Loading...
Logo TinLit
Read Story - 1 Kisah 4 Cinta 2 Dunia
MENU
About Us  

HANIFA

Bagian I

Keikhlasan Cinta

Apa yang dapat kulakukan untuk membuatmu merasakan hadirku? Apa yang dapat ku lakukan untuk membuat mu peduli? Apa yang bisa ku katakan untuk membuat mu merasakan hati ini? Apa yang dapat ku lakukan untuk mu di sana? Mungkin karena aku berbeda dari makhluk bernyawa ciptaan tuhan yang ada di muka bumi ini sehingga aku tak dapat melakukan apa yang aku inginkan? Bahkan aku tak dapat menyentuh dan memeluk anak yang telah aku lahirkan.

Beberapa pertanyaan itu pernah mengisi kesedihanku dikala aku menyadari bahwa aku bukanlah lagi makhluk yang bernyawa. Pada awal aku kembali berada di dunia ini aku merasa terbangun dari tidur yang sangat lama dan terakhir aku merasa sangat kesakitan di beberapa bagian tubuhku sebelum tertidur namun disaat terbangun aku tidak lagi merasakan kesakitan aku hanya merasa sedikit aneh karena tiba-tiba saja berada di rumah berdiri tepat di depan bayi perempuan yang cantik. Bayi itu adalah anak yang telah aku lahirkan, rasa bahagia dan sedih terasa saat itu. Aku tak kuasa ingin memeluknya namun aku menyadari bahwa aku bukanlah manusia yang seutuhnya lagi dan mustahil bagiku untuk bisa menyentuhnya secara langsung. Disaat melihatnya menangis tak jarang aku ikut menangis aku bahkan dapat merasakan kesedihannya seolah aku dapat berkomunikasi dengannya. Anakku cantik jangan bersedih..

Sebelum melahirkan anakku dulu aku pernah berdoa dan bermohon kepada tuhan agar diselamatkan namun jika takdir berkata lain maka aku ingin tetap dapat melihat anakku meskipun itu hanya beberapa saat dan ternyata tuhan mengabulkan doaku. Aku dapat bertemu dengan anakku lagi meskipun itu hanya  dua bulan pada bulan kelahirannya saja di tiap tahun. Walaupun waktuku hanya terbatas dua bulan namun aku sangat bahagia dapat berkumpul bersama keluarga kecilku.

Kini sudah tujuh tahun berlalu sejak kepergianku tahun demi tahun aku lalui bersama putri semata wayangku. Namanya Armina Purnama biasa dipanggil Nana dan satu-satunya manusia yang dapat melihat dan berkomunikasi denganku hanya Nana. Dia anak yang sangat pintar entah bagaimana dia bisa merahasiakan semua ini. Kami semua  merasa sangat bahagia walau Ayahnya masih sering meneteskan air mata hanya karena mengingatku.

Teringat disaat pertama kali Ayahnya Nana sebut saja namanya Firman memberi nama kepada putrinya. Saat itu dia menyebut kata Armina entah darimana dia mendapatkan nama itu bagiku tidak ada masalah kemudian tambahan Purnama itu berkat bisikanku yang juga entah bagaimana bisa terdengar oleh Firman dan akhirnya nama anak kami Armina Purnama. Panggilan nama Nana juga pertama aku yang menyebutnya dikala dia bisa menatapku dan tersenyum dikala semua orang terlelap di malam hari. Aku sering menghibur dan memanggil namanya dengan kata Nana dikala dia menangis dan tak lama kemudian Ayahnya juga ikut memanggilnya Nana disaat bermain dengannya.

Disaat Nana berusia satu tahun aku kembali hadir menemaninya saat itu dia mulai bisa berjalan meskipun masih sering terjatuh. Pertama kali Nana melihatku dia berlalri menghampiriku dengan sangat senang seolah dia sudah mengetahui rasa rindu kepada Ibunya saat itu aku sangat terharu dia menghampiriku. Sesaat sebelum sampai kepadaku dia terjatuh dan secara tak sadar aku menangkap serta memeluknya dan untuk pertama kalinya aku dapat menyentuh Nana. Aku sangat terharu saat itu ingin rasanya selamanya memeluk dan menciumnya. Kebetulan saat itu Firman tidak menatap ke arah kami yang lagi saling berpelukan. Cukup lama aku memeluk Nana hingga akhirnya dia tertidur di pelukanku tanpa berpikir panjang dan tanpa berpikir resiko aku memindahkan Nana di sebuah sofa panjang berwarna putih untuk membuatnya merasa nyaman tertidur. Tak henti-hentinya aku menatap, mengusap rambut dan mencium wajahnya yang lagi tertidur. Karena merasa tak ada suara Firman mulai menatap dan mencari Nana kemudian menghampiri Nana dengan wajah terkejut ketika melihat putrinya tertidur di sofa yang jika seukuran anak belajar jalan mustahil dapat naik tanpa bantuan benda atau bantuan orang. Saat itu aku hanya bisa tersenyum dan meminta maaf kepada Firman walaupun dia tak dapat melihat dan mendengarku.

