Read More >>"> The More Cherlones Mysteries (Story Behind) (#4 part 1) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The More Cherlones Mysteries (Story Behind)
MENU 0
About Us  

the day when Brandon Cherlone murdered...

 

chapter 4: An Another Strange Cherlone (part 1)


Selama kira-kira lima hingga sepuluh menit bersama Don, Sarron, dan Farah, Chester dan Cheryl berbicara dengan Agen Leonard Logan melalui layar komunikasi. Di ruang keluarga yang luas, mewah dan nyaman.


     Sang agen SARBI baru saja menampilkan sepotong kertas yang bertuliskan kalimat ancaman yang didapatkan timnya pagi ini di lokasi kejadian pembunuhan Brandon. Pemberitahuan ini dilakukannya atas permintaan Sarron.


     Pada kertas tersebut tertulis:
ALL THE THREE CHERLONES MUST DIE !!!
SO LET ME PLAY THIS GAME NOW 
BECAUSE I HAD PUSH THE START BUTTON BY A GREAT MURDER


     "Jadi nantinya tercipta suatu situasi sebagai hasil dari kedua tulisan kalau mau digabungkan—," Sarron mencoba menganalisa dengan daya pikirnya. "—diriku bersama Don dan Farah mati menyusul ayah kami, sedangkan kedua adik tiri kami menikmati posisi sebagai penerus Cherlone. Siapa kira-kira yang menginginkan situasi itu, atau setidaknya menikmati keuntungan darinya?"


     Selagi ketiga kakak tirinya saling melemparkan pandangan bertanya, giliran Chester berkomentar, "Yang pasti, seandainya memang benar—maafkan aku, Don. Kedua tulisan itu mencoret motif seorang Don Cherlone untuk menyingkirkan ayahnya dari takhta bisnis keluarga."


     "Atau justru malah kebalikannya, tuan muda Cherlone," dengan logikanya, Logan memberikan kemungkinan lain. "Tulisan itu dibuat olehnya, atau, dan bersama adik kandungnya untuk menyingkirkan nama mereka dari daftar orang yang patut dicurigai." 


     Lalu agen SARBI ini cepat-cepat berkata kepada ketiga orang yang disinggungnya tadi, "Tolong maafkan perkiraanku barusan."


     "Kami tidak akan melakukan yang serendah itu jika memang sudah melenyapkan ayah kami," protes Sarron ketus. "Kau tahu 'kan aku ini pengacara, Logan. Jadi, pasti perbuatanku bukanlah sesuatu yang bisa lebih gampang dilacak seperti hal tolol itu. Atau sekonyol membuat tulisan yang baru bisa dilihat dan dibaca pada saat gelap. 


     "Kami punya banyak pekerjaan yang lebih penting daripada sekedar melakukan kekonyolan tak berguna itu semua."


     "Jadi Anda mau bilang bahwa pembunuh ayah Anda itu orang yang tolol dan kurang kerjaan?" tanya Logan menyeringai. 


     Dengan angkuh, Sarron menjawab mantap, "Bisa jadi begitu—atau mungkin, mereka memang kurang waras."


     "Satu hal yang pasti, mereka itu orang-orang yang licik dan berbahaya," sahut Don kalem, "Beberapa jam lalu sebelum kedatangan Chester dan Cheryl, aku dan Sarron mendengar rekaman suara percakapan ini."


     Don menyuruh komputer rumah membuka dokumen berupa rekaman percakapan rahasia antara sepasang laki-laki dan perempuan misterius. Supaya Logan, Farah, Chester dan Cheryl bisa mendengarnya pada waktu yang bersamaan.


     Pikiran Chester dan Cheryl spontan bekerja saat rekaman itu diputar kembali.


     "Pokoknya kau bilang pada kedua Cherlone haram itu," kata si perempuan bernada tegas, "aku tidak mau tahu bagaimana caranya."


     "Apakah aku harus memberitahukannya pada pangeran?" tanya si laki-laki dengan rasa ragu.


     "Terserah kau saja, itu urusanmu dengan dia," jawab lawan bicaranya dengan ketus.


