Loading...
Logo TinLit
Read Story - The More Cherlones Mysteries (Story Behind)
MENU
About Us  

chapter 8: The Connections (part 2)

 

"Sebenarnya hubungan logisnya sederhana saja," balas Wood, lalu mencoba memberikan penjelasan panjang berikut menurut pemikirannya.


     "Sosok Brandon yang tertangkap kamera di apartemen Farah jelas-jelas palsu. Kalian sudah paham logikanya—Brandon ditemukan tewas terbunuh pada sekitar pukul lima pagi di Area India, sedangkan waktu yang ditunjukkan kamera itu pukul lima lewat belasan menit. Jelas tidak masuk akal.


     "Pada awal hari Rabu kemarin berarti Brandon palsu ditemani Jarred dan Netmos. Pada malam hari, kalian mengungkap rahasia bahwa Simmons berperan sebagai Don palsu, dan bibi misterius kalian sebagai Farah palsu. 


     "Dapat kita lihat di sini, Brandon palsu sebenarnya bersanding dengan Don palsu. Si Brandon itu cukup lihai dengan memakai Jarred dan Netmos. Akhirnya berakhir dengan posisi Farah palsu bersama Don palsu. Terlebih, setelah pengulangan tampilan yang diambil dari awal, rekaman itu menunjukkan sosok Farah dengan ekspresi yang mencurigakan. Artinya apa?


     "Artinya, Brandon palsu dan Farah palsu merupakan orang yang sama. Setelah menjadi Brandon untuk menculik Farah, dia menggunakan identitas kakak tiri kalian ini untuk melakukan penipuan selama hampir dua belas jam. Termasuk tentunya, ketika kami tanyai di sini sebelum mereka kembali ke rumah kalian di Area London itu. Dan juga, percakapan kalian dengan Logan dari sana setelah makan siang."


     "Inti serta kesimpulannya memang begitu," komentar Chester. "Itulah juga yang berada dalam benak kami sesudah menyaksikan rekaman tadi.


     "Jadi, yang masih menjadi misterinya terletak pada kasus pembunuhan Daxton Phelps di tokonya setelah kami menemuinya pada sore hari."


     "Kami cukup kaget juga dengan kasus pembunuhan di Cheap And Smart Fashion Area London itu," akhirnya Verla buka suara. Tapi Cheryl sudah keburu menyela ucapannya.


     "Sebenarnya ada yang sesuatu yang mengganjal di dalam pikiranku. Rekaman kamera di depan gerbang rumah kami, dan yang di apartemen Farah ini memperlihatkan hal yang sama—kenapa Jarred dan Netmos membiarkan diri mereka tertangkap oleh kamera pengawas?" begitulah pemikiran kembaran Chester ini.


     "Jika menyangkut yang di gerbang rumah kalian, aku juga punya pikiran yang sama persis denganmu," ujar Wood mencoba menjawab dengan akal sehat, lalu menyambung dengan sebuah analisis panjang berikut. 


     "Tetapi jika kita bicarakan rekaman yang tadi, simpel saja logikanya—bibi misterius kalian membuka pintu kamar Farah menggunakan kartu pengenal identitas elektronik keluarga Cherlone. Maka dengan suaranya, dia akan dapat mengontrol semua kamera pengawas di seluruh apartemen keponakannya itu. Inilah yang menjelaskan kenapa terjadi pengambilan tampilan dari sekian menit sebelumnya, pada pertengahan rekaman yang diambil oleh Chang.


     "Sedangkan pada rekaman masuknya elcar asing yang membawa Don palsu bersama dengan Jarred, Netmos, dan Clayton ke rumah kalian, kami belum memahami rahasia mengapa kaca mobil yang mereka pakai itu transparan dari luar. Atau mungkin, mereka sendiri yang kecolongan?"


     Persis usai Wood menuntaskan pemikirannya, Chester menjawab, "Aku melihat sosok misterius ini sesungguhnya sengaja menjebak kedua orang sewaannya. Lihatlah gerak-gerik tubuhnya sebelum memasuki kamar Farah."


     "Apa maksudmu, Simmons alias Don palsu juga sengaja menjebak Jarred dan Netmos di depan gerbang rumah baru kita?" tanya Cheryl dengan mata berbinar. "Bukankah tadi pagi kau juga sudah lihat rekaman yang kudapat dari Marlon itu?"


     Chester memejamkan mata sesaat, sambil menyimpulkan, "Dia tahu jikalau mereka tidak akan buka suara seandainya tertangkap. Maka, percuma juga ERBI berhasil mendapatkan Jarred dan Netmos—menurut pendapatku. Ada sesuatu yang mengancam dari si otak rekayasa ini. Jadi, mereka tidak bakalan bicara apa pun meski diancam sedemikian hebatnya."