Di tahun-tahun berikutnya juga tak kalah mengharukan disaat aku kembali nampak kala itu Nana sedang makan bersama Ayah dan Neneknya saat itu kami berada di rumah Ibuku. Tampak sesekali Nana hanya melirikku kemudian melanjutkan makan dan bercakap dengan Ibuku yang lagi menyuapnya.  Tiba-tiba saja Nana berlari ke arah tembok sebelah lemari cokelat yang berada dekat dapur.

“Nana.. Makanannya di habisi dulu nak…” Teriak Neneknya.

Firman hanya tersenyum tidak mempermasalahkan itu baginya itu hal biasa bagi anak seumuran Nana apalagi saat itu yang menangani Nana adalah Ibuku.

“Nana ini mirip ibunya dulu kalau disuap harus kejar-kejaran dulu makanan di mulutnya juga lama dikunyah.” Kata Ibu ke Firman dengan senyum terharu.

Disaat yang sama aku menatap Nana yang juga menatapku saat itu Nana menyimpan jari telunjuk di bibirnya yang pertanda jangan ribut kemudian tangannya melambai pelan memanggilku. Dengan senyum aku menghampirinya setelah berada di hadapannya aku merendahkan badanku kemudian dia berbisik.

“Ssst… Jangan ribut nanti dilihat nenek.”

“Nana makan apa nak?” Aku juga berbisik padanya.

“Aaaaa….” Saat itu dia hanya membuka mulut untuk memperlihatkan makanan yang ada di mulutnya.

“Makan lagi nak yang banyak, ayo ke Nenek dulu nanti kalau tidak ada orang Ibu ajak jalan-jalan yah nak.”

Tanpa membalas bisikanku dia langsung berlari menghampiri Neneknya seolah ingin cepat menghabiskan makanannya. Saat itu aku berada tidak jauh dari mereka  jadi aku bisa mendengar semua percakapan mereka.

Seusai makan mereka kembali ke kesibukan masing-masing dimana Ibu membersihkan rumah dan tak lama kemudian Firman pamit ke Ibu karena ingin bertemu teman kantornya kemudian Nana dititip di rumah Ibu.

Kala itu usia Nana sudah tiga tahun menjelang empat tahun. Kecerdasan dan pengetahuannya berkembang sangat cepat juga tingkahnya membuatku selalu merindukannya. Entah bagaimana aku pun tak mengerti bagaimana bisa Nana mengerti dan bisa menyimpan rahasia bahwa aku tak Nampak di mata siapapun kecuali dia dan aku juga heran ketika dia mengerti bahwa aku adalah Ibu nya. Setiap aku datang seolah dia sangat rindu hingga selalu ingin bersamaku setiap tak ada orang yang melihat kami meskipun Ayah nya terkadang melihat Nana bagaikan berbicara sendiri namun Firman menganggap jika itu hanya tingkah seorangi anak kecil yang lagi bermain.

Sore itu dikala aku dan Nana berada di dalam kamar Nana memelukku dengan nada manja memanggil namaku nada yang seolah meminta sesuatu namun sebenarnya hanya ingin dimanja.

“Ibuuu….” Dengan suara yang pelan.

“Iya nak”

“Aaaa… Ibuu..” Nada yang mulai manja.

“Iya anak cantik.”

Kemudian… menangis…

Aku mengerti apa yang dirasakan Nana. Dia hanya rindu dan tak ingin ditinggal olehku. Aku merasa kasihan padanya yang sangat jarang mendapat kasih sayang dari seorang Ibu. Saat aku memeluk dan membelai rambutnya aku mencium dan menghapus air matanya sambil bercerita dengannya.