     "Perlu kau tahu, aku tidak mau dicap sebagai penghianat Cherlone. Apalagi si Brandon," ancam si laki-laki tidak mau kalah.


     "Raja bukanlah ancaman," si perempuan menasihati dengan angkuhnya, "Kalau kau sungguh penggemar caturkau seharusnya tahu musuh besarmu adalah benteng, kuda dan menteri, tolol!"


     "Well, selama ini, kedua mataku tak pernah lepas dari putri haram yang diadopsi keluarga Craft. Aku selalu memantau dan mengikuti Cheryl yang lugu, polos, dan tak tahu apa-apa itu ke mana pun dia pergi tanpa sepengetahuannya."


     "Apa lagi yang kau tahu, dan kau lakukan selama ini?"


     "Kita aman, karena sejak mengadopsi Chester, keluarga Lombardo yang bagaikan keledai itu benar-benar tidak pernah memberitahu identitas asli pada si pangeran haram," jawab si laki-laki yang disertai dengan tawa liciknya.


     Lalu si perempuan tertawa puas sebelum menyambung, "Bagus sekali. Selesai raja kita lumat, kita bereskan dan singkirkan Daxton dari semua yang mengasyikkan ini."


     "Bagaimana dengan Farrel? Apa yang harus kita lakukan padanya?"


     "Apa maksudmu dengan pertanyaan itu, tak lain dari melenyapkannya juga? Kalau soal dia, aku belum memikirkan lebih jauh. Lagi pula untuk apa?"


     "Dia bisa jadi kuda hitam yang cukup berbahaya. Ingat itu! Dia bisa mengancam posisi kita, dan menjerumuskan kita ke dalam jurang!"


     Tiba-tiba Farah menyadari ada yang tidak enak dalam tubuhnya pada pertengahan rekaman. Ketika perempuan jahat misterius itu sedang berkata, "kau seharusnya tahu musuh besarmu adalah benteng, kuda, dan menteri, tolol!


     Satu tangannya terangkat seperti menggapai udara dan melambai, seakan pertanda menyerah. 


     "Maafkan aku," katanya dengan terengah-engah. "Kalian lanjutkan saja. Aku baru teringat punya urusan penting yang tak bisa ditunda."


     Mengabaikan bagian rekaman yang jadinya tak didengar Logan, Chester dan Cheryl, Farah berjalan sigap menghampiri tangga. Pikiran dan hatinya mendadak berubah menjadi gelisah.


     Dia bergegas menuju kamar tidurnya. Tanpa memedulikan lanjutan percakapan di ruang keluarga Cherlone.


     Setibanya di kamar, Farah segera membuka layar komunikasi. Disebutnya nomor telepon seorang sahabat karib yang bernama Felicia pada komputer rumah. 


     Felicia ini tak lain adalah perempuan muda yang sempat didatanginya pada dini hari tadi. 


     Farah berkunjung sebentar sebelum ke rumah sang ayah yang di Area India. Setelah kejadian pembunuhan tersebut, dia baru menuju ke rumahnya—di Area Perancis.


     Felicia kaget melihat ekspresi serius sahabatnya yang bercampur dengan ketegangan. Belum pernah menemui Farah dengan sikap begitu.


     "Farah, apa yang telah terjadi?" tanyanya penasaran dengan gaya santai. "Tenanglah, santai saja."


     "Pokoknya kalau sampai ada polisi yang menanyaimu soal keberadaanku dini hari tadi, bilang saja aku menginap di rumahmu. Kau mengerti, Felicia?"


     Felicia merasa aneh sekaligus bingung dengan sikap Farah.


     Mengacuhkan reaksi perempuan yang sebenarnya masih ingin berbicara dengannya itu, Farah memutuskan sambungan komunikasi dengan suaranya.


     Dia berpikir sejenak. Otaknya bekerja cukup keras. Kemudian dia berseru pada komputer rumah, "Sambungkan aku ke Cheap And Smart Fashion yang di Area London!"


     Seperempat menit berlalu, terpampang pada layar komunikasi, seorang perempuan berambut hitam panjang dengan senyum menawan dan pelayanan yang ramah, "Cheap And Smart Fashion, apa ada yang bisa saya bantu?"