     "Verla, tadi kau katakan bahwa kalian kaget dengan pembunuhan Daxton," kata Cheryl pada si agen SARBI yang bersangkutan, sebelum melanjutkan memuaskan rasa penasarannya, "Berarti kalian tidak menduga arahnya akan ke sana? Apa timnya Agen Hans Windsor tidak mengirimi rekaman dari Cheap And Smart?" 


     "Sudah kok," jawab Wood, "tapi agak sulit, karena—sekali lagi—kamera depan telah direkayasa, seperti yang kita saksikan pada kedua rekaman tadi. Sedangkan kamera di lokasi kejadian merekam dengan sistem di bawah normal, karena listrik di ruangan itu sengaja dimatikan. Sekali lagi kukatakan, inilah kelihaian sosok bibi misterius kalian. Tampaknya kita menghadapi 'lawan' yang serba genius, bahkan bisa dibilang sempurna.


     "Meskipun ERBI dan SARBI sudah mengerahkan sebagian besar pemikir terbaik kami menyaksikan rekaman super-minim informasi itu, eksekusi penyelidikan kasus pembunuhan ini masih tetap berjalan di tempat—jauh dari kata 'terpecahkan.' "


     "Dapatkah kami melihat rekamannya?" Chester mengajukan usul. Dia mempunyai intuisi bahwa kemampuan indigo mereka mungkin dapat memecahkan kebuntuan.


     Tentu keempat agen SARBI setuju. Mereka menginginkan kemajuan penyelidikan yang dilakukan para agen ERBI di bawah kendali Hans.


     Tampillah rekaman yang diminta si kembar pada layar komunikasi ruangan kantor timnya Wood ini. Memang benar, tidak ada yang dapat terlihat setajam apa pun daya penglihatanmu, karena semuanya serba gelap. 


     Kemudian, suara-suara manusia yang terdengar juga sangat tidak jelas. Entah laki-laki atau perempuan, atau sosok yang manakah yang tengah berbicara—jelas tidak bisa diketahui dengan pasti jumlah orang dalam ruangan tanpa cahaya itu.


     Seperti kita menyaksikan acara televisi yang mewawancarai narasumber yang identitasnya tidak boleh diungkap ke publik—suaranya pasti disamarkan, agar tidak gampang dikenali.


     Jika dalam semua rekaman sebelumnya, setidaknya Chester mampu menangkap sedikitnya separuh dari maksud Brenda, kini kemampuan pikirannya tidak sanggup mengalahkan fasilitas rekaman yang sangat jelek ini.


     Berbeda dengan Cheryl, yang fokusnya terarah ke masa lalu—persisnya waktu kejadian. Sontak keempat agen kaget dengan fenomena yang dialami si tamu perempuan mereka.


     Chester segera beraksi seperti yang diharapkan. Semula kedua tangannya melarang mereka mendekati Cheryl. Kemudian mendekap saudari kembarnya ini dari samping. Kepala perempuan ini sempat terkulai sesaat ke satu lengan saudaranya yang menopang dari belakang. Sekitar tiga puluh detik lamanya.


     Setengah menit berlalu, badan dan kepala Cheryl menegang untuk kembali tegak pada posisi semula. Ritme pernapasannya yang melambat selama kemampuan indigonya terjadi, kembali seperti biasa.


     Awalnya Laurel maupun Verla hendak menawarkan dan mengambilkan minum, namun Chester menolak dalam bisikan, supaya tidak mengganggu kembarannya itu.


     Setelah kesadaran Cheryl kembali, sambil tangannya mengelus merapikan rambut yang indah itu, Chester bertanya, "Apa yang telah kau lihat?"


     "Saudari kembar Ayah—bibi kita itu," jawab Cheryl dengan napas terengah-engah karena shock, "dialah yang telah membunuh Daxton dengan pistolnya sendiri."


     "Brenda Cherlone?" tanya Chester, yang spontan dijawab Cheryl dengan anggukan.


     "Jadi kalian sudah mengetahui nama bibi kandung kalian—si penjahat utama?" tanya Wood terkejut, sebelum memohon dengan sedih, "Maafkan julukanku padanya."


     "Ya, gampang sekali," jawab Chester santai, "Ternyata ada ruang rahasia kecil yang tersembunyi di dalam ruang rahasia yang utama. Aku tidak sengaja menemukannya tadi pagi."


     "Di dalam ruangan itulah, tersimpan semua informasi mengenai seorang perempuan yang bernama Brenda Cherlone," ujar Cheryl melengkapi perkataan saudaranya.


     "Sekarang kita harus mengetik nama Brenda Cherlone pada aplikasi pencari identitas," instruksi Wood pada ketiga rekan timnya, "dan tidak lupa untuk mengabari Hans Windsor."

