Read More >>"> The More Cherlones Mysteries (Story Behind) (#2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - The More Cherlones Mysteries (Story Behind)
MENU
About Us  

The day when Brandon Cherlone murdered...

 

chapter 2: When Farah Wakes Up in the Morning

 

"Dua orang Cherlone bakalan ada di sini sekitar dua puluh empat jam lagi." 


     Itulah isi ramalan Don yang terus menerus terngiang dalam benak Farah selama jam-jam terakhir hari tersebut. Setelah acara minum wine bersama kedua kakaknya itu.


     Perempuan yang merupakan anak ketiga Brandon Cherlone ini akhirnya bermimpi buruk. Dan ketika tersadar di atas ranjangnya—di apartemennya di Area Perancis—secara mengejutkan didapatinya sang ayah berada dalam kamar tidurnya.


     "Ayah," katanya terkesiap. Kedua tangannya mengusap kedua mata berulang kali—merasa tidak percaya. 


     Sang ayah berdiri di antara pintu masuk dan ranjang dengan tatapan ramah bersahabat. Namun tampak kaku sekali, bagaikan seorang aktor yang sedang gugup memainkan perannya.


     "Bagaimana Ayah bisa sampai di sini?" tanya Farah penasaran. "Pukul berapa sekarang? Kenapa tidak menghubungiku?


     "Biasanya Ayah selalu menelponku terlebih dahulu sebelum datang," katanya dengan nada manja.


     Brandon bergerak maju menghampiri putrinya. Sementara mata anaknya melirik pada bagian waktu di sudut atas layar komunikasi kamarnya. 


     Pukul lima pagi lewat lima belas menit.


     Tanpa bicara sepatah kata pun, laki-laki tua berambut separuh beruban ini memeluk erat anaknya dengan penuh kasih sayang. Satu tangan kekarnya yang telah mengarungi kerasnya kehidupan mengelus-elus lembut punggung yang berdaging tebal ini. Tetapi ada niat lain dari balik pelukan dan sentuhan tersebut. 


     Sosok itu merebahkan Farah kembali ke ranjang dengan pelukan kuatnya. Membuat putrinya ini jadi menyadari bahwa badan ayahnya mendadak punya buah dada yang cukup nyata untuk dapat dirasakan.


     "Siapa ... siapa Anda?" tanya Farah tegas sambil meronta—berusaha melepaskan diri.


     Sialnya, sosok yang menyamar menjadi Brandon Cherlone dengan sigap 'menancapkan kukunya' pada diri Farah. 


     Rupanya, dari balik kulit tangan palsunya tersimpan suatu cairan pembius yang dapat bekerja efektif dalam sekejap. Cairan itu mengalir deras dari kulit punggung korbannya yang malang.


     Maka dalam waktu singkat, Farah terlelap. 


     Kemudian, sosok misterius ini mengeluarkan sebuah peralatan semacam kamera mini dari balik pakaian atasnya. Ditempelkannya pada wajah sang korban.


     Selagi menunggu kerja mesin itu, si Brandon palsu mengeluarkan ponselnya dari saku celana. Dihubunginya sebuah nomor. 


     Tidak sampai satu menit, dia berbicara pada seseorang.


     "Simmons, Farah sudah dalam genggaman kita. Lima belas menit yang lalu, Brandon telah ditemukan oleh SARBI; jadi sebentar lagi, kita akan dihubungi oleh salah satu agen senior SARBI—dugaanku adalah Leonard Logan."


     Dibiarkannya lawan bicaranya membalas, sebelum memberi semacam instruksi, "Pokoknya sekarang kita jalankan pion-pion kita. Biarkan para prajurit yang berjalan terlebih dahulu."


     Setelah menutup ponselnya, dia memeriksa mesin yang ditempelkan ke wajah Farah. Rupanya proses bekerjanya sudah selesai. Dipegangnya kembali peralatan itu.


     Kemudian satu tangannya mengambil ponselnya lagi, dan menekan nomor Farah. Tanpa pikir panjang, diambilnya ponsel korbannya—ternyata tergeletak di atas meja dekat ranjang.


     Setelah melakukan itu semua, dia mengetuk pintu kamar berulang kali. Pintu kamar di apartemen Farah tidak menggunakan sistem mesin. 


     Dua orang laki-laki membuka dan melangkah masuk. Kedua tangan mereka terbungkus sarung tangan dengan warna kulit.


     "Kalian sudah tahu apa yang harus dilakukan," katanya dingin kepada mereka.


     "Baik, Bos," jawab keduanya patuh.


     Bagaikan kerbau saja, mereka melakukan apa yang sebelumnya telah diperintahkan oleh sang Brandon palsu. Menggotong sang korban dari ranjangnya hingga keluar kamar. 


     Di luar, sudah tersedia semacam bungkusan besar panjang untuk memasukkan Farah yang malang.


     Sebelum mereka berangkat, si bos berpesan, "Jangan apa-apakan dia, apalagi menyentuh tubuhnya. Cukup tempatkan saja di ruangan di rumah itu yang sudah kuberitahukan kepada kalian.


     "Dan terakhir, jangan banyak bertanya pada siapa pun. Paham?"


     Usai kedua anak buahnya pamit, Brandon palsu kembali pada mesin semacam kamera mini yang telah diletakkannya di atas ranjang Farah tadi. Diambilnya peralatan tersebut. 


     Lalu dia mencari sebuah kabel penghubung di dalam laci-laci di kamar Farah. 


     Setelah menemukan alatnya, dia membuka plastik pembungkus sebuah mesin elektronik di ruangan kamar. Mesin super canggih yang merupakan perpaduan mesin faksimile, pencetak, pemindai, dan kalkulator. Lantas, dengan kabel temuannya, dihubungkannya peralatan mini kepunyaannya dengan mesin portabel milik Farah.