 

bersambung ke part 2

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • AstardiSkai

    @yurriansan saya luruskan ya.. judul sebelumnya, The Cherlones Mysteries. Kalo seri, saya baru masukin Duo Future Detective Series yang cerita pertamanya ya dwilogi The Cherlone Mysteries dan The More Cherlone Mysteries ini.
    Oh ya, kalo mao nulis cermis ya harus baca jenis cerita ini terlebih dulu. Dwilogi ini lahir setelah saya getol baca serinya Sherlock Holmes dan punya si ratu cermis Agatha Christie

    Comment on chapter #3 part 2
  • AstardiSkai

    @yurriansan oke, terima kasih ya udah mau mampir dan juga kasih komentar positifnya di sini

    Comment on chapter #3 part 2
  • yurriansan

    kalau berkenan, mampir juga ya keceritaku. tapi, nggak "semenantang" ceritamu. :)

    Comment on chapter #1 part 1
  • yurriansan

    aku belum baca seri sebelumnya, tapi udah tergoda sama yg ini. yah, meskipun aku hobi nnton drama detektif atau versi film, aku sulit untuk menuliskan cerita misteri. apalagi yang konfkiknya rumit begini. salut buat author :D

    Comment on chapter #1 part 1
Similar Tags
NADI
5674      1518     2     
Mystery
Aqila, wanita berumur yang terjebak ke dalam lingkar pertemanan bersama Edwin, Adam, Wawan, Bimo, Haras, Zero, Rasti dan Rima. mereka ber-sembilan mengalami takdir yang memilukan hingga memilih mengakhiri kehidupan tetapi takut dengan kematian. Demi menyembunyikan diri dari kebenaran, Aqila bersembunyi dibalik rumah sakit jiwa. tibalah waktunya setiap rahasia harus diungkapkan, apa yang sebenarn...
Aria's Faraway Neverland
3342      1071     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
Bisakah Kita Bersatu?
577      324     5     
Short Story
Siapa bilang perjodohan selalu menguntungkan pihak orangtua? Kali ini, tidak hanya pihak orangtua tetapi termasuk sang calon pengantin pria juga sangat merasa diuntungkan dengan rencana pernikahan ini. Terlebih, sang calon pengantin wanita juga menyetujui pernikahan ini dan berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani pernikahannya kelak. Seiring berjalannya waktu, tak terasa hari ...
Spooky Flash Fiction Collection
574      433     3     
Fantasy
Got 5 minutes and want a spooky break? Read through and enjoy!
Reality Record
2652      916     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...
102
2120      864     3     
Mystery
DI suatu siang yang mendung, nona Soviet duduk meringkuh di sudut ruangan pasien 102 dengan raga bergetar, dan pikiran berkecamuk hebat. Tangisannya rendah, meninggalkan kesan sedih berlarut di balik awan gelap.. Dia menutup rapat-rapat pandangannya dengan menenggelamkan kepalanya di sela kedua lututnya. Ia membenci melihat pemandangan mengerikan di depan kedua bola matanya. Sebuah belati deng...
The Last Mission
571      337     12     
Action
14 tahun yang silam, terjadi suatu insiden yang mengerikan. Suatu insiden ledakan bahan kimia berskala besar yang bersumber dari laboratorium penelitian. Ada dua korban jiwa yang tewas akibat dari insiden tersebut. Mereka adalah sepasang suami istri yang bekerja sebagai peneliti di lokasi kejadian. Mereka berdua meninggalkan seorang anak yang masih balita. Seorang balita laki-laki yang ditemuka...
Forlorn
794      478     3     
Short Story
Ever wonder how life would be for the only living man on Earth?
The Black Envelope
2644      939     2     
Mystery
Berawal dari kecelakaan sepuluh tahun silam. Menyeret sembilan orang yang saling berkaitan untuk membayarkan apa yang mereka perbuatan. Nyawa, dendam, air mata, pengorbanan dan kekecewaan harus mereka bayar lunas.
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
307      213     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...