“Nana tidak boleh menangis nak, kalau Nana menangis Ibu juga sedih kalau Ibu sedih Ibu bisa pergi dan menghilang, Nana mau kalau Ibu pergi?”

Nana hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya kemudian tak lama dia bertanya.

“Ibu boleh gak tinggal disini tidak pergi-pergi lagi?”

“Iya boleh tapi bukan sekarang nak, Ibu harus menyelesaikan kerjaan Ibu dulu baru bisa kesini menemani kamu.”

“Tapi Ibu selalu lama.” Katanya dengan sedikit ngambek.

“Nana harus bersabar dan selalu berdoa, anak yang rajin berdoa pasti akan diberi apa yang dia inginkan oleh yang maha kuasa.”

“Ibuu… Nana mau ikut sama Ibu..” Kemudian kembali menangis.

“Iya nak Ibu juga mau kalau Nana ikut sama Ibu tapi Nana harus jadi anak pintar dulu supaya kalau sudah besar nanti bisa ikut sama Ibu, kan kata Ayah tidak lama lagi Nana sudah mau masuk sekolah?”

Sambil menghapus air matanya sendiri Nana kemudian berkata,

“Kalau Nana sudah besar nanti Nana mau ikut sama ibu..”

Akhir dari percakapan kami saat itu diakhiri dengan pelukan erat Nana.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (3)
  • yurriansan

    @Rifad ohh, oke...oke
    sama ya, dengan ceritaku yang Rahasia Toni, tokokhku juga terserang leukimia.

    mampir2 juga ya, ke cerita terbaruku :D

    Comment on chapter FINA [DUA]
  • Rifad

    @yurriansan di Fina Bagian II dijelaskan kok, dia sakit akibat penyakit leukimia ☹️

    Comment on chapter FINA [DUA]
  • yurriansan

    wah udah sampai end.
    aku baru baca sampi chapter 6. aku lagi mencari sebab kematian Raihan, aku miss atau memang belum dijelasin, ya? :D

    Comment on chapter RAIHAN [DUA]
Similar Tags
I am Home
548      382     5     
Short Story
Akankah cinta sejati menemukan jalan pulangnya?
Lost you in Netherland
635      395     0     
Short Story
Kali ini aku akan benar - benar kehilangannya !!
Palette
6075      2211     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Hello Goodbye, Mr. Tsundere
1225      800     2     
Romance
Ulya tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Natan di kampus. Natan adalah panggilan kesayangan Ulya untuk seorang cowok cool, jenius, dan anti sosial Hide Nataneo. Ketika para siswa di SMU Hibaraki memanggilnya, Hide, Ulya malah lain sendiri. Ulya yakin si cowok misterius dan Tsundere ini punya sisi lain yang menakjubkan. Hingga suatu hari, seorang wanita paruh baya bertopi fedora beludru...
ADRI
547      407     1     
Short Story
Untuk yang terlambat jatuh cinta.
START
290      192     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...
Konspirasi Asa
2802      966     3     
Romance
"Ketika aku ingin mengubah dunia." Abaya Elaksi Lakhsya. Seorang gadis yang memiliki sorot mata tajam ini memiliki tujuan untuk mengubah dunia, yang diawali dengan mengubah orang terdekat. Ia selalu melakukan analisa terhadap orang-orang yang di ada sekitarnya. Mencoba untuk membuat peradaban baru dan menegakkan keadilan dengan sahabatnya, Minara Rajita. Tetapi, dalam mencapai ambisinya itu...
Our Different Way
5246      2025     0     
Romance
Novel ini mengisahkan tokoh utama bernama Haira, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun yang baru saja rujuk kembali dengan pacarnya, Gian. Mereka berdua tentu senang karena bisa kembali merajut kasih setelah tidak pernah bertemu lebih dari setahun akibat putus. Namun, di tengah hubungan yang sedang hangat-hangatnya, mereka diterpa oleh permasalahan pelik yang tidak pernah mereka bayangk...
A Slice of Love
287      241     2     
Romance
Kanaya.Pelayan cafe yang lihai dalam membuat cake,dengan kesederhanaannya berhasil merebut hati seorang pelanggan kue.Banyu Pradipta,seorang yang entah bagaimana bisa memiliki rasa pada gadis itu.
DEWS OF MOCCACINO ICE
598      414     0     
Short Story