengar suara apapun dari mereka, dan akhirnya aku pun terlelap.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Madesy

    lanjut kak seru.. orang sunda wajib kudu merapat!

    Comment on chapter Menilik Tabir
Similar Tags
Solita Residen
1341      778     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Dunia Sasha
6397      2175     1     
Romance
Fase baru kehidupan dimulai ketika Raisa Kamila sepenuhnya lepas dari seragam putih abu-abu di usianya yang ke-17 tahun. Fase baru mempertemukannya pada sosok Aran Dinata, Cinta Pertama yang manis dan Keisha Amanda Westring, gadis hedonisme pengidap gangguan kepribadian antisosial yang kerap kali berniat menghancurkan hidupnya. Takdir tak pernah salah menempatkan pemerannya. Ketiganya memiliki ...
Teori dan Filosofi
947      566     4     
Short Story
Kak Ian adalah pria misterius yang kutemui di meja wawancara calon penerima beasiswa. Suaranya dingin, dan matanya sehitam obsidian, tanpa ekspresi atau emosi. Tapi hal tak terduga terjadi di antara dia, aku, dan Kak Wijaya, sang ahli biologi...
Titisan Iblis
282      225     0     
Romance
Jika suatu saat aku mati, aku hanya ingin bersamamu, Ali .... Jangan pernah pergi meninggalkanku..... "Layla "
WALK AMONG THE DARK
805      445     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
Tersembunyi
810      498     4     
Horror
Menceritakan pertualangan seorang anak dengan temannya menelusuri gedung sekolah yang banyak menyimpan misteri yang belum terpecahkan dan terjebak dalam dimensi lain.
The Diary : You Are My Activist
14616      2480     4     
Romance
Kisah tentang kehidupan cintaku bersama seorang aktivis kampus..
My Halloween Girl
1051      573     4     
Short Story
Tubuh Kevan bergetar hebat. Ia frustasi dan menangis sejadi-jadinya. Ia ingat akan semalam. Mimpi gila itu membuatnya menggila. Mimpi itu yang mengantarkan Kevan pada penyesalan. Ia bertemu dengan Keisya dimimpi itu. “Kev, kau tahu? Cintaku sama besarnya denganmu. Dan aku tak akan membencimu,”. Itu adalah kata-kata terakhir Keisya dimimpinya. Keisya tak marah dengannya. Tak membencinya. Da...
Tic Tac Toe
350      284     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
Elevator to Astral World
2699      1394     2     
Horror
Penasaran akan misteri menghilangnya Mamanya pada kantornya lebih dari sedekade lalu, West Edgeward memutuskan mengikuti rasa keingintahuannya dan berakhir mencoba permainan elevator yang dikirimkan temannya Daniel. Dunia yang dicapai elevator itu aneh, tapi tak berbahaya, hingga West memutuskan menceritakannya kepada saudara sepupunya Riselia Edgeward, seorang detektif supernatural yang meny...