     Beberapa menit berlalu, mesin portabel tersebut selesai bekerja. Tangan Brandon palsu yang kasar dan berotot membuka bagian atasnya.


     Telah tercipta sesuatu di permukaan kaca tebal. Segera diambilnya dengan cekatan. Momen-momen inilah yang paling ditunggu setelah sekian lama perencanaan matangnya.


     "Yes!" serunya dalam hati.


     Sebuah topeng yang sangat lentur, dan mirip sekali dengan kulit wajah asli manusia. Tiruan sempurna wajah Farah Cherlone.


     Tanpa membuang waktu lagi, si pelaku telah berhadapan dengan cermin di kamar itu. Dilepaskannya identitas Brandon Cherlone, berganti menjadi Farah Cherlone. Baik bagian kepala maupun busana serta penampilan.


     Pertama-tama, dibukanya plastik pembungkus pada kepalanya yang berbentuk dan sewarna dengan rambut. Sehingga rambut panjang hitamnya yang indah terurai. Lalu, begitu juga dengan semua yang palsu di wajah—alis hitam kecokelatan tebal dan kumis tipis berombak. Tidak ketinggalan beberapa bercak wajah khas Brandon.


     Kini yang tersisa di wajah memang milik asli si sosok misterius ini. Tingkat kemiripannya dengan sang pebisnis yang paling mendekati, sehingga tidak perlu lagi menggunakan topeng wajah.


     Semua benda penyamaran dihancurkannya dengan api, dan berakhir sebagai kotoran di bawah ranjang Farah. Satu set pakaian laki-laki yang dikenakannya itu dijejalkannya ke dalam lemari.


     Persis sesudah penampilan Farah melekat sempurna, sebuah panggilan memasuki sistem komunikasi apartemen. Segera seorang laki-laki dengan raut muka tegas muncul pada layar di kamar tidur si putri Brandon.


     "Farah Cherlone, saat ini Anda sedang berbicara dengan Leonard Logan—salah seorang agen senior SARBI ... telah terjadi sesuatu yang sangat tidak kita harapkan pada ayah Anda."

 

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (4)
  • AstardiSkai

    @yurriansan saya luruskan ya.. judul sebelumnya, The Cherlones Mysteries. Kalo seri, saya baru masukin Duo Future Detective Series yang cerita pertamanya ya dwilogi The Cherlone Mysteries dan The More Cherlone Mysteries ini.
    Oh ya, kalo mao nulis cermis ya harus baca jenis cerita ini terlebih dulu. Dwilogi ini lahir setelah saya getol baca serinya Sherlock Holmes dan punya si ratu cermis Agatha Christie

    Comment on chapter #3 part 2
  • AstardiSkai

    @yurriansan oke, terima kasih ya udah mau mampir dan juga kasih komentar positifnya di sini

    Comment on chapter #3 part 2
  • yurriansan

    kalau berkenan, mampir juga ya keceritaku. tapi, nggak "semenantang" ceritamu. :)

    Comment on chapter #1 part 1
  • yurriansan

    aku belum baca seri sebelumnya, tapi udah tergoda sama yg ini. yah, meskipun aku hobi nnton drama detektif atau versi film, aku sulit untuk menuliskan cerita misteri. apalagi yang konfkiknya rumit begini. salut buat author :D

    Comment on chapter #1 part 1
Similar Tags
MY MERMAN.
580      423     1     
Short Story
Apakah yang akan terjadi jika seorang manusia dan seorang duyung saling jatuh cinta?
Rahasia Kita
1922      1158     13     
Short Story
Aku tidak tahu sudah berapa hari aku terjebak di dalam lemari yang gelap dan sempit ini tanpa makanan dan minuman. Aku bahkan tidak tahu apa yang harus kulakukan di sini selain menahan rasa lapar dan bau mayat yang membusuk.
Mysterious Call
445      288     2     
Short Story
Ratusan pangilan asing terus masuk ke ponsel Alexa. Kecurigaannya berlabuh pada keisengan Vivian cewek populer yang jadi sahabatnya. Dia tidak sadar yang dihadapinya jauh lebih gelap. Penjahat yang telah membunuh teman dekat di masa lalunya kini kembali mengincar nyawanya.
Forgotten treasure
370      274     1     
Mystery
This story is about a family that just moved into a new house and its located close to an unknown clue to an unkown treasure from the 500 b.c. And all of this isnt real. Its jist based on a 13 yr kid 3:
Ken'ichirou & Sisca
9710      2431     0     
Mystery
Ken'ichirou Aizawa seorang polisi dengan keahlian dan analisanya bertemu dengan Fransisca Maria Stephanie Helena, yang berasal dari Indonesia ketika pertama kali berada di sebuah kafe. Mereka harus bersatu melawan ancaman dari luar. Bersama dengan pihak yang terkait. Mereka memiliki perbedaan kewarganegaraan yang bertemu satu sama lain. Mampukah mereka bertemu kembali ?
Heya! That Stalker Boy
528      313     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
The Triple A (Remake)
3726      1299     5     
Mystery
Tim SMART telah kembali. Dengan misteri dan kasus yang baru. Lebih menantang! Lebih menegangkan! Bersiaplah untuk misteri yang akan menggugah pikiranmu!
HAMPA
378      259     1     
Short Story
Terkadang, cinta bisa membuat seseorang menjadi sekejam itu...
Ghea
429      277     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Spooky Flash Fiction Collection
526      397     3     
Fantasy
Got 5 minutes and want a spooky break? Read through and enjoy!