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • AstardiSkai

    @yurriansan saya luruskan ya.. judul sebelumnya, The Cherlones Mysteries. Kalo seri, saya baru masukin Duo Future Detective Series yang cerita pertamanya ya dwilogi The Cherlone Mysteries dan The More Cherlone Mysteries ini.
    Oh ya, kalo mao nulis cermis ya harus baca jenis cerita ini terlebih dulu. Dwilogi ini lahir setelah saya getol baca serinya Sherlock Holmes dan punya si ratu cermis Agatha Christie

    Comment on chapter #3 part 2
  • AstardiSkai

    @yurriansan oke, terima kasih ya udah mau mampir dan juga kasih komentar positifnya di sini

    Comment on chapter #3 part 2
  • yurriansan

    kalau berkenan, mampir juga ya keceritaku. tapi, nggak "semenantang" ceritamu. :)

    Comment on chapter #1 part 1
  • yurriansan

    aku belum baca seri sebelumnya, tapi udah tergoda sama yg ini. yah, meskipun aku hobi nnton drama detektif atau versi film, aku sulit untuk menuliskan cerita misteri. apalagi yang konfkiknya rumit begini. salut buat author :D

    Comment on chapter #1 part 1
Similar Tags
Cigarette Ghost
486      320     0     
Short Story
Aryan dan Harris akan menghentikan kutukan dari sang arwah gentayangan Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Iblis Merah
9164      2434     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Late Night Butterfly
3      3     0     
Mystery
Maka sejenak, keinginan sederhana Rebecca Hahnemann adalah untuk membebaskan jiwa Amigdala yang membisu di sebuah belenggu bernama Violetis, acap kali ia memanjatkan harap agar dunia bisa kembali sama meski ia tahu itu tidak akan serupa. "Pulanglah dengan tenang bersama semua harapanmu yang pupus itu, Amigdala..." ucapnya singkat, lalu meletupkan permen karet saat langkah kakinya kian menjauh....
The Closer it Gets, the Further it Is
462      316     1     
Short Story
Spencer Sage, 24 years old and found a way into the future. On his quest to change human history in the span of forty-five minutes, he's uncovered more than he asked for.
The Killing Pendant
2772      1109     2     
Mystery
Di Grove Ridge University yang bereputasi tinggi dan terkenal ke seluruh penjuru kota Cresthill, tidak ada yang bisa membayangkan bahwa kriminalitas sesepele penyebaran kunci jawaban ujian akan terjadi di kelas angkatan seorang gadis dengan tingkat keingintahuan luar biasa terhadap segala sesuatu di sekitarnya, Ophelia Wood. Ia pun ditugaskan untuk mencari tahu siapa pelaku di balik semua itu, ke...
Sehabis Senja
1802      1065     3     
Short Story
Abimanyu Santoso telah membuang masa lalunya namun, rasa bersalah akan kematian kakaknya masih terus menghantui. Suatu hari, ia mendapatkan kesempatan untuk memutar waktu dan memperbaiki kesalahannya. Akankah dia berhasil atau malah mengulangi sejarah ?
CAMERA : Captured in A Photo
1146      553     1     
Mystery
Aria, anak tak bergender yang berstatus 'wanted' di dalam negara. Dianne, wanita penculik yang dikejar-kejar aparat penegak hukum dari luar negara. Dean, pak tua penjaga toko manisan kuno di desa sebelah. Rei, murid biasa yang bersekolah di sudut Kota Tua. Empat insan yang tidak pernah melihat satu sama lainnya ini mendapati benang takdir mereka dikusutkan sang fotografer misteri. ...
KELAM - CERITA DIBALIK PINTU 402
2994      998     3     
Horror
Pai, Mahasiswi yang baru saja pindah ke sebuah apartemen murah namun super lengkap fasilitasnya yang berada persis di belakang kampus. Awalnya sih dia senang karena harga sewa yang menurutnya murah itu bisa membuat dia merasakan hidup mewah seperti teman-temannya itu. Sampai suatu hari, dia dikejutkan dengan beberapa kejanggalan seperti suara tangisan di malam hari, suara kaca jendela yang sepert...
BlackBox
1625      740     7     
Horror
"Please don't hear her voice." the mystery box is in your hands. be careful!
Half Moon
1093      592     1     
Mystery
Pada saat mata kita terpejam Pada saat cahaya mulai padam Apakah kita masih bisa melihat? Apakah kita masih bisa mengungkapkan misteri-misteri yang terus menghantui? Hantu itu terus mengusikku. Bahkan saat aku tidak mendengar apapun. Aku kambuh dan darah mengucur dari telingaku. Tapi hantu itu tidak mau berhenti menggangguku. Dalam buku paranormal dan film-film horor mereka akan mengatakan ...